Anda di halaman 1dari 8

PONDOK

PESANTREN

SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Pondok Pesantren
Menurut KBBI, ada 2 Pada umumunya pondok
pengertian dari pondok memang merupakan tempat
pesantren, yaitu : penampungan sederhana bagi
1) Orang yang beribadah para pelajar yang jauh dari
dengan sungguh-sungguh tempat asalnya. Sedangkan
orang saleh, kata pesantren berasal dari
2) Orang yang mendalami kata dasar “santri” yang
pengajiannya dalam Agama dibubuhi awalan “pe” dan
Islam dengan berguru akhiran “an” yang berarti
ketempat yang jauh tempat tinggal para santri
Sejarah Perkembangan PonPes
Pondok pesantren pertama kali di Indonesia dan di Jawa tepatnya di desa
Gapura, Gresik didirikan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim pada abad XV
Masehi, yang berasal dari Gujarat, India. Pesantren mempunyai fungsi
penting sebagai pusat pendidikan dan penyiaran agama Islam. Maulana
Malik Ibrahim mendidik sejumlah santri yang ditampung dan tinggal
bersama dalam rumahnya di Gresik.

Tokoh yang dianggap berhasil mendidik ulama dan mengembangkan


pondok pesantren adalah Sunan Ampel yang mendirikan pesantren di
Kembang Kuning, Surabaya dan pada waktu pertama kali didirikan hanya
memiliki tiga orang santri yaitu Wiryo Suroyo, Abu Hurairah dan Kyai
Bangkuning. Selanjutnya Sunan Ampel mendirikan pondok pesantren di
Ampel Denta, Surabaya, yang kemudian dikenal sebagai Sunan Ampel,
misinya menyiarkan agama Islam mencapai sukses, dan pesantrennya
semakin lama semakin berpengaruh dan menjadi terkenal di seluruh Jawa
Timur pada waktu itu
Perspektif Sosiologi

Pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan


kesadaran diri sendiri dan kesadaran sosial menjadi
suatu paduan yang stabil sehingga pendidikan tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan sosial. Pendidikan
Pondok Pesantren sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu,
pendidikan bersifat fungsional dalam sistim kehidupan
Dalam kajian sosiologi, manusia adalah bahasan manusia. Tradisi pesantren yang memiliki keterkaitan
utama yang akan selalu disinggung. Manusia dan keakraban dengan masyarakat lingkungan
memiliki sifat yang sangat kompleks dan diharapkan dapat menciptakan suatu proses
dinamis. Untuk memahami manusia dengan pendidikan tinggi yang melibatkan seluruh anggota
beragam karakter dan permasalahannya inilah, masyarakat. Dengan demikian terciptalah masyarakat
dibutuhkan berbagai landasan teori. Sosiologi belajar, sehingga ada hubungan timbal balik antar
merupakan pendekatan studi tentang keduanya. Di sini, masyarakat telah berperan serta
pendidikan, menghantar-kan untuk memahami dalam pendidikan di pesantren, sehingga pesantren
kaitannya sosiologi dengan pendidikan. dapat memahami masalah-masalah yang dihadapi
Sosiologi pendidikan memiliki perspektif yang masyarakat untuk mencarikan alternatif
beragam, sejalan dengan keragaman yang pemecahannya.
terjadi dalam perspektif kajian sosiologi pada
umumnya
Proses Interaksi Sosial dalam Pondok Pesantren

Interaksi santri ini lebih sering terjadi


Interaksi sosial antar santri di pondok
di kamar dibandingkan di lingkungan
pesantren yang memiliki ragam etnik,
pondok pesantrennya sendiri,
tentu akan terjadi dengan waktu
terutama pada saat jam istirahat di
yang cukup lama dan dilakukan
kamar, pikeet kamar dan pada saat
bersama-sama setiap harinya.
jam-jam makan. Interaksi sosial di
Terlebih lagi santri yang baru masuk,
lungkungan yang memiliki ragam
tentu membutuhkan penyesuaian diri
etnik ini dalam pelaksanaannya dapat
antara santri satu dengan yang
membentuk assosiastif, dimana
lainnya
bentuk assosisatif mengarah pada
kerja sama dan akomodasi
Tantangan Pondok
Pesantren Era Digital
Era revolusi industri 4.0 juga menghadirkan wajah baru dalam
interaksi sosial masyarakat modern. Di era ini terjadi kompetisi
yang sangat ketat, baik secara individu maupun kelompok.
Pergerakan informasi yang cepat dan kompetisi yang ketat ini
menjadi tantangan tersendiri bagi pesantren. Pesantren
sebagai institusi pencetak pemimpin masa depan dan pusat
pemberdaya masyarakat harus mampu mencetak generasi
yang memiliki sumber daya yang mapan yang dapat bersaing
ketat dalam pentas global. Oleh karena itu, pesantren harus
dapat menghadapi era revolusi industri 4.0 yang pada awalnya
merupakan tantangan dan rintangan menjadi peluang emas
bagi pembangunan masyarakat Indonesia. Tentunya,
pesantren harus berproses dan berubah sesuai dengan
kebutuhan masyarakat global dengan tidak meninggalkan
tradisi lama yang masih dianggap baik
Tantangan yang Harus diemban Oleh Pesantren
Sekolah-sekolah negeri maupun swata mendapat
Peningkatan Mutu Pendidikan sambutan yang baik dari masyarakat. Kehadiran
dan Dapat Menjawab sekolah-sekolah ini menjadikan harga pesantren di
Tantangan Zaman hadapan masyarakat mulai turun. Pesantren
dianggap tidak lagi mampu menghadapi

Dalam hal ini, pesantren dapat berperan maksimal dengan


memberikan bekal ilmu dan keterampilan yang cukup.
Pesantren juga harus mampu mandiri, biaya sekolah yang
Tantangan Ekonomi tinggi di pesantren yang berkwalitas menyurutkan minat
orang tua menyekolahkan anaknya kepesantren dengan
dalih ekonomi, ditambah lagi pendidikan yang
diselenggarakan
Thank You!

Stay Safe and Be Healthy!

Anda mungkin juga menyukai