EKOLOGI TANAMAN
Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………iii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………iv.
BAB I...................................................................................7
PENDAHULUAN...............................................................7
BAB II.................................................................................9
KLIMATOLOGI..................................................................9
2.1.Klasifikasi Klimatologi dengan Berdasarkan
Pendekatan Keilmuan.....................................................11
2.2.Klasifikasi Klimatologi Dengan Berdasarkan Ruang
Lingkup Atmosfer..........................................................12
BAB III..............................................................................14
ATMOSFIR BUMI............................................................14
3.1.Pengertian Atmosfer Bumi.......................................14
3.2.. Lapisan Atmosfer Bumi.........................................15
3.3.Komposisi Udara pada Atmosfer Bumi....................21
3.4.Fungsi Atmosfer Bumi.............................................25
3.5. Sifat Atmosfer Bumi...............................................26
3.6. Cuaca dan Iklim......................................................27
BAB IV..............................................................................29
FENOMENA ALAM YANG TERJADI DI ATMOSFIR
BUMI.................................................................................29
BAB V................................................................................33
PEMANASAN BUMI........................................................33
5.1 Dampak Pemanasan Global......................................44
BAB VI..............................................................................52
UNSUR-UNSUR IKLIM...................................................52
6.1. Suhu atau temperatur udara.....................................52
6.2. Tekanan udara.........................................................54
6.3. Kelembapan udara...................................................55
6.4. Curah Hujan............................................................55
6.5. Kecepatan Angin.....................................................56
6.6. Evaporasi dan Evapontranspirasi.............................57
BAB VIII............................................................................58
INSTRUMEN KLIMATOLOGI........................................58
BAB IX..............................................................................80
DASAR-DASAR KLASIFIKASI IKLIM...........................80
9.1. Klasifikasi iklim Oldeman.......................................80
9.2. Klasifikasi Koppen..................................................81
9.3. Klasifikasi Schmidt Fergusson.............................85
BAB X................................................................................87
EKOSISTEM PERTANIAN.............................................87
10.1.Komponen Biotik...................................................88
10.2. Komponen Abiotik................................................90
10.3. Interaksi Antar Komponen....................................92
BAB XI............................................................................102
SIKLUS BIOGEOKIMIA................................................102
11.1.SIKLUS HIDROLOGI.........................................102
11.2. SIKLUS KARBON.............................................107
11.3. SIKLUS OKSIGEN............................................111
11.4. SIKLUS NITROGEN..........................................113
11.5. SIKLUS FOSFOR...............................................115
11.6. SIKLUS BELERANG.........................................116
BAB XII...........................................................................118
EKOLOGI TANAMAN...................................................118
12.1 FAKTOR TANAH...............................................118
12.2. FAKTOR AIR.....................................................123
12.3. FAKTOR UDARA..............................................129
13.4 Pencemaran Udara................................................131
BAB XIII.........................................................................140
LIMBAH TANAH...........................................................140
13.1.KLASIFIKASI LIMBAH.....................................140
13.2.PEMANFAATAN LIMBAH...............................142
BAB XIV..........................................................................144
PERMASALAH PERTANIAN INDUSTRIAL..............144
BAB XV...........................................................................148
ASPEK LINGKUNGAN.................................................148
15.1.PENGARUH DAN PENCEMARAN AIR...........148
BAB XVI KAJIAN KHUSUS TANAMAN MAWAR.....153
16.1 Tinjauan Tentang Bunga Mawar..........................153
16.2.Jenis Tanaman......................................................155
16.3. Struktur Bunga....................................................158
16.4. Fungsi Bunga......................................................160
DAFTAR TABEL
4.Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana
suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan
ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer
terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari
permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan
pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-
benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di
sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan
objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan
suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai
ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini.
Lapisan mesosfer ini ditandai dengan
penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C
per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur)
udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki
kesetimbangan radioaktif yang negatif. Temperatur
terendah di mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan di
puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu
lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan
termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai
sekitar -100°C.
