Anda di halaman 1dari 13

ARTIKEL EVALUASI USAHA

Nama : Satrio Tito Widyatmoko


Kelas : XII IPS 2
Tugas : PKWU
Pendahuluan
Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu
usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana
usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada
akhir masa produksi.

 Suatu usaha  dikatakan  berhasil  apabila usaha  tersebut  dapat  memenuhi 


kewajiban membayar bunga modal,  alat - alat luar yang digunakan,  upah  tenaga kerja 
luar serta sarana produksi yang lain dan  termasuk  kewajiban  pada  pihak  ketiga.
           
Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah
mengalami kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak
diinginkan dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami
kemajuan Usaha dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan stagnasi usaha
terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan, bahkan terkadang harus
mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi usaha kita, pasar
yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat, produktifitas menurun, biaya produksi
yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana agar usaha selalu mengalami kemajuan, atau
paling tidak tidak surut ke belakang?  Setelah rencana bisnis yang kita buat dengan baik
apakah sudah cukup? tentu tidak kita perlu melakukan evaluasi dan monitoring usaha.
Kuci untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah
dilaksanakan.

Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus


menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap
proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis
kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan
monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses
mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru
mencapai sukses bisnis.

ANALISIS SOSIAL
Adalah analisis untuk melakukan kajian secara mendalam tentang dampak sosial yang
ditimbulkan usaha tersebut.

Evaluasi Lingkungan
• Biaya dan manfaat sosial
• ANDAL

Evaluasi sosial masyarakat


• Hubungan dengan masyarakat
• Hubungan dengan pemerintah

ETIKA
Keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah dan tindakan yang baik dan
yang buruk yang mempengaruhi hal lainnya

PERILAKU ETIS
Perilaku yang sesuai dengan norma norma sosial yang diterima secara umum sehubungan
dengan tindakan tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan

PERILAKU TIDAK ETIS


Perilaku yang tidak sesuai dengan norma norma sosial yang diterima secara umum
sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan

ETIKA BISNIS
Perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh seorang manajer atau majikan suatu
organisasi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
 Usaha suatu bisnis menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan individu
dalam lingkungannya, yang meliputi konsumen,bisnis lain, karyawan dan investor

SIKAP OBSTRUKTIF
Pendekatan terhadap tanggung jawab sosial yang melibatkan tindakan seminimal
mungkin dan mungkin melibatkan usaha-usaha menolak atau menutupi pelanggaran yang
dilakukan

SIKAP DEFENSIF
Pendekatan tanggung jawab sosial yang ditandai dengan perusahaan, hanya memenuhi
persyaratan hukum secara minimum atas komitmennya terhadap kelompok dan individu
dalam lingkungansosialnya

SIKAP AKOMODATIF
Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, dengan
melakukannya, apabila diminta, melebihi persyaratan hukum minimum, dalam
komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.

SIKAP PROAKTIF
Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, yaitu secara aktif
mencari peluang untuk menyumbang demi kesejahteraan kelompok dan
individu dalam lingkungan sosialnya

Tujuan Evaluasi Kelayakan Usaha

Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan
akan memberikan hasil seperti yang diharapkan. Terdapat beberapa kegunaan dari studi
kelayakan, yaitu: (1) Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana
yang dimilikinya, (2) Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar
peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan. (Umar : 2003)

Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Usaha

Secara umum studi kelayakan usaha akan mencakup beberapa aspek yaitu: aspek
pemasaran, aspek teknis, aspek finansial, aspek legal dan aspek lingkungan. Dalam
kenyataan tidak semua aspek harus diteliti, hanya aspek yang dibutuhkan saja yang perlu
dianalisis lebih lanjut. Untuk kasus ini hanya meneliti aspek pasar, aspek teknis dan
aspek finansial saja.
Monitoring Dan Evaluasi Usaha
Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan diri bahwa
ia mampu untuk maju dan sukses dalam bisnis, jika cara berfikir ini cukup kuat maka satu
tiket untuk sukses sudah didapat. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan dan belajar
dengan melakukan (learning by doing). Apa saja yang perlu dievaluasi dalam sebuah
bisnis?

1. Posisi Keseluruhan Usaha

Posisi keseluruhan Usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian


hasil dari keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah harta
(modal/pendapatan usaha), berapa jumlah hutang-hutang pada pihak lain, Berapa rata-rata
pengeluaran dalam sebulan, dan berapa pendapatan bersih yang diperoleh setiap
bulannya. Apakah ada penyimpangan dalam masalah keuangan? Jadi, biasakanlah untuk
melakukan pengecekan posisi keuangan usaha setiap saat. Evaluasi Usaha secara
menyeluruh memberikan gambaran utuh kondisi usaha yang sebenarnya.

