Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Bentuk-Bentuk Tes Hasil Belajar

Dosen Pengampu:

Wiwin Arbaini Wahyuningsih, M.Pd

Disusun oleh :

Afifah Qurrotu Aini (19591004)

Aisyah Armeleinia ( 19591006 )

Aisyah Hilfa Zahro ( 19591007 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

CURUP

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang senantiasa
melimpahkan rahmat,taufik dan hidayahnya kepada kami semua sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah evaluasi pendidikan ini .

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah media pembelajaran yang di
ampu oleh Ibu Wiwin Arbaini Wahyuningsih,M.Pd dan bisa di jadikan panduan bagi para
pembaca untuk mempelajarinya. Dalam makalah ini akan menjelaskan materi yang berjudul
“ Bentuk-Bentuk Tes Hasil Belajar”.

Di samping itu makalah ini di buat sedemikian rupa untuk bisa menjadi pedoman atau
panduan khususnya bagi mahasiswa . dengan menyusun makalah ini penyusun telah berusaha
semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya dengan baik,namun penyusun menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kekurangan.dan penyusun
mengharapkan berbagai masukan dan saran dari pembaca sebagai proses pembelajaran
sehingga kami dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan bisa di jadikan sebagai acuan atau referensi baik untuk
mahasiswa maupun kalangan umum.

Curup,6 oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
Latar Belakang...................................................................................................................................3
Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
Tujuan................................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................4
Evaluasi Non tes................................................................................................................................4
Pengertian Evaluasi Non tes..........................................................................................................4
Jenis-jenis Evaluasi non tes................................................................................................................5
Tes Evaluasi Tes.................................................................................................................................6
Teknik Pembuatan Hasil Belajar........................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
Kesimpulan......................................................................................................................................10
Saran................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam proses pembelajaran ada empat langkah utama yang menjadi tugas guru ,
yaitu dengan merumuskan tujuan pembelajaran, metode , alat , dan evaluasi pembelajaran
(rustaman,dkk.2003).evaluasi merupakan hal proses yang sangat penting dalam
pembelajaran.hal ini di sebabkan karena adanya evaluasi hasil dari proses yang dapat di
ukur dan dapat di nilai berdasarkan dengan pengujian pemahaman materi yang di serap
selama proses belajar di kelas .
Di era globalisasi yang semakin maju, dengan masyarakat yang saling berlomba-
lomba untuk mengejar dunia pendidikan hingga kejenjang yang lebih tinggi.dengan
perkembangan pendidikan yang semakin baik.namun dengan banyaknya lembaga
pendidikan yang terbilang masih baru,seringkali terjadi kekeliruan dalam melakukan
evaluasi pembelajaran,baik dari segi indicator yang ingin di capai atau dari segi
pelaksanaan evaluasi yang terkadang tidak dengan metode yang sesuai dengan keadaan
lingkungannya.metode evaluasi pun semakin berkembang yaitu dengan adanya proses
yang di ambil dalam melakukan evaluasi baik dari perencanaan,pelaksanaan,ataupun
mengikuti yang akan di lakukan ketika telah melakukan evaluasi.maka pengadaan tes
pada sekolah efektif di gunakan sebagai pengukur kemampuan siswa baik dari
kemampuan wawasan,skill,dll .

Rumusan Masalah

1. Apa pengertian tes evaluasi non tes dan jenis-jenisnya?


2. Apa pengertian evaluasi tes dan jenis-jenisnya?
3. Apa saja jenis-jenis tekhnik pembuatan tes hasil belajar?

Tujuan

4
1. Untuk mengetahui pengertian tes evaluasi non tes dan jenis-jenisnya
2. Untuk mengetahui pengertian tes evaluasi tes dan jenis-jenisnya
3. Untuk mengetahui jenis-jenis tekhnik pembuatan tes hasil belajar

BAB II

PEMBAHASAN

Evaluasi Non tes

Pengertian Evaluasi Non tes

Evaluasi non tes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik yang di lakukan
tanpa menguji peserta didik tetapi dengan melakukan pengamatan secara sistematis
Teknik evaluasi non tes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak menggunakan
tes.Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh
meliputi sikap,sikap sosial dan lain-lain.Yang berhubungan dengan kegiatan belajar
dalam pendidikan,baik secara individu maupun secara kelompok.

