Biji pinang adalah biji Areca catechu L., suku Arecaceae, mengandung tanin tidak kurang
dari 1,08% dihitung sebagai katekin.
Identitas Simplisia
Pemerian Berupa biji keras, utuh atau berupa irisan. Biji utuh berbentuk kerucut pendek,
bagian pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, tepi beralur dengan serat-serat
yang tebal, agak berlekuk-lekuk menyerupai jala, pada pangkal biji sering terdapat bagian-
bagian dari kulit buah, lebih terang dibandingkan permukaan dalam, ujung membulat,
hampir setengah bulatan, pada bidang irisan membujur tampak perisperm berwarna
cokelat tua dengan lipatan-lipatan tidak beraturan menembus endosperm yang berwarna
agak keputih-putihan; warna putih kekuningan hingga cokelat kehitaman; tidak berbau;
rasa mula-mula kelat lama-lama agak pahit.
Mikroskopis
Fragmen pengenal adalah endosperm, perisperm dan sklereida.
1. Endosperm 2. Perisperm
3. Sklereida
(+) Katekin
Pola kromatografi
Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <61> dengan parameter
sebagai berikut:
Fase gerak : Etil asetat P-metanol P-air (100:13,5:10)
Fase diam : Silika gel 60 F254
Larutan uji : 10% dalam metanol P, gunakan Larutan uji KLT seperti tertera pada
Kromatografi <61>
Larutan pembanding : Katekin 0,1% dalam metanol P
Volume penotolan : Masing-masing 10 μL Larutan uji dan Larutan pembanding
Deteksi : Besi(III) klorida P 10%
Keterangan:
S: Simplisia biji pinang
P: Pembanding katekin
Rf pembanding katekin 0,60
Rf 1. 0,10
Rf 2. 0,22
Rf 3. 0,60
4 Rf 4. 0,73
S P
% A p A b 100
W
Cp = Kadar Larutan pembanding
Au = Serapan Larutan uji
Ap = Serapan Larutan pembanding
Ab = Serapan Larutan blangko
V = Volume Larutan uji sebelum pengenceran
f = Faktor pengenceran Larutan
uji W = Bobot bahan uji
Ekstrak kental biji pinang adalah ekstrak yang dibuat dari biji Areca cathecu L., suku
Arecaceae, mengandung tanin tidak kurang dari 5,20% dihitung sebagai katekin.
Identitas Ekstrak
Pemerian Ekstrak kental; warna cokelat kemerahan; berbau lemah; rasa kelat.
% A p A b 100
W
Cp = Kadar Larutan pembanding
Au = Serapan Larutan uji
Ap = Serapan Larutan pembanding
Ab = Serapan Larutan blangko
V = Volume Larutan uji sebelum pengenceran
f = Faktor pengenceran
Larutan uji W = Bobot
bahan uji