FRAKTUR NASAL
Kasus 1.
Pemuda, hidung bengkok, 4 jam yang lalu,
b. Tidak boleh memencet BENDA ASING HIDUNG
atau melakukan insisi Kasus 1.
furunkel Anak, 5 tahun, ingusnya berbau, 7 hari, hidung
c. Selalu menjaga kebersihan kiri
diri
1. Diagnosis : Benda asing hidung kiri
2. 2 diagnosis banding
a. Rhinosinusitis akut
b. Rinolit
3. Terapi : Ekstraksi benda asing
4. 4 edukasi
a. Kejadian benda asing hidung
dapat berulang
b. Risiko timbul obstruksi jalan
1. 3 keluhan anamnesis : nafas, jika benda asing hidung
a. Apakah ada riwayat trauma? berpindah ke tracheobronchial
b. Apakah ada epistaksis? c. Komplikasi : rinolit & infeksi
c. Apakah ada nyeri? hidung/sinus paranasal
2. 2 pemeriksaan : d. Jauhkan benda kecil, berkilau,
a. Pemeriksaan luar/inspeksi menarik dari jangkauan anak-
terdapat deformitas dan anak awasi ketika anak
hematom bermain
b. Palpasi regio nasal
didapatkan krepitasi dan nyeri Kasus tambahan RI BTS
tekan
c. Pemeriksaan rhinoskopi anterior
3. 2 penatalaksanaan dokter umum :
a. Penanganan epistaksis
b. Konsul dokter THT-KL
FURUNKEL HIDUNG
Kasus 1.
Laki-laki, 25 tahun, nyeri pada lubang hidung
kanan, 3 hari yll, supir angkot
1. Diagnosis : furunkel hidung cavum nasi
dextra
2. 2 anamnesis :
a. Apakah ada riwayat korek-
korek hidung?
b. Apakah ada riwayat cabut bulu
hidung?
3. 2 komplikasi
a. Selulitis bibir atas
b. Abses septum nasi
4. 3 edukasi
a. Menghindari kebiasaan
mengorek-ngorek bagian hidung
DIVISI ALERGI rumah, pekerjaan : penjahit baju
1. 4 keluhan anamnesis :
RHINITIS ALERGI
a. Apakah ada bersin2 >5x /
Kasus 1.
serangan atau ada gatal pada
Wanita, 30 tahun, pilek encer kumat-kumatan
hidung?
3 tahun, pilek bekerja dan membersihkan
b. Apakah ada keluhan hidung
buntu? c. Adakah riwayat alergi pada
c. Apakah ada riwayat alergi? keluarga
d. Apakah ada riwayat alergi pada d. Muncul waktu bekerja atau di
keluarga? rumah juga?
e. Berapa frekuensi serangan e. Adakah riwayat alergi?
dalam seminggu/sebulan 3. Dugaan jenis dan derajat penyakit :
terakhir? Rhinitis alergi persisten sedang berat
f. Apakah 4. Terapi:
mengganggu a. Avoidance
tidur/pekerjaan? b. Medikamentosa: Antihistamin
2. 2 diagnosis : (Loratadine 1x10 mg),
a. Rhinitis alergi Kortikosteroid topikal
b. Rhinitis okupasional (rhinitis (Mometasone furoate monohydrate
akibat kerja) 0.05% 2xsemprot 1 dd)
3. Pemeriksaan usulan : Skin Prick test c. Meningkatkan kondisi tubuh
(Tes kulit Prick) & eosinophil secret (olahraga, makan bergizi, istirahat
hidung, tes provokasi hidung, tes IgE cukup, hindari stres)
spesifik serum d. Nasal irigasi (Pakai PZ)
4. 3 Terapi dasar :
a. Avoidance
b. Antihistamin (Loratadine Kasus 3.
1x10 mg) Pasien sering bersin-bersin setiap kali
c. Meningkatkan kondisi tubuh membersihkan kamar, akhir-akhir ini memberat
(olahraga, makan bergizi, dan bersin setiap hari.
istirahat cukup, hindari 1. 3 anamnesis yang diperlukan?
stres) a. Apakah ada bersin >5x/serangan
d. Nasal irigasi (Pake PZ) dan hidung gatal?
b. Apakah ada riwayat alergi pada
Kasus 2. keluarga?