Jenis-jenis Evaluasi non tes

a. Observasi
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis,
logis,objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan utama observasi adalah mengumpulkan data dan informasi mengenai
suatu fenomena, baik yang berupa peristiwa maupun tindakan , baik dalam situasi
yang sesungguhnya maupun dalam situasi buatan.Mengukur perilaku kelas ( baik
perilaku guru , maupun peserta didik ) interaksi anatara peserta didik dan guru dan
faktor-faktor yang di amati lainnya terutama kecakapan sosial ( social skill ).

5
Menilai tingkah laku individu atau proses yang terjadi dalam situasi sebenarnya
maupun situasi yang sengaja di buat .
b. Wawancara ( interview )
Wawancara adalah suatu tekhnik pengumpulan data dengan jalan
mengadakan komunikasi dengan sumber. Komunikasi tersebut di lakukan dengan
dialog ( Tanya jawab ) secara lisan,baik langung maupun tidak langsung
( menggunakan alat komunikasi ).
c. Skala Sikap
Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku untuk berbuat sesuatu
dengan cara, metode, teknik dan pola tertentu terhadap dunia sekitarnya baik
berupa orang-orang maupun objek-objek tertentu.
d. Daftar Cek ( Check List )
Daftar check adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang
akan di amati. Daftar check dapat memungkinkan guru sebagai penilai mencatat
tiap-tiap kejadian yang betapapun kecilnya,tetapi di anggap penting.Ada
bermacam-macam aspek perbuatan yang biasanya di cantumkan dalam daftar
check kemudian tinggal memberikan tanda centang pada tiap-tiap aspek tersebut
sesuai dengan hasil.
e. Studi Kasus
Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seorang individu
yang di anggap mengalami kasus tertentu.Kelebihan studi kasus dari studi lainnya
adalah bahwa subjek dapat di pelajari secara mendalam dan menyeluruh.Namun
kelemahannya sesuai dengan sifat nya subjektif,artinya hanya untuk individu yang
bersangkutan, dan belum tentu dapat di gunakan untuk kasus yang sama pada
individu yang lain.

Tes Evaluasi Tes

Tes evaluasi adalah suatu teknik atau cara dalam rangka


melaksanakankegiatanevaluasi, yang didalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian
tugasyang harusdikerjakan atau dijawab oleh peserta didik, kemudian pekerjaan
danjawaban itu menghasilkan nilai tentang perilaku anak didik tersebut.
1. Tes Uraian

6
Tes uraian merupakan bentuk tes yang butir-butirnya berupa suatu pertanyaan
atau permintaan yang menghendaki jawaban yang berupa uraianuraian yang relatif
panjang. Bentuk-bentuk pertanyaan ini bisa berupa menjelaskan, membandingkan,
menginterpretasikan dan mencari perbendaan. Tes ini bisa digunakan untuk
mengungkap bagaimana peserta didik mengingat, memahami, mengorganisasikan
gagasannya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan ke dalam
bentuk tulisan dengan meggunakan katakatanya sendiri.
Secara umum, bentuk tes evaluasi pembelajaran yang digunakan oleh dosen
adalah tes bentuk uraian. Dapat dipaparkan beberapa temuan sebagai berikut:
Pertama, jumlah pertanyaan uraian ini tidak lebih daripertanyaan. Kebanyakan
pada evaluasi pembelajaran, baik pada ujian Tengah Semester (UTS) maupun Ujian
akhir Semester (UAS) jumlah soal uraian yang ada berkisar antara empat sampai lima
item. Masing-masing pertanyaan berisi tentang penjelasan maupun mengutarakan
argument.
Kedua, beberapapertanyaan,
menanyakantentangkonseptertentu.MisalnyapadamatakuliahFiqihMuamalahdengando
sen Anita Rahmawati.Pada item pertanyaannomorlima,
mahasiswadimintauntukmenguraikanistilahistilahfiqihsepertihaqq al-jiwar, al-ijaroh,
mudharabahmuqayyadahdanmuzaraah. Hal
iniberkaitandenganupayapengujianterhadappemahamanmahasiswaakankonsep-
konseptertentu. Padasituasitertentu,
bentukpertanyaaniniakanmampumengukursejauhmanamahasiswamemahamikonsep-
konsep yang adapadasilabusmatakuliah.
Ketiga, beberapasoal,
diawalidengansebuahkasusataupengantar.MisalnyapadamatakuliahekonomiMikroden
gandosenpengampuberinisial AS.Pertanyaan yang diberikan AS
berdasarpadasebuahkasustentangekonomimikro.
2. Tes Obyektif
Tes obyektif merupakan bentuk evaluasi di mana terdapat pilihan atau
alternatif jawaban yang telah disediakan. Tes ini terdiri dari butir-butir yang dapat
dijawab dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang benar. Bentuk tes ini
diantaranya adalah pilihan ganda, tes benar-salah, menjodohkan dan melengkapi.