4.Termosfer
Termosfer adalah lapisan udara keempat,
peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai pada
ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada
ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi.
Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer.
Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi
partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada
perambatan/refleksi gelombang radio, baik
gelombang panjang maupun pendek. Disebut
dengan termosfer karena terjadi kenaikan
temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu
sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi karena
serapan radiasi sinar ultra ungu.
Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga
membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal
dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan
gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit,
lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan
gelombang radio jarak jauh.
5.Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer
terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km dari
permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan
tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak
beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling
panas dan molekul udara dapat meninggalkan
atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari
permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula
dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan
ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat
terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.
1. Aurora
Aurora juga sering disebut sebagai cahaya kutub.
Yang dimaksud dengan aurora adalah berupa gejala dalam
bentuk cahaya di sekitar wilayah lingkaran kutub yang
tampak bersinar pada malam hari. Aurora dapat terbentuk
apabila terdapat partikel – partikel yang bermuatan listrik
dari sun spots (bintik-bintik matahari) yang mengalir ke
arah bumi dan tertarik oleh gaya geomagnetik utara dan
selatan bumi. Aurora dapat terjadi di kutub utara bumi
maupun di kutub selatan. Aurora yang bersinar di kutub
selatan disebut sebagai aurora australis atau aurora selatan.
Sedangkan aurora yang bersinar di kutub utara disebut
sebagai aurora borealis atau cahaya utara.
2. Pelangi
Pelangi merupakan suatu gejala optic di atmosfer
yang umumnya terjadi karena titik-titik hujan. Pelangi
tampak dalam bentuk setengah lingkaran (lengkungan) di
udara yang terjadi saat sinar matahari mengenai partikel –
partikel air di udara. Partikel-partikel air tersebut berupa uap
atau titik-titik air yang tipis dan tembus pandang dan
berperan sebagai prisma yang memantulkan (reflaksi) dan
membiaskan (refraksi) spektrum warna yang ada pada
cahaya matahari.Berkas sinar matahari ini lalu dibiaskan dan
dipantulkan menjadi spektrum warna,yang terdiri atas
beragam warna ,berupa warna
merah,jingga,kuning,hijau,biru,nila,dan ungu.
3.Halo
Halo yang dimaksud di sini adalah suatu gejala
optic ya. Halo adalah suatu kabut putih yang terkadang
tampak melingkari bulan atau matahari. Halo dapat
terjadi karena adanya kristal-kristal es awan yang
dibiaskan oleh sinar bulan atau pun sinar matahari.
4.
5.
4.Kilat
Kilat merupakan suatu fenomena yang terjadi di
atmosfer berupa aliran atau loncatan listrik dalam
bentuk cahaya (sinar) yang terjadi di antara dua awan
atau antara awan dengan bumi yang bermuatan listrik
berlawanan. Kilat dapat terjadi ketika udara bermuatan
listrik yang saling berlawanan ini bertemu.
6.
Gambar 8 Gambar 4.4 Pemandangan Kilat
Fatamorgana
Fatamorgana merupakan suatu ilusi optic yang
terjadi akibat pembiasan sinar matahari oleh udara dengan
tingkat kerapatan yang berbeda. Fatamorgana umumnya
tampak berupa kenampakan genangan air di tengah padang
pasir atau dapat juga di permukaan jalan beraspal yang
terkena panas terik matahari. Kenampakan yang terjadi
tersebut sebenarnya hanya merupakan sinar matahari yang
dibiaskan oleh massa udara dengan kerapatannya yang
renggang. Pada umumnya tampak pada permukaan padang
pasir atau jalan beraspal.
