Anda di halaman 1dari 20

LITERATURE REVIEW

HUBUNGAN.POLA.ASUH..IBU.DENGAN.KEJADIAN
STUNTING.PADA.BALITA

SRI WAHYUNI

B0216317

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

MAJENE

2020

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR
Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya , saya dapat menyelesaikan literature review ini. Penulisan literature
review ini dengan judul “Hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada
balita” dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sulawesi Barat. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai penyusunan literature review ini,
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan literature review ini. Oleh karena itu
saya mengucapkan terimakasih kepada
1. Bapak Dr. Ir. H. Akhsa Dj, M. S Selaku Rektor Universitas Sulawesi Barat
2. Bapak Dr. Muzakkir, M. Kes, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Sulawesi Barat
3. Ibu Indrawati, S. Kep., Ns., M. Kes, Selaku Koordinator Program Studi S1
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat.
4. Ibu Masniati, S.E., M. Kes, dan Ibu Rahmaniah, SKM., MPH, selaku dosen
pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga dan fikiran u nntuk
mengarahkan saya dalam penyusunan literature review ini
5. Bapak Dr. Muzakkir, M. Kes, Ibu Ika Muzdalia, S.Kep ., Ns, M. Kes dan Bapak
Muhammad Taufik Page, SKM, M. Kes., selaku penguji yang telah memberikan
masukan dan arahan dalam proses penyelesaian literature review ini.
6. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan materi
dan moral.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu, smoga literature review ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Majene, 25 Agustus, 2020

Penulis

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA

Sri wahyuni1, Masniati 2, Rahmaniah3

Fikes Unsulbar Majene

E-mail: sriwahyuni.usb98@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan terkait pertumbuhan dan
perkembangan pada anak usia balita yang dapat menimbulkan dampak buruk dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Tujuan: untuk mengetahui lebih mendalam terkait hubungan
pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada balita. Metode: Mencari artikel yang relevan
pada data base google scholar dalam waktu 5 tahun terakhir (2015-2019). Hasil: 5 jurnal
studi dalam ulasan membahas tentang hubungan dan pola asuh Ibu dengan kejadian stunting
pada balita mencari artikel. Kesimpulan: dari ke 5 jurnal yang di review, menunjukkan
adanya peningkatan antara pola asuh ibu dengan kejadian stunting terhadap balita.
KATA KUNCI: Pola asuh dan stunting

Stunting is one of the health problems related to growth and development in children
under five, which can have adverse effects in the short and long term. Objective: To find
out more about the relationship between parenting and the incidence of stunting in
infants. Method: Looking for relevant articles on the Google Scholar database within
the last 5 years (2015-2019. Conclusion: from the 5 journals reviewed, showed an
increase in the relationship between parenting and stunting in infants.

Key words: Parenting and Stunting

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


PENDAHULUAN

Stunting berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan pada anak, yang


mengakibatkan perkembangan mental dan pertumbuhan fisik terganggu, yang berakhir pada
ancaman kelangsungan hidup ku setelah bayi itu berusia rangnya. Dalam perkembangan,
anak yang tumbuh pendek dianggap wajar dan tidak memerlukan penanganan khusus. (Fitrah
& septiani S, et al, 2019). Stunting bisa diketahui bila anak bila anak telah berusia 2 tahun
dengan mengukur tinggi badan, lalu bandingkan dengan standard an hasil pengukuran berada
pada kisaran di bawah normal. Kondisi ibu sebelum hamil baik dari segi postur tubuh (berat
badan dan tinggi badan) dan gizi adalah salah satu factor yang menyebabkan terjadinya
stunting. Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang saat ini dialami oleh balita di
dunia, secara global 3 dari 10 anak balita mengalami stunting (UNICEF, 2018). Pada tahun
2000 jumlah balita yang menderita stunting di dunia yaitu sebanyak 32,6% yang berarti
terjadi penurunan di tahun 2017 menjadi 22,2% (150,8 juta). Pada tahun 2017, (WHO, 2018).
Data dari pemantauan status gizi tahun 2015-2017, persentasi balita stunting yang ada di
Provinsi Sulawesi Barat yaitu mencapai 38,4% pada tahun 2015, pada tahun 2016 mengalami
peningkatan menjadi 40,1% (Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, 2018). Berdasarkan data
riskesdas tahun 2018, Provinsi Sulawesi Barat menduduki urutan kedua secara nasional
prevalensi stunting tertinggi yaitu mencapai 41,6% (sangat pendek 16,20% dan pendek
25,40%), setelah provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu 42,6% (sangat pendek 16,00% dan
pendek 26,70%) (Balitbangkes, 2018).