Wanita, 30 tahun, kerja di pabrik tekstil, sering c. Apakah ada riwayat alergi pada
pilek kumat2an 3 bulan, pilek encer seperti air, organ lain?
bersin-bersin dan buntu hidung hampir tiap 2. Diagnosis : Rhinitis alergi persisten
hari, sulit konsentrasi dan mengantuk waktu sedang-berat
bekerja. Hanya minum obat dipasaran. 3. 3 Terapi :
1. 2 jawaban dugaan penyakit : a. Avoidance atau penghindaran
a. Rhinitis alergi factor pencetus
b. Rhinitis okupasional b. Medikamentosa: Antihistamin
2. 3 hal penting anamnesis : (Loratadine 1x10 mg),
a. Adakah paparan allergen Kortikosteroid topikal
di rumah/tempat kerja? (Mometasone furoate
b. Adakah riwayat alergi pada monohydrate 0.05% 2xsemprot 1
organ lain dd)
c. Meningkatkan kondisi tubuh
(olahraga, makan bergizi,
istirahat cukup, hindari stres)
d. Nasal irigasi (Pakai PZ)
4. 3 Edukasi :
a. Hindari faktor pencetus yang
menyebabkan keluhan muncul
b. Tingkatkan daya tahan tubuh
dengan olahraga dan makanan
bergizi
Kasus 4.
c. Jika ingin membersihkan rumah d. Rhinitis alergi persisten sedang-
langsung di pel atau dengan berat
penyedot debu 3. Terapi ARIA-WHO bila persisten sedang-
berat
Wanita, 29 tahun, sering pilek, encer spt air, a. Avoidance
4 tahun, sering pilek dan bersin, tidak dapat b. Kortikosteroid intranasal
melakukan hobi ((Mometasone furoate
1. 3 informasi anamnesis monohydrate 0.05% 2xsemprot 1
a. Apakah ada pemicu serangan dd)) + oral antihistamin
pilek dan bersin? (Loratadine 1x10 mg),
b. Apakah ada riwayat alergi c. Meningkatkan kebugaran tubuh
dalam keluarga? dengan istirahat cukup, diet
c. Apakah ada riwayat alergi pada seimbang, olah raga pagi teratur,
organ lain? hindari stres
2. Diagnosis menurut ARIA : Rhinitis alergi d. Nasal irigasi (Pakai PZ)
persisten sedang-berat 4. 3 edukasi penting
3. 2 Terapi menurut ARIA-WHO : a. Meminta pasien dan keluarga
a. Avoidance untuk menghindari allergen
b. Medikamentosa: Antihistamin pencetus (kasus ini alergi debu),
(Loratadine 1x10 mg), misal membersihkan lantai
Kortikosteroid topikal langsung dengan pel
(Mometasone furoate basah/vacuum cleaner, tidak
monohydrate 0.05% 2xsemprot memakai karpet, dll,
1 dd) b. Meningkatkan kebugaan tubuh
c. Meningkatkan kondisi tubuh dengan istirahat cukup, diet
(olahraga, makan bergizi, seimbang dan olah raga pagi
istirahat cukup, hindari stres) teratur
d. Nasal irigasi (Pakai PZ) c. Memenuhi penggunaan obat
sesuai anjuran dokter
Kasus 5.
Kasus 6.
Wanita, pegawai bank, 30 tahun, pilek encer,
Wanita, 19 tahun, sering pilek kumat-kumatan,
hidung gatal, bersin paroksismal, buntu hidung
encer spt air, 1 th, sering obat pilek, kambuh lagi,
selama 1 tahun kumat-kumatan. Keluhan muncul
seminggu terakhir pilek dan bersin setiap hari
bila penderita membersihkan kamarnya. Selama Seorang wanita 19 tahun mengeluh sering pilek kumat-
dua bulan ini keluhan semakin berat dan kumatan, pilek encer seperti air, sudah berlangsung
berlangsung setiap hari. setahun lebih. Sering minum obat pilek, sembuh sebentar
1. 3 anamnesis penting tapi kumat lagi. Seminggu terakhir pilek dan bersin tiap
a. Apakah ada pemicu serangan hari.
pilek dan bersin (pajanan
allergen)? 1. 2 dugaan penyakit :
b. Apakah ada riwayat alergi a. Rhinitis alergi
dalam keluarga? b. Rhinitis vasomotor
c. Apakah ada riwayat alergi pada 2. 3 informasi anamnesis
organ lain (seperti biduran dan a. Apakah ada pemicu serangan
asma)? pilek (paparan allergen)?
