DOSEN PEMBIMBING
Santa Maria Pangaribuan,S.Kep.,Ners.,M. Sc
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada kelompok kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas berkat Tuhan-lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA TN. Y DENGAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN DEFISIT PENGETAHUAN TENTANG MANAJEMEN HIPERTENSI
B/D KURANG TERPAPAR INFORMASI” tepat waktu. Makalah ini disusun sebagai tugas
dari Mata Kuliah Keperawatan Keluarga yang dibimbing oleh Ibu Santa Maria
Pangaribuan,S.Kep.,Ners.,M, Sc. Selain itu juga kami berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA TN. Y DENGAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN DEFISIT PENGETAHUAN TENTANG MANAJEMEN HIPERTENSI
B/D KURANG TERPAPAR INFORMASI.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan Studi Kasus....................................................................................................................4
D. Manfaat Studi Kasus..................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................6
A. Konsep Keluarga........................................................................................................................6
B. Hipertensi....................................................................................................................................9
C. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi..............................................................12
BAB III...............................................................................................................................................20
PEMBAHASAN.................................................................................................................................20
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN......................................................................................20
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA......................................23
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN......................................................................................24
IV. STRUKTUR KELUARGA...............................................................................................25
V. FUNGSI KELUARGA..........................................................................................................26
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA..............................................................................27
VII. KEADAAN GIZI KELUARGA........................................................................................27
VIII. HARAPAN KELUARGA..............................................................................................27
IX. PEMERIKSAAN FISIK....................................................................................................28
X. Harapan keluarga terhadap Asuhan keperawatan Keluarga............................................29
XI. Analisa data........................................................................................................................30
XII. Diagnosa Keperawatan......................................................................................................31
XIII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN...................................................................37
XIV. IMPLEMENTASI..........................................................................................................42
XV. CATATAN PERKEMBANGAN......................................................................................44
BAB IV....................................................................................................................................57
PENUTUP...............................................................................................................................57
A. Kesimpulan.....................................................................................................................57
B. Saran...........................................................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................58
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Indonesia Sehat merupakan rencana strategis Kementrian Kesehatan tahun
2015-2019 yang dilakukan melalui pendekatan keluarga, disingkat PIS-PK. Pada program
PIS-PK, pendekatan keluarga menjadi salah satu cara puskesmas meningkatkan jangkauan
dan sasaran dengan meningkatkan akses yankes di wilayahnya (mendatangi keluarga).
Tujuan pendekatan keluarga salah satunya adalah untuk meningkatkan akses keluarga pada
pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu. PIS-PK dilaksanakan dengan ciri
sasaran utama adalah keluarga, mengutamakan upaya promotif-preventif, disertai penguatan
upaya kesehatan berbasis masyarakat, kunjungan rumah dilakukan secara aktif dan melalui
pendekatan siklus kehidupan. Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan terkait
penangananpenyakit menular dan tidak menular yang salah satunya adalah penyakit
hipertensi [ CITATION Sar16 \l 1033 ]
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah tinggi secara
terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg
atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah
meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah
untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh [ CITATION Koe14 \l 1033 ]
Berdasarkan catatan dan laporan dari Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas Paropo
Kabupaten Dairi yang pelayanannya mencakup beberapa kelurahan menunjukkan bahwa
hipertensi masuk dalam daftar 10 besar penyakit terbanyak urutan nomor satu tahun 2021.
Untuk itulah perlu dilakukan upaya pelayanan kesehatan keluarga dengan hipertensi yang
salah satunya adalah keluarga Tn. Y.
Dari latar belakang di atas, perlu dilakukan upaya pelayanan kesehatan dengan asuhan
keperawatan pada keluarga Tn. Y.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah
utama hipertensi pada keluarga Tn. Y di Paropo?
2. Tujuan Khusus
1. Masyarakat
2. Tenaga Kesehatan
Sebagai wawasan dan masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat khususnya tim program kunjungan rumah (home care) atau Pelayanan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu dengan
yang lain [ CITATION Wah09 \l 1033 ]
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan [ CITATION Fra20 \l 1033 ]. Sedangkan menurut Friedman
keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya dengan
keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit layanan perlu di
perhitungkan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga yaitu sebuah ikatan
(perkawinan atau kesepakatan), hubungan (darah ataupun adopsi), tinggal dalam satu atap
yang selalu berinteraksi serta saling ketergantungan.
2. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis
kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Keberhasilan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota
keluarga. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif
adalah [ CITATION Fri10 \l 1033 ].
