Anda di halaman 1dari 16

METABOLISME PROTEIN DAN ASAM AMINO

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biomedik


Dosen pengampu
Dr. Suherman

Disusun Oleh:
1. Auliya Rahmah (2019710097)
2. Dimas Imam P (2019710086)
3. Nurul Zaviera ( 2019710107)
4. Rosadiana (2019710090)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSIRTAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas rahmat-Nya
makalah ini dapat tersusun. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini. Adapun maksud dari
pembuatan makalah ini semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai bekal
dalam penelitian penulis selanjutnya dan dapat terutama sebagai bahan belajar
dalam teori maupun praktikum lanjutan. Karena keterbatasan dan pengetahuan,
kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena
itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran guna memperbaiki makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Apa itu Protein ?...................................................................................... 3
B. Apa itu Asam Amino ?.............................................................................4
C. Proses Mmetabolisme Protein dan Asam Amino..... .............................. 8
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan..............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metabolisme merupakan seluruh reaksi kimia yang terjadi pada suatu


organisme termasuk pada tingkat paling kecil atau seluler. Pemahaman lebih
mudahnya, metabolisme adalah proses pembentukan atau pembuatan energi yang
dibutuhkan tubuh pada makhluk hidup. Dengan kata lain, metabolisme dapat
diartikan sebagai suatu proses dimana zat gizi yang masuk pada tubuh makhluk
hidup diubah menjadi energi. Selanjutnya energi yang dihasilkan oleh proses
metabolisme digunakan untuk segala jenis kegiatan, mulai dari bernafas, berpikir
hingga kegiatan fisik. Dari pengertian ini tak heran jika metabolisme tubuh yang
buruk juga akan membuat kondisi tubuh tidak maksimal, baik dalam pelaksanaan
kegiatan fisik maupun yang berkaitan dengan sistem pemikiran. Sayangnya, saat ini
masih begitu banyak orang yang menganggap jika metabolisme sama dengan proses
pencernaan.
Protein adalah zat makanan berupa asam-asam amino yang berfungsi sebagai
pembangun dan pengatur bagi tubuh. Protein mengandung unsur karbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul
protein juga mengandung posfor, belerang serta beberapa protein memiliki unsur
logam seperti besi dan tembaga (Budianto, 2009). Protein bagi tubuh berfungsi untuk
perbaikan semua jaringan di dalam tubuh termasuk darah, enzim, hormon, kulit,
rambut, dan kuku. Protein pembentukan hormon untuk pertumbuhan dan mengganti
jaringan yang aus, perkembangan seks dan metabolisme. Protein juga berguna untuk
melindungi supaya keseimbangan asam dan basa di dalam darah dan jaringan
terpelihara, selain itu juga mengatur keseimbangan air di dalam tubuh.
Asam amino adalah molekul atau senyawa bio organik, yang bergabung
membentuk protein. Protein dan asam amino adalah bahan penyusun kehidupan.
Mereka adalah senyawa organik yang penting secara biologis, yang mengandung
amino (-NH2) dan gugus karboksil (-COOH). Asam amino sebagai bahan penyusun
protein. Ini adalah bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan manusia. Asam amino

1
mengandung gugus amino dasar dan kelompok karboksil. Bahan yang hadir dalam
protein adalah asam amino. Peptida dan protein adalah rantai panjang asam amino.
Asam amino ini ternyata juga memiliki fungsi biokimiawi dalam metabolisme
tubuh. Misalnya saja asam amino taurin yang dipercaya mampu memicu
penggunaan energi dalam tubuh kita. Demikian juga dengan asam amino karnitin
yang dianggap mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan meningkatkan
pembakaran energi tubuh.
Metabolisme Protein adalah adalah asam amino yang merupakan suatu
rangkain dalam proses terjadinya proses deskripsi dari proses fisik dan kimia yang
menghasilkan pembentukan dan disebut sebagai sintetis, asam amino yang berubah
menjadi protein dan berubah menace pemecah ini disebut dengan katabolisme.
Asam amino ini lalu diubah menjadi protein dengan molekul-molekul yang lebih
kecil, protein yang disusun dari asam amino di dalamnya ini memiliki unsure N atau
nitrogen. Nitrogen yang masuk ke dalam tubuh juga melalui protein sehingga harus
dipecah terlebih dahulu.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Protein ?


2. Apa itu Asam Amino ?
3. Bagaimanakah proses metabolisme protein dan asam amino ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui fungsi metabolisme protein dan asam amino.


2. Untuk mengetahui proses metabolisme protein dan asam amino.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Apa itu Protein ?


Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang
tersusun dari atom nitrogen, karbon, oksigen, bebrapa jenis asam amino yang
mengandung sulfur (metionin, sistin dan sitein) yang dihubungkan oleh ikatan
peptida. Dalam makhluk hidup, protein berperan sebagai pembentuk struktur sel
dan bebrapa jenis protein memiliki peran fisiologis.
Protein mempunyai beberapa fungsi:
a. Membentuk jaringan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
b. Memelihara jaringan tubuh, memperbaiki serta mengganti jaringan yang rusak
atau mati.
c. Menyediakan Asam Amino yang diperlukan untuk membentuk enzim
pencernaan dan metabolisme serta antibodi yang diperlukan.
d. Mengatur keseimbangan air yang terdapat dalam tiga kompartemen, yaitu
intraseluler, ekstraseluler/intraseluler dan intravaskuler (Adriyani dan Wirjatma,
2012).
Sumber Protein yang baik seperti telur, susu, daging, unggas, ikan dan kerang.

Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe
dan tahu, serta kacang kacangan lain. Kacang kedelai merupakan sumber protein
nabati yang mempunyai mutu dan nilai biologi tertinggi, protein kacang kacangan
terbatas dalam asam amino metionin, padi padian dan hasilnya relative rendah
dalam protein, tetapi karena dimakan dalam jumlah banyak, memberikan
sumbangan besar terhadap konsumsi protein sehari, protein padi padian tidak
komplit, dengan asam amino pembatas lisin. Dalam merencanakan diet, disamping
memperhatikan jumlah protein perlu diperhatikan pula mutunya. Protein hewani
pada umumnya mempunya susuna asam amino yang paling sesuai untuk kebutuhan
manusia. Akan tetapi harganya relatif mahal. Untuk menjamin mutu protein dalam
makanan sehari hari, dianjurkan sepertiga bagian protein yang dibutuhkan berasal
dari protein hewani.

3
B. Apa itu Asam Amino ?

Asam amino sendiri sebenarnya adalah senyawa organik yang bergabung


menjadi protein. Ketika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung protein,
protein di dalam makanan tersebut akan mengalami proses penguraian. Hasil
penguraian ini kemudian akan menghasilkan asam amino yang akan ditinggalkan di
dalam tubuh, dan digunakan untuk beragam fungsi.

Terdapat beberapa jenis asam amino yaitu asam amino kondisional, asam
amino non esensial, dan asam amino esensial. Asam amino esensial adalah jenis
yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, namun tubuh tidak dapat memproduksi
sendiri. Sehingga memerlukan makanan yang mengandung asam amino esensial
untuk memenuhi kebutuhkannya. Asam amino yang termasuk ke dalam asam

4
amino esensial antara lain adalah valin, histidin, triptofan, isoleusin, lisin, leusin,
metionin, treonin, dan fenilalanin.

Berikut ini adalah berbagai makanan yang merupakan sumber asam amino esensial,
berdasarkan jenisnya.

a. Isoleusin
Jika Anda ingin mendapatkan isoleusin, cobalah untuk mengonsumsi putih
telur. Selain tidak banyak mengandung lemak, putih telur ternyata juga
mengandung banyak isoleusin. Tidak hanya putih telur, makanan lain
seperti domba, kalkun, kepiting, ayam, tuna, ikan kod, dan kedelai juga
merupakan sumber isoleusin yang tidak kalah bagusnya.
b. Lisin
Dada ayam dan daging kalkun merupakan makanan yang mengandung lisin
cukup tinggi. Selain itu, makanan seperti selada air, rumput laut, dan daun
peterseli juga memiliki kandungan lisin yang tinggi. Selain itu, Anda juga
bisa mendapatkan lisin dari makanan seperti ikan tuna.
c. Leusin
Tidak hanya mengandung lisin dan isoleusin, makanan seperti rumput
laut, dan tuna ternyata juga mengandung leusin. Sedangkan makanan
lainnya yang kaya akan leusin antara lain adalah kedelai, putih telur, dan
ayam.
d. Valin
Makanan yang memiliki kandungan valin yang tinggi adalah telur. Selain
telur, makanan lain yang menjadi sumber valin antara lain adalah rumput
laut, selada air, kalkun, dan bayam.
e. Treonin
Makanan yang kaya akan treonin adalah bayam dan selada air mentah.
Pilihan lainnya untuk makanan yang mengandung treonin antara lain adalah
ikan nila, putih telur, kalkun, dan kedelai.
f. Histidin
Ikan tuna, kod, daging ayam, kalkun, dan kacang merah merupakan