2. 4 klasifikasi ARIA-WHO b. Apakah ada riwayat alergi di
a. Rhinitis alergi intermiten ringan keluarga?
b. Rhinitis alergi c. Apakah ada riwayat alergi di
intermiten sedang-berat organ lain?
c. Rhinitis alergi persisten ringan 3. Selain rhinoskopi ant, pemeriksaan lain
apa yg diperlukan?
a. Tes kulit prick
b. Eosinophil secret hidung
Pertanyaan 1.
Pola keluhan penderita mengarah ke :
Rinitis alergi Nilai 20
Rinitis nonalergi Nilai 20
Rinitis vasomotor Nilai 20
Nilai Maksimal 40
Pertanyaan 2.
Informasi yang perlu ditanyakan adalah :
1. Kualitas pilek (pilek encer, bersin,
buntu)→Khas untuk RA
Nilai 10
2. Pemicu serangan pilek (paparan
alergen)→Di rumah / tempat kerja
Nilai 15
3. Riwayat alergi dalam keluarga
Nilai 15
4. Riwayat alergi di organ lain
Nilai 15
Nilai Maksimal 45
Pertanyaan 3.
Tes Kulit prick Nilai 15
Eosinofil sekret hidung Nilai 5
Nilai Maksimal 15
1. 4 anamnesis :
a. Apakah ada otore? Secret
encer/kental? Berbau?
Frekuensi? Timbul kapan?
b. Apakah ada otalgi?
c. Apakah ada penurunan
pendengaran?
d. Apakah ada nyeri kepala?
2. Diagnosis : otitis media supuratif kronik
(OMSK) sinistra tipe bahaya (maligna)
dengan komplikasi abses retroauriculer
3. 3 edukasi :
a. Radang kronik telinga tengah
yang sudah menimbulkan
komplikasi
b. Bahaya dapat menimbulkan
kematian
c. Perlu dilakukan terapi berupa
pembedahan terutama untuk
mencegah komplikasi yang fatal
dengan rujukan ke dokter THT
Kunci pertanyaan 1 : Nilai maksimal 25
1. Apakah ada otore 15
2. Apakah ada otalgi 15
FURUNKEL LIANG TELINGA
3. Apa pendengaran turun 15
4. Apa nyeri kepala 15 Kasus 1.
5. Lain-lain yang relevan 10 Anak, laki-laki, 16 tahun, telinga sakit 3 hari
Nilai maksimal 60
Kunci pertanyaan 2 :
1. OMSK S tipe bahaya/maligna dengan komplikasi
fistel/abses retroaurikuler 15
2. OMSK S tipe bahaya/Maligna 10
3. Fistel/abses Retroaurikuler 10
Nilai maksimal 15
Kunci pertanyaan 3 :
1. Radang kronik telinga tengah sudah menimbulkan
komplikasi 5
2. Bahaya dapat menimbulkan kematian 10
3. Perlu dilakukan pembedahan terutama untuk mencegah
komplikasi yang fatal. 10 1. 3 Keluhan lain :
4. Lain-lain yang relevan 5
a. Apakah ada telinga gatal? OTITIS EKSTERNA
b. Apakah ada riwayat korek- Kasus 1.
korek telinga? Laki-laki, 35 tahun, nyeri telinga satu hari, tidak
c. Apakah ada dapat tidur
pendengaran menurun? Seorang laki-laki 35 tahun mengeluh nyeri telinga satu hari
2. 3 pemeriksaan fisik : sehingga malam hari tidak dapat tidur.
a. Nyeri tekan tragus
b. Nyeri tarik auricula
1. 3 anamnesis :
c. Meatus sempit, edema, hiperemi
a. Apakah ada riwayat mengorek-
3. Diagnosis : Furunkel liang telinga
ngorek/membersihkan telinga?
