Anda di halaman 1dari 14

PERBANDINGAN TEPUNG BERAS KETAN PUTIH (Ci Asem) DENGAN

TEPUNG BERAS KETAN HITAM (Setail) DAN KONSENTRASI BUAH


MURBEI (Morus nigra.L) TERHADAP KARAKTERISTIK OPAK KETAN
HITAM

ARTIKEL
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Sidang Sarjana Teknik
Program Studi Teknologi Pangan

Oleh:
Dwika Larasati
12.302.0148

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2016
PERBANDINGAN TEPUNG BERAS KETAN PUTIH (Ci Asem) DENGAN
TEPUNG BERAS KETAN HITAM (Setail) DAN KONSENTRASI BUAH
MURBEI (Morus nigra.L) TERHADAP KARAKTERISTIK OPAK KETAN
HITAM

Dwika Larasati*),
**)
Ir. Sumartini MP. , dan Dr. Tantan Widiantara, ST., MT. ***)
*)
Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan, Jl. Dr.
Setiabudhi Bo. 93, Bandung, 40153, Indonesia
**)
Dosen Pembimbing Utama, ***)Dosen Pembimbing Pendamping

Email : Larasati_dwika@yahoo.co.id

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan tepung beras ketan putih dengan tepung
beras ketan hitam dan konsentrasi buah murbei terhadap karakteristik opak ketan hitam yang
dihasilkan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor dan 3
kali ulangan. Faktor (A) perbandingan tepung beras ketan putih dengan tepung beras ketan hitam
terdiri dari (a1) 1 : 1, (a2) 0,85 : 1,15, (a3) 0,70 : 1,30 dan faktor (B) konsentrasi buah murbei
terdiri dari (b1) 9%, (b2) 11%, (b3) 13%. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan suhu dan
waktu pengeringan terpilih yaitu 60oC dalam waktu 4 jam. Berdasarkan hasil penelitian utama
perbandingan tepung beras ketan putih dengan tepung beras ketan hitam dan konsentrasi buah
murbei berpengaruh terhadap karakteristik organoleptik (Warna, aroma, rasa, kerenyahan),
karakteristik fisik (Volume pengembangan) dan karakteristik kimia (Kadar air dan vitamin C).
Produk opak ketan hitam terpilih yaitu opak ketan hitam a3b3 (0,70:1,30 dan 11%) dengan kadar
gula reduksi 1,62 %, kadar pati 63,81%, dan antosianin sebesar 48,58%.
Kata kunci : tepung ketan putih, tepung ketan hitam, murbei, opak ,antosianin.

x
Dwika Larasati (123020148)
Perbandingan Tepung Beras Ketan Putih (Ci Asem) Dengan Tepung Beras Ketan Hitam (Setail)
Dan Konsentrasi Buah Murbei (Morus nigra. L) Terhadap Karakteristik Opak Ketan Hitam

lekat sifat berat tersebut


PENDAHULUAN (Winarno,2002).
Tepung beras ketan mengandung
Latar Belakang zat gizi yang cukup tinggi yaitu
karbohidrat 80%, lemak 4%, dan air
Beras ketan (Oryza sativa L var.
10%. Pati beras ketan putih mengandung
Glutinosa) banyak terdapat di Indonesia
amilosa sebesar 1% dan amilopektin
dengan jumlah produksi sekitar 42.000
sebesar 99% (Belitz et al., 2008). Kadar
ton pertahun. Ketan (atau beras ketan)
amilopektin yang tinggi menyebabkan
memiliki ciri yaitu tidak transparan,
tepung beras ketan putih sangat mudah
berbau khas, seluruh atau hampir
mengalami gelatinisasi bila ditambahkan
seluruh patinya merupakan amilopektin.
dengan air dan memperoleh perlakuan
Ketan hampir sepenuhnya didominasi
pemanasan. Hal ini terjadi karena
oleh amilopektin sehingga sangat lekat.
adanya pengikatan hydrogen dan
Beras ketan putih di Indonesia
molekul-molekul tepung beras ketan
cukup melimpah dan produktivitasnya
putih (gel) bersifat kental (Suprapto,
tiap tahun pun meningkat. Berdasarkan
2006).
data dari Badan Pusat Statistik diketahui
Menurut Aini Amalia Nailufar
bahwa pada tahun 2008 sampai tahun
(2012) , dalam beras ketan hitam (oryza
2012, jumlah ketersediaan beras
sativa glutinosa) terdapat warna
meningkat dari 60.325.925 ton menjadi
antosianin yang dapat digunakan sebagai
69.056.126 ton. Permintaan beras ketan
pewarna alami pada makanan. Warna
banyak terdapat pada sektor makanan
beras ketan hitam disebabkan oleh sel-
ringan seperti kue, opak dan makanan
sel pada kulit ari yang mengandung
lainnya. (Dinas Pariwisata dan
antosianin. Antosianin merupakan
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, 2012).
pigmen berwarna merah, ungu dan biru
Tepung ketan merupakan tepung
yang biasa terdapat pada tanaman
yang terbuat dari beras ketan hitam atau
tingkat tinggi (Eskin dalam Tensiska et
putih, dengan cara
al,2007). Secara kimiawi antosianin bisa
digiling/ditumbuk/dihaluskan. Tepung
dikelompokan ke dalam flavonoid dan
ketan putih teksturnya mirip tepung
fenolik. Beberapa fungsi antosianin
beras, tetapi bila diraba tepung ketan
antara lain,sebagai antioksidan didalam
akan terasa lebih berat melekat. Untuk
tubuh, melindungi lambung dari
membedakan dengan tepung beras,
kerusakan, menghambat sel tumor,
larutkan dengan sedikit air. Larutan
meningkatkan kemampuan penglihatan
tepung beras akan lebih encer sedangkan
mata, sebagai senyawa anti-inflamasi
larutan tepung ketan akan lebih kental.
yang melindungi otak dari kerusakan,
Hal ini disebabkan tepung ketan lebih
serta mampu mencegah obesitas dan
banyak mengandung pati yang
diabetes.
berperekat.
Opak merupakan makanan
Tepung beras ketan diperoleh dari
tradisional yang terbuat dari bahan dasar
hasil penggilingan beras ketan yang
singkong atau ketan. Dalam pembuatan
kemudian diayak dengan kehalusan 200
atau pengolahan opak masih sangat
mesh. Beras ketan merupakan salah satu
berkaitan dengan pengolahan yang
varietas oryza sativa.L golongan
sangat sederhana dimana masih
glutinous rice. Beras ketan ini memiliki
memerlukan proses pengeringan dengan
kandungan pati yang tinggi, dengan
penjemuran dibawah terik matahari
kadar amilosa 1-2% dengan kadar
dalam proses pengolahannya. Opak
amilopektin 98-99%, semakin tinggi
merupakan makanan tradisional yang
kandungan amilopektinnya semakin