Fakor penyebab yang mempengaruhi kejadian stunting, merupakan faktor basic


seperti faktor ekonomi atau pendidikan ibu, kemudian faktor intermediate merupakan jumlah
anggota keluarga, tinggi badan ibu, usia ibu, dan jumlah anak ibu. (Fitriahadi, 2018). Secara
etiologi, pola asuh merupakan bentuk atau tata cara, sedangkan asuh yaitu merawat, menjaga
atau mendidik. Pola pola asuh merupakan bentuk atau sistem dalam merawat atau menjaga
dan mendidik. (Handayani, et al, 2017). Pola asuh erat kaitannya terhadap masalah stunting
pada anak. Pola asuh yang kurang berpeluang menjadikan anak mengalami stunting
(Aramico, et al, 2013).

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


METODE

Dalam tinjauan literatur merupakan pengumpulan artikel yang relevan di dapatkan pada
database Google Scholar sebanyak 1.010 dengan menggunakan artikel (5 tahun terakhir).
Adapun kata kunci yang digunakan adalah: pola asuh dan stunting. Tahapan dalam
penyaringan artikel dijelaskan pada diaghram 1 agar lebih spesipik penulis juga menentukan
beberapa kriteria inklusi dan eksklusi.1 Kriteria Inklusi: Dalam tinjauan literature ini penulis
menentukan kriteria studi yang akan diulas yaitu: populasi ibu dan balita, studi kuantitatif,
studi dengan alat ukur yang membahas tentang stunting dan pola asuh ibu, study yang
dilakukan dari tahun 2015-2020, publikasi yang menggunakan bahasa Indonesia. 2 Kriteria
Eksklusi: dalam tinjauan literature ini penulis juga menentukan kriteria eksklusi yaitu:
populasi ibu yang tidak harus memiliki balita stunting, dan peneliti tidak membahas tentang
hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting.

HASIL

Profil pencarian database diperoleh artikel 2.010 publikasi dikeluarkan karena


bukan publikasi 5 tahun terakhir, full text dan clinicial trial tersisa 1010 artikel.
Artikel tersebut di screening lagi dengan kriteria inklusi dengan eksklusi dan
dikeluarkan 342 tersisa 98 artikel, 86 ini di eksklusikan ke jurnal, dan bukan studi
kuantitatif. Setelah di screening kembali di beberapa tahap maka didapatkan 5 jurnal
yang sesuai dengan tujuan penulisan tunjauan literature ini.

Penilaian hasil dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Dimana kuesioner


adalah suatu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan dengan cara memberikan
pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab (Aliftitah & Oktavianisya, 2020).
Lama penelitian ini berkisar 1 hari selama 30-40 menit untuk pemberi an prtanyaan
tentang pengetahuan pola asuh ibu dengan pencegahan stunting dalam bentuk
kuesioner (Headley et al, 2017).

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


A. Algoritma pencarian

Hasil artikel penelitian


melalui database (n=2.010)

Artikel yang di sckrening


karena bukan 5 tahun
terakhir, full text dan Artikel yang tidak sesuai
clinical trial(n=1.010) dengan kriteria inklusi
(n=2.532)

Artikel yang sesuai Artikel lengkap yang di


(n=105) eksklusikan dengan alasan
(bukan jurnal, studi
kuantitatif (n=89)

Artikel terpilih berdasarkan


kriteria sintesis kuantitatif
(n=5)

