Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Sekolah Sasaran

a. Data Sekolah

Sebelum melakukan penelitian peneliti melaksanakan kegiatan

observasi yang bertujuan untuk mendapatkan data objektif tentang

profil sekolah dan profil kelas.

Data yang berhasil dikumpulkan peneliti berkaitan denagan

kegiatan pembelajaran di sekolah/kelas adalah:

1) Identitas Sekolah

a) Nama Sekolah : SDK Penuai Kota Bekasi

Status Sekolah : Suasta

Akreditasi Sekolah :A

Nama Kepala Sekolah : Ratnawati H.K

Jenis Kelamin : Perempuan

NIP/NUPTK : 2661-7466-4821-0062

Alamat : Jl. Alamanda Indah Blok QE no.1,3


dan
17.

b) Sarana/Prasarana Pembelajaran

No Nama jenis sarana pembelajaran Banyaknya Berfungsi


1. Ruang kelas 9 8
2. Ruang guru 1 1

63
3. Ruang perpustakaan 1 1
4. Ruang lab komputer 1 1
5 Ruang UKS 1 1
Tabel 4.1 Sarana / Prasaran Pembelajaran

c) Data Guru

Jenis Jumlah Status Nikah


S1 S2 S3 N BN
Kelami
n
Guru 11 9 2
Pria 1
Wanita 10
Jumlah 11
Tabel 4.2 Data Guru

2) Keadaan Kelas

a) Jumlah siswa : 25 Siswa


Laki-laki : 13 Siswa
Perempuan : 12 Siswa

b) Jumlah siswa perkelas

Kelas Jumlah
I 16
I 18
III 25
IV 18
V 22
VI 25
Jumlah
Tabel 4.3 Jumlah siswa perkelas

c) Sarana/Prasarana

64
No Nama jenis sarana pembelajaran Banyaknya Berfungsi
1. Ruang kelas 9 8
2. Ruang guru 1 1
3. Ruang perpustakaan 1 1
4. Ruang lab komputer 1 1
5 Ruang UKS 1 1
Tabel 4.4 Sarana/Prasaran Sekolah

b. Deskripsi Hasil Pra-penelitian

Melalui wawancara, studi dokumentasi, serta observasi kelas

sasaran (kelas III) peneliti memperoleh data sebagai berikut:

1) Jumlah siswa 25 terdiri dari 13 laki-laki dan 12 perempuan

2) Prestasi belajar pada umumnya masih terdapat siswa yang belum

mencapai nilai secara maksimal atau masih terdapat nilai rendah.

3) Hasil belajar Mata Pelajaran Matematika khususnya perkalian

(satuan dan satuan, satuan dan puluhan) belum optimal dalam arti

masih banyak siswa yang belum mencapai KKM.

4) Sebagian besar guru menggunakan metode ceramah.

2. Deskripsi Data Hasil Siklus 1

a. Perencanaan Pembelajaran

Dalam kegiatan ini peneliti melakukan kegiatan penelitian

diantaranya:

a) Menyiapkan bahan belajar yang lebih menarik.

b) Menyiapkan buku sumber

c) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan Metode Demonstrasi, RPP terlampir.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

65
Mengacu pada RPP yang telah disusun, pembelajaran di siklus

I ini menggunakan Metode Demonstrasi. Kegiatan dalam

pembelajaran tersebut diantaranya:

1) Kegiatan Awal (10 menit)

Guru mengucapkan salam, perkenalan dan mengabsen

kehadiran siswa. Setelah itu guru mengkondisikan kelas agar siap

mengikuti pelajaran hari ini. Selanjutnya guru menyampaikan

apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang perkalian satuan

(perkalian 1-10).

2) Kegiatan Inti (45 menit)

Langkah selanjutnya guru menjelaskan cara mengerjakan

soal perkalian satuan dan puluhan serta perkalian puluhan dan

puluhan secara bersusun di papan tulis bagaimana cara

mengerjakannya. Anak didik perhatikan cara menyelesaikan

perkalian dengan cara yang benar. Serta mengingatkan untuk

menghitung hasil perkalian secara cermat.

Selanjutnya guru memberi contoh beberapa soal perkalian

dan guru serta anak murid secara bersama – sama, agar anak – anak

dapat mengingat langkah – langkah dalam melakukan perkalian

dengan benar dan cermat.

66
Beberapa siswa diberi kesempatan maju ke papan tulis untuk

mencoba menyeelsaikan soal perkalian dipapan tulis. Selama siswa

mencoba menyelesaikan perkalian di papan tulis guru memberikan

pengarahan atau bantuan ketika dibutuhkan.