1
Dwika Larasati (123020148)
Perbandingan Tepung Beras Ketan Putih (Ci Asem) Dengan Tepung Beras Ketan Hitam (Setail)
Dan Konsentrasi Buah Murbei (Morus nigra. L) Terhadap Karakteristik Opak Ketan Hitam

kurang begitu digemari oleh masyarakat menggunakan buah murbei yang telah
luas terutama kalangan masyarakat matang dengan ciri-ciri fisiknya
menengah keatas mengingat cita rasa berwarna ungu kehitaman (Deny,2013).
dari opak tersendiri yang kurang begitu
Manfaat Penelitian
lezat bila dibandingkan dengan produk
Manfaat dari penelitian ini adalah :
olahan modern lainnya seperti biskuit,
Memanfaatkan produk hasil pangan
brownies, cake, dan semacamnya.
Indonesia yang melimpah.
Opak ketan hitam merupakan
Memperkenalkan bahan pangan yang
opak yang terbuat dari tepung beras
terbuat dari tepung beras ketan dan
ketan putih dan tepung beras ketan
kandungan gizi dalam tepung beras
hitam, dengan penambahan buah
ketan. Memperkenalkan kepada
murbei, kelapa, gula, garam dan air.
masyarakat mengenai bahan pangan
Penggunaan dua macam tepung dalam
murbei yang dikembangkan menjadi
pembuatan opak ketan hitam ini
opak ketan hitam. Memperkenalkan
berfungsi untuk memberikan nilai gizi
khasiat murbei dengan mengelolahnya
yang baik pada opak ketan hitam. Oleh
menjadi opak ketan hitam.
karena itu penggunaan perbandingan
Mengembangkan pengolahan murbei
konsentrasi antara tepung beras ketan
menjadi produk opak yang baru dalam
putih dan tepung beras ketan hitam yang
rangka diversifikasi pangan.
tepat dapat memperbaiki karakteristik
dari opak ketan hitam dan kandungan METODE PENELITIAN
gizinya. Selain itu, penambahan murbei
pada opak dapat memberikan nilai Bahan dan Alat Penelitian
tambah pada nutrisi opak ketan hitam Bahan baku yang
tersebut. digunakan dalam penelitian ini adalah
Penambahan buah murbei pada beras ketan putih (Ciasem) beras ketan
pengolahan opak, murbei mengandung hitam (Setail) yang didapatkan dari
nutrisi penting yang dapat meningkatkan pasar tradisional , murbei (Morus nigra
kesehatan. Nutrisi dalam murbei L.) berumur 90 hari yang didapatkan
meliputi protein, karbohidrat serta dari Maribaya Lembang , kelapa parut (
vitamin dan mineral seperti kalsium, Cocos nucifera L.), gula pasir, air dan
fosfor, kalium, magnesium, potassium garam yang didapatkan dari pasar
dan serat. tradisional. Bahan yang digunakan
Ditinjau dari komposisi dalam analisis kimia adalah sampel,
kimiawinya, buah murbei memiliki zat aquadest, Buffer Kalium Klorida 0,0025
aktif antisionin sebagai antioksidan dan M (pH 1), Buffer natrium asetat 0,4 M
memiliki senyawa- senyawa penting (pH 4,5), larutan I2, NaOH, HCL, H2SO4
yang menguntungkan bagi kesehatan , KI, Na2S2O3, larutan Luff Schoolr.

manusia. Diantaranya adalah kandungan Alat yang digunakan dalam


cyanidin yang berperan sebagai penelitian ini adalah timbangan elektrik
antosianin, sakarida, asam linoleat, asam merk ohaus, sendok, spatula, mortal dan
stearate, asam oleat dan vitamin A, alu, panci stainless steel, kompor gas,
vitamin B1, vitamin B2 serta vitamin C. wajan, cetakan plastik odonan opak
Keunggulan yang dimiliki ini ketan hitam, nampan atau tray.
menjadikan buah ini berpotensi untuk Alat yang digunakan dalam
diolah menjadi produk pangan analisis kimia adalah timbangan
fungsional yang memiliki nilai tambah elektrik, Spektrofotometer, tunnel
di masyarakat salah satunya yaitu opak dryer, eksikator, cawan, erlenmeyer ,
murbei. Buah murbei yang digunakan buret, statif dan jangka sorong.
dalam proses pengolahan opak ini yaitu Tujuan Penelitian

2
Dwika Larasati (123020148)
Perbandingan Tepung Beras Ketan Putih (Ci Asem) Dengan Tepung Beras Ketan Hitam (Setail)
Dan Konsentrasi Buah Murbei (Morus nigra. L) Terhadap Karakteristik Opak Ketan Hitam

