Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

PERISTIWA KKB TERHADAP TENAGA KESEHATAN DI PAPUA


DILIHAT DARI SUDUT PANDANG GEOPOLITIK

Disusun Oleh Kelompok 3 TK 1A:


1. Abidah A. (21002)
2. Aditya S. (21008)
3. Afiifah B. (21009)
4. Andri A. (21013)
5. Anjeli S. P. (21114)
6. Catur C. L. (21027)
7. Daffa M. (21028)
8. Devira A. N. (21030)
9. Dewa A. (21031)
10. Fania Nur A. (21041)
11. Iin Dwi (21050)
12. Nashanda (21066)
13. Olivia A. (21069)
14. Rachma (21075)
15. Tsaniya (21097)
16. Vhiona M. S. (21099)

Akademik Keperawatan Hermina Manggala Husada

Program Studi D-III Keperawatan

Oktober 2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Permasalahan Geopolitik
Dalam Bidang Kesehatan Di Indonesia” ini dapat terselesaikan dengan tepat pada
waktunya. Tujuan dibuatnya makalah tersebut kami harap dapat menambah
pengetahuan kami lebih mendalam tentang “Permasalahan Geopolitik Dalam
Bidang Kesehatan Di Indonesia” dan untuk para pembaca agar menambah
pengetahuan. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak dapat kami
selesaikan tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Kami
sampaikan rasa syukur dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu.

Kami ucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Ns. Suryani Hartati, M.Kep.Sp.Kep.Mat, selaku Direktur Akademi


Keperawatan Hermina Manggala Husada.
2. Ns. Indah Nursanti, M.Kep, selaku Dosen Koordinator mata ajar
Kewarganegaraan.
3. Ibu Martini ,SH,MH, selaku Dosen Pengajar mata ajar
Kewarganegaraan.
Kami mengetahui bahwa makalah kami masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami harapkan adanya kritik dan saran. Semoga
makalah ini dapat memberikan kelancaran tugas kami selanjutnya dan dapat
berguna bagi semua pihak.

Jakarta, 7 Oktober 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan .................................................................................2
BAB II PEMBAHASAAN

2.1 Landasan Teori.......................................................................................3


2.2 Kasus......................................................................................................4
2.3 Pembahasan kasus..................................................................................4
BAB III PERMASALAHAN

3.1 Pengertian Geopolitik.............................................................................6


3.2 Faktor utama Penyerangan KKB............................................................6
3.3 Dampak-Dampak Peristiwa KKB..........................................................7
3.4 Respon Negara Terhadap Peristiwa KKB..............................................8
BAB VI PENUTUP

4.1 Kesimpulan...........................................................................................11
4.2 Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua


abad terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang
telah berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang
kemudian di kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian
negara tidak saja diartikan sebagai intuisi yang minimal meliputi unsur
wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Agar negara mencapai
tujuan nasional aman dan sejahtera (Pembukaan UUD '45 Alinea IV) perlu
pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud agar warga
negara Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri dan
tetap menjaga dirinya di tengah arus globalisasi. Untuk dapat
mempertahankan ruang hidupnya, suatu bangsa harus mempunyai kesatuan
cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional. Para ilmuan politik
dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan
dari geograti politik.

Salah satu masalah geopolotik yang baru-baru ini menjadi perhatian


adalah pemyerangan KKB di Papua terhadap tenaga kesehatan yang
menjadi korban pembunuhan, satu nakes meninggal dunia, beberapa nakes
lainnya luka-luka dan fasilitas pelayanan kesehatan terbakar. Penetapan
KKB di Papua sebagai kelompok teroris , tidak menutup pendekatan
humanis oleh pemerintah dalam mengatasi konflik yang cukup intens yang
terjadi di Papua.

Apa yang dilakukan KKB di Papua merupakan permasalahan


geopolitik yang membuat resah masyarakat di Papua. Aksi yang dilakukan
KKB di Papua sebenarnya adalah permasalahan lama yang tak dapat
kunjung diselesaikan. Perlu adanya peningkatan kerjasama dengan seluruh
aparat penegakan hukum seperti TNI atau Polri dikawasan tersebut.

