NI WAYAN SARININGSIH - 2114901093 - Askep Pemenuhan Suhu Tubuh
NI WAYAN SARININGSIH - 2114901093 - Askep Pemenuhan Suhu Tubuh
R DENGAN
GANGGUAN PENGATURAN SUHU TUBUH DI
BANJAR KEBONKORI KESIMAN
TANGGAL 14-16 SEPTEMBER 2021
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 14 September 2021 pukul 20.00 Wita di
banjar kebonkori kesiman dengan metode observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan
dokumentasi.
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Pasien Penanggung
(orang tua)
Nama : Tn.R Ny. I
Umur : 22 Tahun 50 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
Status Perkawinan: Belum Kawin Kawin
Suku /Bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SMA sederajat SMA sederajat
Pekerjaan : Pelajar Wiraswata
Alamat : Br. Kebonkori Keonkori
Alamat Terdekat : Br. Kebonkori
Nomor Telepon : -
Nomor Register : -
Tanggal MRS :-
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien mengeluh demam sejak 3 hari yang lalu
2) Keluhan utama saat pengkajian
saat pengkajian pasien mengeluh badannya panas
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan saat dirinya sebelum datang ke rumah sakit pasien tidak
mengetahui penyakit tentang dirinya, pasien hanya merasakan dirinya mengeluh
kalau badannya terasa panas paisen mengatakan bahwa kepalanya terasa sakit,
pusing, badanya lemas, sering menggigil, dan merasakan mual, sempat muntah
beberapa kali pasien juga mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat
sebelumnya. Kemudian tanggal 12 September 2021 pukul 08.00 wita pasien
memutuskan untuk membawa diriya ke Puskesmas Dentim I pasien mengeluh
demam tinggi dari hasil pemeriksaan tanda – tanda vital : TD 120/60 mmHg, nadi
: 90X/mnt, suhu: 38,90C, pernafasan 22x / mnt, pasien diputuskan untuk rawat
jalan
Pasien di puskesmas mendapat terapi:
Terapi oral sanmol 3x500mg
Terapi injeksi ceftriaxone 1x500mg
Vit C 500mg
4) Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya dan pasien
mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang sama dengan penyakit yang
diderita sekarang
5) Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
keturunan maupun penyakit yang diderita sekarang.
6) Genogram
c. Pola Kebiasaan
1) Bernafas
Sebelum Pengkajian: pasien tidak mengeluh sesak
Saat Pengkajian : t.a.k (tidak ada keluhan), □ sesak saat menarik nafas,
□ sesak saat mengeluarkan nafas, □ nyeri waktu bernafas,
batuk, □ dada
berdebar Data lain :-
3) Eliminasi
Sebelum Pengkajian: BAB: pasien mengatakan biasa buang air besar 1 kali
setiap harinya konsistensi (lembek), kekuningan dan
buang air kecil 5 kali setiap hari dengan jumlah +/- 500
cc dengan warna kekuningan.
6) Kebersihan diri
Sebelum Pengkajian: pasien mengatakan biasa mandi 3x sehari, keramas
2x kali seminggu, dan menggosok gigi 2x sehari
Saat Pengkajian : pasien mengatakan selama sakit bisa mandi dengan
air hangat saja
8) Rasa nyaman
Sebelum Pengkajian: pasien mengatakan dirinya merasa nyaman saat sebelum
sakit
Saat Pengkajian : □ Merasa tidak nyaman gatal, area gatal
(….......................)
□Merasa tidak nyaman nyeri, skala nyeri(....................),
intensitas nyeri (……………), kualitas
nyeri(..................),
Lokasi nyeri (…………….), waktu (…................),
penyebab nyeri ……………………………………
Data lain : pasien mengatakan dirinya merasa tidak
nyaman karena tubuhnya merasa panas dan berkeringat
9) Rasa aman
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan tidak merasa cemas dan percaya diri
Saat Pengkajian : cemas, penyebab dikarenakan panasnya yang cukup
tinggi
□ takut, penyebab……………………………………..
