Anda di halaman 1dari 9

________________________________________________ Bab 2 Kebijakan Keuangan & Akuntansi

BAB II
KEBIJAKAN
KEUANGAN DAN AKUNTANSI

Bagian Bab II ini akan membahas mengenai Kebijakan Keuangan, Kebijakan


Akuntansi dan Sistem Akuntansi serta Sistem dan Prosedur Akuntansi Biaya
yang diterapkan oleh perusahaan CV. Mulia Jaya. Selain itu dimasukkan
informasi tambahan.

A. KEBIJAKAN KEUANGAN
Kebijakan keuangan perusahaan adalah:
1. Pengadaan/pembelian material bahan untuk produksi yaitu pasir dan semen
dilakukan secara kredit yang akan akan jatuh tempo pembayaran maksimal
sebulan kemudian.
2. Pembelian bahan pembantu cat dan tiner dilakukan secara tunai, namun
dalam kondisi tertentu dapat dilakukan dengan cara kredit, tergantung
transaksinya.
3. Pengadaan/pembelian selain material produksi seperti bahan bakar (solar),
oli, alat tulis kantor,pembayaran jasa dan lainnya dilakukan secara tunai jika
nilainya kecil, namun dalam kondisi tertentu dilakukan dengan kredit,
tergantung bukti dokumen transaksinya.
4. Pembayaran gaji dan upah tenaga kerja untuk produksi dan beberapa bagian
non produksi dilakukan secara pekanan/mingguan, tergantung bukti
dokumennya.
5. Setiap penerimaan dan pengeluaran kas dilakukan oleh kasir, yang dilampiri
dengan Bukti Kas Masuk dan Bukti Kas Keluar.

B. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan adalah:
1. Standar akuntansi yang dipakai dalam perusahaan sesuai dengan bentuknya
menggunakan Standar Akuntansi untuk Perusahaan/Entitas tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
2. Metode perhitungan Harga Pokok Produksi yang diterapkan di perusahaan
ini adalah Metode Harga Pokok Proses (Process Costing) karena perusahaan
ini memproduksi genteng secara masal, berkesinambungan dan jenis hasil
produknya bersifat homogen.

______________________________________________________________________________ 17
Praktikum Akuntansi Biaya ____________________________________________________________

3. Standar yang ditetapkan untuk tahun 2021 adalah:


a. Standar pemakaian bahan baku adalah 1 m3 pasir ditambah 3 sak semen
akan menghasilkan 150 unit produk jadi.
b. Standar biaya per unit produk yang dihasilkan Rp 2.500,00.
c. Standar kapasitas unit produksi ditentukan 350.000 unit per bulan

4. Tarif/rate pembebanan Biaya Overhead Pabrik (BOP) Departemen


Pencampuran ditentukan atas dasar biaya bahan baku, sedangkan tarif Biaya
Overhead Pabrik Departemen Pencetakan dan tarif BOP Departemen
Penyelesaian ditentukan atas dasar biaya tenaga kerja langsung.

CV. Mulia Jaya


Dasar Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik
No. Departemen Produksi Dasar Penentuan Tarif
1 Mixing Departement Direct Material Cost
2 Pressing Departement Direct Labor Cost
3 Finishing Department Direct Labor Cost

5. Penentuan Biaya FOH_applied/BOP_db (Biaya overhead pabrik dibebankan)


yang dibebankan ke produk berdasarkan pada tarif yang ditentukan di muka
(pre-determine rate). Adapun data yang digunakan sebagai dasar penentuan
tarif biaya overhead pabrik dibebankan adalah sebagai berikut:

CV. Mulia Jaya


Anggaran Biaya Per Departemen per Bulan
Untuk Januari 2021 (Dalam Rupiah)

Department Direct Material Direct Labor Factory Overhead


1 Power Dept. Rp 16.000.000
2 Maintenance Dept. Rp 14.000.000
3 Service Dept. Rp 17.000.000
4 Mixing Dept. Rp 700.000.000 Rp 23.000.000 Rp 14.190.000
5 Pressing Dept. Rp 25.000.000 Rp 19.770.000
6 Finishing Dept. Rp 25.000.000 Rp 17.040.000
Total Rp 700.000.000 Rp 73.000.000 Rp 98.000.000

6. Pembuatan rekapitulasi dan alokasi FOH_act/BOP_ses (biaya overhead


pabrik sesungguhnya) berdasarkan data dari buku besar. Alokasi biaya
overhead pabrik departemen pembantu ke departemen produksi
menggunakan metode alokasi bertahap/berurutan (step down
method/sequential method), dengan dasar alokasi sebagai berikut:

