DEPARTEMEN
KEPERAWATAN DASAR
Disusun Oleh:
(191210019)
I. PENGKAJIAN
A. Tanggal Masuk : 20 AGUSTUS 2021
B. Jam masuk :22.00 WIB
C. Tanggal Pengkajian :22 AGUSTUS 2021
D. Jam Pengkajian :07.00 WIB
E. No.RM :12345678
F. Identitas
1. Identitas pasien
a. Nama : Ny. A
b. Umur : 30 tahun
c. Jenis kelamin : perempuan
d. Agama : ISLAM
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
g. Alamat : Pekan baru, jalan mawar kab. Jombang
h. Status Pernikahan : istri
2. Penanggung Jawab Pasien
a. Nama : Tn. B
b. Umur :35 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : Wiraswasta
g. Alamat : Pekan baru
h. Hub. Dengan PX : suami
G. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh mengalami nyeri dibagian tulang
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengeluh mengatakan sakit tulang di bagian kaki kiri sejak tiga hari yang lalu
badan terasa nyeri dan mengeluh merasakan gangguan tidak nyaman
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengalami kecelakaan saat terjatuh dari sepeda sekitar 5 hari yang lalu, pasien
sering mengalami sakit tulang di bagian kaki kiri sehingga pasien kadang tanpak
terlihat lemas dan pasien dibawa ke rumah sakit pada hari kamis tanggal 20 agustus
diruang melati
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan klien
I. Pengkajian
a. Vital Sign
Tekanan Darah :110/ 80 MmHg Nadi : 80 per menit
Suhu : 36 oC RR :18 x/ menit
b. Kesadaran : komposmentis
GCS : 456
c. Keadaan Umum
7) Thorax
Paru-Paru
a. Bentuk dada: Normal
b. Frekuensi nafas : Normal
c. Kedalaman nafas : Normal
d. Jenis pernafasan : perut
e. Pola nafas : Normal
f. Retraksi dada : Normal
g. Irama nafas : normal
h. Ekspansi paru : -
i. Vocal fremitus : -
j. Nyeri : Tidak ada
k. Batas paru : normal =2cm atau sebesar 2 jari orang dewasa
l. Suara nafas : tidak ada
m. Suara tambahan : -
n. Data lain : -
Jantung
a. Ictus cordis :ictus cordis tidak nampak
b. Nyeri : Tidak ada
c. Batas jantung : -
d. Bunyi jantung : Normal
e. Suara tambahan : Tidak ada
f. Data lain : Tidak ada
8) Abdomen
a. Bentuk perut: Simestris
b. Warna kulit : kecoklatan
c. Lingkar perut 80 cm
d. Bising usus : 10x/mnt
e. Massa : Normal
f. Acites : adanya penumpukan pada abdomen
g. Nyeri : Tidak ada
h. Data lain : Tidak ada
9) Genetalia :
a. Kondisi meatus : Normal
b. Kelainan skrotum :Tidak ada
c. Odem vulva : -
d. Kelainan : tidak ada
e. Data lain : tidak ada
10) Ekstremitas
a. Kekuatan otot:
4 4
4 1
e. Pemeriksaan Penunjang
Look: Pada gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien fraktur terbuka terlihat adanya luka
terbuka dengan deformitas yang jelas. Kaji seberapa luas kerusakan jaringan lunak
yang terlibat.
Move: daerah tungkai yang patah tidak boleh di gerakkan, karena akan memberi
respon trauma pada jaringan lunak di sekitar ujung fragmen tulang yang patah
(Muttaqin, 2015).
f. Terapi Medik
Bagi penderita patah tulang, fisioterapi bermanfaat untuk memulihkan kekuatan dan
fungsi otot serta sistem gerak yang cenderung kaku setelah fraktur terjadi dan selama
menjalani pengobatan. Hal ini tentu membantu Anda kembali menjalani aktivitas
normal dan mengurangi risiko kekakuan permanen, terutama bila fraktur terjadi di
dekat atau melalui persendian.
II. ANALISA DATA
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Adanya trauma Nyeri
Pasien mengatakan masih terasa nyeri
pada kaki sebelah kiri. Pergeseran
Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan frakmen tulang
terasa berdenyut denyut
Pasien mengatakan skala nyeri 7 Terputusnya
inkontensia tulang
DO :
Wajah nampak meringis nyeri
Kram otot
Pembekakan local
Perubahan warna
2
DS:
Adanya trauma Gangguan mobilitas
Pasien mengatakan masih terasa lemes
fisik
Pasien mengatakan tidak dapat bergerak
Pergeseran
frakmen tulang
DO :
Nampak lemes
Terputusnya
Keterbatasan mobilitas
kontuinuitas tulang
Penurunan nadi dibagian distal yang
cedera nyeri
Pucat pada bagian yang terkena cedera
Kram otot kerusakan
Pembekakan lokal mobilitas
Nyeri
kelemahan
Pasien gelisah
Perubahan jaringan
sekitar
Lasera
Kerusakan
integritas kulit
NO. DIAGNOSA
LUARAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
3
RESIKO GANGGUAN Control resiko
INTEGRITAS KULIT Setelah dilakukan keperawatan Pencegahan infeksi
3x 24 jam pasien mampu: 1. Cuci tangan sebelum dan
berhubungan dengan
sesudah kontak dengan
1. Kemampuan mencari
GANGGUAN pasien dan lingkungan
informasi tentang faktor
SIRKULASI DARAH pasien
resiko ( cukup menurun )
2. Pertahankan Teknik aseptic
2. Kemampuan
pada pasien berisiko tinggi
mengidentifikasi faktor
3. Jelaskan tanda dan gejala
resiko ( sedang )
infeksi
3. Penggunaan fasilitas
Kesehatan ( sedang )
V. IMPLEMENTASI
NO. HARI/ JAM TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF
DX TGL