11 mata
PELAJARAN AGRIBISNIS TANAMAN BUAH MELALUI GOOGLE MEET DI KELAS
XI ATPH SMK N KASOMALANG
A. Latar belakang
1. Merencanakan
1
tujuan, dan materi pembelajaran yang relevan dengan KI dan KD yang hendak diajarkan. Setelah
melakukan analisis kurikulum pada KD 3.4 dan 4.4, kedua guru menentukan moda daring yang
akan digunakan saat PJJ. Platform daring yang digunakan adalah google meet, google
classroom, group whatsapp, dan LMS Sekolah. Pemilihan moda daring ini didasarkan pada
platform yang digunakan oleh pihak sekolah dan peserta didik dalam melaksanakan PJJ setiap
harinya. Google Meet digunakan untuk kegiatan video conference, google classroom untuk
mengunggah materi pembelajaran dan produk peserta didik, group whatsapp untuk memfasilitasi
kegiatan diskusi kelompok, dan LMS Sekolah digunakan untuk evaluasi pretes dan postes pada
KD 3.3. Pemilihan plaform LMS Sekolah adalah inisiatif dari guru agar memudahkan peserta
didik dalam melaksanakan pretes dan postes dengan cara mengklik jawaban yang benar. Setelah
selesai mengerjakan soal akan muncul hasilnya. Aplikasi ini jelas memudahkan guru dan peserta
didik untuk segera mengetahui hasil evaluasi, lalu guru bisa mengunduh dan memproses
hasilnya. Ketiga, guru menyusun perangkat pembelajaran untuk dua kali pertemuan berdasarkan
prota dan prosem yang telah disusun sebelumnya yang terdiri atas RPP, bahan ajar, LKPD,
media pembelajaran, dan instrumen evaluasi pembelajaran.
Refleksi saya pada tahap ini adalah guru harus cermat dalam menentukan kata kerja
operasional (KKO) pada IPK dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai peserta didik setelah
mengikuti pembelajaran. Penentuan kata kerja operasional (KKO) pada IPK dan tujuan
pembelajaran ini hendaknya mengacu pada cara berpikir tingkat tinggi (HOTS) pada peserta
didik yang berada pada level kognitif C4-C6, namun hal ini perlu sejalan dengan KD yang akan
dan nantinya akan dipelajari sehingga tidak terjadi “tumpang tindih”. Selain itu, kegiatan
mencermati IPK dan tujuan ini akan berdampak pada perangkat pembelajaran yang hendak
disusun guru. IPK dan tujuan ini harus selaras antarkomponen pembelajaran. Jika, dalam RPP
penentuan IPK keliru, maka komponen lainnya akan berpengaruh untuk diubah. Oleh karena itu,
mencermati IPK dan tujuan pembelajaran pada tahap analisis kurikulum merupakan modal
utama dalam menyusun perangkat pembelajaran.
2
B. Melaksanakan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pertemuan kesatu dilaksanakan pada Senin 19 Agustus
2019 di kelas XI ATPH SMK N Kasomalang dengan materi KD 3.3 Menganalisis ambang
kerusakan tanaman buah akinat serangan penyakit. Pertemuan kedua dilaksanakan pada Senin 26
Agustus 2019 dengan materi KD 4.3 Melaksanakan pengendalian penyakit. Berikut reviu praktik
pembelajaran yang telah dilaksanakan pada PJJ pertemuan I dan II.
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi
Pemberian Motivasi
3
2. Kegiatan Inti
4
penting atau pertanyaan-pertanyaan berkaitan
dengan masalah/tema tersebut.
Fase 2 : Mengumpulkan Informasi :
Mengorganisasika • Guru menyuruh peserta didik secara berkelompok
n peserta didik untuk mengidentifikasi ciri ciri dan penyebab
untuk belajar ambang kerusakan tanaman buah tahunan serta
(Critical Thinking teknis pengendalianya.
(Berpikir Kritik) • Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk
menentukan ciri ciri dan penyebab ambang
kerusakan tanaman buah tahunan serta teknis
pengendalianya.
Fase 3 : Menalar :
Membimbing • Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam
penyelidikan mencari ciri ciri dan penyebab ambang kerusakan
individu maupun tanaman buah tahunan serta teknis pengendalianya.
kelompok • Peserta berdiskusi dan mengumpulkan informasi
(Collaboration) terkait ciri ciri dan penyebab ambang kerusakan
tanaman buah tahunan serta teknis pengendalianya.
Fase 4 : Mengkomunikasikan :
Mengembangkan • Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
dan menyajikan kelompok berupa gambar/video dalam bentuk
hasil karya power point di aplikasi google meet dan kelompok
(Communication) lain menganggapinya
Fase 5 : Menyimpulkan:
Menganalisis dan • Peserta didik menganalisa dan menyimpulkan
mengevaluasi masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait
proses pemecahan pembelajaran yang telah dilakukan melalui google
masalah meet dan kelompok lain menganggapinya.