CV. Mulia Jaya


Dasar Alokasi Biaya Overhead Pabrik
No. Support Department Allocation Base
1 Power Department kWh
2 Maintenance Department Labor Hour
3 Service Department Labor Number

18 _______________________________________________________________________________
________________________________________________ Bab 2 Kebijakan Keuangan & Akuntansi

7. BOP dialokasikan ke departemen lain berdasarkan proporsi konsumsi jasa.


Alokasi Biaya Overhead Pabrik departemen pembantu ke departemen
produksi menggunakan metode alokasi bertahap/berurutan (sequential
menthod) yang sudah ditentukan sebelumnya berdasarkan urutan Power
Department, Maintenance Department, dan Service Department.

Berikut ini data rencana kapasitas operasional (konsumsi jasa) departemen


jasa maupun departemen produksi bulan Januari 2021.

CV. Mulia Jaya


Rencana Kapasitas Operasional Departemen

POWER MAINTENANCE SERVICE


Support Dept. DEPARTMENT DEPARTMENT DEPARTMENT
User (kWh) (DLH) (Labor)
1 Power Dept. n/a 500 12
2 Maintenance Dept. 150.000 n/a 8
3 Service Dept. 200.000 2.500 n/a
4 Mixing Dept. 100.000 3.000 30
5 Pressing Dept. 300.000 2.000 50
6 Finishing Dept. 250.000 2.500 20
Total 1.000.000 10.500 120
Notes: kWh: Kilo Watt hour
DLH: Direct Labor Hour
n/a : not available

C. SISTEM AKUNTANSI

Sistem Akuntansi yang diberlakukan di perusahaan adalah:

1. Perusahaan membuat laporan keuangan secara bulanan, yang berupa laporan


perubahan posisi keuangan (Statement of Financial Position)/neraca (Balance
Sheet), laporan laba rugi (Income Statement), dan Catatan Atas Laporan
Keuangan (Notes for Financial Statement) dan Analisis Selisih (Variance
Analysis) terkait biaya dan produksi.

2. Untuk kepentingan penyusunan Laporan Keuangan, perusahaan juga


membuat Laporan Harga Pokok Produksi (Production Cost Report) per bulan
untuk setiap Departemen Produksi, Laporan Harga Pokok Penjualan (Cost of
Goods Sold Report) serta menyusun Neraca Lajur (Work Sheet).

3. Pencatatan transaksi dari bukti transaksi ke dalam jurnal umum dan posting
buku besar, buku pembantu dan kartu persediaan dilakukan secara
kronologis berdasarkan urutan tanggal sesuai dengan tanggal transaksi dan
nomor bukti transaksi.
_______________________________________________________________________________ 19
Praktikum Akuntansi Biaya ____________________________________________________________

4. Sebagai dasar untuk pencatatan transaksi, dipergunakan bukti transaksi:


- Bukti dari eksternal (jika ada)
- Bukti dari internal, yaitu bukti yang dipersiapkan dari perusahaan atas
suatu transaksi.
- Bukti memorial, yaitu bukti yang dipersiapkan oleh internal untuk
kepentingan pembukuan.

5. Posting dari jurnal umum (General Journal) sampai buku besar (General Ledger)
dan buku pembantu buku besar (Subsidiary Ledger) maupun pengisian kartu
persediaan (Inventory Card) dilakukan secara harian sesuai dengan urutan
bukti transaksi.

6. Pembuatan jurnal penyesuaian dan jurnal penutup dilakukan tiap akhir


bulan. Jurnal penyesuaian ini digunakan sebagai dasar pembuatan
rekapitulasi dan alokasi biaya overhead pabrik. Jurnal penutup digunakan
untuk menutup akun pendapatan dan biaya/beban.

7. Jurnal penyesuaian dan jurnal penutup digunakan sebagai dasar penyusunan


laporan laba rugi. Setelah penyusunan laporan laba rugi, rekening laba/rugi
ditutup ke laba ditahan.

8. Proses pencatatan data akuntansi ke dalam buku jurnal, buku besar dan buku
pembantu biaya mengikuti alur seperti dibawah ini:

CV. Mulia Jaya


Proses Pencatatan Data Akuntansi

ALUR PEMBUKUAN

Bukti Jurnal Buku Neraca Lap


Transaksi Besar Lajur Keuangan

Buku
Pembantu
Lap HP
Produksi

Pencatatan transaksi dari bukti transaksi ke buku besar melalui jurnal-jurnal


berikut, yaitu:
a. Jurnal umum (general journal)
b. Jurnal penyesuaian (adjusment journal)
c. Jurnal Penutup (closing journal)
20 _______________________________________________________________________________
________________________________________________ Bab 2 Kebijakan Keuangan & Akuntansi

Pencatatan ke buku pembantu (subsidiary ledger) dilakukan secara langsung


dari bukti transaksi. Buku pembantu yang diselenggarakan adalah:
a. Buku pembantu piutang
b. Buku pembantu utang
c. Buku pembantu barang dalam proses.