Tujuan dari penelitian ini adalah Yijk = Nilai pengamatan (respon)


untuk mendapatkan opak ketan hitam pada kelompok ke-k, yang
yang memiliki karakteristik yang baik memperoleh taraf
dan dapat menambahkan nutrisi ke-i dari faktor perbandingan
sehingga konsumen dapat menyukai jambu biji dan rosella dan taraf
opak ketan hitam. ke-j dari faktor jenis gula
µ = Nilai rata-rata respon yang
Rancangan Penelitian
sesungguhnya
Metode penelitian yang dilakukan
Kk = Pengaruh dari kelompok ke-k
yaitu bertujuan untuk mengetahui waktu
Ai = Pengaruh sebenarnya dari
dan suhu pengeringan yang optimal.
taraf ke-i faktor perbandingan
Proses pengeringan ini menggunakan
jambu biji dan rosella
tunnel dryer. Suhu yang digunakan pada
Bj = Pengaruh sebenarnya dari
proses pengeringan yaitu (p1) 400C 8
taraf ke-j faktor jenis gula
jam, (p2) 500C 6 jam dan (p3) 600C 4
(AB)ij = Pengaruh sebenarnya dari
jam. Penelitian utama yaitu dilakukan
interaksi antara taraf ke-i faktor
untuk mengetahui pengaruh
perbandingan jambu biji dan
perbandingan tepung beras ketan putih
rosella dan taraf ke-j faktor jenis
dan tepung beras ketan hitam dan
gula
konsentrasi murbei terhadap
Ɛijk = Pengaruh sebenarnya dari
karakteristik opak ketan hitam yang
taraf ke-k dalam kombinasi
dihasilkan.
perlakuan (ij) (Gaspersz, 1995).
Rancangan perlakuan yang dilakukan
yaitu pengaruh perbandingan tepung Tabel 1. Rancangan Faktorial 3 x 3
beras ketan putih dan tepung beras ketan dalam RAK dengan 3 kali Ulangan
hitam (A) yang terdiri dari 3 taraf. Perbandingan
a1 = Tepung Beras Ketan Putih : Tepung Tepung Beras Kelompok
Beras Ketan Hitam (1:1) Ketan Putih Ulangan Konsentrasi Murbei (%)
a2 = Tepung Beras Ketan Putih : Tepung dengan Tepung (B)
Beras Ketan Hitam (0,85 : 1,15) Beras Ketan b1 b2 b3
Hitam (gram) (9%) (11%) (13%)
a3 = Tepung Beras Ketan Putih : Tepung (A)
Beras Ketan Hitam (0,70 : 1,30) a1 ( 1 : 1 ) 1 a1b1 a1b2 a1b3
Faktor (B) konsentrasi murbei yang a2 ( 0,85 : 1,15 ) 2 a2b1 a2b2 a2b3
meliputi 3 taraf a3 ( 0,70 : 1,30 ) 3 a3b1 a2b3 a3b3
b1 = 9% a1 ( 1 : 1 ) 1 a1b1 a1b2 a1b3
a2 ( 0,85 : 1,15 ) 2 a2b1 a2b2 a2b3
b2 = 11% a3 ( 0,70 : 1,30 ) 3 a3b1 a2b3 a3b3
b3 = 13% a1 ( 1 : 1 ) 1 a1b1 a1b2 a1b3
Metode yang digunakan adalah a2 ( 0,85 : 1,15 ) 2 a2b1 a2b2 a2b3
Rancangan Acak Kelompok Faktorial a3 ( 0,70 : 1,30 ) 3 a3b1 a2b3 a3b3
yang terdiri dari perbandingan jambu
Berdasarkan rancangan diatas
biji dan rosella yang terdiri atas 3 taraf
dapat dibuat denah (layout) percobaan
dan juga jenis jambu biji yang terdiri
yang dapat dilihat sebagai berikut:
atas 3 taraf.
Model matematika untuk rancangan Kelompok Ulangan I
ini adalah sebagai berikut: a2b2 a2b1 a3b1 a2b3 a1b2 a3b3 a1b3 a1b1 a3b2

Yijk = µ + Kk + Ai + Bj + (AB)ij+ Ɛijk Kelompok Ulangan II


a2b1 a1b3 a3b2 a1b1 a3b1 a1b2 a2b2 a2b3 a3b3
Keterangan :

3
Dwika Larasati (123020148)
Perbandingan Tepung Beras Ketan Putih (Ci Asem) Dengan Tepung Beras Ketan Hitam (Setail)
Dan Konsentrasi Buah Murbei (Morus nigra. L) Terhadap Karakteristik Opak Ketan Hitam

Kelompok Ulangan III kerenyahan dengan menggunakan


a2b1 a1b2 a1b3 a3b2 a2b3 a2b2 a3b1 a1b1 a3b3 metode Uji Kesukaan. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan skala
Berdasarkan rancangan diatas hedonik yang melibatkan 20 orang
maka dapat dibuat analisis variansi panelis untuk memberikan penilaian
(ANAVA) untuk mendapatkan terhadap warna, rasa dan aroma
kesimpulan mengenai pengaruh (Soekarto, 1990).
perlakuan. Hipotesis variansi percobaan 2) Respon fisik yang dilakukan pada
dengan RAK dapat dilihat pada Tabel 2. penelitian ini bertujuan untuk
Tabel 2. Analisis Variansi Percobaan mengetahui volume pengembangan
dengan RAK dengan menggunakan jangka sorong
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F F digital.
Variansi Bebas Kuadrat Tengah Hitun Tab 3) Respon kimia yang dilakukan
(db) (JK) (KT) g el pada penelitian ini meliputi analisis
5%
Kelompok r–1 JKK KTK
kadar air dengan metode gravimetri
Faktor A a–1 JKA KTA KTA/ (Sudarmadji,1989), analisis kadar
KTG vitamin C metode iodimetri dan
Faktor B b–1 JKB KTB KTB/ antosianin
KTG
Interaksi (a-1)(b-1) JKAB KTAB KTAB
AB /KTG HASIL DAN PEMBAHASAN
Galat (r-1)(ab-1) JKG KTG
Total rab-1 JKT
Tabel 3. Penelitian Pendahuluan
Terpilih
Selanjutnya ditentukan daerah Perlakuan Warna Arom Rasa Kerenyahan
penolakan hipotesis, yaitu: a
1) Hipotesis diterima, jika F hitung p1 (400 C 8 3.65 a 3.89 a 3.54 a 3.26 a
> F tabel, apabila perbandingan tepung jam)
beras ketan putih dan tepung beras ketan p2 (500 C 6 3.81 b 4.15 b 4.28 b 3.93 b
hitam dan konsentrasi murbei serta jam)
interaksinya berpengaruh terhadap p3 (600 C 4 4.54 c 4.57 c 4.61 c 5.30 c
karakteristik opak ketan hitam, sehingga jam)
perlu dilakukan uji lanjut untuk Berdasarkan hasil penelitian
mengetahui sejauh mana perbedaan dari pendahuluan maka suhu dan waktu
masing-masing perlakuan dengan pengeringan yang terpilih untuk
menggunakan uji Duncan taraf 5% digunakan dalam penelitian dalam
untuk mengetahui mana yang berbeda penelitian utama yaitu pada pengeringan
nyata 600C selama 4 jam. Pemilihan suhu dan
2) Hipotesis ditolak, jika F hitung ≤ F waktu pengeringan ini berdasarkan pada
tabel, apabila perbandingan tepung beras warna, aroma, rasa, dan kerenyahan
ketan putih dan tepung beras ketan pada Opak Ketan Hitam goreng yang
hitam dan konsentrasi murbei serta paling disukai oleh panelis.
interaksinya tidak berpengaruh terhadap Penelitian utama bertujuan untuk
karaktersitik opak ketan hitam, sehingga mengetahui pengaruh perbandingan
tidak perlu dilakukan uji lanjut tepung beras ketan putih dan tepung
(Gaspersz,1995). beras ketan hitam dengan penambahan
Rancangan Respon konsentrasi murbei terhadap
Rancangan respon yang dilakukan karakteristik opak ketan hitam dengan
pada penelitian ini adalah : perbandingan tepung beras ketan putih
1) Respon organoleptik yaitu dengan tepung beras ketan hitam (1:1)
menguji warna, rasa, aroma, dan (0,85: 1,15) dan (0,70:1,30) serta