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang
yang ada disekitarnya. Dalam hal ini keluarga dapat membina hubungan sosial pada anak,
membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, dan
menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Maka
dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada
pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti
memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal.
Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan keperawatan, yaitu untuk
mencegah gangguan kesehatan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang
dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
Berdasarkan konsep Duvall dan Miller, tahapan perkembangan keluarga dibagi menjadi 8 :
Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga
dalam tahap ini antara lain yaitu membina hubungan intim yang memuaskan,
menetapkan tujuan bersama, membina hubungan dengan keluarga lain,
mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB, persiapan menjadi orangtua dan
memahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan dan menjadi
orangtua).
2) Keluarga dengan anak pertama < 30bln (child bearing)
Masa ini merupakan transisi menjadi orangtua yang akan menimbulkan krisis
keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain yaitu adaptasi
perubahan anggota keluarga, mempertahankan hubungan yang memuaskan
dengan pasangan, membagi peran dan tanggung jawab, bimbingan orangtua
tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, serta konseling KB post partum 6
minggu.
Tugas perkembangan dalam tahap ini adalah menyesuaikan kebutuhan pada anak
pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak sosial)
dan merencanakan kelahiran berikutnya.
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini yaitu mempunyai lebih banyak waktu
dan kebebasan dalam mengolah minat sosial, dan waktu santai, memulihkan
hubungan antara generasi muda-tua, serta persiapan masa tua.
B. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
2. Jenis Hipertensi
Hipertensi dapat didiagnosa sebagai penyakit yang berdiri sendiri tetapi sering
dijumpai dengan penyakit lain, misalnya arterioskeloris, obesitas, dan diabetes
militus. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan yaitu (WHO, 2014) :
Sebanyak 90-95 persen kasus hipertensi yang terjadi tidak diketahui dengan pasti
apa penyebabnya. Para pakar menemukan hubungan antara riwayat keluarga
penderita hipertensi (genetik) dengan resiko menderita penyakit ini. Selain itu
juga para pakar menunjukan stres sebagai tertuduh utama, dan faktor lain yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor lain yang dapat dimasukkan dalam penyebab
hipertensi jenis ini adalah lingkungan, kelainan metabolisme, intra seluler, dan
faktor-faktor ynag meningkatkan resikonya seperti obesitas, merokok, konsumsi
alkohol, dan kelainan darah.
Pada 5-10 persen kasus sisanya, penyebab khususnya sudah diketahui, yaitu
gangguan hormonal, penyakit diabetes, jantung, ginjal, penyakit pembuluh darah
atau berhubungan dengan kehamilan. Kasus yang sering terjadi adalah karena
tumor kelenjar adrenal. Garam dapur akan memperburuk resiko hipertensi tetapi
1) Jenis kelamin
2) Umur
Perubahan tekanan darah pada seseorang secara stabil akan berubah di usia
20-40 tahun. Setelah itu akan cenderung lebih meningkat secara cepat.
Sehingga, semakin bertambah usia seseorang maka tekanan darah semakin
meningkat. Jadi seorang lansia cenderung mempunyai tekanan darah lebih
tinggi dibandingkan diusia muda [ CITATION End14 \l 1033 ].
3) Keturunan (genetik)
Adanya faktor genetik tentu akan berpengaruh terhadap keluarga yang telah
menderita hipertensi sebelumnya. Hal ini terjadi adanya peningkatan kadar
sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium
individu sehingga pada orang tua cenderung beresiko lebih tinggi menderita
hipertensi dua kali lebih besar dibandingan dengan orang yang tidak
mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi[ CITATION Buc10 \l 1033 ].
4) Pendidikan
1) Obesitas
2) Kurang olahraga
Jika melakukan olahraga dengan teratur akan mudah untuk mengurangi
peningkatan tekanan darah tinggi yang akan menurunkan tahanan perifer,
sehigga melatih otot jantung untuk terbiasa melakuakn pekerjaan yang lebih
berat karena adanya kondisi tertentu.
3) Kebiasaan merokok
2014-2015).
5) Minum alkohol
6) Minum kopi
Satu cangkir kopi mengandung kafein 75-200 mg, dimana dalam satu cangkir
kopi dapat meningkatakan tekanan darah 5-10 mmHg.
7) Kecemasan
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan,
agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan
keluarga. Sumber informasi dari tahapan pengkaajian dapat menggunakan
metode wawancara keluarga, observasi fasilitas rumah, pemeriksaan fisik
pada anggota keluarga dan data sekunder.
