Tugas Ilmu Kalam - Isra' Mi'raj
Tugas Ilmu Kalam - Isra' Mi'raj
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Makna Isra’ dan Mi’raj terhadap Keimanan Manusia............. 2
B. Pendekatan Rasional Terhadap Isra’ Mi’raj............................ 3
C. Hikmah Beriman kepada Isra’ Mi’raj...................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj benar-benar suatu peristiwa yang luar biasa,
dahsyat dan aneh sekali. Disamping kita wajib menggunakan otak kita untuk
dapat mempercayainya, wajib pula lebih dulu kita menanamkan keimanan kita
sedalam-dalamnya pada kekuasaan Allah Swt. yang telah menjalankan
Nabinya yang tercinta untuk berisra’ dan bermi’raj itu. Kiranya tanpa
keimanan pada kekuasaan dan kehendak Allah Swt, tidak mungkin seseorang
manusia itu akan dapat mempercayai dengan sepenuh-penuhnya.
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj merupakan salah satu mukjizat terbesar bagi
Rasul Allah dan sekaligus berfungsi sebagai batu ujian bagi keimanan kaum
muslimin, terutama mereka yang hidup ketika peristiwa itu terjadi, sehingga
ada yang kembali menjadi kafir akibat peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Sebaliknya
mereka yang kuat imannya semakin meyakini sepenuhnya akan kebenaran
Nabi Muhammad saw seperti Abu Bakar, dan lain-lain. Isra’ dan mi’raj adalah
dua peristiwa penting dan menonjol dalam riwayat hidup Nabi Munhammad
Saw. dan dalam sejarah perkembangan Islam
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apakah makna Isra’ dan Mi’raj terhadap Keimanan Manusia?
2. Bagaimanakah pendekatan rasional terhadap Isra’ Mi’raj?
3. Apakah yang menjadi hikmah beriman kepada Isra’ Mi’raj?
BAB II
PEMBAHASAN
Shalat ini pulalah yang merupakan inti dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj
ini, karena shalat pada hakikatnya merupakan kebutuhan mutlak untuk
mewujudkan manusia seutuhnya, kebutuhan akal pikiran dan jiwa manusia,
sebagaimana ia merupakan kebutuhan untuk mewujudkan masyarakat yang
diharapkan oleh manusia seutuhnya.
Kesederhanaan dalam ibadah shalat tidak hanya tergambar dari
adanya pengurangan jumlah shalat yang awalnya lima puluh (50) kali
menjadi lima (5) kali dalam satu hari satu malam, tetapi juga tergambar dalam
petunjuk yang sudah terpapang jelas dalam Surat Al-Isra' ini juga, yakni yang
berkenaan dengan suara ketika melaksanakan ibadah shalat:
Artinya : Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan
nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul
husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu
mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula
merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".
(QS. Al-Isra’:110)
Artinya : ...... dan Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan kecuali sedikit.”
(QS. Al-Isra':85)
dan banyak lagi lainnya. Itulah sebabnya, ditegaskan oleh Allah dengan
firman-Nya:
Artinya : Dan janganlah kamu mengambil satu sikap (baik berupa ucapan
maupun tindakan) yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentang hal tersebut; karena sesungguhnya pendengaran, mata,
dan hati, kesemuanya itu kelak akan dimintai
pertanggungjawaban.” (QS. Al-Isra':36).
A. Kesimpulan
1. Shalat ini pulalah yang merupakan inti dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj ini,
karena shalat pada hakikatnya merupakan kebutuhan mutlak untuk
mewujudkan manusia seutuhnya, kebutuhan akal pikiran dan jiwa
manusia, sebagaimana ia merupakan kebutuhan untuk mewujudkan
masyarakat yang diharapkan oleh manusia seutuhnya.
2. Pengetahuan seseorang belum atau tidak sampai pada pemahaman secara
ilmiah atas peristiwa Isra’ Mi’raj ini
3. Isra' Mi'raj adalah dua bagian dari perjalanan Nabiyullah Muhammad
SAW dalam waktu yang sangat singkat, yakni satu malam saja. Peristiwa
ini merupakan satu-satunya peristiwa yang paling menakjubkan bagi umat
Islam, sebab disinilah Nabi Muhammad SAW pertama kali mendapat
perintah untuk menunaikan shalat lima waktu.
B. Saran
Kami dari Kelompok menyadari bahwa masih kurang sempurnya
makalah yang kami sajikan ini, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan
saran yang membangun untuk memperbaiki dan kesempurnaan dari makalah
kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Agama Republik Indonesia, Buku Siswa Ilmu Kalam Kelas XI,
Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu Keagamaan, Jakarta: Kementerian
Agama Republik Indonesia, 2015.