1
Dengan adanya kasus KKB yang melibatkan tenaga kesehatan baru-
baru ini, kelompok tertarik untuk menggali lebih dalam mengenai kasus
tersebut.

1.2 Rumusan Malsalah

a. Apa yang dimaksud dengan Geopolitik?


b. Faktor utama terjadinya penyerangan KKB kepada tenaga kesehatan di
Papua?
c. Bagaimana dampak dari peristiwa KKB ini terhadap geopolitik
Indonesia?
d. Bagaimana respon negara terhadap peristiwa KKB ini?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui tentang geopolitik.


b. Untuk mengetahui faktor utama yang menyebabkan KKB menyerang
tenaga kesehatan.
c. Untuk mengetahui dampak dari peristiwa KKB tehadap geopolitik
Indonesia.
d. Untuk mengetahui bagaimana pemerintah merespon dan menindak
peristiwa KKB di Papua.

1.4 Manfaat Penulisan

Setelah meyelesaikan makalah ini kami harapkan dapat


meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang peristiwa penyerangan
KKB terhadap tenaga kesehatan di Papua.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


a. Geopolitik adalah ilmu tentang faktor geografi terhadap ketatanegaraan
atau dengan kata lain geopolitik merupakan kebijakan negara atau bangsa
sesuai dengan posisi geografisnya.

b. Faktor utama terjadinya penyerangan KKB kepada tenaga kesehatan di


Papua, motif utama anggota KKB menyerang tenaga kesehatan di papua
belum diketahui dengan jelas. Anggota KKB menyerang nakes yang sedang
dinas di puskesmas secara tiba-tiba hingga menewaskan salah satu nakes
dan menyebabkan nakes yang lain nya terluka akibat serangan tersebut.

c. Dampak dari peristiwa KKB ini terhadap geopolitik Indonesia adalah


terputusnya jaringan komunikasi akibat 2 base transceiver station dibakar
oleh beberapa anggota KKB. Kemudian ratusan anak mengungsi dan
terhentinya kegiatan belajar mengajar di sekolah karna adanya penyerangan
terhadap siswa dan guru yang dilakukan oleh anggota KKB, serta adanya
penyerangan kepada tenaga kesehatan yang mengakibatkan berkurang nya
jumlah tenaga kesehatan di papua.

d. Respon negara terhadap peristiwa KKB ini adalah Presiden Jokowi


menggelar dialog yang melibatkan kementerian terkait. Presiden Jokowi
segera mengundang Gubernur Papua, Kapolda, Bupati Nduga, Kapolres,
dan para tokoh masyarakat, pemimpin agama, tokoh pemuda, dan DPRP
serta DPRD Nduga untuk duduk satu meja mencari format ideal
penyelesaian akar konflik agar kekerasan tak berlaut-larut. Presiden Jokowi
melakukan evaluasi secara menyeluruh pelaksanaan UU No. 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua guna mengetahui sejauh
mana efektivitas otsus di tingkat masyarakat.

3
2.2 Kasus
Kasus KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) papua dilakukan oleh warga
asli daerah tersebut. Kelompok tersebut melancarkan aksi nya dengan meneror dan
melukai beberapa aparat negara,tenaga kesehatan,guru,siswa,tukang ojek dan
masyarakat sekitar. Kembali aktifnya KKB di Papua melancarkan aksi teror, diduga
untuk mencari perhatian internasional.

Salah satu kasus dari aksi KKB ini adalah penyerangan terhadap tenaga
kesehatan di papua. Hingga saat ini belum diketahui pasti motif utama KKB
menyerang tenaga kesehatan,mereka menyerang beberapa tenaga kesehatan secara
tiba-tiba saat sedang bertugas di salah satu puskesmas. Tenaga kesehatan yang
panik dan takut akhirnya melarikan diri agar tidak tertangkap oleh anggota kkb
tersebut,namun salah satu dari mereka tertangkap dan akhirnya tewas di jurang.

IDI Papua, Amnesty International Indonesia (AII), Kementrian


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), serta instansi lainnya
meminta agar pemerintah segera mengusut tuntas kasus penyerangan kepada tenaga
kesehatan di Papua dan memberikan memberikan privasi bagi nakes yang menjadi
korban karena mengalami trauma. Pemerintah juga wajib memberikan dukungan
dan santunan memadai untuk korban dan keluarganya sebagai bentuk
pertanggungjawaban. Serta memberikan perawatan psikis untuk memulihkan luka
traumatis.