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
a. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga dan genogram
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktifitas rekreasi keluarga
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
4) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
a) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga.
b) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
c) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing anggota
keluarga baik secara formal maupun informal.
d) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan norma
yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.
e) Fungsi keluarga :
a) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga
terhadap anggota keluarga lain, bagaimana kehangatan tercipta
pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan
sikap saling menghargai.
b) Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana berinteraksi atau
hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar
disiplin, norma, budaya dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu meenjelaskan sejauh mana
keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlu dukungan serta
merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan
keluarga mengenal sehat sakit. Kesanggupan keluarga dalam
melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan
keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan keluarga, yaitu
mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, melakukan perawatan kesehatan pada anggota
keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
d) Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji adalah sejauh
mana kemampuan keluarga dalam mengenal, mengambil
keputusan dalam tindakan, merawat anggota keluarga yang sakit,
menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
f) Stres dan koping keluarga
a) Stressor jaangka pendek dan panjang
(1) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 5
bulan.
(2) Stressorr jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
c) Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan.
d) Strategi adaptasi fungsional yang divunakan bila menghadapi
permasalah
e) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggotaa
keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak
berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik. Harapan keluarga yang
dilakukan pada akhir pengkajian, menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada.
3. Membuat Perencanaan
Menurut Suprajitno perencanaan keperawatan mencakup tujuan umum
dan khusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan
standar yang mengacu pada penyebab. Selanjutnya merumuskan tindakan
keperawatan yang berorientasi pada kriteria dan standar. Perencanaan yang
dapat dilakukan pada asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi ini
adalah sebagai berikut :
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi yang terjadi pada
keluarga.
Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga dapat mengenal dan
mengerti tentang penyakit hipertensi.
Tujuan : Keluarga mengenal masalah penyakit hipertensi setelah tiga kali
kunjungan rumah.
Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan tentang penyakit
hipertensi.
Standar : Keluarga dapat menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan
gejala penyakit hipertensi serta pencegahan dan pengobatan penyakit
hipertensi secara lisan.
Intervensi :
1) Jelaskan arti penyakit hipertensi
2) Diskusikan tanda-tanda dan penyebab penyakit hipertensi
3) Tanyakan kembali apa yang telah didiskusikan.
BAB III
PEMBAHASAN
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Tanggal Pengkajian : 14 September 2021
2. Data dasar Keluarga.
a. Nama Kepala Keluarga ( KK ) : Tn. Y
b. Umur : 50 Tahun
c. Agama : Kristen Protestan
d. Suku : Batak Toba
e. Pendidikan : SD
f. Pekerjaan : Buruh Tani
g. Alamat : Desa Paropo I
3. Komposisi Keluarga
No Nama Hubungan L/K Usia Pendidi Imunisasi Pekerjaan
Keluarga kan
1 Tn. Y Ayah L 50 SD Lengkap : Buruh Tani
DPT
POLIO
HB
2. Ny. L Ibu P 45 SD Lengkap: IRT
DPT
POLIO
HB
3. Mila Anak ke-1 P 18 SMA Lengkap: Pelajar
DPT
POLIO
HB
4. Mirna Anak ke- P 16 SMA Lengkap: Pelajar
2
DPT
POLIO
HB
5. Mario Anak ke-3 L 13 SMP Lengkap: Pelajar
DPT
POLIO
HB
4. Genogram
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
A. TD : 190/100 mmhg
B. S : 37 celcius
C. BB : 60 Kg
D. TB : 160 cm
E. N: 84x/menit
F. P: 20x/menit
2. Ny. L jarang sekali sakit tidak mempunyai masalah kesehatan
yang serius, tidak ada masalah istirahat, makan maupun
kebutuhan dasar yang lain, tidak mempunyai keturunan
hipertensi.
3. Mila jarang sakit tidak mempunyai masalah kesehatan,
imunisasi sudah lengkap
4. Mirna jarang sakit tidak mempunyai masalah kesehatan.
Imunisasi sudah lengkap.
5. Mario jarang sakit tidak mempunyai masalah kesehatan.
Imunisasi sudah lengkap.
B. Riwayat penyakit keturunan :
Dari garis keturunaan Tn. Y memiliki penyakit genetik Hipertensi
yaitu dari ayah Tn. Y dan Kakek dari Tn.Y.
