NIM : 21008
Tingkat : 1A
Topik : Persepsi dan Motivasi
Referensi : Dr. Jenita Tine Donsu, SKM., Msi. Tentang Psikologi Keperawatan.
Yogyakarta
1. Persepsi
A. Menurut Matlin (1998), persepsi adalah proses aplikasi pengetahuan sebelumnya
untuk memperoleh/mengumpulkan dan menginterpretasikan stimulus yang
ditangkap panca indera (sensory register).
B. Menurut Davidoff (1981), persepsi adalah stimulus yang diterima indera oleh
individu di organisasikan, kemudian diinterpretasikan sehingga individu
menyadari, mengerti apa yang diindera.
2. Proses Persepsi
Walgito (dalam Hamka, 2002) menyatakan bahwa tahap-tahap persepsi antara lain:
A. Tahap pertama Merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman atau
proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia.
B. Tahap kedua Merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis, merupakan
proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera) melalui saraf-
saraf sensoris.
C. Tahap ketiga Merupakan tahap yang dikenal dengan proses psikologik, merupakan
proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor.
D. Tahap keempat Merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa
tanggapan dan perilaku.
4. Gangguan Persepsi
Gangguan persepsi (dispersepsi) adalah kesalahan atau gangguan persepsi. Menurut
Maramis (1999), terdapat 7 macam gangguan persepsi, yaitu:
A. Halusinasi
B. Ilusi
C. Depersonalisasi.
D. Derealisasi.
E. Gangguan somatosensorik
F. Gangguan psikofisiologik
G. Agnosia
5. Motivasi
Menurut Wahjosumidjo (1987), motivasi adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis
yang membuat seseorang melakukan sesuatu dengan respon dan juga merupakan proses
psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan
yang terjadi pada diri seseorang.
6. Proses Motivasi
A. Tahap pertama, keadaan yang mendorong, yang biasa disebut drive.
B. Tahap kedua, tingkah laku, yang ditimbulkan oleh karena adanya Drive
C. Tahap ketiga, tingkah laku manusia diarahkan pada tahap ketiga dari siklus
motifasional, yaitu mencapai tujuan.
8. Gangguan Motivasi
Salah satu contoh ganguan motivasi adalah Hyperactive/ hiperaktif adalah ciri anak ini
tidak bisa duduk diam dikelas. Kadang anak ini berlarian, meloncat, bahkan berteria-
triak. Anak ini sulit dikontrol untuk melaukan aktifitas secara teratur dan tertib, serta suka
menganggu teman sekelasnya.