Sedangkan pencatatan ke kartu persediaan (inventory card) dilakukan secara


langsung dari bukti transaksi.
Kartu persediaan yang diselenggarakan meliputi:
a. Kartu persediaan pasir
b. Kartu persediaan semen
c. Kartu persediaan cat
d. Kartu persediaan tiner
e. Kartu persediaan bahan bakar
f. Kartu persediaan minyak pelumas/oli.

9. Pencatatan Biaya Gaji dan Upah, Biaya Depresiasi dan Biaya Asuransi
dilakukan menggunakan pembebanan/pendistribusian secara langsung,
sehingga tidak memerlukan Akun (Rekening) Biaya Gaji dan Upah, Biaya
Depresiasi, dan Biaya Asuransi. Pembebanan/pendistribusian biaya-biaya
tersebut dilakukan di sisi debet, sedangkan sisi kredit langsung
menggunakan rekening Utang Gaji dan Upah, Akumulasi Depresiasi, dan
Asuransi Dibayar di Muka.

10. Bukti Pengeluaran dan Pemakaian Barang merupakan bukti yang


dikeluarkan oleh bagian gudang ke bagian lain. Jika bukti pengeluaran dan
pemakaian barang berupa persediaan pasir, semen, cat dan tiner maka hal itu
merupakan pemakaian persediaan untuk produksi ke Departemen Produksi.
Bukti Pengeluaran dan Pemakaian Barang muncul setelah ada permintaan
dari bagian produksi atau bagian lain.

11. Bagian Gudang membuat Bukti Pengeluaran dan Permintaan Barang sesuai
dengan barang yang dikeluarkan atas dasar permintaan dari departemen
pemakai barang. Bukti Pengeluaran dan Pemakaian Barang dipergunakan
sebagai dasar pencatatan pemakaian barang, apabila bukti ini sudah
ditandatangani oleh departemen penerima/pemakai barang.

12. Selisih BOP antara BOP sesungguhnya dengan BOP dibebankan (FOH_Act
dengan FOH_Applied) dipergunakan untuk menyesuaikan Harga Pokok
Penjualan (HPP)/ Cost of Goods Sold (CoGS). Selisih BOP pada saldo debet
akan menambah CoGS, sebaliknya selisih saldo kredit BOP akan mengurangi
CoGS.

13. Pembuatan Laporan Harga Pokok Produksi setiap Departemen Produksi


dilakukan dengan menggunakan metode rata-rata (average method).

_______________________________________________________________________________ 21
Praktikum Akuntansi Biaya ____________________________________________________________

14. Bukti yang berasal dari luar dan bukti yang dikeluarkan internal untuk
kepentingan eksternal (misal faktur penjualan dari penjual dan faktur
penjualan yang dibuat internal), untuk kepentingan pencatatan internal
distempel dengan informasi mengenai siapa yang membukukan, penjurnalan,
posting ke buku besar, dan posting ke buku pembantu serta kartu persediaan
jika ada.

15. Metode pencatatan persediaan menggunakan kombinasi antara metode fisik


dan metode perpetual. Pencatatan pembelian (persediaan masuk) dan
pemakaian bahan baku, bahan pembantu, serta bahan bakar dan pelumas
menggunakan metode perpetual yang diakui setiap terjadi
pembelian/transaksi. Sedangkan untuk pencatatan persediaan penjualan
produk jadi (persediaan keluar) menggunkan metode fisik yang
diperhitungkan akhir bulan, karena harga pokok produksi maupun harga
pokok penjualan genteng baru dapat dihitung pada akhir periode akuntansi
(bulan).

16. Penilaian Poduk Jadi (Genteng) pada akhir periode menggunakan metode
Physical First In First Out (FIFO).

17. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bulan sebelumnya akan dibayarkan maksimal
tanggal 10 bulan berjalan untuk menghindari sanksi denda. Besaran PPN
yang dibayar dihitung setelah melihat antara besaran PPN Masukan dengan
PPN Keluaran.