Guru membagi kelompok menjadi 5 kelompok, membagikan

lembar kerja siswa serta kartu remi yang digunakan untuk

mengerjakan soal perkalian. Guru memberikan menjelaskan cara

mengisi lembar kerja siswa dengan menggunaan kartu remi.

Pertama adalah kartu remi angka yang dipakai adalah yang

bernilai 3- 10 serta untuk J bernilai 11, Q bernilai 12, K bernilai 13,

As bernilai 14. Sedangkan untuk kartu Joker dan 2 tidak digunakan.

Selanjutnya kartu remi tersebut di kocok (guru memberikan contoh

bagaimana mengocok kartu) kemudian membagikan 1 kartu kepada

setiap anggota kelompok. Setiap kartu yang pertama kali diterima

akan menjadi kartu pertama dan kartu yang kedua diterima akan

menjadi kartu kedua. Setelah kedua kartu di terima dan menulis

jumlah nilai kartu tersebut maka kedua dikalikan. Kemudian hasil

kali kedua kartu tersebut ditulis pada kolom hasil perkalian kartu I

dan kartu II. Setiap siswa diberikan waktu 3 menit untuk

menyelesaikan setiap hasil perkalian kartu remi yang telah di

berikan. Apabila telah selesai menyelesaikan soal perkalian dari

kartu remi tersebut, maka kartu remi dari setiap anggota kelompok

dikembalikan lagi ke deck. Jika ingin memulai putaran ke 2

67
dilaksanakan, kartu yang di deck di kocok kembali kemudian

langkah tersebut diatas. Demikianlah 1 putaran berjalan dan pada

lembar kerja siswa terdapat 5 putaran.

3) Kegiatan Akhir (5 menit)

Pada akhir pembelajaran siswa kembali ketempat duduk

masing – masing dan memberikan motivasi kepada anak – anak agar

rajin berlatih perkalian menghapalkan perkalian apabila ada yang

belum menghapalkan perkalian dasar (1-10) dan mengulang kembali

setiap pelajaran yang telah diajarkan di sekolah.

Berikut ini adalah foto-foto kegiatan pembelajaran siklus 1.

68
Gambar 4.1 Proses Pelaksanaan Kegiatan Siklus I

69
c. Observasi

1) Data hasil observasi tentang proses pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dengan

menggunakan metode Demonstrasi pada siklus 1 diperoleh hasil

sebagai berikut:

HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN

Metode Demonstrasi Siklus 1

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 5


1. Membuka pelajaran √
2. Memberi Motivasi √
3. Memberi Apersepsi √
4. Menjelaskan metode dengan motode

demonstrasi
5. Mendemonstrasikan cara penyelesaikan soal √
6. Siswa bergiliran maju kedepan untuk

menyelesaikakn soal perkalian didepan.
7. Menggunakan alat peraga. √
8 Membagi kelompok √
9 Mengevaluasi √
10 Menutup/ Memberikan Penguatan √
Jumlah Nilai 40

Jumlah semua nilai 40

Tabel 4.5 Hasil Obsaervasi Pembelajaran Siklus I

Keterangan penilaian:
Jumlah nilai 50-41 = sangat baik; Jumlah Nilai 40-31 = baik;
Jumlah Nilai 30-21 = cukup; Jumlah Nilai 20-11 = kurang;
Jumlah Nilai 0-10 = sangat kurang

Bekasi, 31 Oktober 2018


Observer,

70
Ir.Mathelda J

Lainsamputy.

Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa nilai proses pembelajaran adalah

40, hal ini dapat diartikan bahwa proses pembelajaran dalam katagori “baik”.

2) Data hasil hasil belajar

Hasil belajar tentang perkalian dinilai melalui tes kepada masing-

masing siswa (terlampir) yang rekapitulasinya sebagai berikut :

REKAPITULASI HASIL TES PERKALIAN

SIKLUS 1

No Nama Siswa Nilai KKM = 70


1. Bryant Nathanael 100 √
2. Cut Lovrysa Austi 60
3. Darren Imanuel Kurniawan 60
4. Efrat Imanuel Silitonga 80 √
5. Hekalia Elsa 80 √
6. Javier Jerico Hadameon
20
Sitompul
7. Jessica Gabriella Siagian 60
8. Jocelin Beavita Suwandi 60
9. Justin Jeremy Emmanuel 20
10. Kania Monica Deandra
100 √
Simanjuntak
11. Kent Nicholas Diadra 80 √
12. Keyneysia Theresia Uliartha
80 √
Marpaung
13. Ketzia Aurora Emmanuel 100 √
14 Marcelino Matthew Senjaya 100 √
15. Mardio Elijah Widjoyo 100 √
16. Marvel Ananda Munthe 80 √
17. Marvelle Joneos Kristanto 80 √
18. Maxi Millian 40
19. Nico Analiano Candra 20

