Anda di halaman 1dari 2

REVIEW JURNAL 2

Judul Konsep Toleransi dalam Islam dan Implementasinya di Masyarakat


Indonesia
Nama Jurnal Jurnal Madaniyah
Volume dan Halaman VOL. 9 No. 2 dan 277-296
Tahun 2019
Penulis Mohammad Fuad Al Amin Mohammad Rosyidi
Reviewer Sabar Jawaludiansyah
Tanggal Review 10 September 2021
Pendahuluan Agama mempunyai peran strategis dalam sebuah konflik sosial. Hal
ini dikarenakan agama merupakan the deepest element (elemen yang
paling mendasar) dalam budaya dan sangat berpengaruh dalam
kehidupan masyarakat. Selain itu, agama juga bersifat fungsional
dan disfungsional. Agama bersifat fungsional artinya agama mampu
memenuhi fungsi sosial, seperti ketentraman psikologis, kohesi
sosial, sakralisasi struktur sosial yang memelihara keseimbangan
internal sebuah masyarakat. Sedangkan Agama bersifat
disfungsional yakni agama memiliki kekuatan untuk
menceraiberaikan, menghancurkan jika agama digunakan untuk
mengembangkan sentiment dalam sebuah konflik sosial.
Rumusan Masalah Dalam junal ini secara tidak langsung mengisyaraktkan bahwa yang
ingin diteliti adalah bagaimana konsep toleransi beragama di
Indonesia dalam mengatasi konflik dan persoalan sosial
dimasyarakat dalam pandangan islam.
Tujuan Untuk mengetahui kesimpulan dari implementasi ajaran toleransi
dalam islam di Indonesia.
Metode Penelian Metode pendekatan literarur dan studi pustaka
Hasil Penelitian Toleransi dalam Quran dan Sunnah
Alquran dan sunnah merupakan al-mashâdhîr al-asâsiyyah (sumber
utama) dalam kerangka epistemologi Islam. Untuk merumuskan
konsep toleransi dalam Islam, diperlukan pemahaman yang
komprehensif terhadap nilai-nilai toleransi yang terkadung dalam
keduanya. Sehingga nilai-nilai tersebut dapat terintegrasi secara
nyata dalam kehidupan saat ini. Terdapat banyak redaksi dalam
alquran dan sunnah yang menyebutkan tentang kewajiban seorang
muslim untuk berbuat baik dan adil terhadap semua manusia, tanpa
membedakan agama dan kepercayaannya.
Implementasi ajaran Toleransi dalam Islam di Indonesia
Pertama, implementasi al-hurriyah al-dîniyyah (kebebasan
beragama). Terwujudnya kebebasan beragama merupakan syarat
utama dalam membina kehidupan yang toleran dan harmonis antar
sesama. Kedua, implementasi al-insâniyyah (kemanusiaan). Islam
datang dengan membawa misi kemanusiaan. Ajarannya menekankan
kepada semangat egalitarianisme atau persamaan rasa kemanusiaan.
Islam datang dengan membawa misi kemanusiaan. Ketiga,
implementasi al-washathiyyah (moderatisme). Sikap dan perilaku
intoleransi berhubungan erat dengan nalar epistemologi seseorang.
Penutup Masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim perlu
mengimplementasikan ketiga konsep tersebut dalam kehidupan
bermasyarakat, sehingga terwujudlah toleransi antar sesama.
Terwujudnya toleransi beragama tidak mungkin tiba-tiba turun dari
langit. Seluruh pihak termasuk tokoh agama, pemerintah dan
masyarakat memiliki andil dalam mewujudkan situasi yang aman
dan damai.
Kelebihan Ulasannya lugas, interaktif, dan lengkap strukturisasi penulisannya.
Selain itu, penulisannya teratur, sistematis dan sesuai EYD sehingga
mudah dibaca.
Kekurangan Kelemahan tulisan ini menurut hemat kami adalah banyak sub
materi seperti tujuan, rumusan masalah, metodologi tidak ditulis
secara eksplisit.

Anda mungkin juga menyukai