4
Dwika Larasati (123020148)
Perbandingan Tepung Beras Ketan Putih (Ci Asem) Dengan Tepung Beras Ketan Hitam (Setail)
Dan Konsentrasi Buah Murbei (Morus nigra. L) Terhadap Karakteristik Opak Ketan Hitam

konsentrasi murbei yaitu 9%, 11% dan kerusakan mikrobiologis, enzimatis dan
13%. kimiawi.
Respon Kimia b. Kadar Vitamin C
a. Kadar Air Tabel 5. Pengaruh Perbandingan Tepung
Ketan Hitam (A) Terhadap Kadar
Tabel 4. Pengaruh Konsentrasi Murbei
Vitamin C Opak Ketan Hitam.
(B) Terhadap Kadar Air Opak Ketan
Hitam. Tepung Ketan
Taraf Nyata
Putih : Tepung Rata-rata Perlakuan (Vit C
5%
Konsentrasi Murbei Taraf Ketan Hitam mg/100g)
Rata-rata Nyata a1 (1:1) 9.89 a
Perlakuan 5% a2 (0,85 : 1,15) 10.08 a
b1 (9%) 3.17 a a3 (0,70 : 1,30) 10.53 b
b2 (11%) 3.60 b Keterangan : Huruf dibaca vertikal. Nilai yang
ditandai huruf yang sama menunjukkan tidak
b3 (13%) 3.93 c
berepengaruh di taraf 5% pada Uji lanjut Duncan.
Keterangan : Huruf dibaca vertikal. Nilai yang
ditandai huruf yang sama menunjukkan tidak Berdasarkan data dari tabel 5,
berepengaruh di taraf 5% pada Uji lanjut Duncan. menunjukan bahwa pada perlakuan a1
Pada tabel 4 menunjukan dan a2 tidak berbeda nyata terhadap a2
bahwa terjadi kenaikan kadar air yang tetapi berbeda nyata terhadap a3. Pada
berbeda nyata pada perlakuan b1 perlakuan a2 berbeda nyata terhadap a3
terhadap b2 dan b3. Pada perlakuan b2 tetapi tidak berbeda nyata terhadap a1.
berbeda nyata terhadap b3 dan b1. Pada Pada perlakuan a3 berbeda nyata
perlakuan b3 berbeda nyata terhadap b2 terhadap perlakuan a1 dan a2.
dan b3. Berdasarkan pada hasil data diatas
Berdasarkan hasil pengamatan, perbandingan tepung beras ketan putih
semakin meningkatnya jumlah dengan tepung beras ketan hitam
konsentrasi murbei yang di tambahkan berpengaruh terhadap kadar vitamin C
pada adonan opak ketan hitam semakin pada opak ketan hitam. Antosianin yang
meningkat pula kadar air didalam opak terdapat didalam tepung ketan hitam,
ketan hitam. Kadar air yang terkandung Ditinjau dari komposisi kimiawinya,
dalam murbei memiliki kandungan yang memiliki zat aktif antosianin sebagai
tinggi yaitu sebesar 80,18% dari 100 antioksidan dan memiliki senyawa-
gram murbei. senyawa penting yang menguntungkan
Kandungan air dalam bahan bagi kesehatan manusia. Diantaranya
pangan dapat mempengaruhi adalah kandungan cyanidin yang
penampakan, tekstur, cita rasa dan daya berperan sebagai antosianin, serta
tahan bahan pangan tersebut (Winarno, vitamin C.
2002).
Penentuan kadar air pada opak Respon Organoleptik
ketan hitam yang sangat berpengaruh Warna
adalah proses pengeringan. Pengeringan
adalah proses pengeluaran air atau Tabel 6. Pengaruh Konsentrasi Murbei
pemisahan air dalam jumlah yang relatif (B) Terhadap Warna Opak Ketan Hitam.
kecil dari bahan dengan menggunakan Rata- Taraf
energi panas. Hasil dari proses rata Nyata
pengeringan adalah adalah bahan kering Konsentrasi Murbei Warna 5%
yang mempunyai kadar air setara b1 (9%) 3.55 a
dengan kadar air keseimbangan udara b2 (11%) 3.62 a
(atmosfir) normal atau setara dengan b3 (13%) 4.08 b
nilai aktifitas air (aw) yang aman dari

5
Dwika Larasati (123020148)
Perbandingan Tepung Beras Ketan Putih (Ci Asem) Dengan Tepung Beras Ketan Hitam (Setail)
Dan Konsentrasi Buah Murbei (Morus nigra. L) Terhadap Karakteristik Opak Ketan Hitam

