Anda di halaman 1dari 5

PENYUSUNAN INSTRUMEN UNTUK PANDUAN WAWANCARA DAN

OBSERVASI

A. Instrumen untuk Wawancara dan Observasi

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya.

Jenis-jenis Instrumen
Penyusunan instrument sangat terkait dengan teknik pengumpulan data yang akan
dilakukan oleh pengkaji program. Berdasarkan teknik pengumpulan data, instrumen
penelitian yang dapat dilakukan adalah dengan tekhnik cara wawancara dan observasi.

1. Wawancara (interview)
Moleong (2006) mengemukakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara dan yang
diwawancarai. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk mengetahui hal-hal yang lebih
mendalam tentang informan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang tidak
memungkinkan untuk ditemukan melalui observasi. Sugiyono (2005) menyatakan bahwa
tujuan dilakukan wawancara atau interviu adalah untuk mengetahui hal-hal yang lebih
mendalam tentang informan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di
mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.
Teknik wawancara dilakukan dalam pengkajian program dengan tujuan untuk menggali
berbagai informasi terkait dengan apa saja yang terjadi atau dialami selama penyelenggaraan
program berlangsung. Teknik wawancara ini dilakukan dengan asumsi bahwa:
1)      Merupakan cara untuk memperoleh data langsung dari sumbernya,
2)      Ingin menggali informasi lebih mendalam pada responden,
3)      Responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya,
4)      Responden dapat dipercaya,
5)      Responden dan peneliti memiliki interpretasi yang sama tentang pertanyaan-pertanyaan.

Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dapat dibedakan atas:


a.   Wawancara terstruktur

1
Wawancara terstruktur adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang telah tersusun, setiap responden diberi pertanyaan yang sama. Sehingga
orang lain (bukan pengkaji) dapat membantu mengambil data/melakukan wawancara dengan
pertanyaan-pertanyaan yang sudah tersusun.

b.   Wawancara tidak terstruktur


Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana pengkaji tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancaranya berupa garis-garis besar permasalahan yang
akan ditanyakan kepada responden. Pertanyaan dapat berkembang sesuai dengan kemampuan
pewawancara untuk menggali informasi yang lengkap dari responden.
Dalam melakukan wawancara antara pengkaji dengan responden akan terjadi kontak
pribadi, oleh karena itu harus pengambil data harus memahami situasi dan kondisi responden.
Contoh butir pertanyaan dalam panduan wawancara tidak terstruktur:
Ø  Bagaimana peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan program Desa Vokasi?
Pertanyaan ini akan berkembang menjadi:
·         Apakah masyarakat banyak yang ikut?
·         Apakah masyarakat aktif mengikuti program?
·         Bagaimana kehadirannya?
·         Apakah masyarakat bersemangat dalam mengikuti program?
Ø  Bagaimana peran serta perangkat desa?
·         Apakah perangkat desa mendukung?
·         Dalam bentuk apa dukungannya?
Pertanyaan akan terus bertambah sampai pengkaji merasa data yang dikumpulkan sudah
tercukupi.

2.   Observasi (Pengamatan)


Observasi adalah cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat langsung ke
lapangan terhadap obyek yang diteliti (Sugiyono, 2005). Moleong (2006), menyebut
observasi dengan istilah pengamatan berperanserta. Pengamatan atau observasi merupakan
kegiatan dimana peneliti terlibat secara langsung pada obyek yang dikajinya. Peneliti
mengadakan pengamatan dan mendengarkan secermat mungkin sampai pada peristiwa yang
sangat kecil sekalipun.

2
Dalam melaksanakan pengkajian program sebenarnya lebih cocok dengan observasi,
karena semenjak perancangan program, pelaksanaan, dan monitoring, mereka sudah terlibat
secara langsung.
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi:
a.   Observasi berperan serta
Dalam observasi ini, pengkaji program terlibat dengan kegiatan sehari-hari dalam program
yang diamati.
b.   Observasi non partisipant
Dalam observasi ini, peneliti hanya sebagai pengamat independen. Observasi ini dapat
dilakukan oleh pamong belajar dari luar penyelenggara program.