Diagram 1.Proses penyaringan artikel

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


Penulis Negara Judul Tujuan Metode Sampel Hasil penelitian Kesimpulan
(Tahun)
Dewi indonesia Hubungan Untuk Jenis Sampel Hasil penelitian Aada
meliasari pola asuh mengetahui penelitian penelitian menunjukkan hubungan
(2019) orang tua kejadian yang ini 32 bahwa mayoritas pola asuh
dengan stunting pada digunakan orang pola asuh orang orang tua
kejadian balita di adalah jenis tua adalah baik dengan
stunting pada PAUD penelitian (56,25%) dan kejadian
balita IALFitrah analitik status gizi pada stunting
kec. Seei dengan balita mayoritas pada balita
Rampah. menggunakan tidak stunting, di PIAUD
Untuk pendekatan kemudian hasil AL Fitrah
menganalisa cross sectional uji menunjukkan Kecamatan
adakah bahwa ada Sei Rampah
hubungan hubungan antara Kabupaten
pola asuh pola asuh orang Serdang
orang tua tua dengan Bedagai
dengan kejadian stunting tahun 2018.
kejadian pada balita berdasarkan
stunting pada dengan hasil uji hasil uji chi
balita di square
PAUD Al dengan nilai
Fitrah signifikan
Firdaus kec. yaitu 0,000<
Sei Rampah, 0,05, maka
kab serdang ada
bedagai. hubungan
pola asuh
orang tua

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


dengan
kejadian
stunting
pada balita
di PIAUD
AL Fitrah
Kecamatan
Sei Rampah
Kabupaten
Serdang
Bedagai
tahun 2018
Christin Indonesia Riwayat pola Untuk Jenis Jumlah Hasil penelitian Terdapat
Debora asuh, pola mengetahui penelitian sampel pola asuh, pola hubungan
Nabuasa, makan, riwayat pola studi sebanyak makan, asupan yang
M Juffrie, asupan zat asuh, pola observasional 152 yang zat gizi, budaya, bermakna
Emy gizi makan, dengan terdiri dari ekonomi keluarga pada
Huriyati berhubungan asupan gizi rancangan 76 anak memiliki variabel pola
(2016) dengan terhadap case-control sebagai hubungan yang asuh, pola
kejadian kejadian dengan alat kasus dan signifikan makan,
stunting. stunting pada ukur 76 anak ( asupan zat
anak usia 24- menggunakan sebagai ketahanan gizi,budaya,
59 bulan di kuesioner control. pangan tidak ekonomi
Kec Biboki signifikan keluarga dan
Utara terhadap kejadian penyakit
Kabupaten stunting ( infeksi
Timor ,. Analisis terhadap
Tengah Utara multi variat kejadian
Provinsi diperoleh stunting,
variable riwayat tidak
pola asuh paling terdapat

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


dominan hubungan
berpengaruh yang
terhadap kejadian bermakna
stunting. pada
variabel
ketahanan
pangan
terhadap
kejadian
stunting.
Yudianti, Indonesia Pola asuh Jenis Jumlah Hasil penelitian Ada
Rahmat dengan Penelitian ini sampel yaitu praktek ibu hubungan
Haji Saeni kejadian adalah sebanyak yang kurang baik praktek
(2016) stunting pada penelitian 51 sampel hanya terdapat pemberian
balita observasional dengan pada balita makan dan
dengan perbandin stunting. Hasil kebersihan
menggunakan gan kasus analisis diri dengan
rancangan dan pemberian makan kejadian
penelitian case control diperoleh stunting
control yaitu 1:1, sebanyak 32 pada balita,
mengidentifik sehingga (62,7%) ibu Tidak ada
asi subjek jumlah dengan kejadian hubungan
yang kasus stunting yang antara
mengalami sebanyak ditunjukkan praktek
stunting 51 anak dengan nilai pencarian
yang dan pengobatan
stunting OR= 2,4 yang dengan
dan berarti praktek kejadian
sebagai pemberian makan stunting
control yang kurang baik pada balita
berjumlah memiliki resiko