71
20. Regina Chiristy 20
21. Regina Jean Suwanto 80 √
22. Richelle Damica Priscilla 20
23. Sharon Christovania Dewi
80 √
Sudjana
24. Vincent Wijaya Halim 80 √
25. Yoanita Putri 100 √
Jumlah 1680
Rata – Rata 67,20
Banyaknya Siswa yang
Mencapai KKM = 70 ke atas 15
(orang)
Prosentase Siswa yang
Mendapat Nilai KKM ke atas
60 %
= 15 / 25 X 100 %
Tabel 4.6 Rekapitulasli Hasil Tes Siklus I

Dari data tersebut diatas dapat dilihat bahwa hanya ada 15 oramg siswa yang

mencapai nilai KKM dalam presentase hanya 60% dan ada 10 siswa lainnya yang

tidak memenuhi KKM atau 40 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada

siklus 1 ini belum mampu mencapai salah satu poin dari indikator yang telah di

tetapkan yaitu hasil belajar secara klasikal minimal 70 % dari jumlah siswa mencapai

KKM yaitu 70. Berikut ini merupakan gambar nilai dari hasil tes yang dilakukan

anak pada siklus I:

72
Gambar 4.2 Hasil Tes Siklus I

73
d. Refleksi

Dalam tahap ini peneliti mengkaji, mengevaluasi hasil dari

tindakan yang sudah dilaksanakan.

Adapun kesimpulan dari hasil refleksi tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Hasil belajar belum mencapai indikator keberhasilan.

2) Instruksi penggunaan instrument (kartu remi) kurang jelas/

detail sehingga anak masih bertanya cara permainan /

mengerjakan soal dan kelas menjadi gaduh.

3) Tehnik pembelajaran dengan metode demonstrasi perlu

disempurnakan dengan cara menjelaskan dengan lebih pelan

dan tidak terburu – buru.

4) Perlu dilakukan pembelajaran dengan siklus ke-2.

3. Deskripsi Data Hasil Siklus 2

Berdasarkan refleksi siklus 1 maka dilaksanakan pembelajaran siklus ke 2

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Perencanaan Pembelajaran

Peneliti membuat rencana persiapan pembelajaran yang merupakan

hasil revisi dari siklus I. Pada RPP ini dilakukan soal, yaitu peningkatan

jumlah angka pada perkalian dan mengajarkan perkalian dengan cara yg

lebih praktis dengan mendemonstrasikan caranya di depan kelas.

74
b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan RPP yang telaah disusun langkah-langkah kegiatan sebagai

berikut.

1) Kegiatan Awal (10 menit)

Guru mengucapkan salam dan, mengabsen kehadiran siswa.

Setelah itu guru mengkondisikan kelas agar siap mengikuti pelajaran hari

ini. Selanjutnya guru menyampaikan apersepsi dengan melakukan tanya

jawab tentang hasil perkalian yang kemarin dan memberikan motivasi

yaitu memberitahukan kepada anak bahwa yang mendapatkan full poin

akan mendapat hadian dan akan diberikan pada akhir pelajaran. Kemudian

mengingatkan kembali cara menyelsaikan perkalian.

2) Kegiatan Inti (45 menit)

Langkah selanjutnya guru menjelaskan cara menyelesaikan

pekalian cepat dengan menggunakan jari untuk perkalian dasar (5-9) dan

cara cepat untuk perkalian belasan (11-19).

Setelah itu guru mengerjakan beberapa soal dengan menggunakan

metode singkat untuk menyelesaikan perkalian dan membandingkan

dengan metode biasa yang telah diajarkan minggu kemarin (sebelumnya).

Setelah itu beberapa yang kurang paham maju kedepan untuk

menyelesaikan soal perkalian dengan bimbingan guru.

Setelah beberapa siswa mengerjakan soal di papan tulis kemudian

guru membagi anak kedalam 5 kelompok. Kemudian membagikan kartu

75
remi, kartu domino dan lembar kerja siswa. Setelah itu guru menjelaskan

aturan pengerjaan alat dan pengerjaan soal.