2. Apakah Ada kemajuan atau Kemunduran usaha

Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi kemajuan atau
kemunduran sebuah usaha, meski bukan yang segala-galanya. Setelah mengetahui posisi
keuangan , selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha . Apakah usaha
mengalami kemajuan atau kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan membandingkan
pada saat awal anda menjalankan usaha dengan setelahnya (biasanya dengan jangka
waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri, misalnya seperti 3 bulan, 6
bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan).

3. Lakukan langkah perbaikan atau pengembangan

Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan sebagai


bahan untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah perhatian pada
penjualan yang menurun. Dimana kira-kira letak kesalahannya, sehingga Anda bisa
melakukan langkah-langkah efektif untuk mengatasinya, dan bisa segera melakukan
‘penyehatan’ agar usaha Anda kembali berjalan baik. Tetapi apabila kondisi keuangan
dan penjualan Anda telah sehat dan mengalami peningkatan, usahakan janglah ‘cepat
puas’ dulu. Karena masih banyak sekali yang perlu Anda lakukan untuk mengembangkan
usaha Anda lebih tinggi dari pencapaian hasil yang diperoleh pada periode kemarin.
Setelah menerima laporan keuangan, Anda harus bersikap tenang dan berpikir melakukan
perbaikan (apabila diketahui bahwa usaha mengalami kemunduran) dengan tujuan agar
usaha Anda tidak semakin terpuruk. Sedini mungkin Anda harus mencoba mencari
langkah yang tepat dalam memperbaiki usaha Anda.

4. Pikirkan target usaha Anda selanjutnya

Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai baha untuk mencapai
merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah
menunjukkan pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai bahan
berbuas diri, justru menjadi bahan untuk mencapai target dan strategi yang baru. Anda
dituntut untuk memikirkan ‘target’ selanjutnya dengan upaya Anda melakukan perbaikan
atau pengembangan usaha. Coba pikirkan secara cermat, apakah dengan kondisi saat ini
Anda ingin mendongkrak penjualan usaha Anda karena angka penjualan mengalami
kerugian yang cukup besar? Coba Anda cari peluang target apa yang kira-kira tepat untuk
Anda lakukan. Misalnya seperti, Apakah ini saatnya Anda melakukan promosi lebih
gencar? Apa sudah waktunya Anda melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih
ramai?
•Menjalankan usaha tanpa melakukan evaluasi, seperti anda berpergian ketempat asing
tanpa peta atau petunjuk jalan.
•Anda tidak akan pernah tau perkembangan usaha atau tujuan anda tanpa adanya
evaluasi.
•Evaluasi juga diperlukan untuk mengetahui posisi usaha anda sekarang ataupun untuk
menjad ipatokan dalam mengembangkan usaha.

•Pengembangan Evaluasi usaha dengan Kelayakan Usaha


Investasi adalah pengeluaran dana sejumlah tertentu pada saat sekarang untuk
memungkinkan penerimaan manfaat di masa mendatang. Dikarenakan investasi berkaitan
dengan pengeluaran dana di
saat sekarang dan manfaatnya baru akan diterima di masa mendatang, maka investasi
berhadapan dengan resiko dan diperlukan suatu penilaian kelayakan terhadap
pelaksanaan investasi tersebut, yang dapat dilakukan sebelum maupun saat investasi
sedang berjalan. Penilaian kelayakan investasi dalam periode sedang berjalan (proyek
sedang berlangsung) disebut dengan evaluasi kelayakan investasi.
1.      Analisa Aspek Pasar
Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang
berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut.
Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar,
pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan.
a. Penentuan Pasar
Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk.
Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk
mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu :
a. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat
terhadap suatu penawaran pasar.
b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan
akses penawaran pasar tertentu
c. Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia untuk
dimasuki perusahaan kita. (Chumaidiyah : 2004a)
b. Peramalan Permintaan
Metode peramalan permintaan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu :
1. Metode Kuantitatif
Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metoda rata dan
metoda eksponensial smoothing.
2. Metoda Kualitatif
Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-metode yang digunakan yaitu
metode eksploratori dan metode normatif. Metode eksploratori menggunakan asumsi titik
asal
pada saat ini dan masa lalu untuk proyeksi masa datang. Metode normatif bermula dari
kondisi ideal dan melihat kemungkinan-kemungkinan dengan kondisi saat ini.
3. Peramalan Tanpa Data Statistik
a. Peramalan analisis menurut sektor pemakai
b. Memperhatikan faktor-faktor politik
c. Evaluasi akhir ukuran pasar

2. Analisa Aspek Teknis

Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan

kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam pemilihan
jenis teknologi
antara lain:

1. Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai dengan
keinginan pasar atau konsumen.

2. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala
produks yang ekonomis.

3. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan
tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk
penerapannya. Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam
kualitas maupun kuantitas akan membatasi perencanaan proyek, serta berpengaruh pada
biaya.

4. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang


diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.

5. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain
di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan
dengan baik.

Dengan pertimbangan faktor diatas, sehingga bisa disimpulkan untuk kebutuhan teknis

pada Saboten Shokudo dipengaruhi oleh variasi produk yang ditawarkan, pelayanan
pelanggan,

kenyamanan rumah makan, dan kemudahan akses. (Chumaidiyah : 2004a)

3. Analisis Aspek finansial

Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu

perusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial tersebut dapat
ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk menentukan suatu investasi
layak atau tidak dan untuk memilih alternatif investasi yang ditawarkan, diperlukan suatu
dasar bagi pihak pengambil keputusan untuk melakukan evaluasi investasi. Dasar-dasar
yang digunakan untuk melakukan evaluasi investasi diantaranya adalah aliran kas (cash
flow), yakni pendapatan pengeluaran yang terjadi sebagai akibat pengadaan dan
pengoperasian suatu proyek dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang Selain itu
untuk menganalisa investasi yang ada, harus memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi
atau penyusutan merupakan proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi
biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis. Aktiva tetap yang
dipakai dalam suatu perusahaan dari waktu ke waktu, kemampuan untuk menghasilkan
barang atau jasa cenderung akan semakin menurun baik secara fisik maupun fungsinya.

Pentingnya Evaluasi :

-          Mengetahui Posisi Usaha Anda. 50%


-          Mengetahui Kemajuan Usaha anda. 24%
-          Mengambil langkah Perbaikan/ Pengembangan Usaha 16%
-          Target Usaha andaSelanjutnya. 10%

Metoda Evaluasi Usaha :

1.      Menggunakan daftar pertanyaan untuk menganalisis masalah.


2.      Menggunakan laporan kinerja organisasi.
3.      Menyusun flow-chart untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinanterjadi resiko pada
masing-masing tahap.
4.      Inspeksi langsung.
5.      Melakukan interaksi intensif dengan unit-unit.
6.      Mengadakan benchmarking dengan pihak luar untuk berbagi pengalaman.
7.      Melakukan analisis terhadap bentuk-bentuk kerjasama.
8.      Melakukan analisis lingkungan (ansos)

Aspek Evaluasi :

-          Umum             :  Strategi, Disain organisasi


-          Operasional     :  Pemasaran,SDM, Operasi, Keuangan

Level Evaluasi :

1.      National
  Adalah  batas atas (upper level) besarnya masalah.
2.      Sensitivitas
Adalah kepekaan variable target akibat pergerakan variable yang ada berkolerasi.
3.      Volatilitas
  Adalah variasi/naik turunnya variable target.
4.      Penyimpangan Bawah
5.      Adalah penyimpangan negatif/kasus terburuk (worstcase) dari variable target.

Dalam melakukan evaluasi banyak istilah – istilah yang harus dipahami :


1.   Produksi  total (Y)  yaitu jumlah produksi per  usaha  dengan satuan kg.
2.   Harga Produksi (P) yaitu  Harga produksi per unit dengan  satuan Rp/kg.
3.   Penerimaan  atau  nilai produksi ( R atau S ) yaitu jumlah produksi dikalikan harga
produksi dengn satuan Rp.
4.   Biaya varibel (VC) yaitu biaya yang digunakan untuk membeli atau menyediakn bahan
baku yang habis dalam satu kali produksi.
5.   Biaya variabel per unit ( AVC ) yitu total biaya variabel dibagi dengan total produksi
dengan satuan ( Rp/Kg ).
6.   Biaya tetap (FC) yaitu biaya sewa lahan , pajak lahan,  biaya bunga,  penyusutan per
usaha  dengan satuan Rp.
7.   Biaya total (TC atau C) yaitu  jumlah  biaya  variabel dan  biaya tetap per usaha  dengan
satuan Rp.
8.   Pendapatan (I) yaitu  selisih  antara  penerimaan  dengan  total  biaya per usaha  dengan
satuan Rp.
9.   Keuntungn ( л ) yaitu  pendapatan  dikurangi  upah  tenaga  kerja  keluarga (w)  dan 
bunga  modal sendiri  per usaha dengan satuan Rp.