Keterangan : Huruf dibaca vertikal. Nilai yang terhadap b2 sedangkan pada b3 berbeda
ditandai huruf yang sama menunjukkan nyata. Pada perlakuan b2 tidak berbeda
tidak berepengaruh di taraf 5% pada Uji
lanjut Duncan. nyata terhadap b1 tetapi berbeda nyata
terhadap b3. Perlakuan b3 berbeda nyata
Berdasarkan tabel 6, menunjukan terhadap b1 dan b2.
bahwa perlakuan b1 tidak berbeda nyata Aroma yang dihasilkan oleh
terhadap b2 tetapi berbeda nyata buah murbei terjadi karena pada proses
terhadap b3. Pada perlakuan b2 tidak pengolahan opak ketan hitam. Proses
berbeda nyata dengan perlakuan b1 pengeringan dan penggorengan dengan
tetapi berbeda nyata terhadap b3. Pada menggunakan suhu tinggi membuat
perlakuan b3 berbeda nyata terhadap b1 senyawa volatil rusak dan menguap
dan b2. sehingga mempengaruhi penilaian
Penambahan murbei berpengaruh panelis terhadap aroma opak ketan
terhadap kenampakan warna pada opak hitam yang dihasilkan. Menurut Apandi
murbei. Semakin banyak konsentrasi (1984), bahwa adanya senyawa volatil
murbei yang ditambahkan semakin pada buah dapat memberikan aroma
berpengaruh pula warna yang dihasilkan yang khas. Senyawa yang terbentuk
dan disukai oleh panelis. Warna yang adalah 2,4,6- trihidroksibenzaldehid.
ditimbulkan pada bahan pangan dapat Rasa
disebabkan oleh pigmen yang secara Tabel 8 Pengaruh Perbandingan Tepung
alami terdapat pada bahan pangan Ketan Putih dengan Tepung Ketan
tersebut. Hitam (A) terhadap rasa Opak Ketan
Murbei memiliki warna merah Hitam.
keunguan karena memiliki pigmen Tepung Ketan
antosianin. Antosianin adalah pigmen Taraf
Putih : Tepung Rata-rata
yang memberikan warna merah Nyata 5%
Ketan Hitam Rasa
keunguan pada sayuran, buah-buahan a1 (1:1) 3.69 a
dan tanaman bunga yang merupakan a3 (0.70 :1.30) 4.34 b
senyawa flavonoid yang bisa melindungi a2 (0.85 :1.15) 4.41 c
sel dan sinar ultraviolet. Kandungan Keterangan : Huruf dibaca vertikal. Nilai yang
antosianin pada murbei adalah 1.993 ditandai huruf yang sama menunjukkan
mg/100 g (Kesuma, 2015). Kandungan tidak berepengaruh di taraf 5% pada Uji
antosianin yang besar pada murbei yang lanjut Duncan.
gelap tersebut dapat mempengaruhi Berdasakan tabel 8, menunjukan
warna opak ketan hitam. bahwa pada faktor perbandingan tepung
Aroma ketan putih dengan tepung ketan hitam
Tabel 7. Pengaruh Konsentrasi Murbei pada perlakuan a1 berbeda nyata
(B) Terhadap Aroma Opak Ketan terhadap a2 dan a3. Pada perlakuan a2
Hitam. berbeda nyata terhadap a3 dan a1.
Rata- Taraf Perlakuan a3 berbeda nyata terhadap a1
rata Nyata dan a2.
Konsentrasi Murbei Aroma 5% Rasa adalah salah satu faktor
b2 (11%) 3.83 a yang dapat mempengaruhi penerimaan
b1(9%) 3.85 a seseorang terhadap makanan. Selera
b3(13%) 4.21 b panelis yang sangat beragam yang
Keterangan : Huruf dibaca vertikal. Nilai yang menyebabkan rasa susah dimengerti
ditandai huruf yang sama menunjukkan secara tuntas. Rasa pada makanan terdiri
tidak berepengaruh di taraf 5% pada Uji
lanjut Duncan. dari rasa asin, manis, pahit dan asam.
Pada opak ketan hitam ini dilihat dari
Berdasarkan tabel 7, menunjukan bahwa hasil uji organoleptik semakin
pada perlakuan b1 tidak berbeda nyata

6
Dwika Larasati (123020148)
Perbandingan Tepung Beras Ketan Putih (Ci Asem) Dengan Tepung Beras Ketan Hitam (Setail)
Dan Konsentrasi Buah Murbei (Morus nigra. L) Terhadap Karakteristik Opak Ketan Hitam

