: Widayati Rahayuningsih
No : 31
Kelas : XII MIPA 5
2. Bahasa “Hanya dia satu-satunya gadis yang aku cintai.. aku bisa mati
Ekspresif tanpa dia..”
“Aku bingung Adit.. kalau bisa aku ingin menghilang saja..
agar aku bisa memilih siapa yang aku pilih. Tapi mama
punya senjata, dia sakit-sakitan dan mengatakan bahwa akan
meninggal kalau aku membantah kata-katanya.”
“Liando, ada apa..?” tanyanya sambil menatap kakaknya,
khawatir kakaknya sudah melakukan sesuatu atas diri
Alando. Tapi kakaknya menggoyang-goyangkan tangannya,
beraarti dia tak melakukan apa-apa.
“Ya Tuhan, selamatkanlah mama...” desisnya.
6. Kata Kerja Aliando menatap Anjas dengan mata menyala, dan Adit
Material sudah mengepalkan tangannya dan selangkah maju, siap
menghajar orang yang dibencinya, tapi Yayi memegang
tangannya.
Adit hanya terkekeh senang, lalu masuk kedalam kamar, dan
membaca coretan yag dibuat adiknya keras-keras, sehingga
terdengar dari luar kamar.
Tiba-tiba ia menarik kertas yang penuh coretan di tangan
Dayu..
“Jangan, panggil taksinya sambil jalan saja. Tunggu
sebentar.”
Aliando berdiri dan melangkah keluar.
Sekali lagi Aliando memeluk Dayu, yang kemudian dengan
halus melepaskan pelukan itu lalu menggandeng Yayi dan
melangkah meninggalkan Aliando yang termenggu dengan
hati bagai tertusuk sembilu.
Lalu ia membuka bukunya puisinya, menuliskan sesuatu
seperti kegemarannya setiap waktu.