6
e) Ventilasi/jendela : Memiliki sirkulasi udara yang baik karna tersedia
ventilasi dan jendela yang baik
f) Pemanfaatan ruangan : Pemanfaatan ruangan cukup baik, karna satu ruang
tamu, 3 kamar, 1 kamar mandi dan 1 dapur tersedia
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif : Hubungan antara keluarga kurang baik, tidak saling
mendukung bila ada yang sakit
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : keluarga Tn. Y sering bertengkar,
karena Tn. Y sering marah- marah karena hal kecik sekalipun
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: interaksi tidak terjalin dengan
baik, jarang berkomunikasi karena bermusuhan akibat dari pertengkaran
yang terjadi.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : anggota
keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan adalah Ayah (Tn.
Y).
d) Kegiatan keluarga waktu senggang : kegiatan keluarga saat waktu
senggang adalah menjalankan aktivitas masing-masing dan tidak saling
bercengkrama.
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : keluarga sangat jarang mengikuti
kegiatan yang berbau sosial.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Penyediaan makanan selalu dimasak terdiri komposisi, nasi, lauk pauk
(sering daging), garam berlebih, dan jarang konsumsi sayur dengan frekuensi
3 kali sehari dan bila ada anggota keluarga yang sakit keluarga merawat dan
tidak mengantarkan ke rumah sakit atau petugas kesehatan. Dalam merawat
Tn. Y masih memberikan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang
lain.
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak : tidak ada rencana anak untuk saat ini karena
Tn.Y merasa usianya sudah tua
b) Akseptor : tidak menggunakan akseptor saat berhubungan seksual
c) Keterangan lain : -
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan : Keluarga dapat memenuhi kebutuhan
makan yang cukup dan pakaian untuk anak
1. Penetapan prioritas
Defisit pengetahuan tentang manajemen hipertensi b/d kurang terpapar informasi
No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Pembenaran
1. Sifat Masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Bila Tn. Y tidak mengetahui
tentang hipertensi maka akan
Skala :
memperparah kondisi Tn. Y dan
Potensial : 1 memanajemen dirinya untuk
Aktual : 3
Mudah : 2
Sebagian : 1
Tidak dapat : 0
Cukup : 2
Rendah : 1
Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1
4. masalah segera
di tangani ; 2
Masalah yang
ada tapi tidak
perlu segera di
tangani : 1
Masalah tidak di
rasakan : 0
Jumlah
5
5
2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b/d konflik keluarga
Mudah : 2
Sebagian : 1
Tidak dapat : 0
Penjelasan yang diberikan
tentang hipertensi kepada
keluarga dapat dipahami oleh
Potensi masalah
3. 3 1 3/3 x 1 = 1 keluarga sehingga penyakit dapat
untuk dicegah.
dicegah
Tinggi : 3
Cukup : 2
Rendah : 1
Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1
masalah segera
4. di tangani ; 2
Masalah yang
ada tapi tidak
perlu segera di
tangani : 1
Masalah tidak di
rasakan : 0
Jumlah
5 4 2/3
Resiko : 2
Aktual : 3
Memberikan penjelasaan
Menonjolnya
1 1 1/2 x 1 = ½
masalah segera
di tangani ; 2
4. Masalah yang
ada tapi tidak
perlu segera di
tangani : 1
Masalah tidak di
rasakan : 0
Jumlah
5 2 5/6
a. Dari prioritas masalah di atas dapat disusun uratan diagnosa keperawatan sebagai berikut :
1. Defisit pengetahuan tentang manajemen hipertensi b/d kurang terpapar informasi
2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b/d konflik keluarga
3. Penurunan koping keluarga b/d kurangnya saling mendukung
Edukasi
a. Informasikan Untuk
fasilitas kesehatan mempermud
yang ada ah keluarga
dilingkungan memperoleh
keluarga bantuan
kesehatan
bila
mengalami
mmasalah
kesehatan
b. Anjurkan
menggunakan Untuk
fasilitas kesehatan mempermud
yang ada ah keluarga
dalam
menjangkau
fasilitas
yang ada
Edukasi
a. Informasikan
kemajuan pasien
secara berkala
b. Informasikan
fasilitas perawatan
kesehatan yang
tersedia
Kolaborasi
a. Rujuk untuk
terapi
keluarga, jika
perlu
XIV. IMPLEMENTASI
O: keluarga terlihat
menerima jadwal
kunjungan yang
perawat berikan
A: Defisit
pengetahuan tentang
manajemen
hipertensi b/d kurang
terpapar informasi
belun teratasi
P:
Gunakan
variasi mode
pembelajaran
Gunakan
pendekatan
promosi
kesehatan
dengan
memperhatik
an pengaruh
dan
hambatan
dari
lingkungan,
sosial serta
budaya.