Data lain pasien mengatakn lebih tenang setelah
mendapatkan perawatan dirumah sakit
12) Rekreasi
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan biasa berkumpul dengan
keluarganya untuk menyenangkan diri
13) Belajar
Sebelum Pengkajian: pasien mengatakan dirinya biasa belajar mengenai materi
perkuliahan
Saat Pengkajian : pasien mengatakan dirinya tidak bisa belajar
online dengan fokus
14) Ibadah
Sebelum Pengkajian: pasien biasa melakukan ibadah sesuai dengan
kepercayaannya
Saat Pengkajian : pasien hanya bisa melakukan ibadah/doa dari tempat
tidur
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : composmentis/sadar penuh, □ somnolen, □ koma
Data lainnya…………………………………………
b) Bangun Tubuh : □ kurus, sedang, □ gemuk
Data lainnya…………………………………………
c) Postur Tubuh : tegak, □ lordosis, □ kifosis, □ skoliosis,
Data lainnya…………………………………………
d) Cara Berjalan : lancar terkoordinir, □ terganggu,
Data lainnya……………….…………………………
e) Gerak Motorik : normal, □ tergangu,
Data lainnya…………………………………………
f) Keadaan Kulit
Warna : □ normal, □ ikterus, □ sianosis, □ pucat/anemis kemerahan
Turgor : □ elastis, kurang elastis, □ jelek
Kebersihan: bersih, □ kurang bersih, □ kotor
Akral : hangat
Luka : tidak ada,
□ ada : □ terbuka, □ tertutup
Lokasi…………………………………………………
Luas luka………………………………………………
Warna…………………………………………………
Pus………………………………………………………
Hiperemi ………………………………………………
Jaringan…………………………………………………
Gambar :
Depan Belakang
Data lainnya…………………………………………………………………
3) Mata
a) Konjungtiva : □ merah muda, anemis/pucat, □ ikterus/kuning
b) Sklera : putih, ikterus
c) Kelopak mata : □ oedema, □ benjolan, □ lingkaran hitam Tidak cekung
d) Pupil : reflek pupil baik, □ pupil isokor, □ pupil midriasis
□ Bola mata menonjol
Data lainnya………………………………………………………………
4) Hidung
a) Keadaan : Bersih, □ Secret, □ Darah, □ Polip
b) Penciuman : Baik, □ Terganggu
c) Nyeri : □ nyeri tekan, □ Sinusitis, Lokasi………………………………...
d) Luka, Tidak ada,
□ Ada : Lokasi………………………………………………………
Luas luka……………………………………………………
Warna……………………………………………………….
Data lainnya……………………………………………………………….
5) Telinga
a) Keadaan : Bersih, □ Secret, □ Darah
b) Nyeri : tidak nyeri, □ nyeri tekan
c) Pendengaran, baik/normal, □ terganggu…………………………………
d) Pemeriksaan test rinne……………………………………………………
test webber………………………………………………….
test swabach…………………………………………………
Data lainnya………………………………………………………………
6) Mulut
a) Mukosa bibir : □ mukosa lembab, □ bibir sianosis, □ pucat, kering
b) Gusi : tidak berdarah, □ berdarah
c) Gigi : gigi lengkap, gigi bersih, □ caries/karang gigi, □ berlubang
d) Lidah : □ bersih, kotor,
e) Tonsil : normal, □ hyperemia pada tonsil, □tonsil membesar, □ faring
radang
Data lainnya…………………………………………………………………
7) Leher
a) Inspeksi
Keadaan : baik/normal, □ Pembengkakan kelenjar tiroid, □ distensi vena
jugularis, □ kaku kuduk
b) Palpasi : □ kelenjar limfe membesar, □kelenjar parotis membesar,
□Pembengkakan kelenjar tiroid, □deviasi trakea, □teraba massa/tumor……
Data lainnya…………………………………………………………………
8) Thorax
a) Inspeksi
Bentuk : simetris, □ asimetris
Gerakan dada: bebas, □ terbatas, □ retraksi dada, □ palpitasi
Payudara : simetris, □ asimetris
□ Nyeri…………………………………………………………
□ Bengkak………………………………………………………
□ Luka, Lokasi…………………………………………………
Luas……………………………………………………
Warna………………………………………………….
Pus ……………………………………………………
Lain-lain………………………………………………
b) Palpasi
Pengembangan dada : simetris, □ asimetris
Vibrasi tactile premitus : simetris, □ asimetris
Nyeri tekan: ………………………………………………………….
c) Perkusi
Suara paru : Sonor/resonan, □ dullnes, □ hypersonor
d) Auskultasi
Suara paru : vesikuler/normal, □ ronchi, □ wheezing □ rales
Suara jantung: Regular, □S1-S2 tunggal, □ Murmur, □ Gallop
Data lainnya………………………………………………………………
9) Abdomen
a) Inspeksi
Pemeriksaan : distensi abdomen, □ ascites
Luka, tidak ada, □ ada, Lokasi…………………………….………
Luas……………………………………………………
Warna………………………………………………….
Pus …………………………………………………….
Lain-lain……………………………………………….
b) Auskultasi
Peristaltic usus: 20x/mnt
c) Palpasi : □ hepatomegali, □ apendiksitis, distensi abdomen, □ ascites,
□massa, nyeri tekan, lokasi……………………………………………….
d) Perkusi : tympani, □ dullnes, hipertympani
Data lainnya
10) Genetalia
a) Keadaan : Bersih, □ Keputihan, □ Darah
b) Letak Uretra : Normal, □ Epispadia, □ Hipospadia
c) Prosedur invasife : □ Tidak
□ Ya, Terpasang dower catheter,……………………….
Data lainnya : Tidak terkaji
11) Anus
Keadaan : Bersih, □ Hemoroid
Data lainnya: Tidak terkaji
12) Ekstremitas
a) Ektremitas Atas
pergerakan bebas, □ deformitas, □ Oedema, □ Sianosis pada ujung
kuku, □Clubbing finger, CRT < 2 detik
□ Luka, Lokasi………………………………………………………….
Luas luka………………………………………………..........
Warna………………………………………………………....
Pus…………………………………………………………….
Hiperemi ………………………………………………..........
Jaringan……………………………………………………….