BAB V
PEMANASAN BUMI
b. .Efek balik
c. Variasi matahari
Gambar 21
Gambar 8.4 Cup
Counter
Anemometer
Cup counter anemometer merupakan sebuah alat
ukur yang digunakan untuk mengetahui kecepatan
angin dan sering digunakan demi kepentingan di
bidang geofisika, meteorologi maupun stasiun
prakiraan cuaca. Syarat yang harus dipenuhi jika ingin
menginstalasi anemometer yaitu Letaknya harus bebas
hambatan, idealnya berjarak 10x dari tinggi hambatan.
Ketinggian Anemometer 10 meter. Tiang harus kuat
dan diberi pijakan untuk dinaiki. Penahan tiang diberi
pondasi dan labrang salah satu labrang menghadap
utara dari tiang anemometer dan antar labrang
membentuk sudut 1200. Bila sensor WS dan WD
terpisah, makakedudukannya menghadap Utara-
selatan. Bila menggunakan Solar Cell, dipasang
menghadapselatan dengan sudut 10-300. Untuk
proteksi dipasang Lighting Protector, sourgeprotektor
dan line protector. Bila dipasang tersendiri maka harus
diberi pagar
Actinograph
Gambar 24 Gambar 8.7
adalah salah satu alat
Actinograph Dimetal
meteorologi yang digunakan oleh pengamat cuaca
untuk mengukur intensitas radiasi matahari total yang
masuk. Actinograph menggunakan dua buah logam
bimetal sebagai sensor. Logam akan bertambah
panjang seiring dengan meningkatnya intensitas radiasi
matahari. Perbedaan panjang logam yang kecil akan
diperbesar oleh sistem tuas karena adanya pergerakan
pena yang sebanding dengan perubahan intensitas
radiasi matahari
7. Campbel Stokes
Prinsip kerja
Bola kaca pejal/padat digunakan sebagai alat
pengumpul sinar matahari dan memfokuskan pada
satu titik di kertas pias sehingga dapat terbakar
(membentuk tanda hitam). Pias dibuat dari kertas
khusus dengan tebal 0.4 mm dan hanya akan
terbakar pada intensitas radiasi matahari ≥ 0.3
cal/cm2menit atau 120 W/m2
Syarat penempatan :
Ditempatkan pada ruangan yang mempunyai
suhu tetap (Homogen)
Tidak boleh kena sinar matahari langsung
Tidak boleh kena angin langsung
Tidak boleh dekat lalu-lintas orang
Tidak boleh dekat meja kerja
Penerangan jangan terlalu besar, maximum 25
watts
Cara pemasangan :
Dipasang tegak lurus pada dinding yang kuat
Tinggi bejana +1 m dari lantai
Sebaiknya dipasang di lemari kaca
Latar belakang yang putih untuk memudahkan
pembacaan
11. Thermohygrograph
13. Ombrometer
Gambar 31 Gambar 8.14 Ombrometer
Q=
Jumlah rerata bulan kering dan bulan basah didapat
dari data hujan seluruh Indonesia antara tahun 1921 –
1940 dengan menghilangkan tempat-tempat yang
mempunyai data sepuluh tahun.
Berdasarkan besarnya nilai Q, Schmidt dan Fergusson
menentukan tipe hujan di Indonesia, yang disajikan
pada Tabel 1.2.
10.1.Komponen Biotik.
Komponen biotik meliputi semua mahkluk
hidup atau organisme baik yang berukuran mikroskopis
serta makroskopis.
Berdasarkan caranya memperoleh makanan di dalam
ekosistem, organisme anggota komponen biotik dapat
dibedakan menjadi empat, yaitu:
1.Produsen,
Produsen ialah organisme yang mampu
menghasilkan zat makanan sendiri (autotrof) melalui
fotosintesis.Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
tumbuhan hijau maupun tumbuhan yang mempunyai
klorofil.Produsen ini kemudian dimanfaatkan oleh
organisme-organisme yang tidak dapat bisa
menghasilkan makanan (heterotrof) yang berperan
sebagai konsumen.
