Menurut (NANDA, 2015) Diagnosa keperawatan pasien dengan ileus paralitik yaitu :
Intervensi Keperawatan
Intervensi Rasional
1. Identifikasi lokasi, 1. Selalu memantau perkembangan
karakteristik durasi, frekuensi, nyeri.
kualitas, intensitas nyeri. 2. Mencari tahu faktor memperberat
2. Identifikasi faktor yang dan memperingan nyeri agar
memperberat dan mempercepat proses kesembuhan.
memperingan nyeri. 3. Memberikan kondisi lingkungan
3. Kontrol lingkungan yang yang nyaman untuk
memperberat rasa nyeri. membantumeredakan nyeri.
4. Berikan Teknik 4. Salah satu cara mengurangi nyeri
nonfarmakologis. seperti TENS, hypnosis, terapi
5. Ajarkan Teknik musik, terapi pijat, akupresur,
nonfarmakologis untuk aromaterapi, imajinasi terbimbing,
mengurangi rasa nyeri. kompres hanga/dingin, terapi
6. Kolaborasi dengan dokter bermain.
dalam pemberian analgetic, 5. Agar klien atau keluarga dapat
jika perlu. melakukan secara mandiri Ketika
nyeri kambuh
6. Bekerjasama dengan dokter dalam
pemberian dosis obat dan
Tindakan dependen perawat,
dimana analgetic berfungsi untuk
memblok stimulasi nyeri.
Intervensi Rasional
1. Kaji kebutuhan cairan pasien. 1. Mengetahui kebutuhan cairan
2. Observasi tanda-tanda vital. pasien.
3. Observasi tingkat kesadaran 2. Perubahan ang drastis pada tanda-
dan tanda-tanda syok. tanda vital merupakan indikasi
4. Observasi bising usus pasien kekurangan cairan.
tiap 1-2 jam. 3. Kekurangan cairan dan eletrolit
5. Monitor intake dan output dapat mempengaruhi tingkat
secara ketat. kesadaran dan mengakibatkan
6. Pantau hasil laboratorium syok.
serum elektrolit, hematoktrit. 4. Menilai fungsi usus.
7. Kolaborasi dengan medik 5. Menilai keseimbangan cairan.
untuk pemberian suplemen 6. Untuk menilai keseimbangan
elektrolit intravena. cairan dan elektrolit.
7. Untuk meningkatkan pengetahuan
pasien dan keluarga serta
Kerjasama antara perawat-pasien-
keluarga
Memenuhi kebutuhan
cairan dan elektrolit pasien.