5
makanan yang mengandung histidin. Sedangkan untuk kandungan histidin
yang lebih tinggi Anda bisa mengonsumsi produk olahan daging babi, yang
merupakan sumber histidin yang baik.
g. Fenilalanin
Guna mendapatkan fenilalanin dengan jumlah yang cukup tinggi, Anda bisa
mengonsumsi beberapa jenis daging. Seperti daging kalkun, domba, sapi,
atau daging babi. Tepung wijen, tepung biji kapas, dan ikan
salmon termasuk makanan yang mengandung fenilalanin.
h. Triptofan
Daging singa laut dan rusa sebenarnya adalah makanan yang mengandung
triptofan yang tinggi. Namun, mungkin kedua jenis daging ini tidak umum
dikonsumsi dan sulit didapatkan. Guna mendapatkan triptofan, Anda juga
bisa mengonsumsi kedelai, bayam, rumput laut, putih telur, dan kalkun.
i. Metionin
Makanan yang mengandung metionin antara lain adalah ayam, kalkun,
kepiting, lobster dan tuna. Namun, beberapa makanan tersebut masih kalah
jika dibandingkan dengan putih telur. Putih telur memiliki kandungan
metionin yang cukup tinggi. Putih telur juga memiliki kandungan asam
amino esensial lainnya yang tentu baik untuk tubuh.

Jenis Jenis Asam Amino

a) Asam amino non esensial adalah


Asam amino yang penting bagi tubuh tetapi tubuh bisa membuatnya sendiri
sehingga tidak perlu secara langsung dari asupan atau sumber dari luar. Ada
sepuluh asam amino yang bisa dibentuk oleh tubuh manusia. Asam amino
ini disebut asam amino dispensable. Karena bisa dibentuk sendiri oleh tubuh
maka tidak harus memperoleh asupan dari makanan.

b) Asam Amino non-essensial adalah


Asam amino yang bisa disintesis di dalam tubuh oleh nitrogen yang
diproduksi tubuh antara lain:

6
 Tirosin pembentukanya menggunakan bahan baku fenilalanin oleh
enzim phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan oleh institut
penelitian kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin
berfungsi pula sebagia obat stimulan dan penenang yang eektif untuk
meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek
samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi,
ikan dan daging.
 Sistein sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein
hampir sama dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan
seperti cabai, bawang putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis
gandum.
 Serin pertama kali diisolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
 Prolin fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein.
 Glisin secara umu, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin
(kecuali pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga
kandungannya). Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang
mencukupi.
 Asam glutamat karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type
saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri
penyedap rasa. Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan
yang di sebut sebagai monosodium glutamat atau MSG.
 Asam aspartat sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui sebagia
pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat juga
dimungkinkan berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.
 Ariginin sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain,
tetapi ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial
karena produksinya sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan
kondisi kesehatan. Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting. Pangan
sumber utama ariginin ditemukan pada produk-produk peternakan seperti
daging, susu, telur, dan berbagai olahannya. Sedangkan dari produk
tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji kacang tanah.

7
 Alanin ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan,
susu, telur, dan kacang-kacangan.
 Histidin bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi
anak-anak.
 Glutamin merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam
glumatik. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang
mengontrol kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses
biokimia. Secara alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.
 Asparagin di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan
di perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan
pula pada daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta produk
turunanya.

C. Proses Metabolisme protein dan Asam Amino


Tahap awal reaksi metabolisme seluler asam amino (metabolisme protein)
melibatkan pelepasan gugus asam amino dan kemudian perubahan kerangka karbon
pada molekul asam amino. Terdapat 3 proses utama dalam pelepasan gugus amino,
yaitu transaminasi dan deaminasi dan Siklus Urea.

1.Transaminasi
Transaminasi adalah proses katabolisme asam amino yang melibatkan
pemindahan gugus amino dari satu asam amino ke asam amino lain. Dalam reaksi
transaminasi ini, gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan pada salah satu
dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, beta ketoglutarat, atau oksaloasetat,
sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino
semula diubah menjadi asam keto. Reaksi transaminasi ini bersifat reversibel, pada
reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang karena gugus amino yang dilepaskan
oleh asam amino, diterima oleh asam keto

8
Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yang berperan sebagai katalis,
yaitu alanin transaminase dan glutamat transaminase.
 Alanin transaminase
Enzim ini merupakan enzim yang mempunyai keunikan terhadap asam
piruvat-alanin sebagai satu pasang substrat, tetapi tidak terhadap asam-asam
amino yang lain. Jadi, alanin transaminase bisa mengubah berbagai jenis
asam amino menjadi alanin selama asam piruvat tersedia. Apabila alanin
transaminase terdapat dalam jumlah yang banyak, maka alanin yang
dihasilkan dari reaksi transaminasi akan diubah menjadi asam glutamat.
 Glutamat transaminase
Enzim ini adalah enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamat-
ketoglutarat sebagai satu pasang substrat, karena itu, enzim ini dapat
mengubah asam-asam amino menjadi asam glutamat.
Reaksi transaminasi ini terjadi dalam mitokondria atau dalam cairan
sitoplasma. semua enzim transaminase yang telah dijelaskan di atas dibantu
oleh pirdoksalfosfat sebagai koenzim. Piridoksalfosfat tidak hanya menjadi
koenzim dalam reaksi transaminasi, tetapi juga menjadi koenzim pada
reaksi-reaksi metabolisme lainnya.

