Anda di halaman 1dari 2

Kewenangan Manajemen Sumber Daya Manusia

Direktorat Jenderal Pajak dalam membuat kebijakan SDM tidak terlepas dari kebijakan
dan aturan-aturan yang berlaku untuk seluruh kementerian dan lembaga pemerintah lainnya,
yaitu melalui otoritas Kementerian PAN-RB dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Direktorat Jenderal Pajak juga harus melakukan koordinasi dengan internal. Kementerian
Keuangan itu sendiri, yaitu dengan: !!!

1. Biro SDM Kementerian Keuangan sebagai induk kebijakan dan penglolaan SDM di
Lingkungan Kementerian Keuangan, terutama yang terkait dengan perencanaan
pengadaan pegawai, rekrutmen pegawai dan manajemen kinerja pegawai.
2. Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, terkait dengan kebijakan
administrasi penggajian
3. Pusat Informasi dan Teknologi (PUSINTEK), terkait sistem teknologi informasi/
informasi manajemen kepegawaian.

Dalam mengelola SDM yang baik, perlu adanya penataan pegawai. Adanya penataan dan
perencanaan pegawai seperti yang disebutkan diatas dapat dijadikan pedoman untuk
mengelola SDM dengan baik. Koordinasi dengan pihak eksternal ataupun internal diatas,
membuat pengawasan menjadi terarah namun membuat ruang fleksibelitas DJP menjadi
terbatas.

Proses dari perekrutan ini adalah dari pihak DJP mengajukan usulan jumlah SDM yang
dibutuhkan di seluruh wilayah Indonesia kepada Kementerian Keuangan. Kemudian
Kementerian Keuangan mengajukan kepada Kementrian PANRB. Kementrian PAN-RB ini
yang akan memutuskan berapa banyak jumlah peserta yang diterima. Penentuan ini
berdasarkan kriteria yang diajukan oleh Kementerian Keuangan, namun ada tes atau ujian
wajib yang harus dilewati peserta dari Kementerian PAN-RB dimana Kementerian PAN-RB
dan Kementerian Keuangan memiliki standar dan kualifikasi sendiri, namun kewenangan
Kementerian PAN-RB lebih besar sehingga jumlah peserta yang dapat masuk ke
Kementerian Keuangan berada di tangan Kementerian PAN-RB, sedangkan Kementerian
Keuangan hanya sebatas pada tahap usulan saja.

Seandainya tidak adanya kebijakan kewenangan, maka akan menjadi masalah di dalam pajak
dimana ketidakjelasan dalam perekrutan sdm, jadi mereka sudah mengantisipasi hal tersebut
sebelum membuat kebijakan kewenangan.
Contoh Kendala-kendala perekrutan dalam organisasi

1. Promosi dari dalam atau yang sering disebut dengan orang dalam.
2. Imbalan dan jabatan yang sering diincar oleh pegawai.

Anda mungkin juga menyukai