(Creativity)
5
b. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan hamdalah dan memunjuk
ketua kelas untuk memimpin doa
Penguasaan Kelas
Pada pertemuan I, penguasaan kelas belum terlaksana dengan sangat baik karena KBM tidak
berlangsung secara kondusif, seperti:
c. saat peserta didik menjawab pertanyaan, peserta didik lain ikut berbicara;
e. ketika guru menunjuk peserta didik, peserta didik tersebut tidak siap.
Keterlibatan Siswa
Keterlibatan peserta didik pada pertemuan I dan II sudah terlaksana dengan cara guru
mengajukkan pertanyaan pada tahap menanya, memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi
dalam group Whatsapp, memfasilitasi peserta didik untuk mengomunikasikan hasil diskusi
kepada kelompok lain, dan memfasilitasi peserta didik untuk memberikan tanggapan kemudian
guru memberikan penguatan atas jawaban peserta didik.
6
Penggunaan Bahasa yang baik dan benar
Pada pertemuan I dan II, guru sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar namun,
ada beberapa penggunaan bahasa pada peserta didik yang tidak tepat namun, tidak dikoreksi oleh
guru saat kegiatan KBM berlangsung, seperti Oke Pak,
Penilaian Pembelajaran
Penilaian Pembelajaran pada pertemuan I dan II sudah terlaksana dengan cara guru
melaksanakan kegiatan pretest dan posttest pada KD pengetahuan melalui aplikasi LMS
Sekolah, dan pengumpulan produk peserta didik melalui Google Classroom.
2. Kegiatan Penutup
Penyampaian simpulan
Kegiatan menyampaikan simpulan pada pertemuan I dan II sudah terlaksana dengan cara
guru mengajukkan pertanyaan kepada peserta didik “Ada yang ingin menyimpulkan, apa yang
sudah kalian peroleh pada hari ini?”
Kegiatan refleksi pada pertemuan I dan II sudah terlaksana dengan cara guru
mengajukkan pertanyaan kepada peserta didik “Apa kendala yang kalian hadapi pada
pembelajaran hari ini?”
7
Kegiatan rencana tindak lanjut pada pertemuan I dan II sudah terlaksana dengan cara
guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Berdasarkan hasil reviu di atas, dapat disimpulkan bahwa refleksi yang bisa didapatkan
sebagai upaya memperbaiki kualitas pembelajaran berikutnya adalah 1) guru perlu meningkatkan
kemampuan dalam menguasai kelas agar lebih kondusif; 2) guru perlu mengembangkan variasi
tanya jawab; dan 3) guru perlu mengontrol penggunaan bahasa pada peserta didik saat KBM.
Berikut adalah strategi tanya jawab bersama peserta didik yang diperoleh saat saya mengikuti
tahap 1 bimtek guru belajar masa pandemi Covid-19.
3. Mengevaluasi
Asesmen terhadap pembelajaran dilaksanakan saat peserta didik mengerjakan pretes dan
postes, berdiskusi dalam kelompok, mempresentasikan hasil diskusi, merevisi dan mengunggah
produk akhir. Asesmen untuk belajar dilaksanakan saat guru dan peserta didik memberikan
tanggapan dan penguatan terhadap hasil presentasi setiap kelompok. Asesmen sebagai belajar
dilaksanakan saat kegiatan penutup dengan cara guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah diperoleh dan kendala yang dihadapi saat
mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan hasil asesmen terhadap belajar peserta didik pada pertemuan I, diketahui
bahwa dari 27 peserta didik, terdapat 7 peserta didik yang belum mencapai KKM. Dengan
demikian, hasil asesmen terhadap belajar peserta didik pertemuan I sudah mencapai KKM ( ≥
70), yaitu 74% peserta didik. Sedangkan hasil asesmen terhadap belajar peserta didik pada
pertemuan II, diketahui bahwa dari 27 peserta didik, terdapat 3 peserta didik yang belum
8
mencapai KKM. Dengan demikian, hasil asesmen terhadap belajar peserta didik pada pertemuan
II sudah mencapai KKM ( ≥ 70), yaitu 89% peserta didik.
Hasil refleksi pada kegiatan asesmen ini adalah guru perlu melakukan remedial dan
pengayaan. Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta
didik yang mendapat nilai di bawah KKM. Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan
pembelajaran remedial, penugasan, dan tutor sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang
belum dicapai oleh masing-masing peserta didik. Bagi peserta didik yang belum memenuhi
kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan.
Pengayaan dilakukan dengan cara Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati
karena telah mencapai KKM. Peserta didik yang mencapai nilai ketuntasan diberikan materi
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan. Peserta didik yang
mencapai nilai ketuntasan diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
Hasil refleksi pada kegiatan asesmen sebagai dan untuk belajar adalah guru perlu
menstimulus respon peserta didik yang masih kurang karena sebagian besar dari peserta didik
masih terlihat malu untuk merefleksi diri, mengemukakan pendapat, bertanya, menjawab
pertanyaan maupun menanggapi. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi hal
ini sebagai perbaikan pada pertemuan selanjutnya, yaitu dengan menunjuk salah satu peserta
didik kemudian guru memberikan penguatan atas jawaban yang diberikan peserta didik.