2.Deaminasi Oksidatif
Asam amino pada reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam
glutamat.
Pada beberapa sel di bakteri misalnya, asam glutamat bisa mengalami proses
deaminasi oksidatif yang menggunakan enzim glutamat dehidrogenase sebagai
katalisnya.
Dalam proses deaminasi oksidatif ini, asam glutamat melepaskan gugus amino
dalam bentuk NH4+. Selain NAD+, glutamat dehidrogenase juga dapat
menggunakan NADP+ sebagai penerima elektron. Jadi, asam glutamat adalah
produk akhir dari proses transaminasi. Selain glutamat dehidrogenase, dua jenis
enzim dehidrogenase lain yang penting adalah L-asam amino oksidase dan D-

9
asam amino oksidase. L-asam amino oksidase adalah enzim flavoprotein yang
mempunyai gugus prosetik flavin mononukleotida (FMN). Enzim ini terdapat
dalam sel hati pada retikulum endoplasmik. D-asam amino oksidase adalah
enzim flavoprotein yang mempunyai FAD sebagai gugus prostetik dan terdapat
dalam sel hati.

3.Siklus Urea

Siklus urea (disebut juga siklus ornithin) adalah reaksi pengubahan amonia
(NH3) menjadi urea ((NH2)2CO). Reaksi kimia ini sebagian besar terjadi di hati dan
sedikit terjadi di ginjal. Hati menjadi pusat pengubahan amonia menjadi urea terkait
fungsi hati sebagai tempat menetralkan racun. Amonia merupakan hasil degradasi
dari asam amino, urea bersifat racun sehingga dapat membahayakan tubuh apabila
menumpuk di dalam tubuh. Tubuh manusia tidak dapat membuang urea dengan
cepat sehingga perlu diubah menjadi urea yang bersifat kurang beracun. Tahapan
reaksi pengubahan amonia menjadi urea terdiri atas lima tahapan reaksi (siklus
urea), dua tahapan terjadi di mitokondria dan tiga tahapan terjadi di sitoplasma.
Tahapan-tahapan dalam siklus urea adalah sebagai berikut.

Reaksi-reaksi diatas disederhanakan menjadi.

 NH3 + CO2 + aspartate + 3 ATP + 2 H2O → urea + fumarate + 2 ADP +


2 Pi + AMP + PPi

10
CO2 dan H2O berikatan dan menjadi HCO3- dan masuk pada tahapan reaksi yang
pertama.

11
BAB III

KESIMPULAN

Protein merupakan senyawa Polipeptida. Setiap peptida tersusun atas asam


amino dengan unsur (C, H, O, N). Sedangkan Asam Amino adalah bagaian terkecil
dari struktur protein, dengan kata lain asam amino adalah bentuk sederhana dari
protein. Proses metabolisme protein dan Asam Amino memiliki peran yang amat
penting dalam menunjang kehidupan manusia. Maka dari itu kita sebagai makhluk
hidup harus turut menjaga kesehatan agar mempermudah proses metabolisme
dalam tubuh kita.

12
DAFTAR PUSTAKA

Diana, Melva. 2009. Fugsi Metabolisme Protein dalam Tubuh.  Vol 4, No 1. Andalas
Journal of Public Health. Padang: Universitas Andalas.

Katili, Abubakar Sidik. 2009. Struktur dan Fungsi Protein. Vol 2, No 5. Jurnal Pelangi Ilmu.

Ernawati, Fitrah dkk. 2016. Gambaran Konsumsi Protein Hewani dan Nabati. Vol 39, No 2.
The Jurnal of Nutrition and Food Research.

Mulyadi, Tedi. 2015. Jenis dan Fungsi Asam Amino bagi Tubuh. Dikutip dari :
https://budisma.net/2015/10/jenis-dan-fungsi-asam-amino-bagi-tubuh.html

Noya, Leuan, 2017. Kenali Fungsi dan Sumber Makanan Asam Amino Esensial.

Dikutip dari : https://www.alodokter.com/kenali-fungsi-dan-sumber-makanan-asam-


amino-esensial

Budianto, 2009. Pengertian, Fungsi, Struktur dan Jenis-jenis Protein. Dikutip dari:
https://medium.com/@indotesis/pengertian-fungsi-struktur-dan-jenis-jenis-protein-
7aa78e460029
Saddoen, Arifin. 2016. Pengertian Metabolisme Beserta Proses, Fungsi, Macam-
Macam dan lain. Dikuitp dari : https://moondoggiesmusic.com/pengertian-
metabolisme/
Nurainiai. 2016. Zat dan Makanan yang mengandung Protein. Dikutip dari :
https://www.slideshare.net/nurainiai/persentasi-bio

13

Anda mungkin juga menyukai