Kerjasama Professional Dengan Teman Sejawat Dan Anggota Profesi Lainnya
Kerjasama Professional Dengan Teman Sejawat Dan Anggota Profesi Lainnya
TUGAS KELOMPOK
Dosen Pengampu :
HERIYANTI, M. Pd
Disusun oleh :
PUTRIANI 1143210016
(IAIN) PONTIANAK
2016 / 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat dan karunianya kepada kita semua. Berkat itulah, pada kesempatan kali
ini kami dapat menulis tulisan dalam bentuk makalah tentang “Kerjasama
Professional Dengan Teman Sejawat dan Anggota Profesi Lainnya [Prinsip
Kerja Krofesi Bimbingan dan Konseling & Hubungan dan Kerjasama
Antar Profesi]” guna melengkapi tugas dari Mata kuliah Perkembangan Profesi
Konseling. Sholawat beserta salam kita kirimkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW.
Akhir kata, kami mengharapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua khususnya bagi kami dan pembaca. Saya ucapakan terima kasih.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3. Tujuan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
3.1. Kesimpulan..................................................................................................13
3.2. Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14
1
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1
1
BAB II PEMBAHASAN
Dalam tulisanyang ditulis oleh Desi Suci Fitriani Dkk (2015) mengatakan
bahwa profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
atau keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan profesi selalu dikaitkan
dengan pekerjaam atau jabatab yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tisemua
pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian
para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan
yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi
memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangan.
Dan juga dalam sebuah artikel yang di tulis oleh Syarifah Anis (2013)
mengatakan bahwa, profesi adalah kata serapan dari sebuag kata dala bahsa
inggris “Profess” yang bermakna janji untuk memenuhi kewajiban melakukan
suatu tuga khusu secara tetap/permanen. Profesi sebdiri memiliki arti sbuag
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan dan keahlian khusus.
1
1
Dan didalam tulisan Desi Suci Fitriani (2015) Pekerjaan tidak sama
dengan prosesi. Istilaj uanb mudah di mengerti oleh masyarakat awam adalah
sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaanm namun sebuah pekerjaan
belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekaniisme serta aturan
yang harus dipenuhi sebagai ketentuan sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak
memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di
masyarakat, karena hampir semua orang mengganggap bahwa pekerjaan dan
profesi adalah sama.
Prayitno dan Erman pada bukunya Dasar-dasar Bimbingan dan Konsleing yang
diungkapkan dalam tulisan yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa
prinsip merupakan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan. Dapat di simpulkan
bahwa prinsip-prinsip bimbingan dan konsleing merupakan panduan hasil-hasil
teori dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan pesoman sekaligus dasar dasar
bagi penyeleggaraan pelayanan. Intinya bahwa prinsip-prinsip bimbingan
konsleing ialah konsep dari profesi bimbingan dan konseling itu sendiri dan
menjadi pedoman pelaksanaan pelayanan.
Peran Guru Mata Pelajaran; Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru
adalah melaksanakan kegiatanpembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan
berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatanpelayanan bimbingan dan
konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangatdiharapkan
guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling
disekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai
konselor bagisiswanya. Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran
yang dijalankan oleh guruyaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi
pembimbing baik guru harus memilikipemahaman tentang anak yang sedang
dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran gurumata pelajaran dalam
bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis (2005) mengemukakanbahwa guru-
guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa
harusmanusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan
asli, memahami dan menghargai tanpa syarat. Prayitno (2003) memerinci
peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam bimbingan
dan konseling adalah:
1) Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada siswa.
2) Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-
siswa yang memerlukanlayanan bimbingan dan konseling, serta
pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.
3) Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan
dan konseling kepadaguru pembimbing/konselor.
4) Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu
siswa yang menuntutguru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan
pengajar /latihan khusus (sepertipengajaran/ latihan perbaikan,
program pengayaan).
5) Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa
dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan
pembimbingan dan konseling.
6) Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang
memerlukanlayanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk
mengikuti /menjalani layanan/kegiatanyang dimaksudkan itu.
7) Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa,
seperti konferensikasus.
8) Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian pelayananbimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
a) Peran Wali Kelas; Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan
bimbingan dan konseling, Wali Kelasberperan:
1) Membantu guru pembimbing/konselor melaksanakan tugas-tugasnya,
khususnya di kelasyang menjadi tanggung jawabnya;
2) Membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam
pelayanan bimbingandan konseling, khususnya di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya;
1
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
1
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, Desi Suci Dkk. (2015). Makalah Bimbingan dan Koseling Profesi. Bau
Bau: Universitas Muhammadiyah Buton Bau Bau.
https://burangasitamaymo.wordpress.com/2015/06/26/makalah-bimbingan
- dan-konseling-sebagai-profesi/. Akses 29 Oktober 2016.