4. 3 tindakan :
b. Apakah ada gangguan
a. Antibiotik
pendengaran?
b. Analgetik
c. Apakah ada batuk pilek?
c. Kompres burowi
d. Apakah ada cairan dari telinga?
2. 2 pemeriksaan fisik :
a. Nyeri tekan tragus/nyeri tarik
aurikula
b. Otoskopi : MAE hiperemi,
edema, sekret
3. Dx : Otitis Eksterna D/S
4. DD: OMA, Miringitis bulosa
5. Terapi :
a. Toilet MAE
b. Antibiotik topikal
c. Analgesik
Nilai Maksimal 15
DIVISI AUDIOLOGI Lakukan tes garpu tala
1. Weber
GARPU TALA
2. Rinne kanan saja
Kasus 1.
3. Interpretasi pemeriksaan weber dan rinne
Laki-laki, 20 tahun, telinga kanan pendengaran
4. Kesimpulan telinga kanan
menurun sejak 6 bulan, riwayat keluar cairan
Langkah-langkah
dari telinga kumat2an 1 tahun, otoskopi telinga
a. Memberi salam & mempersilahkan
kanan MT perforasi sentral
duduk
b. Identitas & anamnesis singkat pemeriksa, kalo udh ga denger, pindah
c. Lepas kacamata, gigi palsu ke penderita, trus tanya masih denger
d. Penjelasan weber contoh suara garpu ga? Kalo ga denger, di tes balik, dr
tala, peletakan di dahi, suara yg lebih penderita dulu, nanti kalo ga denger
keras angkat tangan pindah ke pemeriksa
e. Menggetarkan garpu tala b. Menggetarkan garpu tala
f. Taruh tegak lurus di dahi c. Meletakkan garpu tala di planum
g. Lebih keras mana? kanan mastoid kanan pemeriksa sampe ga
h. Penjelasan rinne contoh suara garpu kedengeran
tala, diletakkan di belakang telinga, d. Pindahkan ke penderita, tanya masih
sampe ga denger, angkat tangan, denger ga? ga denger
pindah ke liang telinga, apa masi denger e. Lanjut pemeriksaan
i. Menggetarkan garpu tala f. Taruh garpu tala di belakang telinga
j. Taruh di planum mastoid sampe penderita sampe ga denger penderita
ga denger memberikan isyarat
k. Pindah cepet ke MAE posisi sejajar g. Pindahkan ke pemeriksa masih
l. Masih denger apa engga ngga mendengar
m. Interpretasi weber ada 5, rinne negative h. Interpretasi hasil : schwabach
gangguan pendengaran tipe konduksi memendek gangguan pendengaran
n. Kesimpulan : gangguan tipe sensorineural telinga kanan
pendengaran tipe konduksi
Kasus 2. AUDIOMETRI
Wanita, 45 tahun, penurunan pendengaran Kasus 1.
telinga kanan, sejak 1 tahun yang lalu, tinnitus +, Laki-laki, 42 tahun, pendengaran telinga kanan
otore -, riw. Kecelakaan 1 th yll, kepala kanan menurun, mendadak, 3 hari yll, vertigo +,
terbentur aspal. Otoskopi MT (D) intak. berdenging +, otoskopi MT kanan kiri intak
Lakukan tes garputala schwabach pada
telinga kanan
Langkah-langkah
a. Memberi salam & mempersilahkan
duduk
b. Identitas & anamnesis singkat
c. Lepas kacamata, gigi palsu
a. Penjelasan schwabach contoh suara
garpu tala, dipasang di belakang telinga
Kasus 2. RI DMPRODUKCOVID
0 1 2
jari
tanpa bantalan)
8 Menginterpretasikan hasil
0 66 100
KASUS 5 Keterangan
0 : Tidak dilakukan
Memperagakan tes garpu tala Rinne cara 1 1 : Dilakukan tetapi tidak benar/kurang
sempurna/kurang lengkap
Lingkari jawaban yang benar
2 : Dilakukan dengan benar/sempurna/lengkap
5 Memindahkan garpu tala 0 9 15
Memperagakan tes garpu tala Rinne cara 2 secepatnya didepan MAE
penderita dengan arah kedua
Lingkari jawaban yang benar kaki garpu tala sejajar dengan
arah liang telinga
tanpa bantalan)