Data lainnya…………………………………………………………….
b) Ektremitas Bawah
pergerakan bebas, □ deformitas, □ Oedema, □ Sianosis pada ujung
kuku, □Clubbing finger, □ CRT < 2 detik
□ Luka, Lokasi………………………………………………………….
Luas luka………………………………………………..........
Warna………………………………………………………....
Pus…………………………………………………………….
Hiperemi ………………………………………………..........
Jaringan……………………………………………………….
□ Terpasang infuse,………………………………………………….....
Data lainnya…………………………………………………………….
555 555
Data
lainnya………………………………………………………….............
e. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
-
2. TINJAUAN KASUS
a. Analisa data
c. Analisa Masalah
P : Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi)
E : proses infeksi oleh bakteri/virus
S : Pasien mengeluh lemas, pasien mengeluh badannya terasa panas,
pasien mengatakan panas naik turun sejak 3 hari yang lalu
Proses Terjadinya : gangguan pada saraf otak yang diakibatkan oleh infeksi
virus kemudian terjadinya proses implamasi, yang mengakibatkan gangguan
pada saraf pusat yang menimbulkan respon tubuh yaitu hipertermi
Akibat jika tidak ditanggulangi : jika tidak ditanggulangi pasien bisa
mengalami kejang
2. Diagnosa Keperawatan
1. Peningkatan Suhu Tubuh (Hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi
oleh virus yang ditandai dengan Pasien mengeluh lemas, pasien mengeluh
badannya terasa panas, pasien mengatakan panas naik turun sejak 3 hari
yang lalu, pasien tampak menggigil, tubuh pasien teraba panas, konjungtiva
ananemis, suhu 38,9o C, RR 22x/mnt pasien tampak pucat, akral teraba
hangat
3. Perencanaan
a. Prioritas masalah
1) Peningkatan Suhu Tubuh (Hipertermi)
b. Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan Pada Pasien Tn R dengan
Gangguan Suhu Tubuh di Br Kebonkori Kesiman Tanggal 15-16
September 2021
5.Kolaborasi 5.Dapat
dalam membantu
pemberian menurunkan
antipiretik suhu tubuh
3. Pelaksanaan
Implementasi Keperawatan Pada Pasien Tn R dengan
Gangguan Suhu Tubuh di Br Kebonkori Kesiman
Tanggal 15-16 September 2021
Rabu, 15 DS:
September Menganjurkan pasien
Dx 1 banyak minum 2100- - Pasien
2021 Pukul,
2400 cc/hari mengatakan
09.00 Wita
sudah minum
air 1 gelas dari
jam 8 pagi (200
cc)
DO:
- Mukosa bibir
pasien tampak
kering
- Pasien tampak
bersedia
mengikuti apa
yang dianjurkan
oleh perawat
DS:
Rabu, 15 memberikan HE - Pasien
September Dx 1 tentang tanda dan gejala mengaku
2021 Pukul, hipertermi seperti, suhu paham tentang
11.00 Wita meningkat tubuh terasa apa yang
hangat. dijelaskan
DO:
- Pasien tampak
mengerti
dengan apa
yang
Rabu, 15 dijelaskan
September Dx 1 Delegatif dalam
2021 Pukul, pemberian terapi oral DS:
14.00 Wita antipiretik sanmol - pasien
3x500 mg mengatakan
mau untuk
diberikan
obat
DO:
- obat
sudah
diminum
- reaksi alergi (-)
Kamis, 16
Septmber Dx 1 memberikan kompres DS:
2021 Pukul, hangat pada aksila dan - Pasien
09.00 Wita lipatan paha. mengatakan
badannya masih
terasa hangat.
DO:
- Pasien masih
teraba hangat
- Pasien tampak
bersedia untuk
di kompres
DS:
Kamis, 16 Menganjurkan pasien - Pasien
Septmber Dx 1 banyak minum 2100-
mengatakan
2021 Pukul, 2400 cc/hari
09.30 Wita sudah minum
air 2 gelas dari
jam 8 pagi (400
cc)
DO:
- Pasien tampak
bersedia
mengikuti apa
yang dianjurkan
oleh perawat
Kamis, 16 Dx 1 Delegatif dalam DS:
Septmber pemberian terapi oral - pasien
2021 Pukul, antipiretik sanmol 3x500 mengatakan
14.00 Wita mg mau untuk
diberikan obat
DO:
- obat sudah
diminum
- reaksi alergi (-)
4. Evaluasi
P: Lanjutkan Intervensi
1 Kamis, 16 Peningkatan Suhu Tubuh S:
September 2021 (Hipertermi) berhubungan - pasien mengatakan
Pukul, 18.00 dengan proses infeksi oleh tubuhnya masih sedikit
Wita virus yang ditandai dengan teraba hangat
pasien tampak menggigil,
akral teraba hangat, O:
konjungtiva ananemis - TD: 120/80 mmHg
- S :37,5o C
- N : 90x/mnt
- RR : 20x/mnt
- Tubuh pasien masih
sedikit teraba
hangat
A: Tujuan 2,3,
tercapai,
masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervesi
Dokumentasi Tindakan Keperawatan