2 Konsumen
Konsumen, yang berarti pemakai, yaitu
organisme yang tidak dapat menghasilkan zat makanan
sendiri tetapi dapat menggunakan zat makanan yang
dibuat oleh organisme lain. Organisme yang secara
langsung mengambil zat makanan dari tumbuhan hijau
adalah herbivora.Oleh karena itu, herbivora dapat
disebut konsumen tingkat pertama.Karnivora yang
mendapatkan makanan dengan memangsa herbivora
disebut dengan konsumen tingkat kedua.Karnivora
yang memangsa konsumen tingkat kedua disebut
konsumen tingkat ketiga samapi seterusnya.
Proses makan dan dimakan di dalam ekosistem
akan membentuk rantai makanan. Perhatikan contoh
sebuah rantai makanan ini: padi (Produsen) –> ulat
(Konsumen I) –> ayam (Konsumen II) –>
ular (Konsumen III) –> burung elang (Konsumen
IV/Puncak).
Dalam ekosistem, banyak sekali proses rantai
makanan yang terjadi sehingga membentuk jaring-
jaring makanan (food web) yang merupakan kumpulan
dari beberapa rantai makanan.
3.Dekomposer atau pengurai.
Dekomposer adalah jasad renik yang berperan
dengan menguraikan bahan organik yang berasal dari
organisme yang telah mati maupun hasil pembuangan
sisa pencernaan. Dengan adanya organisme pengurai,
organisme akan terurai serta meresap ke dalam tanah
menjadi unsur hara yang kemudian akan diserap oleh
tumbuhan (produsen). Selain itu aktivitas pengurai juga
akan menghasilkan gas karbon dioksida yang akan
dipakai dalam proses fotositesis.
4.Penghancur atau detritivor
Ialah kelompok mahkluk hidup yang
menghancurkan bahan-bahan organik dari sisa-sisa
tubuh mahkluk hidup yang telah mati serta menjadi
hancuran-hancuran. Contoh kelompok ini antara lain :
rayap, semut, kelabang.
11.1.SIKLUS HIDROLOGI
Air (H2O) merupakan sumber daya terbatas,
padahal air diperlukan mutlak untuk mendukung
keterlanjutan kehidupan di bumi dan juga sangat
penting bagi semua sektor sosio-ekonomi. Dari seluruh
jumlah air yang ada di bumi sebanyak 1360 juta km3 ,
hanya 0.3251%v yang bersifat tawar berupa air sungai,
air danau, air tanah, dan air bumi sampai jeluk 800 m,
sedangkan 97,2%v berupa air laut dan sisanya 2,15%v
berada dalam bentuk selubung es dan gletser.
Salah satu fenomena yang berkaitan dengan air
di seluruh bumi dan dipelajari dalam kajian ilmu
pengetahuan adalah siklus hidrologi siklus hidrologi.
Siklus hidrologi merupakan perputaran air di atmosfer
dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada
bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume air di
permukaan bumi sifatnya tetap. Meskipun tetap dengan
perubahan iklim dan cuaca mengakibatkan volume air
dalam bentuk tertentu berubah, tetapi secara
keseluruhan volume air adalah tetap. Siklus air secara
alami berlangsung cukup panjang dan cukup lama.
Sulit untuk menghitung secara tepat berapa lama air
menjalani siklusnya, karena sangat tergantung pada
kondisi geografis, pemanfaatan oleh manusia dan
sejumlah faktor lain.
Siklus air atau siklus hidrologi melewati
beberapa proses secara umum, yakni evaporasi,
transpirasi, kondensasi dan presipitasi.
Evaporasi Ketika air dipanaskan oleh sinar
matahari, permukaan molekul-molekul air memiliki
cukup energi untuk melepaskan ikatan molekul air
tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang
sebagai uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Sekitar
95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap
tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dari
lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari daratan,
seperti: danau, sungai, dan lahan yang basah lainnya.