18. Metode depresiasi semua aset tetap yang digunakan adalah metode garis
lurus (straight line) dengan tarif depresiasi per tahun sebesar 12% dari harga
perolehan.
Informasi mengenai pembebanan biaya depresiasi selengkapnya adalah
sebagai berikut:

a. Biaya depresiasi mesin pabrik dibebankan ke departemen sesuai dengan


jenis mesin yang digunakan.

b. Biaya depresiasi bangunan dialokasikan ke:


- Mixing Department 15%
- Pressing Department 25%
- Finishing Department 20%
- Power Department 10%
- Maintenance Department 5%
- Service Department 5%
- Administration Unit 10%
- Marketing Unit 10%

c. Biaya depresiasi kendaraan dibebankan ke bagian dengan rincian:


22 _______________________________________________________________________________
________________________________________________ Bab 2 Kebijakan Keuangan & Akuntansi

- Bagian Administrasi untuk kendaraan jenis station wagon


- Bagian Pemasaran untuk kendaraan jenis truk

d. Biaya depresiasi peralatan kantor dibebankan ke Bagian Administrasi


Umum

19. Beban asuransi alokasi pembebanannya yaitu ke:


- Mixing Department 15%
- Pressing Department 25%
- Finishing Department 20%
- Administration Unit 20%
- Marketing Unit 20%

20. Seluruh biaya yang dibayarkan untuk langganan koran, alat tulis kantor,
bahan habis pakai bukan untuk produksi, servis komputer dan biaya telepon
dibebankan sebagai beban administrasi umum.

21. Bahan habis pakai yang digunakan pada departemen produksi dan
pendukung, dimasukkan sebagai biaya overhead pabrik sesungguhnya pada
departemen yang mengkonsumsinya.

22. Pembayaran komisi penjualan, sewa kendaraan untuk mengirim genteng dan
pemasangan iklan dimasukkan dalam beban pemasaran.

D. INFORMASI TAMBAHAN PER 31 JANUARI 2021

Informasi tambahan yang diperlukan per 31 Januari 2021 berupa Data


Produksi, Tingkat Penyelesaian Produk Dalam Proses Akhir, dan Daftar
Konsumsi Jasa Bulan Januari 2021, sebagai berikut:

1. Data Produksi
Data yang menggambarkan mutasi dalam unit produksi, mulai dari unit
bahan baku masuk, barang dalam proses awal departemen, dan unit produk
jadi yang ditransfer ke gudang.
Berikut ini disajikan datanya:

CV. Mulia Jaya


Data Produksi Bulan Januari 2021

Remarks Mixing Pressing Finishing


Department Department Department
WIP per 1 January 0 unit 0 unit 80.000 units
Units transfered in 375.000 units ? units ? units
Units transfered out 325.000 units 250.000 units 320.000 units

Jika disajikan dalam urutan alur, maka gambarannya sebagai berikut:


_______________________________________________________________________________ 23
Praktikum Akuntansi Biaya ____________________________________________________________

MIXING PRESSING FINISHING

WIP Awal: 0 325.000 WIP Awal: 0 250.000 WIP Awal: 80.000


WIP Akhir: …………. WIP Akhir: ………….. WIP Akhir: …………..

IN (Raw Material) (Finished Goods) OUT


375.000 Unit 320.000 Unit

2. Tingkat Penyelesaian Produk Dalam Proses Akhir


Data yang menunjukkan besaran persentase tingkat penyelesaian (biaya
bahan dan konversi untuk biaya tenaga kerja langsung dan overhead) untuk
barang dalam proses akhir pada masing-masing departemen produksi.

CV. Mulia Jaya


Tingkat Penyelesaian Barang Dalam Proses

Remarks Mixing Pressing Finishing


Department Department Department
Materials 100% - -
Convertion Cost 50% 60% 80%

3. Daftar Konsumsi Jasa Bulan Januari 2021


Daftar yang menunjukkan data konsumsi/pemakaian jasa semua
departemen dari departemen pendukung.

CV. Mulia Jaya


Konsumsi Jasa Bulan Januari 2021

POWER MAINTENANCE SERVICE


Support Dept. DEPARTMENT DEPARTMENT DEPARTMENT

User (kWh) (DLH) (Labor)


1 Power Dept. n/a 500 10
2 Maintenance Dept. 100.000 n/a 10
3 Service Dept. 100.000 2.500 n/a
4 Mixing Dept. 200.000 3.000 25
5 Pressing Dept. 300.000 2.500 50
6 Finishing Dept. 300.000 2.000 25
TOTAL 1.000.000 10.500 120

Notes: kWh: Kilo Watt hour


DLH: Direct Labor Hour
n/a : not available

24 _______________________________________________________________________________
________________________________________________ Bab 2 Kebijakan Keuangan & Akuntansi

_______________________________________________________________________________ 25

Anda mungkin juga menyukai