meningkatnya jumlah tepung ketan Berdasarkan tabel 10,


hitam semakin disukai oleh panelis menunjukan bahwa pada perlakuan a1
karena ketan hitam memiliki rasa yang berbeda nyata terhadap a2 dan a3. Pada
cenderung lebih gurih dan agak manis. perlakuan a2 berbeda nyata terhadap a3
dan a1. Pada perlakuan a3 berbeda nyata
Tabel 9. Pengaruh Perbandingan terhadap a2 dan a1.
Konsentrasi Murbei (B) Terhadap Rasa Kerenyahan merupakan sifat
Opak Ketan Hitam. fisik yang penting dalam suatu produk
Taraf makanan ringan. Kerenyahan pada
Konsentrasi Rata-rata Nyata makanan ditentukan oleh kelembaban
Murbei Rasa 5% dan kandungan lemak, jenis dan jumlah
b1(9%) 3.83 a karbohidrat struktural (selulosa, pati dan
b2 (11%) 4.02 b pektin), serta kandungan protein.
b3 (13%) 4.59 c Perbedaan kandungan amilosa dan
Keterangan : Huruf dibaca vertikal. Nilai yang amilopektin dalam pati juga
ditandai huruf yang sama menunjukkan berpengaruh terhadap nilai kerenyahan
tidak berepengaruh di taraf 5% pada Uji suatu produk. Kandungan amilopektin
lanjut Duncan. yang tinggi pada tepung ketan akan
Berdasakan tabel 9, menunjukan membuat produk mudah mengembang
bahwa pada faktor perbandingan sehingga lebih mudah patah
konsentrasi murbei (b) pada perlakuan (Bernadheta, 2013).
b1 berpengaruh nyata terhadap b2 dan Tabel 11. Pengaruh Perbandingan
b3. Pada perlakuan b2 berpengaruh Konsentrasi Murbei (B) Terhadap
nyata terhadap b3 dan b1. Perlakuan b3 Kerenyahan Opak Ketan Hitam.
berpengaruh nyata terhadap b1 dan b2. Taraf
Pada penelitian ini semakin Rata-rata Nyata
tinggi konsentrasi murbei yang Konsentrasi Murbei Kerenyahan 5%
ditambahkan pada opak ketan hitam b1(9%) 3.81 a
semakin meningkat pula nilai b3 (13%) 4.21 b
organoleptik terhadap rasa. Rasa yang b2 (11%) 4.32 b
sedikit asam pada murbei dapat Keterangan : Huruf dibaca vertikal. Nilai yang
mempengaruhi nilai organoleptik ditandai huruf yang sama menunjukkan
tidak berepengaruh di taraf 5% pada Uji
terhadap rasa opak ketan hitam, yang lanjut Duncan.
banyak disukai oleh panelis.
Kerenyahan Berdasarkan tabel 11,
Tabel 10. Pengaruh Perbandingan menunjukan bahwa pada faktor
Tepung Ketan Putih dengan Tepung konsentrasi murbei (b) pada perlakuan
Ketan Hitam (A) terhadap rasa Opak b1 berbeda nyata terhadap b2 dan b3.
Ketan Hitam. Pada perlakuan b2 tidak berbeda nyata
Tepung Ketan Taraf terhadap b3 tetapi berbeda nyata
Putih : Tepung Rata-rata Nyata terhadap b1. Perlakuan b3 berbeda nyata
Ketan Hitam Kerenyahan 5% terhadap b1 tetapi tidak berbeda nyata
a1 (1:1) 3.59 a terhadap b2.
a2 (0.85 : 1.15) 4.03 b Menurut Yusrin (2010), pati
a3 (0.70 : 1.30) 4.72 c yang terhidrolisis dengan menggunakan
Keterangan : Huruf dibaca vertikal. Nilai yang asam menghasilkan pati yang
ditandai huruf yang sama menunjukkan strukturnya lebih renggang, sehingga air
tidak berepengaruh di taraf 5% pada Uji lebih mudah menguap pada waktu
lanjut Duncan. pengeringan. Konsentrasi murbei yang
ditambahkan semakin banyak maka

7
Dwika Larasati (123020148)
Perbandingan Tepung Beras Ketan Putih (Ci Asem) Dengan Tepung Beras Ketan Hitam (Setail)
Dan Konsentrasi Buah Murbei (Morus nigra. L) Terhadap Karakteristik Opak Ketan Hitam

semakin terhidrolisis pati yang terdapat hitam. Menurut Yusrin (2010), pati yang
pada tepung ketan putih dan tepung terhidrolisis dengan menggunakan asam
ketan hitam, kandungan air yang cepat menghasilkan pati yang strukturnya
penguap pada proses pengeringan lebih renggang, sehingga air lebih
sehingga setelah opak digoreng mudah menguap pada waktu
memiliki tekstur yang mudah dipatahkan pengeringan. Struktur pati yang agak
atau renyah. rapat akan lebih tinggi daya ikat airnya
dan terjadi pemutusan ikatan hidrogen
Respon Fisik pada rantai linier, serta berkurangnya
Volume Pengembangan daerah amorf yang mudah. Suspensi pati
Tabel 12. Pengaruh perbandingan dalam air dipanaskan dalam suhu
tepung ketan putih dengan tepung Ketan gelatinasi air akan dimasuki air. Suhu
hitam (A) dan konsentrasi (B) terhadap awal gelatinasi adalah saat terjadinya
% volume pengembangan. pembekuan granula pati sewaktu suhu
t.k.putih : t.k.
dinaikkan. Suspensi pati dapat
konsentrasi murbei (B)
hitam dihidrolisis dengan penambahan asam
(A) b1 (9%) b2(11%) b3(13%) encer. Selama pemanasan granula pati
A A A akan mengembang dan akan terjadi
a1
(1:1) 35.01 48.32 71.28 penekanan antar granula, sehingga
a a b viskositas pati akan naik. Hidrolisis
A A B dihentikan setelah dicapai kekentalan
a2
(0.85 : 1.15) 44.96 59.11 113.20 yang diinginkan pati yang terhidrolisis
a a b asam dibuat dengan mengontrol
A A C hidrolisis pati dengan asam dalam suatu
a3
(0.70 : 1.30) 46.85 63.94 166.35 suspensi.
a b c Penentuan Sampel Terpilih
Keterangan :
*Setiap huruf yang Hasil analisis yang meliputi
berbeda menunjukkan respon organoleptik terhadap
perbedaan yang nyata organoleptik warna, aroma, rasa dan
untuk masing masing kerenyahan, respon kimia yang meliputi
perlakuan. kadar air dan vitamin C terhadap produk
*Huruf besar pada baris opak ketan hitam pada penelitian.
dibaca vertikal dan huruf Respon fisik yaitu volume
kecil pada kolom dibaca pengembangan dilihat dari volume
horizontal. pengembangan yang terbesar.
Pada tabel 12. Menunjukan Berdasarkan data yang di perloleh dari
interaksi perbandingan tepung ketan hasil perhitungan didapatkan nilai rata-
putih dengan tepung ketan hitam (A) rata maka dapat suatu kesimpulan untuk
yang berbeda serta konsentrasi murbei menentukan sampel terbaik dari
yang tetap pada konsentrasi murbei b1 penelitian ini adalah :
dan b2 tidak terjadi peningkatan volume Berdasarkan hasil penentuan
pengembangan opak ketan hitam. Pada sampel terpilih adalah perlakuan a3b3
b3 terjadi kenaikan volume dengan perbandingan tepung ketan putih
pengembangan opak ketan hitam pada dan hitam (0.70 : 1.30) dengan
a1, a2 dan a3 . konsentrasi murbei 13%. Sampel terpilih
Berdasarkan hasil data diatas akan dilanjutkan dengan analisis kimia
semakin tinggi konsentrasi murbei yang kadar pati, gula reduksi dan antosianin.
ditambahkan pada adonan opak ketan
hitam maka semakin meningkat pula
volume pengembangan opak ketan

8
Dwika Larasati (123020148)
Perbandingan Tepung Beras Ketan Putih (Ci Asem) Dengan Tepung Beras Ketan Hitam (Setail)
Dan Konsentrasi Buah Murbei (Morus nigra. L) Terhadap Karakteristik Opak Ketan Hitam