Transpirasi (penguapan dari tumbuhan) Uap air
juga dikeluarkan dari daun-daun tumbuhan melalui
sebuah proses yang dinamakan transpirasi. Setiap hari
tanaman yang tumbuh secara aktif melepaskan uap air
5 sampai 10 kali dari banyak air yang dapat ditahannya.
Kondensasi Ketika uap air menguap, melalui
arus udara/angin awan-awan itu berkumpul di suatu
tempat, lalu kemudian akibat tekanan udara terjadi
peubahan suhu yang mengakibatkan awan tersebut
berkondensasi atau menjadi jenuh air dan dapat turun
sebagai hujan (Presipitasi)
Presipitasi Presipitasi merupakan pembentukan
hujan, salju dan hujan batu (hail), yang bergantung
pada suhu di sekitarnya.
13.1.KLASIFIKASI LIMBAH
Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan Senyawanya
Adapun berdasarkan senyawanya diantaranya yaitu:
a. Limbah Organ
Yang merupakan limbah yang bisa dengan mudah
diuraikan atau mudah membusuk, dimana limbah
organik mengandung unsur karbon. Limbah organik
dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Contoh:
kulit buah dan sayur, kotoran manusia dan hewan.
b. Limbah Anorganik
Yang merupakan jenis limbah yang sangat sulit atau
bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa
membusuk, limbah anorganik tidak mengandung unsur
karbon. Contoh: limbah anorganik ialah plastik, beling
dan baja.
13.2.PEMANFAATAN LIMBAH
Pencegahan
Pencegahan
Untuk pencegahan agar kualitas air tetap baik,
pengelola industri wajib membuat unit pengelolaan
limbah (UPL), menggunakan pupuk buatan dan
pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Kemudian tidak membuang sampah ke sungai.
Sumber pencemaran
Penyebab pencemaran tanah bisa dari berbagai
hal, seperti limbah keluarga, atau kegiatan pertanian.
Limbah keluarga berupa senyawa anorganik yang tidak
bisa terurai oleh mikroorganisme. Sementara limbah
pertanian dari penggunaan pupuk buatan, zat
pemberantasan hama dan pemberantasan tumbuhan
penganggu.
Dampak pencemaran
Pencemaran tanah bisa berdampak pada
kesehatan manusia. Karena tanah yang tercemar akan
mengandung bakteri penyebab penyakit. Pencemaran
tanah juga bisa berdampak terhadap ekosistem.
Penggunaan yang berlebihan bisa menjadi asam yang
selanjutnya berpengaruh pada produktivitas tanaman.
BAB XVI
KAJIAN KHUSUS TANAMAN MAWAR
16.2.Jenis Tanaman
Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2010:11),
tanaman bunga mawar termasuk ke dalam tumbuhan
berbiji dengan berbiji tertutup dan berkeping dua.
Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), mawar
diklasifasikan sebagai berikut: (kingdom: plantae),
(divisi: spermatophyta), (subdivisi: angiospermae),
(kelas: dicotyledonae), (ordo: rosanales), (family:
rosaceae), (genus: rosa). Daun pada tumbuhan bunga
mawar selalu tersusun bersilangan dan biasanya
disertai daun penumpu, semacam kuncup pada pangkal
daun. Bunganya selalu berkelamin ganda dan berisi
banyak benang sari serta putik. Sebagian besar bunga
mawar tidak beracun. Akan tetapi, batang bunga
mawar berbahaya karena pada batangnya terdapat duri-
duri tajam yang merupakan pelindung dirinya.
Annisa. 2008.
http://www.lihatkita.co.cc/2010/01/filum
-arthropoda.html. [Diakses pada 20 Juni
2011].
Atkinson, C. F., D.D. Jones and J.J. Gauthier.
1996. Biodegradabilities and microbial
activities during composting of
municipal solid waste in bench-scale
reactors. Compost Science and
Utilization. 4,4: 14-23.