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


51 anak 2,4 kali lebih
yang tidak tinggi untuk
stunting. mengalami
stunting
dibandingkan
dengan praktek
pemberian yang
baik.
Wismalin Indonesia Hubungan Penelitian ini Jenis Jumlah Responden Tiga faktor
da Rita, pola asuh bertujuan penelitian responden stunting dominan
Betri dengan untuk merupakan sebanyak dikabupaten pola asuh
Anita, Nur kejadian menganalisis observasional, 116 lebong memiliki yang memiki
Hidayah, stunting hubungan desain case responden riwayat pola pengaruh
Fiana pola asuh control dan yang asuh: tidak besar
Podesta, terhadap purposive terdiri dari mendapatkan ASI terhadap
Sandy kejadian sampling. 58 eksklusif kejadian
Ardiansya stunting pada responden (55.20%), waktu stunting di
h Aning anak usia 6- memiliki pemberian MP- Kabupaten
Tri 59 bulan. balita ASI <6 bulan Lebong
Subeqi, stunting (z (55.20%), yaitu,
Sri score memanfaatkan pemanfaatan
Lilestina ) pelayanan pelayanan
Nasution dan 58 kesehatan kurang kesehatan,
& Frensi responden baik (72.40%), tingkat
Riastuti memiliki tingkat pengetahuan
(2019) balita non pengetahuan ibu ibu dan
stunting rendah (67.20%), rangsangan
sinitasi psikososial.
lingkungan Model
kurang baik pengendalia
(77.60%), & n faktor

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


mendapatkan resiko
rangsangan stunting
psikososial untuk balita
kurang baik umur 6-59
(94,80%). bulan di
Terdapat Kabupaten
hubungan Lebong
(p<0.05) antara dapat
riwayat dilakukan
pemberian ASI, melalui
waktu pemberian pemberdaya
MP-ASI, an keluarga
pemanfaatan yang
pelayanan ditujukan
kesehatan, pada level
tingkat individu,
pengetahuan ibu, masyarakat
sanitasi dan
lingkungan, pelayanan
rangsangan kesehatan.
psikososial
terhadap kejadian
stunting .
Rani Putri Indonesia Hubungan Penelitian ini Desain Subyek Hasil penelitian Hasil uji
Pribadi, pola asuh bertujuan penelitian penelitian pola asuh hubungan
Hendra pemberian untuk yang adalah ibu pemberian makan menggunaka
Gunawan, makan oleh mengetahui digunakan yang yang dominan n spearman
Rahmat ibu dengan apakah yaitu mempuny adalah tipe rank
(2019) kejadian terdapat kuantitatif ai balita pengabaian didapatkan
stunting pada hubungan dengan surfei stunting (39,2%) termasuk hasil p value
balita usia 2- antara pola analitik cross usia 2-5 kategori negative < 0,05 yaitu

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


5 tahun. asuh sectional. tahun (76,5%, Hasil uji 0,000. Dari
pemberian yang hubungan hasil
makan oleh terdiri dari didapatkan hasil tersebut,
ibu dengan 51 maka
kejadian responden keputusanny
stunting. . maka terdapat a adalah Ho
hubungan antara ditolak dan
pola asuh Ha diterima.
pemberian makan Maka
dengan kejadian kesimpulann
stunting. ya adalah
terdapat
hubungan
pola asuh
pemberian
makan oleh
ibu dengan
kejadian
stunting
pada balita
usia 2-5
tahun di
Desa
Mekarjaya
Kecamatan
Banjaran
Kabupaten
Bandung.

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


PEMBAHASAN

Stunting merupakan salah satu indikator gizi kronis yang dapat memberikan
gambaran gangguan keadaan sosial ekonomi keseluruhan dimasa lampau. Stunting
diketahui dengan melakukan pengukuran indikator TB/U. Dampak stunting
menyebabkan menurunnya pertumbuhan, perkembangan motorik terlambat,
terhambatnya pertumbuhan mental, penurunan intelegensoi anak, penurunan kualitas
sumber daya manusia dan produktifitas. Anak stunting umur ≥ 2 tahun mempunyai
risiko mengalami morbiditas dan obesitas lebih tinggi. Dengan rendahnya keadaan
ekonomi, pola asuh, pola makan, asupan zat gizi dalam waktu yang lama
menyebabkan tingginya prevalensi stunting pada balita.
Menurut (Yudianti, Rahmat Haji Saeni 2016) stunting pada anak disebabkan
oleh beberapa faktor yang saling berhubungan di antaranya adalah faktor gizi yang
terdapat pada makanan. Kualitas dan kuantitas asupan gizi pada makanan anak perlu
mendapat perhatian oleh karena sering rendah akan zat gizi yang dibutuhkan guna
menunjang pertumbuhan. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mendukung asupan gizi
yang baik perlu ditunjang oleh kemampuan ibu dalam memberikan pengasuhan yang
baik bagi anak dalam praktek pemberian makan, praktek kebersihan diri/ lingkungan
maupun praktek pencarian pengobatan.
Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi pada periode
tersebut, dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan,
gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Sedangkan
dalam jangka panjang akibat buruk yang dapat ditimbulkan adalah menurunnya
kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga
mudah sakit dan risiko munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung
dan pembuluh darah, kanker, stroke dan disability pada usia tua, serta kualitas kerja
yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas ekonomi oleh
(Dewi Meliasari, 2019).
Stunting atau pertumbuhan pendek, terjadi ketika anak-anak tidak menerima
jenis nutrisi yang tepat terutama di rahim dan selam dua tahun pertama kehidupan.
Anak-anak yang mengalami pendek, berarti pertumbuhan tubuh dan perkembangan