Cara atau metode tersebut dapat juga dikatakan dengan menggunakan teknik dan
instrumen khusus seperti blangko-blangko, checklist, atau daftar isian yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Dengan demikian, secara garis besar teknik observasi dapat dibagi
menjadi dua, yaitu :
1).Structured or controlled observation (observasi yang direncanakan, terkontrol)
2).Unstructure or informal observation (observasi informasi atau tidak terencanakan lebih
dahulu).

Pada structured observation, biasanya mengamat menggunakan blangko-blangko daftar isian


yang tersusun, dan didalamnya telah tercantum aspek-aspek ataupun gejala-gejala apa saja
yang perlu diperhatikan pada waktu pengamatan itu dilakukan.
Adapun pada unstructurred observation, pada umumnya pengamat belum atau tidak
mengetahui sebelumnya apa yang sebenarnya harus dicatat dalam pengamatan itu. Aspek-
aspek atau peristiwanya tidak terduga sebelumnya.
Cara-cara Mencatatkan Observasi
Ada dua cara pokok tentang mencatatkan observasi itu.

1. Unit-unit tingkah laku yang akan diamati dirumuskan atau ditentukan lebih dulu, dan
catatan-catatan yang dibuat hanyalah mengenai aspek-aspek atau kegiatan yang telah
ditentukan.
2. Kita mengadakan observasi tanpa menentukan lebih dulu aspek-aspek atau kegiatan-
kegiatan tingkah laku yang akan diamati. Dengan demikian, menurut cara yang kedua kita
dapat memperoleh data yang luas dan bervariasi (banyak macamnya)

3
Cara yang pertama biasa dilakukan dalam penyelidikan formal (formal studies), sedangkan
cara yang kedua baik untuk digunakan bagi situasi-situasi informal
Dalam melaksanakan kegiatan observasi, seorang pengkaji program harus melakukan
pencatatan peristiwa-peristiwa yang dialami/ditemui saat mengadakan pengamatan. Catatan-
catatan ini yang nantinya digunakan sebagai data temuan dalam pengkajian program.
Pada era digital seperti sekarang, observasi dapat dibantu dengan menggunakan alat
perekam yang modern, seperti handicam, tape recorder dan sebagainya. Dengan
menggunakan alat bantu perekam data ini akan mempermudah pengambilan data di lapangan,
data lebih valid dan dapat diputar ulang apabila pengkaji program merasa perlu untuk
meyakinkan hasil observasinya.

B. Langkah-langkah menyusun Instrumen


Supaya pengkaji program dalam menyusun instrument dapat runtut dan sistematis,
ada lima langkah yang perlu diperhatikan dalam penyusunan instrumen penelitian, yaitu:
1.      Mengidentifikasikan variabel-variabel yang akan diteliti,
2.      Menjabarkan variabel menjadi indikator-indikator,
3.      Menjabarkan indicator menjadi item-item,
4.      Mendeskripsikan  setiap butir item  ke dalam jenis instrument,
5.      Merumuskan butir soal atau pertanyaan maupun pernyataan  untuk setiap jenis instrumen.
Antara instrument dengan metode pengumpulan data saling terkait dan tidak bisa
dipisahkan. Jenis metode yang akan digunakan dalam pengambilan data akan berpengaruh
pada jenis instrument yang akan dipakai sebagai alatnya.

No Metode Jenis Instrumen Instrumen Yang dibutuhkan


1. Wawancara/ Wawancara Responden yang akan
interview diwawancarai, pedoman
wawancara, daftar identitas,
daftar pertanyaan, dokumentasi
2. Pengamatan/ Observasi/Pengamatan, Responden yang akan
observasi diobservasi, lembar
pengamatan,lembar identitas,
catatan kasus, catatan peristiwa,
panduan observasi, dokumentasi
TUGAS KOMUNITAS II

4
PENYUSUNAN INSTRUMEN UNTUK PANDUAN WAWANCARA DAN
OBSERVASI

Disusun oleh:

KELOMPOK 5

1. NETI ASMAWARNI
2. NOCIVERA
3. NOVRITA SYUHADA
4. NUR AFNI
5. OKTAVIANUS ERIK YUNANTO
6. PUTRI MAHARDIKA
7. RAHMANDA AJI INSANI
8. RIENSI
9. RINI SAPRIANY
10. SANTIANA
11. SELLY FRISCA
12. SLAMET RAHAYU
13. SRI HARYANI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG

2018

Anda mungkin juga menyukai