Literature Review Sri Wahyuni
Literature Review Sri Wahyuni
HUBUNGAN.POLA.ASUH..IBU.DENGAN.KEJADIAN
STUNTING.PADA.BALITA
SRI WAHYUNI
B0216317
MAJENE
2020
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya , saya dapat menyelesaikan literature review ini. Penulisan literature
review ini dengan judul “Hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada
balita” dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sulawesi Barat. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai penyusunan literature review ini,
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan literature review ini. Oleh karena itu
saya mengucapkan terimakasih kepada
1. Bapak Dr. Ir. H. Akhsa Dj, M. S Selaku Rektor Universitas Sulawesi Barat
2. Bapak Dr. Muzakkir, M. Kes, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Sulawesi Barat
3. Ibu Indrawati, S. Kep., Ns., M. Kes, Selaku Koordinator Program Studi S1
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat.
4. Ibu Masniati, S.E., M. Kes, dan Ibu Rahmaniah, SKM., MPH, selaku dosen
pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga dan fikiran u nntuk
mengarahkan saya dalam penyusunan literature review ini
5. Bapak Dr. Muzakkir, M. Kes, Ibu Ika Muzdalia, S.Kep ., Ns, M. Kes dan Bapak
Muhammad Taufik Page, SKM, M. Kes., selaku penguji yang telah memberikan
masukan dan arahan dalam proses penyelesaian literature review ini.
6. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan materi
dan moral.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu, smoga literature review ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Majene, 25 Agustus, 2020
Penulis
E-mail: sriwahyuni.usb98@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan terkait pertumbuhan dan
perkembangan pada anak usia balita yang dapat menimbulkan dampak buruk dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Tujuan: untuk mengetahui lebih mendalam terkait hubungan
pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada balita. Metode: Mencari artikel yang relevan
pada data base google scholar dalam waktu 5 tahun terakhir (2015-2019). Hasil: 5 jurnal
studi dalam ulasan membahas tentang hubungan dan pola asuh Ibu dengan kejadian stunting
pada balita mencari artikel. Kesimpulan: dari ke 5 jurnal yang di review, menunjukkan
adanya peningkatan antara pola asuh ibu dengan kejadian stunting terhadap balita.
KATA KUNCI: Pola asuh dan stunting
Stunting is one of the health problems related to growth and development in children
under five, which can have adverse effects in the short and long term. Objective: To find
out more about the relationship between parenting and the incidence of stunting in
infants. Method: Looking for relevant articles on the Google Scholar database within
the last 5 years (2015-2019. Conclusion: from the 5 journals reviewed, showed an
increase in the relationship between parenting and stunting in infants.
Dalam tinjauan literatur merupakan pengumpulan artikel yang relevan di dapatkan pada
database Google Scholar sebanyak 1.010 dengan menggunakan artikel (5 tahun terakhir).
Adapun kata kunci yang digunakan adalah: pola asuh dan stunting. Tahapan dalam
penyaringan artikel dijelaskan pada diaghram 1 agar lebih spesipik penulis juga menentukan
beberapa kriteria inklusi dan eksklusi.1 Kriteria Inklusi: Dalam tinjauan literature ini penulis
menentukan kriteria studi yang akan diulas yaitu: populasi ibu dan balita, studi kuantitatif,
studi dengan alat ukur yang membahas tentang stunting dan pola asuh ibu, study yang
dilakukan dari tahun 2015-2020, publikasi yang menggunakan bahasa Indonesia. 2 Kriteria
Eksklusi: dalam tinjauan literature ini penulis juga menentukan kriteria eksklusi yaitu:
populasi ibu yang tidak harus memiliki balita stunting, dan peneliti tidak membahas tentang
hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting.
HASIL
Stunting merupakan salah satu indikator gizi kronis yang dapat memberikan
gambaran gangguan keadaan sosial ekonomi keseluruhan dimasa lampau. Stunting
diketahui dengan melakukan pengukuran indikator TB/U. Dampak stunting
menyebabkan menurunnya pertumbuhan, perkembangan motorik terlambat,
terhambatnya pertumbuhan mental, penurunan intelegensoi anak, penurunan kualitas
sumber daya manusia dan produktifitas. Anak stunting umur ≥ 2 tahun mempunyai
risiko mengalami morbiditas dan obesitas lebih tinggi. Dengan rendahnya keadaan
ekonomi, pola asuh, pola makan, asupan zat gizi dalam waktu yang lama
menyebabkan tingginya prevalensi stunting pada balita.
Menurut (Yudianti, Rahmat Haji Saeni 2016) stunting pada anak disebabkan
oleh beberapa faktor yang saling berhubungan di antaranya adalah faktor gizi yang
terdapat pada makanan. Kualitas dan kuantitas asupan gizi pada makanan anak perlu
mendapat perhatian oleh karena sering rendah akan zat gizi yang dibutuhkan guna
menunjang pertumbuhan. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mendukung asupan gizi
yang baik perlu ditunjang oleh kemampuan ibu dalam memberikan pengasuhan yang
baik bagi anak dalam praktek pemberian makan, praktek kebersihan diri/ lingkungan
maupun praktek pencarian pengobatan.
Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi pada periode
tersebut, dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan,
gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Sedangkan
dalam jangka panjang akibat buruk yang dapat ditimbulkan adalah menurunnya
kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga
mudah sakit dan risiko munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung
dan pembuluh darah, kanker, stroke dan disability pada usia tua, serta kualitas kerja
yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas ekonomi oleh
(Dewi Meliasari, 2019).