7
Teknik Pembuatan Hasil Belajar
1. Tes Tertulis
Tes Tertulis (written test)adalah tes yang menuntut jawaban dari siswa secara
tertulis. Sebagaimana telah dijelaskanbahwa tes tertulis adalah tes yang menuntut
jawaban dari siswa secara tertulis. Tes tertulis diberikan kepada seorang atau
sekelompok murid pada waktu, tempat, dan untuk soal tertentu. Mengingat tes tertulis
ini merupakan bentuk tes yang banyak digunakan, karena akurasi dan obyektivitas
yang relatif tinggi dibandingkan dengan bentuk tes lisan dan tindakan.
a. Tes obyektif
Tesinimerupakan bentuk evaluasi di mana terdapat pilihan atau alternatif
jawaban yang telah disediakan. Tes ini terdiri dari butir-butir yang dapat dijawab
dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang benar. Bentuk tes ini
diantaranya adalah pilihan ganda, tes benar-salah, menjodohkan dan melengkapi.
1) BentukBenar–Salah (true false)
Contoh :Petunjuk : Berilahtandasilang (X) padahuruf B
jikajawabannyabenardanhuruf S bilajawabannyasalah. “B – S
:Waqafberartimenghentikanbacaankarenaadatandawaqaf”.
2) Bentukpilihan-ganda
Initerdiriataspembawapokokpersoalandanpilihanjawaban.Pembawapok
okpersoalandapatdikemukakandalambentukpertanyaanataupernyataan
(statement) yang belumsempurna yang seringdisebut stem.
Sedangkanpilihanjawabanitumungkinberbentukperkataan,
bilanganataukalimatdanseringdisebut option.
3) BentukMenjodohkan (matching)
Soaltesbentukmenjodohkansebenarnyamasihmerupakanpilihanganda.P
erbedaannyaadalahpilihangandaterdiriatas stem dan option,
kemudiantestitinggalmemilihsalahsatu option yang diberikan.
Sedangkanbentukmenjodohkanterdiriataskumpulansoaldankumpulanjawaban
yang keduanyadisusunpadaduakolom yang
berbeda.Kolomsebelahkirimenunjukkankumpulansoaldankolomsebelahkanan
menunjukkankumpulanjawaban.
4) BentukJawabanSingkat (short answer) danMelengkapi (completion)
Keduabentuktesinimasingmasingmenghendakijawabandengankalimatd
anatauangka-angka yang