Akibat dari penyerangan terhadap tenaga kesehatan oleh KKB, kini jumlah
tenaga kesehatan di Papua berkurang dan timbulnya rasa takut bagi nakes yang
ingin ditugaskan untuk melayani masyarakat di daerah tersebut. Pemerintah harus
memberikan hukuman atas perilaku yang dilakukan terhadap tenaga
kesehatan,karena sudah seharusnya tenaga kesehatan yang sedang bertugas
mendapatkan perlindungan dari pemerintah.

2.3 Pembahasan Kasus


Motif utama anggota KKB menyerang tenaga kesehatan di papua
belum diketahui, tetapi dari penyerangan terhadap nakes yang sedang dinas
di puskesmas secara tiba-tiba tersebut menewaskan salah satu nakes dan
menyebabkan nakes yang lain nya terluka.

4
Presiden Jokowi menggelar dialog yang melibatkan kementerian
terkait mengenai peristiwa penyerangan KBB ini. Presiden Jokowi segera
mengundang Gubernur Papua, Kapolda, Bupati Nduga, Kapolres, dan para
tokoh masyarakat, pemimpin agama, tokoh pemuda, dan DPRP serta DPRD
Nduga untuk duduk satu meja mencari format ideal penyelesaian akar
konflik agar kekerasan tak berlaut-larut. Presiden Jokowi melakukan
evaluasi secara menyeluruh pelaksanaan UU No. 21 Tahun 2001 tentang
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua guna mengetahui sejauh mana
efektivitas otsus di tingkat masyarakat.

Banyak dampak merugikan yang ditimbulkan dari peristiwa KBB


ini, salah satunya adalah terputusnya jaringan komunikasi akibat 2 base
transceiver station dibakar oleh beberapa anggota KKB. Kemudian ratusan
anak mengungsi dan terhentinya kegiatan belajar mengajar di sekolah karna
adanya penyerangan terhadap siswa dan guru yang dilakukan oleh anggota
KKB, serta adanya penyerangan kepada tenaga kesehatan yang
mengakibatkan berkurang nya jumlah tenaga kesehatan di Papua.

5
BAB 3
PERMASALAHAN

3.1 Pengertian Geopolitik

Istilah geopolitik semula oleh pencetusnya, Frederich Ratzel (1944-


1904), diartikan sebagai ilmu bumi politik (Political Geography), Istilah
geopolitik dikembangkan dan diperluas lebih lanjut oleh Rudolf Kjellen
(1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1946) menjadi Geographical
Politic. Perbedaan kedua artian tersebut terletak pada fokus perhatiannya.
Ilmu Bumi Politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi
dari aspek politik, sedangkan geopolitik (Geographical Politic) mempelajari
fenomena politik dari aspek geografi. Geopolitik dapat diartikan sebagai
Ilmu Bumi Politik Terapan (Applied Political Geography). Ada dua
pengertian yang terkandung dalam konsep geopolitik yang keduan:

1. geopolitik sebagai ilmu : memberikan wawasan obyektif akan posisi kita


sebagai suatu bangsa yang hidup berdampingan dan saling berinteraksi
dengan negara lain dalam pergaulan dunia.

2. Geopolitik sebagai ideology (landasan ilmiah bagi tindakan politik suatu


negara): hendak menjadikan wawasan tersebut sebagai cara pandang
kolektif untuk melangsungkan, memelihara dan mempertahankan semangat
kebangsaan.

3.2 Faktor Utama Penyerangan KKB

KKB tidak mungkin menyerang kelompok yang bukan


ditargetkannya, karena KKB biasanya hanya melawan aparat keamanan
TNI, namun semakin kesini semuanya menjadi korban.

Motif dari serangan KKB ini merupakan aksi balas dendam karena
sebelumnya Satgas Pamtas berhasil mengamankan 2 orang anggota KKB
serta mengambil 50 senjata milik KKB. Sehingga KKB pun murka dan

6
melakukan aksi-aksi kejam, seperti menyerang nakes dan membakar
fasilitas umum.