Stunting atau pertumbuhan pendek, terjadi ketika anak-anak tidak menerima
jenis nutrisi yang tepat terutama di rahim dan selam dua tahun pertama kehidupan.
Anak-anak yang mengalami pendek, berarti pertumbuhan tubuh dan perkembangan
Stunting adalah dimana keadaan tubuh yang kardil atau pendek dapat diukur
dengan indeks massa tubuh (IMT) dan juga tinggi badan ayah dan ibu yang kurang
dan tingkat pendidikan orang tua juga rendah, sehingga anak tersebut mengalami
stunting karena tingkat pendidikan orang tua sangat penting terhadap gizi keluarga
Olsa, Sulastri, & Anas, (2018). Pada kasus kejadian stunting dapat memberikan pola
asuh yang baik dan pemberian pendamping ASI dan juga mengonsumsi makanan
yang bergizi. Pengetahuan tentang pola asupan ibu sangat penting bagi kesehatan
anak agar tidak mengalami stunting dan pengetahuan tentang tumbuh kembang anak.
Masalah pada kejadian stunting secara garis besar adalah pola asuh ibu yang
memberikan asupan makanan pada anak tersebut tidak baik atau kekeliriuan orang
tua memberikan asupan makanan pada anaknya sehingga menyebabkan penyakit
kronis atau dapat meningkatkan resiko penyakit infeksi pada anak yang mengalami
stunting (Khasanak, Hadi, et al, 2016).
Pola asuh yang baik pada anak akan menghasilkan yang baik terhadap
perkembangan fisik, mental dan sosial anak. Apalagi didukung oleh pendidikan ibu
yang baik menghasilkan pengetahuan tentang pengasuhan dan keadaan lingkungan
yang bersih bagi anak. Ibu yang bekerja biasanya tidak mempunyai waktu yang
cukup dalam hal pengasuhan anaknya, sehingga bisa berdampak kurang baik
terhadap perkembangan anaknya (Hizni, et al, 2015). Pola asuh yang kurang pada
balita dapat menyebabkan stunting 3,6 kali lebih besar dibanding dengan yang
memilii pola asuh yang baik (Asrar, et al, 2016). Pola asuh ibu terhadap balita
dibentuk dari pengetahuan ibu yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari.
Pengetahuan didapatkan dari proses pendidikan dan kemampuan mengakses
KESIMPULAN
Ketidaktauan ibu tentang status gizi terhadap pola asuh akan berdampak pada
pertumbuhan dan perkembangan anak karena kurangnya asupan nutrisi dan
rendahnya pengetahuan ibu dapat menimbulkan dampak buruk dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Maka pengetahuan dan pemenuhan status gizi yang efektif
pada ibu terutama pada seribu hari pertama kehidupan sangat penting dalam
mencegah stunting
SARAN
1. Bagi ibu
2. Bagi institus
Ana Samiatul Milah & Dini Nurbaeti Zen, (2009) Penanggulangan Stunting Dan
Pemberian Asupan Nutrisi Dengan Kejadian Status Gizi Pada Anak Usia 0-5
Tahun Bina Generasi;Jurnal Kesehatan, Edisi 11 Vol (1)
Kementrian Kesehatan, R. I. (2018). Hasil utama Riset Kesehatan Dasar 2018. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)
Kementrian Kesehatan R.I (2018). Blutein Jendela Data dan Informasi
Kesehatan.Situasi Balita Pendek (stunting) Di Indonesia. Pusat Data dan
Informasi.ISSN 2088-270 X.
Nilfar Ruadia (2018) Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan Mencegah Terjadinya
Stunting Di Indonesia, http://jurnal.csdforum.com/index.php/ghs, ISSN 2503-
5088(p) 2622-1055(e) Vol 3 No 2.
Agus Hendra Al Rahmad dan Ampera Miko (2016) Kajian Stunting Pada Anak
Berdasarkan Pola Asuh Dan Pendapatan Keluarga, Jurnal Kesmas Indonesia
Vol 8 No 2.
Bagus Pratama, Dian Isti Angrain, Khairun Nisa (2019), Penyebab Langsung Yang
Mempengaruhi Kejadian Stunting, Jjurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
hhttps://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH, Vol 10, No 2, p-ISSN:2354-
6093 e-ISSN:2654-4563.
Wimalinda Rita, Betri Anita, Nur Hidayah, Fiana Podesta, Sandy Ardiansyah, Aning
Tri Subeqi, Sri Lilestina Nasution, & Frensi Riastuti (2019) Hubungan Pola
Asuh Dengan Kejadian Stunting, Riset Informasi Kesehatan, ISSN 2548-
6462(online), ISSN 2088-8740 (print), Vol. 8 No. 2.
Yudianti, RahmatHaji Saeni,
(2016) Pola Asuh Dengan Kejadian Stuntiing Pada Balita,Jurnal Kesehatan
Manarang, ISSN:2443-3861, Vol, 2. No. 1
Rani Putri Pribadi, Hendra Gunawan, Rahmat (2019) Hubungan Pola Asuh
Pemberian Makan Oleh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2-5
Tahun,Jurnal Keperawatan Aisyah (JKA), e-ISSN:2477-4405 p-ISSN:2355-
6773, Vol, 6. No, 2.