8
hanyadapatdinilaibenaratausalah.Soalbentukjawabansingkatbiasanyadikemuka
kandalambentukpertanyaan.
b. Tesuraian
Tesiniadalahbentuk-bentukpertanyaaninibisaberupamenjelaskan,
membandingkan,
menginterpretasikandanmencariperbendaan.Tesinibisadigunakanuntukmengungka
pbagaimanapesertadidikmengingat, memahami,
mengorganisasikangagasannyadengancaramengemukakanataumengekspresikanga
gasankedalambentuktulisandenganmeggunakan
katakatanyasendirijumlahpertanyaanuraianinitidaklebihdaripertanyaan.
Kebanyakanpadaevaluasipembelajaran, baikpadaujian Tengah Semester (UTS)
maupunUjianakhir Semester (UAS) jumlahsoaluraian yang
adaberkisarantaraempatsampai lima item.
2. Tes Lisan
Tes Lisan (oral test), yaitu suatu bentuk tes yang menuntut jawaban siswa
dalam bentuk bahasa lisan. Peserta didik akan mengucapkan jawaban dengan kata-
katanya sendiri sesuai dengan pertanyaan ataupun perintah yang diberikan.
Teknispelaksanaanujianlisanini pun bermacammacam.Ada yang
menjelaskantentangtematertentu.
Misalnya,guru yang
menggunakanteslisandengansistempertanyaanlangsungdari guru. Secaraumum
gurumenyiapkandaftarpertanyaan yang akandilontarkankepadapesertadidik.
Kemudiansecaraurutabsen, pesertadidikmajumenghadap gurusecaraberkelompok,
biasanya 3-5 orang. Gurumemberikanpertanyaankepadapesertadidiksecaraurut.
Biasanyajikapesertadidik yang ditunjuktidakbisamenjawabsecarabenar,
makaakandilontarkankepadapesertadidiklainnya. Meskipunada pula yang
menggnakansistempertanyaanwajid, lemparandanbahkanrebutan.
3. Tes Perbuatan
Tes perbuatan merupakan bentuk tes yang menuntut jawaban siswa dalam
bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan. Peserta didik bertindak sesuai dengan apa
yang diperintahkan dan ditanyakan. Misalnya, coba praktikkan bagaimana cara rukuk
yang benar dalam solat. Dosen biasanya menyusun kriteria penilaian yang berbasis
pada kemampuan/keterampilan tertentu.

9
Pada praktikum ibadah misalnya, bentuk tes perbuatan digunakan untuk
mengukur keterampilan dan perbuatan tertentu. Contohnya menilai keterampilan
(psikomotor) solat yang benar. Guru menilai praktek salah satu gerakan solat, sujud
misalnya, bagaimana gerakan sujud itu dinilai, apakah sudah benar apa belum, atau
ada kekurangan yang mengganggu keabsahan solat. Contoh lain, pada praktikum
profesi, maha diminta untuk mempraktekkan menjadi manajer personalia ketika
mewawancarai calon pegawai dalam proses seleksi. Maka semua itu menggunakan tes
perbuatan sebagai alat evaluasinya.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Evaluasi non tes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik yang di lakuka tanpa
menguji peserta didik tetapi dengan melakukan pengamatan secara sistematis. Tekhnik
evaluasi non tes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak menggunakan tes. Tekhnik
penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secaara menyeluruh meliputi
sikap, sikap sosial dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam
pendidikan baik secara individu maupun secara kelompok .

10
Tes evaluasi adalah suatu tekhnik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan
evaluasi, yang di dalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus di
kerjakan atau di jawab oleh peserta didik , kemudian pekerjaan dan jawaban itu
menghasilkan nilai tentang perilaku nak didik tersebut . Tekhnik pembuatan tes hasil
belajar: tes tertulis, tes lisan dan tes perbutan.

Saran
Dalam proses pembelajaran, kemampuan menangkap materi pada siswa berbeda.
Biasanya siswa yang cepat menyerap materi pelajaran akan mudah dalam mengingat
materi, baik pada saat belajar di rumah atau pada saat tes evaluasi belajar. Namun bagi
siswa yang memiliki kekurangan dalam daya menyerap materi pada saat pembelajaran,
biasanya akan sulit mengingat atau mengulang apa yang sudah di pelajari pada saat
menghadapi evaluasi belajar. Maka untuk membangkitkan ingatan dan daya fikirnya,
perlu menggunakan beberapa cara atau metode yang di gunakan dalam pembelajaran.
Baik dari tahap proses belajarnya maupun dari tahap evaluasinya. Maka sebagai tenaga
pendidik di perlukan pemahaman tentang hal-hal yang harus di perhatikan dalam
melakukan proses pembelajaran atau penilaian tes hasil belajar.

11
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.(2004). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: BumiAksara

MuhamadMustaqim. 2017. Jurnal Quality. Jawah Tengah: Stain Kudus

Sawaluddin Dan Muhammad Siddiq. 2020. Jurnal PTK &Pendidikan. Riau: Institute Agama
Islam Abdullah Said

12

Anda mungkin juga menyukai