Analisis Kimia Sampel Terpilih hydrogen yang terputus


Kadar Gula Reduksi (Imanningsih,2012).
Tabel 13. Hasil kadar Gula Reduksi Antosianin
No Sampel Kadar Gula Tabel 15. Analisis Antosianin
Reduksi (%) No Sampel Antosianin (ppm)
1 a3b3 1.62
1 a3b3 48,58
Sampel a3b3 merupakan sampel
dengan perlakuan perbandingan tepung Berdasarkan hasil analisis
ketan putih dengan tepung ketan hitam antosianin pada opak ketan hitam
(0,70 : 1,30) dengan konsentrasi murbei sampel a3b3 sebesar 48,58 ppm.
13%. Kadar gula reduksi yang Antosianin yang terkandung didalam
didapatkan dari hasil penelitian adalah tepung ketan hitam dan murbei yaitu
1.62 %. senyawa flavonoida. Senyawa tersebut
Kadar Pati merupakan zat warna yang berwarna
Tabel 14. Kadar Pati Opak Ketan Hitam merah keunguan. Kandungan antosianin
No Sampel Kadar Pati (%) dalam buah murbei adalah 1.993 mg/100
g. Pada pembuatan opak ketan hitam ini
1 a3b3 63.81 terdiri dari beberapa proses pemanasan
yang memungkinkan menurunnya
kandungan antosianin didalam bahan
Berdasarkan analisis kadar pati opak ketan hitam.
pada opak ketan hitam sampel terpilih Degradasi antosianin dapat
a3b3 memiliki kadar pati sebesar terjadi selama proses ekstraksi,
63.81%. Kandungan pati yang tinggi pengolahan makanan dan penyimpanan.
pada tepung beras ketan yaitu amilosa 1- Faktor - faktor yang mempengaruhi
2% amilopektin sebesar 99%. Pada stabilitas antosianin tersebut yaitu
pembuatan opak ketan hitam ini terjadi adanya modifikasi pada struktur spesifik
proses pemanasan yaitu pada antosianin (glikosilasi, asilasi dengan
pengukusan, pengeringan dan asam alifatik atau aromatik), pH
penggorengan yang dapat menurunkan temperatur, cahaya, keberadaan ion
kadar pati. Proses pemanasan dengan logam, oksigen kadar gula, enzim dan
suhu yang tinggi akan mengubah bentuk sulfur dioksida. Kestabilan antosianin
pati menjadi pati yang tergelatinisasi dipengaruhi oleh suhu. Antosianin stabil
sehingga granula pati yang rusak akan dibawah suhu 600C. Menurut Desroiser
semakin banyak. Suhu yang semakin (1988), suhu dan lama pemanasan
tinggi akan mengakibatkan terjadinya menyebabkan terjadinya dekomposisi
leaching atau rusaknya molekul pati. dan perubahan struktur pigmen
Jumlah fraksi amilosa- antosianin yang diakibatkan oleh adanya
amilopektin sangat berpengaruh pada energi kinetik selama pemanasan.
profil gelatinisasi pati. Amilosa
memiliki ukuran yang lebih kecil KESIMPULAN DAN SARAN
dengan struktur bercabang. Sementara
amilopektin merupakan molekul Kesimpulan
berukuran besar dengan struktur Berdasarkan suhu dan waktu
bercabang banyak dan membentuk pengeringan penelitian pendahuluan
double helix. Saat pati dipanaskan yang terpilih untuk opak ketan hitam
beberapa double helix fraksi amilopektin dengan menggunakan uji organoleptik
merenggang dan terlepas saat ada ikatan terhadap warna, aroma, rasa dan
kerenyahan. Didapatkan suhu

9
Dwika Larasati (123020148)
Perbandingan Tepung Beras Ketan Putih (Ci Asem) Dengan Tepung Beras Ketan Hitam (Setail)
Dan Konsentrasi Buah Murbei (Morus nigra. L) Terhadap Karakteristik Opak Ketan Hitam

pengeringan 600 C dengan waktu Atmoesoedarjo, S. H., Kartasubrata, J.,


pengeringan selama 4 jam. Kaomini, M., Saleh, W., dan W.
Perbandingan tepung ketan putih dengan Moerdoko. 2000. Sutera Alam
tepung ketan hitam (a) berpengaruh Indonesia. Yayasan Sarana Wana
terhadap respon organoleptik yaitu pada Jaya. Jakarta.
aroma, rasa dan kerenyahan, respon
kimia yaitu pada respon vitamin C. Apandi, 1984. Teknologi Buah Dan
Konsentrasi murbei (b) berpengaruh Sayur.Alumni Bandung.
terhadap respon organoleptik yaitu pada
warna, aroma, rasa dan kerenyahan, BPPT. 2005. Dalam Jurnal Deny Utomo
respon kimia kadar air dan vitamin C. 2013 “Pembuatan Serbuk
Terdapat interaksi antara tepung beras Effervescent (Morus Alba L.)
ketan putih dengan tepung beras ketan Dengan Kajian Konsentrasi
hitam (a) dan konsentrasi murbei (b) Maltodekstrin dan Suhu
yang berpengaruh terhadap respon fisik Pengering. Universitas Yudharta.
yaitu pada volume pengembangan opak Pasuruan.
ketan hitam. Bernadheta,2013. Penambahan
Saran Gembili Pada Fleks Jewawut
Ikan Gabus Sebagai Alternatif
1. Sebaiknya dilakukan penelitian
Makanan Tambahan Anak Gizi
lanjutan mengenai penambahan bahan Kurang. Universitas Dipenogoro.
pengembang untuk
mendapatkankarakteristik opak ketan Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H.
hitam yang lebih baik. Fleet, dan M. Wootton. 1987.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih Ilmu Pangan. Penerbit
lanjut mengenai pengaruh Universitas Indonesia (UI-
penyimpanan dan kondisi Press). Salemba-Jakarta.
pengemasan terhadap produk opak
ketan hitam. Chandratama, 2013. Perbedaan Beras
Hitam dan Ketan Hitam.
DAFTAR PUSTAKA Bandung

