CVA BLEEDING
JOMBANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan Keperawatan Pada Pasien CVA Bleeding sesuai dengan Praktik Keperawatan
Medikal Bedah 2 Di Ruang Yudistira RSUD jombang disusun oleh :
Nama : Sofya Nurul Faizah MR
NIM : 191210019
Prodi : D-III Keperawatan
Sebagai syarat kebutuhan pemenuhan Tugas Praktik Keperawatan Medikal Bedah 2
semester VI D-III Keperawatan ITSKes ICMe Jombang.
Disetujui Pada :
Hari/ Tanggal :
Mahasiswa
(……………………………)
(….………..……………...) (………………………………….)
Kepala Ruangan
(…………………………..…….)
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan Pada Pasien CVA Bleeding sesuai dengan Praktik Keperawatan
Medikal Bedah 2 Di Ruang Yudistira RSUD jombang disusun oleh :
Nama : Sofya Nurul Faizah MR
NIM : 191210019
Prodi : D-III Keperawatan
Sebagai syarat kebutuhan pemenuhan Tugas Praktik Keperawatan Medikal Bedah 2
semester VI D-III Keperawatan ITSKes ICMe Jombang.
Disetujui Pada :
Hari/ Tanggal :
Mahasiswa
(……………………………)
(….………..……………...) (………………………………….)
Kepala Ruangan
(…………………………..…….)
LAPORAN PENDAHULUAN
5. PATOFISIOLOGI
Otak merupakan bagian tubuh yang sangat sensisitif oksigen dan glukosa
karena jaringan otak tidak dapat menyimpan kelebihan oksigen dan glukosa seperti
halnya pada otot. Meskipun berat otak sekitar 2% dari seluruh badan, namun
menggunakan sekitar 25% suplay oksigen dan 70% glukosa. Jika aliran darah ke otak
terhambat maka akan terjadi iskemia dan terjadi gangguan metabolisme otak yang
kemudian terjadi gangguan perfusi serebral. Area otak disekitar yang mengalami
hipoperfusi disebut penumbra. Jika aliran darah ke otak terganggu, lebih dari 30 detik
pasien dapat mengalami tidak sadar dan dapat terjadi kerusakan jaringan otak yang
permanen jika aliran darah ke otak terganggu lebih dari 4 menit (Tarwoto, 2013).
Untuk mempertahankan aliran darah ke otak maka tubuh akan melakukan dua
mekanisme tubuh yaitu mekanisme anatomis dan mekanisme autoregulasi.
Mekanisme anastomis berhubungan dengan suplai darah ke otak untuk pemenuhan
kebutuhan oksigen dan glukosa.
6. PATHWAY
post op
b. Diagnosa keperawatan
1. Resiko perfusi serebral tidak efektif b.d stroke
2. Pola nafas tidak efektif b.d gangguan neurologis
c. Intervensi keperawatan
2. Diagnosis keperawatan
e. Evaluasi Keperawatan
hasil yang telah ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi ada individu (Nursalam,
Tubagus Vonny, Ali Haji R., Parinding Novita. 2015. Gambaran Hasil Pemeriksaan CT
ScanKepala Pada Penderita Stroke Hemoragik Di Bagian Radiologi FK
UNSRAT/SMF Radiologi Blu RSUP Prof.Dr.R.D. Kandou Manado. Jurnal e-Clinic
Volume 3 Nomor 1 Januari- April 2015.
Mutaqin Arrif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persarafan.
Salemba Medika. Jakarta. Online : https://books.google.co.id/books?
id=8UIIJRjz95AC&pg=PA237&lpg=PA237&dq=stroke+hemoragik+adalah&source=
bl&ots=_luggnGo4U&sig=RCZkfhxS99KEAnnjABuLRNTfrt4&hl=en&sa=X&redir
_esc=y#v=onepage&q=stroke%20hemoragik%20adalah&f=false. Diakses tanggal 24
Agustus 2015 pukul 23.30 WIB.
Anggiamurni Lulu. 2010. Hubungan Volume dan Letak Lesi Hematom Dengan Kecepatan
Pemulihan Fungsi Motorik Penderita Stroke Hemoragik Berdasarkan Kategori Skala
Orgogozo. Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Biomedik dan Pendidikan Dokter
Spesialis I Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Semarang.
Dewanto George dkk. 2007. Panduan Praktis Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Saraf.
Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kariasa. 2009. Persepsi Pasien Paska Serangan Stroke Terhadap Kualitas Hidupnya Dalam
Perspektif Asuhan Keperawatan. Tesis Magister Ilmu Keperawatan Kekhususan
Keperawatan Medikal Bedah. Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia. Depok.