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


otak mereka telah menurun dan mengalami kerusakan permanen dan bersifat
irreversibel . Anak-anak yang stunting berisiko lebih besar terkena penyakit dan
kematian. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya kasus stunting diantaranya
beberapa penyebab langsung adalah kekurangan konsumsi makanan dan penyakit
infeksi (Wismalinda Rita et al, 2019).

Stunting adalah dimana keadaan tubuh yang kardil atau pendek dapat diukur
dengan indeks massa tubuh (IMT) dan juga tinggi badan ayah dan ibu yang kurang
dan tingkat pendidikan orang tua juga rendah, sehingga anak tersebut mengalami
stunting karena tingkat pendidikan orang tua sangat penting terhadap gizi keluarga
Olsa, Sulastri, & Anas, (2018). Pada kasus kejadian stunting dapat memberikan pola
asuh yang baik dan pemberian pendamping ASI dan juga mengonsumsi makanan
yang bergizi. Pengetahuan tentang pola asupan ibu sangat penting bagi kesehatan
anak agar tidak mengalami stunting dan pengetahuan tentang tumbuh kembang anak.
Masalah pada kejadian stunting secara garis besar adalah pola asuh ibu yang
memberikan asupan makanan pada anak tersebut tidak baik atau kekeliriuan orang
tua memberikan asupan makanan pada anaknya sehingga menyebabkan penyakit
kronis atau dapat meningkatkan resiko penyakit infeksi pada anak yang mengalami
stunting (Khasanak, Hadi, et al, 2016).

Pola asuh yang baik pada anak akan menghasilkan yang baik terhadap
perkembangan fisik, mental dan sosial anak. Apalagi didukung oleh pendidikan ibu
yang baik menghasilkan pengetahuan tentang pengasuhan dan keadaan lingkungan
yang bersih bagi anak. Ibu yang bekerja biasanya tidak mempunyai waktu yang
cukup dalam hal pengasuhan anaknya, sehingga bisa berdampak kurang baik
terhadap perkembangan anaknya (Hizni, et al, 2015). Pola asuh yang kurang pada
balita dapat menyebabkan stunting 3,6 kali lebih besar dibanding dengan yang
memilii pola asuh yang baik (Asrar, et al, 2016). Pola asuh ibu terhadap balita
dibentuk dari pengetahuan ibu yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari.
Pengetahuan didapatkan dari proses pendidikan dan kemampuan mengakses

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


informasi, oleh karena itu, akses terhadap pendidikan harus ditingkatkan (Ulfani et al,
2015).
Widyaningsih (2018) menyimpulkan bahwa balita stunting memiliki pola
asuh makan yang kurang. Buruknya status gizi balita dikarenakan rendahnya pola
asuh makan yaitu kebiasaan ibu menunda memberikan makan, tidak memperhatikan
zat gizi yang terkandung dalam makanan.
Karasteristik ibu juga perlu juga diperhatikan karena stunting yang sifatnya
kronis, artinya muncul sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama seperti
kemiskinan, pola asuh yang tidak tepat karena akibat dari orang tua yang sangat
sibuk bekerja, pengetahuan ibu yang kurang baik tentang gizi akibat dari rendahnya
pendidikan ibu, sering menderita penyakit secara berulang karena hygiene dan
sinitasi yang kurang baik (Nadiyah, et al, 2015).