Masih banyak masyarakat yang memberikan informasi dan


perlindungan kepada anggota KKB, sehingga di anggap menghambat
proses pengejaran. KKB juga sering menjadikan masyarakat Papua sebagai
tameng hidup sehingga aparat sulit melakukan tindakan.

3.3 Dampak-Dampak Peristiwa KKB

Aksi-aksi KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) harus segera


dihentikan dam ditindaklanjuti dengan penegak hukum. KKB sering
mengarahkan aksi terornya kepada masyarakat sipil, fasilitas pelayanan
publik, fasilitas kesehatan, serta fasilitas pendidikan. KKB melakukan
aksinya dengan cara menyerang dan membakar fasilitas umum seperti
puskesmas, perumahan tenaga kesehatan (nakes), sekolah SD dan SMP,
perumahan bagi para guru, serta balai-balai kampung.

Peristiwa yang baru-baru ini dilakukan oleh KKB adalah


penyerangan Kantir Kas Bank Papua, Pasar, Puskesmas, dan SD Inpres di
Kiworok. Sehingga serangkaian aksi tersebut mengganggu dan
menimbulkan ketakutan pada masyarakat.

Aksi tersebut berdampak terhadap 11 orang nakes. Dari jumlah


tersebut, sebagian mengalami luka-luka, 1 orang meningal, dan beberapa
diantaranya dinyatakan hilang. Korban yang meninggal merupakan seorang
nakes bernama Gabriella Meilani. Sangat disayangkan dengan jatuhnya
korban nakes di Papua, karena kehadirannya sangat dibutuhkan dalam
menghadapi COVID-19 di wilayah-wilayah pedalaman Papua.

Serta dengan adanya penyerangan ini, membuat banyak ketakutan


dan trauma pada masyarakat Papua. Sekitar 600 warga di Papua mengungsi
ke sebuah gereja katolik karena takut terjadi baku tembak di kampung
halamannya.

7
3.4 Respon Negara Terhadap Peristiwa KKB

Dua tenaga kesehatan (nakes) menjadi korban Kelompok Kriminal


Bersenjata (KBB) di Papua dalam penyerangan di Puskesmas Distrik
Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang pada Senin, 13 September 2021.

Aksi kekejaman KKB tersebut menuai tanggapan berbagai pihak.


Berikut sederet tanggapan berbagai pihak soal aksi kejam penyerangan
KKB pada tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Distrik Kiwirok,
Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

1. Presiden RI

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan panglima


TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap seluruh anggota KKB
di Papua.

2. Komnas HAM

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM


Ahmad Taufan Damanik mendorong aparat keamanan menindak pihak
yang melakukan kekerasan terhadap masyarakat sipil di Pegunungan
Tengah, Papua.

Komnas HAM juga mendorong agar aparat menangani masalah ini


tetap melibatkan tokoh adat setempat untuk berdialog dan berdiskusi
mencari solusi, agar kekerasan bisa dihentikan.

"Kami mendorong terus penegakan hukum yang terfokus kepada


pihak yang melakukan kekerasan. Namun meminta langkah dialog
kepada tokoh-tokoh agama, adat dan kepala daerah untuk mencari
solusi," imbuhnya.

3. Fraksi PKS

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher


meminta pemerintah mengusut tuntas penyerangan nakes oleh KBB di

8
Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, beberapa hari
lalu.

"Pemerintah harus mengusut dan menindaklanjuti kasus ini hingga


tuntas. Nakes dan fasilitas kesehatan merupakan wilayah sakral yang
terlarang disentuh dalam konflik apapun. Mereka berada di daerah
terpencil di pengunungan Papua untuk menjalankan misi
kemanusiaan," ujar Netty, Minggu 19 September 2021.

Oleh karena itu, kata Netty, jika tenaga dan fasilitas kesehatan telah
diserang, disiksa dan dilecehkan oleh KKB, maka pemerintah harus
bertindak tegas dengan mengusut tuntas pelakunya.

4. Wakil Ketua DPR RI

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menilai apa yang


dilakukan KKB Papua tersebut tengah mencari perhatian dunia.