Evaluasi Kinerja, yang memberikan majikan dengan kesempatan untuk menilai


kontribusi karyawan mereka untuk organisasi, sangat penting untuk mengembangkan tim
kerja yang kuat. Namun dalam beberapa praktek, praktek dokter dan manajer
menempatkan evaluasi kinerja di bagian belakang kompor, sering karena waktu yang
terlibat dan kesulitan mengkritisi karyawan dengan siapa mereka bekerja sama. Manfaat
dari evaluasi kinerja lebih besar daripada tantangan ini, meskipun. Ketika dilakukan
sebagai bagian dari sistem evaluasi kinerja yang mencakup bentuk evaluasi standar, tolok
ukur kinerja standar, pedoman untuk memberikan umpan balik, dan prosedur disiplin,
evaluasi kinerja dapat menegakkan batas-batas yang dapat diterima kinerja,
mempromosikan pengakuan staf dan komunikasi yang efektif dan memotivasi individu
untuk melakukan mereka terbaik bagi diri mereka sendiri dan praktek.
Tujuan utama dari sistem evaluasi kinerja adalah untuk memberikan pengukuran adil
kontribusi karyawan untuk tenaga kerja, menghasilkan dokumentasi penilaian yang
akurat untuk melindungi karyawan dan majikan, dan memperoleh tingkat tinggi kualitas
dan kuantitas kerja yang dihasilkan. Untuk membuat sistem penilaian kinerja dalam
praktek Anda, ikuti lima langkah:
1.       Mengembangkan bentuk evaluasi.
2.      Identifikasi pengukuran kinerja.
3.      Set pedoman untuk umpan balik.
4.      Buat disiplin dan pemutusan prosedur.
5.      Atur jadwal evaluasi.
Kapan Melakukan Evaluasi Usaha

            Evaluasi memiliki periode yang dapat dilakukan, waktu yang tepat dalam
melakukan evaluasi.Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam
beberapa kondisi yaitu :
1. Secara rutin/berkala.
Anda bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang
paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan sehari-
hari (seperti pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi secara lengkap
yang mencakup laporan keuangan, persaingan usaha, SDM, dan lain sebagainya. Evaluasi
berkala sangat baik manfaatnya, karena dengan adanya evaluasi secara rutin maka
masalah-masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi dan peluang untk pengembangan
bisa lebih cepat dimanfaatkan.

2. Secara Insidental
Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi
masalah yang dirasakan cukup signifikan pada usaha Anda. Evaluasi seperti ini biasanya
dilakukan apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi ini sebenarnya
kurang baik, karena masalahnya sudah terjadi dan tindakan pencegahan pun sudah tidak
bisa dilakukan. Yang terpenting adalah tindakan koreksi. Dengan adanya evaluasi rutin
yang baik, diharapkan masalah yang mungkin timbul bisa ditekan sehingga evaluasi
insidental ini pun bisa dikurangi.

Hal-Hal yang Perlu Dievaluasi :


Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma
hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi
tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.
1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik
2. Membuat visi dan misi bisnis
3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses
4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha
daripada risiko bisnis dan keuangan.
5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha
daripada risiko manajemen.
6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.
7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?
8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
9. Pemasaran, pelayanan dan product brand
Kesimpulan
Lakukan Evaluasi Usaha sebelum Usaha berada dalam titik yang
mengkhawatirkan, sedini mungkin evaluasi dapat dilakukan maka ini merupakan
tindakan mencegah dari kegagalan usaha.
Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang
klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung
memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan
bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa
membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.
Evaluasi adalah melihat apa yang telah dilakukan,apa yang telah dicapai dan
bagaimana mencapainya.Evaluasi adalah perbandingan antara dampak nyata dari proyek
dengan perencanaan strategis yang disepakati. Evaluasi bisa bersifat formatif yaitu
dilakukan ditengah berlangsungnya proyek atau organisasi agar tejadi perbaikan.
Evaluasi juga bersifat sumatif yaitu mengambil pelajaran dari suatu proyek yang sudah
selesai

Tujuan evaluasi ada 2 yaitu :

a) Untuk pembelajaran dan pengembangan

Ini tentang apa yang terjadi dan mengapa, apa yang bisa dan tidak bisa
dikerjakan,serta apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan proyek.

b) Sebagai bentuk pertanggung jawaban (untuk menunjukkan kepada pihak lain


bahwa kita telah bekerja dengan baik).
Referensi:

1.     http://fe.umy.ac.id/upgrade/file.php/70/Materi_2008/BAB_I._Gambaran_Umum_Evalu
asi_Usaha.pdf
2.      http://wahyuaskari.wordpress.com/umum/evaluasi-usaha-tani/
3.      http://galeriukm.web.id/artikel-usaha/evaluasi-kemajuan-usaha
4.      elearning.gunadarma.ac.id/.../kewirausahaan/bab4-evaluasi_peluang_usaha_ baru.pdf
5.      http://www.ittelkom.ac.id/library/

6.      http://www.pengusahamuslim.com/baca/artikel/102/memahami-9-aspek-penting-
sebelum-memulai-usaha
7.      http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=41143

Anda mungkin juga menyukai