Nim : 2110111063
HUKUM SYARA'
Merupakan norma hukum dasar yang ditetapkan Allah SWT yang diturunkan kepada nabi
Muhammad sebagai rasul-Nya yang wajib diikuti oleh setiap orang islam
Hukum syara terbagi dua macam yaitu Hukum Taklifi dan Hukum Wadh'i.
HUKUM TAKLIFI
Hukum yang mengandung tuntutan (untuk dikerjakan atau ditinggalkan oleh para mukallaf)
2.MAKRUH
3.HARAM
4.MUBAH
5.WAJIB
1. Wajib
b. Wajib Mukhoyyar : memilih salah satu opsi kifarat sumpah antara memberi makan, memberi
pakaian, atau memerdekakan budak
a. Wajib 'Ain
b. Wajib Kifayah
4. Dilihat dari segi penentuan kadar
2. Sunnah
b. Sunnah Ghoiru Mu'akkad: dianjurkan untuk dilakukan, namun Nabi tidak selalu mengerjakannya
b. Sunnah Zaidah : anjuran melakukan sesuatu sebagai sifat terpuji bagi orang yang melakukannya
3. Haram
4. Makruh
2. Makruh Tahrim : perbuatan yang dilarang, tetapi dalil yang melarangnya itu zhanny, bukan qath'i
5. Mubah
Sesuatu yang memberikan kemungkinan untuk memilih antara mengerjakan atau meninggalkan
HUKUM WADH'I
Hukum yang bertujuan menjadikan sesuatu adalah sebab untuk sesuatu atau syarat baginya atau
penghalang terhadap sesuatu.
1. Sebab, Tergelincirnya matahari menjadi sebab wajibnya sholat dhuhur, dan Perbuatan zina
menyebabkan seseorang dikenai hukuman dera 100 kali
2. Syarat, Sholat tidak dapat dilaksanakan, tanpa berwudlu terlebuh dahulu. Akan tetapi apabila
seseorang berwudlu, ia tidak harus melaksanakan shalat.
3. Mani,' Haid dan nifas merupakan penghalang bagi wanita dari kewajiban menunaikan sholat
1. Azimah, Hukum-hukum yang disyariatkan oleh Allah kepada seluruh hambanya sejak semula.
2. Rukhsoh, Keringanan bagi mukallaf dalam keadaan tertentu dalam melaksnakan hal-hal yang
disyariatkan
1. Dalam hukum taklifi ada tuntutan untuk melaksanakan, meninggalkan atau memilih untuk
berbuat atau tidak berbuat. Namun dalam hukum wadh'i tidak ada tuntutan.
2. Dalam hukum wadh'i hanya ada keterkaitan antara 2 persoalan sehingga salah satu diantara
keduanya bisa dijadikan sebab penghalang atau syarat.
3. Hukum taklifi ditujukan kepada mukallaf, yaitu orang yang telah baligh dan berakal. Namun
hukum wadh'i ditujukan kepada semua manusia, baik yang mukallaf, anak-anak dan juga orang gila