Amalia, A. 2012. Karakteristik Ketan Dalimartha, S. 2002. Jenis-jenis


(oryza sativa glutinosa) pada Tumbuhan Obat Indonesia.
Beberapa Jenis Pengemas Trubus Agriwidya. Jakarta.
Selama Penyimpanan.
Universitas Gajah Mada. DeMan, J. M. 1989. Kimia Makanan.
Edisi Kedua. ITB Press. Bandung.
Andadari, L., Pudjiono, S., Suwandi,
dan Rahmawati, T. 2013.
Budidaya Murbei dan Ulat Eskin dalam Tensiska. 2007. Aplikasi
Sutera. FORDA PRESS. Bogor. Ekstrak Pigmen dari Buah
Arben (Rubus idaeus (Linn.))
Andistrian, Andri. 2014. Kajian Pada Minuman Ringan dan
Karakteristik Sensoris dan Kestabilannya Selama
Fisikokimia Opak Ketan (oryza Penyimpanan. Universitas
sativa glutinosa) yang Padjajaran.
Difortifikasi dengan Kacang
Hijau. Universitas Sebelas Maret. Florencia, M. 2014. Aktivitas
Antioksidan Minuman
Beralkohol dari Ragi Tuak

10
Dwika Larasati (123020148)
Perbandingan Tepung Beras Ketan Putih (Ci Asem) Dengan Tepung Beras Ketan Hitam (Setail)
Dan Konsentrasi Buah Murbei (Morus nigra. L) Terhadap Karakteristik Opak Ketan Hitam

Dayak dengan Kombinasi Poedjiadi, A., dan Titin Supriyanti, F.


Ketan Hitam dan Beras M. 2005. Dasar-dasar Biokimia.
HitamKultivar (cempo ireng). Penerbit Universitas Indonesia
Universitas Atma Jaya, (UI-Press). Jakarta.
Yogyakarta.
Rubianty, 2000. Kimia Pangan. Badan
Gaspersz. 1995. Teknik Analisis dalam Kerja Sama Perguruan Tinggi
Penelitian Percobaan. Tarsito. Negeri Indonesia bagian Timur.
Bandung. Ujung Pandang.
Gumelar, Indriafitri. 2000. Pengaruh
Perbandingan Tepung Beras Suhartatik, 2013. Aktivitas
Ketan dan Jumlah Gula Kelapa Antioksidan Antosianin Beras
Terhadap Karakteristik Dodol Ketan Hitam Selama Proses
Durian. Universitas Pasundan Fermentasi. Universitas Gajah
Bandung. Mada.

Haryadi. 2016. Teknologi Pengolahan Samsijah, dan L. Andadari. 1993.


Beras.Universitas Gajah Mada , Petunjuk Teknis Budidaya
Yogyakarta. Tanaman Murbei. Info Teknis
Pusat Penelitian dan
Kartika, B, P. Hastuti dan W. Supartono. Pengembangan Hutan. Bogor.
Pedoman Uji Indrawi Pangan.
Universitas Gajah Mada, Seafast. 2013. Merah Ungu
Yogyakarta. Antosianin. Institut Pertanian
Bogor.
Mardwiana, Ayu. 2013. Eksperimen
Pembuatan Krasikan dengan Sundari, Iin. 2014. Perbandingan
Tepung Gaplek dan Tepung Konsentrasi Sukrosa Bubuk
Beras Ketan dengan dengan Glukosa dan
Perbandingan yang Berbeda. Konsentrasi Asam Sitrat
Universitas Negeri Semarang. Terhadap Karakteristik
Manisan Kering Kelapa.
Meilitha, Rafika. 2014. Analisis Universitas Pasundan Bandung.
Kelayakan Usaha Kerupuk Opak.
Universitas Sumatera. Susanti, M.R.2007. Diversifikasi
Produk Opak dengan
Muchtadi, D. 2012. Pangan Fungsional Penambahan Daging Ikan
dan Senyawa Bioaktif. Layar ( Trichiurus Sp). Institut
Alfabeta. Bandung. Pertanian Bogor..
Nasyatus, Nana. 2014. Pengaruh Soekarto, E. 1985. Penilaian
Lama Fermentasi Terhadap Organoleptik untuk Industri
Kadar Alkohol Tape Ketan Pangan dan Hasil Pertanian.
Putih dan Tape Singkong. Penerbit Bintara Karya Aksara.
Universitas Brawijaya. Jakarta.
Priliana, Patricia. 2002. Pemanfaatan Standar Nasional Indonesia. 2010.
Tapioka sebagai Bahan Standarisasi Mutu Gula Kristal
Substitusi Tepung Beras Ketan Putih 3140.3. Badan Standarisasi
pada Pembuatan Dodol. Nasional. Jakarta.
Universitas Widya Mandala ,
Surabaya. Sudarmadji, S. 1982. Bahan-bahan
Pemanis. Penerbit Agritech.
Yogyakarta.

11
Dwika Larasati (123020148)
Perbandingan Tepung Beras Ketan Putih (Ci Asem) Dengan Tepung Beras Ketan Hitam (Setail)
Dan Konsentrasi Buah Murbei (Morus nigra. L) Terhadap Karakteristik Opak Ketan Hitam

Suryanto, E., Raharjo, S., Tranggono,


dan Sastrohamidjojo, H. 2004.
Antiradical Activity of
Andaliman (Zantoxylum
achantopodium, DC) Fruit
Extract. International
Conference of Functional and
Health foods: Market,
Technology and Health Benefit.
Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.

Tuankotta , Arfiah 2015. Perbandingan


Kadar Protein pada Tepung
Beras Putih , Tepung Beras
Ketan Hitam dan Tepung Sagu
degan Metode Kjeldahl.
Universitas Islam Bandung.

Utomo, Deny. 2013. Pembuatan


Serbuk Effervescent Murbei
(Morus Alba L) Dengan Kajian
Konsentrasi Maltodekstrin dan
Suhu Pengering. Fakultas
Pertanian. Universitas Yudharta.
Pasuruan.

Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan


dan Gizi. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.

Yusrin, 2010. Proses Hidrolisis Ongok


Dengan Variasi Asam Pada
Pembuatan Etanol

12

Anda mungkin juga menyukai