KESIMPULAN
Ketidaktauan ibu tentang status gizi terhadap pola asuh akan berdampak pada
pertumbuhan dan perkembangan anak karena kurangnya asupan nutrisi dan
rendahnya pengetahuan ibu dapat menimbulkan dampak buruk dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Maka pengetahuan dan pemenuhan status gizi yang efektif
pada ibu terutama pada seribu hari pertama kehidupan sangat penting dalam
mencegah stunting

SARAN

1. Bagi ibu

Diharapkan bagi ibu dengan pengetahuan dan pemahaman tentang pemenuhan


status gizi sangat penting dalam mencegah kejadian stunting. Oleh karena itu
tingkat pengetahuan ibu menjadi kunci dalam pemenuhan gizi janin dalam
seribun hari pertama kehidupan sampai anak berusia dua tahun. (pengetahuan
tentang status gizi sangat penting dalam mencegah kejadian stuting pada anak.

2. Bagi institus

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan sumber pengetahuan untuk
melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pola asuh dengan
kejadian stunting pada balita, peneliti juga dapat mengkaji lebih mendalam
tentang literature review terbaru mengenai perkembangan penelitian agar
dapat menambah ilmu pengetahuan yang lebih mendalam dan dapat dijadikan
sebagai pengalaman dan pembelajaran kedepannya.

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


DAFTAR PUSTAKA

Ana Samiatul Milah & Dini Nurbaeti Zen, (2009) Penanggulangan Stunting Dan
Pemberian Asupan Nutrisi Dengan Kejadian Status Gizi Pada Anak Usia 0-5
Tahun Bina Generasi;Jurnal Kesehatan, Edisi 11 Vol (1)
Kementrian Kesehatan, R. I. (2018). Hasil utama Riset Kesehatan Dasar 2018. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)
Kementrian Kesehatan R.I (2018). Blutein Jendela Data dan Informasi
Kesehatan.Situasi Balita Pendek (stunting) Di Indonesia. Pusat Data dan
Informasi.ISSN 2088-270 X.
Nilfar Ruadia (2018) Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan Mencegah Terjadinya
Stunting Di Indonesia, http://jurnal.csdforum.com/index.php/ghs, ISSN 2503-
5088(p) 2622-1055(e) Vol 3 No 2.
Agus Hendra Al Rahmad dan Ampera Miko (2016) Kajian Stunting Pada Anak
Berdasarkan Pola Asuh Dan Pendapatan Keluarga, Jurnal Kesmas Indonesia
Vol 8 No 2.
Bagus Pratama, Dian Isti Angrain, Khairun Nisa (2019), Penyebab Langsung Yang
Mempengaruhi Kejadian Stunting, Jjurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
hhttps://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH, Vol 10, No 2, p-ISSN:2354-
6093 e-ISSN:2654-4563.
Wimalinda Rita, Betri Anita, Nur Hidayah, Fiana Podesta, Sandy Ardiansyah, Aning
Tri Subeqi, Sri Lilestina Nasution, & Frensi Riastuti (2019) Hubungan Pola
Asuh Dengan Kejadian Stunting, Riset Informasi Kesehatan, ISSN 2548-
6462(online), ISSN 2088-8740 (print), Vol. 8 No. 2.
Yudianti, RahmatHaji Saeni,
(2016) Pola Asuh Dengan Kejadian Stuntiing Pada Balita,Jurnal Kesehatan
Manarang, ISSN:2443-3861, Vol, 2. No. 1
Rani Putri Pribadi, Hendra Gunawan, Rahmat (2019) Hubungan Pola Asuh
Pemberian Makan Oleh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2-5
Tahun,Jurnal Keperawatan Aisyah (JKA), e-ISSN:2477-4405 p-ISSN:2355-
6773, Vol, 6. No, 2.

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR


Dewi Meliasari (2019) Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Stunting
Pada Balita, Jurnal Ilmiah PANMED, Vol, 14, No. 1
Christin Debora Nabuasa, M Juffrie, Emy Huriyati, (2016), Riwayat Pola Asuh, Pola
Makan, Asupan Zat Gizi Berhubungan Dengan Stunting Pada Anak, Jurnal
Gizi Dan Dietik Indonesia, e-ISSN:2503-183X/p-ISSN:2303-3045,Vol 1,
No3.

Fakultas Ilmu Kesehatan UNSULBAR

Anda mungkin juga menyukai