Berikan
pujian dan
dukungan
terhadap
usaha positif
dan
pencapaianny
a
Jelaskan
penanganan
masalah
kesehatan
I:
Mengidentifi
kasi kesiapan
dan
kemampuan
menerima
informasi
Terapeutik
Menyediakan
materi dan
media
pendidikan
kesehatan
Menjadwalka
n pendidikan
kesehatan
sesuai
kesepakatan
Memberikan
kesempatan
untuk
berrtanya
E: Keluarga masih
belum dapat
memanajemen
kesehan tentang
hipertensi
R: -
O: keluarga terlihat
mendengarkan
penjelasan dari
perawat
A: Defisit
pengetahuan tentang
manajemen
hipertensi b/d kurang
terpapar informasi
belum teratasi
P:
Anjurkan
menggunaka
n fasilitas
kesehatan
Anjurkan
menentukan
perilaku
spesifik yang
akan diubah
(mis.keingina
n
mengunjungi
fasilitas
kesehatan)
Ajarkan
mengidentifi
kasi tujuan
yang akan
dicapai
Ajarkan
program
kesehatan
dalam
kehidupan
sehari hari
I:
Gunakan
variasi mode
pembelajaran
Gunakan
pendekatan
promosi
kesehatan
dengan
memperhatik
an pengaruh
dan
hambatan
dari
lingkungan,
sosial serta
budaya.
Berikan
pujian dan
dukungan
terhadap
usaha positif
dan
pencapaianny
a
Jelaskan
penanganan
masalah
kesehatan
E: keluarga dapat
menyebutkan cara
penanganan
kesehatan dan dapat
menyebutkan upaya
untuk pencapaian
peningkatan
kesehatan penderita
hipertensi
R: -
O: Keluarga terlihat
mendengarkan saat
perawat menjrlaskan
A:Defisit
pengetahuan tentang
manajemen
hipertensi b/d kurang
terpapar informasi
teratasi
P:
Identifikasi
kebutuhan
dan harapan
keluaga
tentang
kesehatan
Identifikasi
konsekuensi
tidak
melakukan
tindakan
bersama
keluarga
Gunakan
sarana dan
fasilitas yang
ada dalam
keluarga
Motivasi
pengembang
an sikap dan
emosi yang
mendukung
upaya
kesehatan
Informasikan
fasilitas
kesehatan
yang ada
dilingkungan
keluarga
I:
Anjurkan
menggunaka
n fasilitas
kesehatan
Anjurkan
menentukan
perilaku
spesifik yang
akan diubah
(mis.keingina
n
mengunjungi
fasilitas
kesehatan)
Ajarkan
mengidentifi
kasi tujuan
yang akan
dicapai
jarkan
program
kesehatan
dalam
kehidupan
sehari hari
E:keluarga
menyebutkan hal
yang dilakukan
untuk Tn. Y yang
meenderita
hipertensi adalah
datang ke fasilitas
kesehatan untuk
memeriksakan
tekanan darah secara
teratur.
R:-
15 September Manajemen kesehatan S: keluarga Dto.
2021 keluarga tidak efektif b/d mengatakan sering
09.30 WIB konflik keluarga bertengkar satu
dengan yang lain.
O:keluarga terlihat
duduk berjauh-
jauhan
A: Manajemen
kesehatan keluarga
tidak efektif b/d
konflik keluarga
belum teratasi
P:
Identifikasi
sumber-
sumber
yang dimiliki
keluarga
Ciptakan
perubahan
lingkungan
rumah secara
optimal
Anjurkan
menggunaka
n fasilitas
kesehatan
yang ada
Ajarkan cara
perawatan
yang
bisa
dilakukan
keluarga
I:
Identifikasi
kebutuhan
dan harapan
keluaga
tentang
kesehatan
Identifikasi
konsekuensi
tidak
melakukan
tindakan
bersama
keluarga
Gunakan
sarana dan
fasilitas yang
ada dalam
keluarga
Motivasi
pengembang
an sikap dan
emosi yang
mendukung
upaya
kesehatan
Informasikan
fasilitas
kesehatan
yang ada
dilingkungan
keluarga
E: keluarga dapat
menyebutkan cara
mengontrol emosi
agar tidak terjadi
perkelahian dan
menyebutkan
fasilitas kesehatan
apa saja yang ada
disekitar rumah
keluarga.