"Saya pikir aparat penegak hukum kita dalam hal ini TNI-Polri
sudah berusaha keras selama ini, dan memang kelompok-kelompok
tersebut sengaja memancing, mencari perhatian dunia internasional
dengan cara-cara yang biadab," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan,
Jakarta Pusat, Senin (20/9/2021).

5. Menteri PPPA

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)


Bintang Puspayoga mengecam penyerangan KKB terhadap tenaga
kesehatan dan guru di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan
Bintang, Papua.

Menurut dia, negara harus hadir dan menggunakan kekuatan yang


diperlukan untuk mengeliminasi semua potensi ancaman terhadap
warga Papua demi tegaknya hak asasi dan Dalam rangka perlindungan
dan pemenuhan hak bagi perempuan korban kekerasan insiden

9
penyerangan tenaga kesehatan dan guru di Distrik Kiwirok, Kabupaten
Pegunungan Bintang, Provinsi Papua oleh KKB, Kemen PPPA akan
berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan pendampingan
baik psikolog, hukum dan reintegrasi.

6. Ketua MPR RI

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet


meminta pemerintah menurunkan empat matra terbaik turun untuk
mengatasi tindakan KKB di Papua.

"Turunkan kekuatan 4 matra terbaik yang kita miliki selain Brimob


Polri. Gultor Kopassus, Raiders, Bravo, dan Denjaka. Kasih mereka
waktu secepatnya untuk menumpas teroris KKB di Papua," kata dia
dalam keterangannya.

"Gangguan terhadap keamanan dan keselamatan para Nakes


merupakan alarm tanda bahaya terhadap kemanusiaan," jelas Bamsoet.

10
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari penulisan ini sebagai


berikut:

a. Geopolitik merupakan cara pandang dan sikap warga Indonesia


mengenai diri, lingkungan yang berwujud negara berdasarkan pancasila
dan UUD 1945.
b. Faktor utama terjadinya penyerangan KKB terhadap tenaga kesehatan
karena aksi balas dendam terhadap satgas pamtas yang berhasil
mengamankan 2 orang anggota KKB dan 50 senjata milik KKB.
c. Dampak dari aksi KKB terhadap tenaga kesehatan, menimbulkan 1
orang nakes meninggal dan meninggalkan rasa trauma serta ketakutan
pada masyarakat di Papua.
d. Pemerintah menidak kasus KKB ini dengan cara memerintahkan para
panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap seluruh
anggota KKB di Papua.

4.2 Saran

a. Pemerintah harus mengupayakan segala hal untuk menyelesaikan


permasalahan KKB di Papua.
b. Pemerintah perlu mengundang Gubernur Papua, Kapolda, Bupati
daerah, Kapolres, para tokoh masyarakat, pemimpin agama, tokoh
pemuda, DPRP serta DPRD untuk duduk satu meja mencari
penyelesaian akar konflik agar masalah tidak berlarut-larut.
c. Evaluasi secara menyeluruh pelaksanaan UU No. 21 tahun 2001
tentang otonomi khusus bagi provinsi Papua guna mengetahui sejauh
mana efektivitas otsus tingkat masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://dpr-papua.go.id/dampak-kkb-ratusan-anak-di-nduga-mengungsi-dan
terancam-tak-bisa-sekolah/
Dwi, Sulisworo, Triwahyuningsih Triwahyuningsih, and D. B. A. Dikdik Baehaqi
Arif. "Geopolitik Indonesia." (2012).
https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/1bVAOlPN-kebrutalan-kkb-mesti-
jadi-sinyal-pentingnya-melindungi-nakes-di-daerah-konflik
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/nasional/read/2021/04/29/1326
3971/alasan-pemerintah-tetapkan-kkb-di-papua-organisasi-teroris
https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20200318/15/1214939/opi
ni-papua-dan-kelompok-kriminal-bersenjata
academia.edu
https://www.google.com/amp/s/m.liputan6.com/amp/4663044/6-tanggapan
berbagai-pihak-soal-aksi-kejam-kkb-papua-korbankan-dua-nakes (RESPON
ORANG2 TENTANG KASUS KKB)

12

Anda mungkin juga menyukai