Untuk penggunaan kartu remi kurang lebih sama seperti pada

siklus I tetapi pada siklus II ada sedikit perbedaan yaitu kartu yang dipakai

untuk kartu remi hanya dimulai dari kartu J (12),Q (13), K (14), AS (15),

Joker (16), serta kartu remi dalam setiap putaran menjadi kartu II.

Sedangkan untuk penggunaan kartu domino di setiap putaran menjadi

kartu 1 (satu). Cara menggunakan kartu domino adalah dengan

menjumlahkan setiap titik yang ada di kartu. Jumlah keseluruhan titik pada

kartu domino itu merupakan angka (yang akan dikalikan dengan angka

kartu remi) pada isian kartu 1 (satu) pada setiap putaran.

Peraturan main pada siklus ke II ini masih sama dengan Siklus I,

yang membedakan adalah nilai untuk kartu remi ditingkatkan serta

penggunakaan kartu domino. Setiap kelompok memiliki 1 set kartu remi

dan kartu domino. Satu orang anggota kelompok memegang kartu remi

dan 1 orang untuk kartu domino untuk setiap kelompok. Untuk perolehan

kartu (domino dan remi) akan di kocok oleh anggota kelompok yang

memekang masing – masing kartu terebut. Kemudian setiap kartu di

distribusikan ke angota kelompoknya sehingga setiap anak mendapatkan

satu kartu remi dan satu kartu domino, dan mengisi lembar kerja siswa

serta menyelesaikan hasil perkaliannya. Untuk setiap putran diberikan

waktu 2 menit untuk setiap putaran menyelesaikan hasil perkalian tersebut.

76
Ketika murid – murid telah menyelesaikan soal perkalian tersebut

maka kartu dikembaliakn ke deck. Kemudia apabila telah selesai maka

akan di lakukan putran ke dua danseterusnya sampai putaran ke 5 (lima).

Sebelum pembagian kartu, kedua jenis kartu tersbut akan di kocok terlebih

dahulu agar kartu yang diterima teracak untuk menghindari mendapatkan

kartu yang sama pada murid. Apabila ada anak yang mendapat kartu yang

sama pada putaran yang sama maka anak akan melapor pada guru dan

guru akan memilihkan kartu yang berbeda. Untuk setiap putaran murid

wajib mengerjakan sendiri dan tidak boleh membantu teman kelompoknya

hal ini diberlakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan setiap anak dan

ada setiap langkah – langkah atau proses pendemonstrasian tersebut guru

mengawasi dan memperhatikan anak murid serta apabila murid dan

memantau sejauh mana tingkat kemampuan anak untuk mencari hasil

perkalian.

3) Kegiatan Akhir (5 menit)

Pada akhir pembelajaran guru mengumpulkan lembar kerja siswa

dan membagikan hadiah bagi mereka yang dapat mengerjakan soal pada

siklus I tanpa kesalahan (full point). Setelah itu guru memberikan kata –

kata motivasi dan menutup pembelajaran.

Berikut ini merupakan beberapa gambar yang menunjukkan

pelaksanaan pada siklus ke 2:

77
Gambar 4.3 Proses Pelaksanaan Kegiatan Siklus II

c. Observasi

3) Data hasil observasi tentang proses pembelajaran

78
Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dengan

menggunakan metode Demonstrasi pada siklus 2 diperoleh hasil sebagai

berikut :

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN

Metode Demonstrasi Siklus 2

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 5


1. Membuka pelajaran √

2. Memberi Motivasi √

3. Memberi Apersepsi √

4. Menjelaskan metode dengan motode √


demonstrasi
5. Mendemonstrasikan cara penyelesaikan soal √

6. Siswa bergiliran maju kedepan untuk √


menyelesaikakn soal perkalian didepan.
7. Menggunakan alat peraga. √

8. Membagi kelompok

9. Mengevaluasi √

10. Menutup/ Memberikan Penguatan √

Jumlah Nilai 20 25

Jumlah semua nilai 45

Tabel 4.7 Hasil Observasi Pembelajaran Siklus II

Keterangan penilaian:
Jumlah nilai 50-41 = sangat baik;
Jumlah Nilai 40-31 = baik;

79
Jumlah Nilai 30-21 = cukup;
Jumlah Nilai 20-11 = kurang;
Jumlah Nilai 0-10 = sangat kurang

Bekasi, 7 November 2018


Observer,

Ir.Mathelda J Lainsamputy.

Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa nilai proses pembelajaran adalah

45 hal ini dapat diartikan bahwa proses pembelajaran memuaskan dalam

katagori “sangat baik” dan mengalami peningkatan dalam siklus I.

4) Data hasil hasil belajar

Hasil belajar tentang kemampuan hasil perkalian dinilai melalui tes

kepada masing-masing siswa (terlampir) yang rekapitulasinya

sebagai berikut :

REKAPITULASI HASIL TES

PERKALIAN SIKLUS 2

No Nama Siswa Nilai KKM = 70


1. Bryant Nathanael 100 √
2. Cut Lovrysa Austi 80 √
Darren Imanuel
3. 100 √
Kurniawan
4. Efrat Imanuel Silitonga 80 √
5. Hekalia Elsa 100 √
Javier Jerico Hadameon
6. 80 √
Sitompul

80
7. Jessica Gabriella Siagian 60
8. Jocelin Beavita Suwandi 100 √
9. Justin Jeremy Emmanuel 100 √
Kania Monica Deandra
10. 100 √
Simanjuntak
11. Kent Nicholas Diadra 100 √
Keyneysia Theresia
12. 100 √
Uliartha Marpaung
13. Ketzia Aurora Emmanuel 100 √
Marcelino Matthew
14 100 √
Senjaya
15. Mardio Elijah Widjoyo 80 √
16. Marvel Ananda Munthe 100 √
17. Marvelle Joneos Kristanto 100 √
18. Maxi Millian 80 √
19. Nico Analiano Candra 60
20. Regina Chiristy 100 √
21. Regina Jean Suwanto 100 √
22. Richelle Damica Priscilla 80 √
Sharon Christovania Dewi
23. 100 √
Sudjana
24. Vincent Wijaya Halim 80 √
25. Yoanita Putri 100 √
Jumlah 2280
Rata – rata 91,20
Banyaknya Siswa yang
Mencapai KKM = 70 ke 23
atas (orang)
Prosentase Siswa yang
Mendapat Nilai KKM ke 92 %
atas = 23 / 25 x 100 %
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II

Dari data tersebut diatas dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam

mencari hasil perkalian pada Siklus ke II (dua) banyak siswa yang mencapai

KKM atau nilai 70 ke atas sebanyak 23 orang dengan presentase 92 % dan

81
hanya 2 orang tidak mencapai KKM. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa pada siklus ke II ini memporeleh hasil yang sangat memuaskan.

82
Gambar 4.4 Hasil Tes Siswa Silklus II

83
d. Refleksi

Dalam tahap ini peneliti mengkaji, mengevaluasi hasil dari

tindakan yang sudah dilaksanakan dengan kesimpulan sebagai berikut :

1) Hasil belajar sudah mencapai indikator keberhasilan (Sangat

Baik)

2) Tehnik pembelajaran dengan metode demonstrasi dengan

tempo sedang dan tidak terburu – buru serta mengajarkan

tehnik menyelesaikan soal perkalian dengan cara cepat dapat

membantu anak untuk menyelesaikan soal perkalian.

Penyajian soal dengan cara yang menarik dengan

menggunakan instrumen (kartu) meningkatkan semangat

anak untuk belajar perkalian.

3) Dengan tercapainya target yang telah di tetapkan

sebelummnya maka diputuskan untuk tidak melanjutkan

proses pada siklus berikutnya.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas dapat dilihat

perkembangan dari aspek pembelajaran dan perkembangan aspek hasil belajar dari

siklus 1 sampai ke siklus 2.

1. Perkembangan Aspek Pembelajaran

Berikut ini adalah rekapitulasi perkembangan aspek pembelajaran dari

siklus 1 samapai siklus 2.

84
PERKEMBANGAN PROSES PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

METODE DEMONSTRASI

No Siklu Siklus
Aspek yang diamati
s1 2
1 Membuka pelajaran
4 4
2 Memberi Motivasi
4 5
3 Memberi Apersepsi
4 4
4 Menjelaskan perkalian dengan motode
4 5
demonstrasi
5 Mendemonstrasikan cara penyelesaikan
4 4
soal
6 Siswa bergiliran maju kedepan untuk 4
5
menyelesaikakn soal perkalian didepan.
7 Menggunakan alat peraga. 4
5
8 Membagi kelompok 4
5
9 Mengevaluasi 4
4
10 Menutup/ Memberikan Penguatan 4
4

Jumlah 40 45
Tabel 4.9 Hasil Perkembangan Proses Pembelajaran Siklus I dan II

Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa pembelajaran pada siklus pertama

masih menunjukan katagori baik dengan kelemahan guru menyampaikan materi

dengan dengan sangat cepat dan terkesan terburu – buru sehingga murid kesulitan

untuk memahami apa yang dikatan oleh guru. Pada siklus I ini juga guru kurang jelas

dalam memberikan instruksi cara penggunaaan instrumen (kartu) serta cara

85
mengerjaka soalnya sehingga kelas menjadi gaduh karena anak saling bertanya satu

dengan yang lain karena kurang mengerti instruksi yang di berikan.

Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran pada siklus kedua

sudah mencapai indikator keberhasilan dengan katagori sangat baik. Hal ini

disebabkan karena ada perubahan cara guru dalam menyampaikan materi yang lebih

lambat sehingga anak lebih memudah untuk memahami apa yang dikatakan oleh

gurunya. Mengajarkan cara singkat sehingga mudahkan siswa untuk menyelesaikan

perkalian. Memberikan instruksi lebih detail/ jelas sehingga membuat anak mengerti

dan tidak menimbulkan kegaduhan karena tidak mengerti cara mengerjakan soal dan

menjadi lebih bersemangat dalam mengerjakan soal karena telah mengerti cara

mengerjakan tersebut.

2. Perkembangan Aspek Hasil Pembelajaran

Berikut ini adalah perkembangan aspek hasil belajar (kemampuan

siswa menghitung hasil perkalian) dari siklus 1 sampai siklus 2.

NO. NAMA SISWA SIKLUS 1 SIKLUS 2

1. Bryant Nathanael 100 100


2. Cut Lovrysa Austi 60 80
3. Darren Imanuel Kurniawan 60 100
4. Efrat Imanuel Silitonga 80 80
5. Hekalia Elsa 80 100
6. Javier Jerico Hadameon Sitompul 20 80
7. Jessica Gabriella Siagian 60 60

86
8. Jocelin Beavita Suwandi 60 100
9. Justin Jeremy Emmanuel 20 100
Kania Monica Deandra
10. 100 100
Simanjuntak
11. Kent Nicholas Diadra 80 100
Keyneysia Theresia Uliartha
12. 80 100
Marpaung
13. Ketzia Aurora Emmanuel 100 100
14. Marcelino Matthew Senjaya 100 100
15. Mardio Elijah Widjoyo 80 80
16. Marvel Ananda Munthe 80 100
17. Marvelle Joneos Kristanto 80 100
18. Maxi Millian 40 80
19. Nico Analiano Candra 20 60
20. Regina Chiristy 20 100
21. Regina Jean Suwanto 80 100
22. Richelle Damica Priscilla 20 80
23. Sharon Christovania Dewi Sudjana 80 100
24. Vincent Wijaya Halim 80 80
25. Yoanita Putri 100 100
JUMLAH 1680 2280
Prosentase Siswa yang Mendapat Nilai 15 / 25 x 100 = 23 / 25 x 100 =
KKM ke atas = % 60% 92%
Tabel 4.10 Perkembagan Aspek Hasil BelajarSiklus I dan II

Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa hasil belajar pada siklus pertama

masih menunjukan katagori sedang dengan kelemahan guru belum bisa

menyampaikan materi dengan baik (terlalu cepat) sehingga murid jadi kurang

memahami apa dikatakan oleh guru serta memberikan instruksi yang jelas kepada

87
siswa, sehingga suasana kelas menjadi gaduh dan berisik di kelas serta siswa menjadi

bingung dalam mengerjakan soal tes.

Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar pada siklus kedua

sudah mencapai indikator keberhasilan dengan katagori sangat baik. Hal ini

disebabkan karena ada perubahan tehnik guru dalam menyampaikan materi lebih

lambat dari sebelumnya dan memberikan cara penyelesaian perkalian yang lebih

mudah untuk dipahami sehingga siswa mudah dimengerti serta pemberian instruksi

yang jelas dan lebih detail sehingga anak mengerti dan memahami cara mengerjakan

soal tes.

Dari tabel tersebut di atas juga dapat dilihat peningkatan nilai yang diperoleh

dari siklus I ke siklus II yaitu peningkatan nilai yang terendah yang pada siklus

pertama hanya sebesar 20 pada siklus ke II naik menjadi 60. Serta persentase anak

yang mencapai KKM mengalami kenaikan sebesar 32 % (8 siswa), yaitu pada Siklus

I jumlah anak yang mampu mencapai 60% (15 siswa) pada siklus ke 2 mencapai

92% (23 siswa)

------

88

Anda mungkin juga menyukai