R:-
16 September Manajemen kesehatan S: keluarga Dto.
2021 keluarga tidak efektif b/d mengatakan belum
10.30 WIB konflik keluarga mengetahui cara
perawatan untuk
hipertensi yang
diderita Tn. Y
O: keluarga terlihat
mendengarkan
penjelasan dari
perawat
A: Manajemen
kesehatan keluarga
tidak efektif b/d
konflik keluarga
teratasi
P:
Identifikasi
sumber-
sumber
yang dimiliki
keluarga
Ciptakan
perubahan
lingkungan
rumah secara
optimal
Anjurkan
menggunaka
n fasilitas
kesehatan
yang ada
Ajarkan cara
perawatan
yang
bisa
dilakukan
keluarga
I:
Identifikasi
sumber-
sumber
yang dimiliki
keluarga
Ciptakan
perubahan
lingkungan
rumah secara
optimal
Anjurkan
menggunaka
n fasilitas
kesehatan
yang ada
Ajarkan cara
perawatan
yang
bisa
dilakukan
keluarga
E: keluarga dapat
menyebutkan
kembali cara
merawat anggota
keluarga yang
terkena hipertensi,
dan mengatakan mau
datang ke fasilitas
kesehatan untuk
menanggulangi
hipertensi yang
diderita.
R: -
17 September Penurunan koping keluarga S : Tn. Y Dto.
2021 b/d kurangnya saling mengatakan bahwa
09.30 mendukung keluarga nya kurang
perhatian terhadapa
dirinya jika sedang
sakit
O : Tn. Y terlihat
melamu dan lemas
A : Penurunan
koping keluarga b/d
kurangnya saling
mendukung
P:
Identifikasi
pemahaman
tentang
keputusan
perawatan
setelah
pulang
Fasilitasi
pengungkapk
an perasaan
antara pasien
dan keluarga
atau antar
anggota
keluarga
Fasilitasi
pemenuhan
kebutuhan
dasar
anggota (mis
tempat
tinggal,
makanan,
pakaian)
Fasilitasi
memperoleh
pengetahuan,
keterampilan
dan peralatan
yang
diperlukan
untuk
mempertahan
kan
keputusan
perawatan
pasien
I:
Anjurkan
pasien untuk
saling
berkomunika
si agar
membangun
hubungan
yang baik
Anjurkan
pasien dan
keluarga
untuk
menggunaka
n fasilitas
pelayanan
kesehatan
Ajarkan
pasien dan
keluarga cara
mengatasi
hipertensi
dengan pola
yang baik
E : Keluarga masih
belum bisa
R:-
R:-
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kasus keluarga Tn. Y telah dilakukan asuhan keperawatan keluarga yang dimulai dari
pengkajian sampai tahap evaluasi. Pendokumentasian asuhan keperawatan keluarga Tn. Y
dilakukan bersama-sama keluarga Tn. Y melalui proses yang dimulai dari pengkajian sampai
tahap evaluasi dengan diawali penulisan tanggal, jam dan diakhiri nama dan tanda tangan.
Faktor pendukung keluarga kooperatif sedangkan faktor penghambat adalah kesibukan
keluarga sebagai penjual nasi sehingga tidak bisa mengontrol aktifitas.
B. Saran
Saran kepada para pembaca agar dapat memahami isi makalah ini, yaitu mengenai
“MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA
TN. Y DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN DEFISIT PENGETAHUAN TENTANG
MANAJEMEN HIPERTENSI B/D KURANG TERPAPAR INFORMASI”. Dan dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca. Kami sekelompok selaku penyusun makalah ini
mohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca karena kami sadar makalah
ini masih sangat jauh dari kata sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia H, A. A. (2007). Hipertensi dan Faktor Resikonya Dalam Kajian Epidemiologi.
Bagian Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin
Makasar, 1-5.
Buckman. (2010). Apa yang Anda Ketahui Tentang Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta:
Citra Aji Parama.
Friedman. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktik. Ed 5. Jakarta:
EGC.
Irianto, K. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular Dan Panduan Klinis.
Bandung: Alfa Beta.
Pantan, F. (2020). Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Pada Masa Pandemi Covid 19.
Jurnal Teologi Pantekosta, 13-15.
Sarkomo. (2016). Mencegah Stroke Berulang Yang Diakses dari gambaran tingkat
kecemasankeluarga pasien stroke yang dirawat di ruang mawar. Jurnal Keperawatan.