Anda di halaman 1dari 17

Evaluasi Usaha

Pendahuluan

Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha
bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang
telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa
produksi.

Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi


kewajiban membayar bunga modal, alat - alat luar yang digunakan, upah tenaga kerja luar
serta sarana produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.

Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah
mengalami kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak diinginkan
dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami kemajuan Usaha
dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu
hal yang tidak bisa dihindarkan, bahkan terkadang harus mundur beberapa tahap. Banyak hal
yang bisa mempengaruhi kondisi usaha kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin
ketat, produktifitas menurun, biaya produksi yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana agar
usaha selalu mengalami kemajuan, atau paling tidak tidak surut ke belakang? Setelah
rencana bisnis yang kita buat dengan baik apakah sudah cukup? tentu tidak kita perlu
melakukan evaluasi dan monitoring usaha. Kuci untuk menuju sukses usaha adalah
melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah dilaksanakan.

Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus


menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses
dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan,
kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi
seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri. dalam
proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis.
II. ANALISIS SOSIAL

Adalah analisis untuk melakukan kajian secara mendalam tentang dampak sosial yang
ditimbulkan usaha tersebut.

Evaluasi Lingkungan
Biaya dan manfaat sosial
ANDAL

Evaluasi sosial masyarakat


Hubungan dengan masyarakat
Hubungan dengan pemerintah

ETIKA
Keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah dan tindakan yang baik dan yang
buruk yang mempengaruhi hal lainnya

PERILAKU ETIS
Perilaku yang sesuai dengan norma norma sosial yang diterima secara umum sehubungan
dengan tindakan tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan

PERILAKU TIDAK ETIS


Perilaku yang tidak sesuai dengan norma norma sosial yang diterima secara umum
sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan

ETIKA BISNIS
Perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh seorang manajer atau majikan suatu
organisasi

TANGGUNG JAWAB SOSIAL


Usaha suatu bisnis menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam
lingkungannya, yang meliputi konsumen,bisnis lain, karyawan dan investor

SIKAP OBSTRUKTIF
Pendekatan terhadap tanggung jawab sosial yang melibatkan tindakan seminimal mungkin
dan mungkin melibatkan usaha-usaha menolak atau menutupi pelanggaran yang dilakukan

SIKAP DEFENSIF
Pendekatan tanggung jawab sosial yang ditandai dengan perusahaan, hanya memenuhi
persyaratan hukum secara minimum atas komitmennya terhadap kelompok dan individu
dalam lingkungansosialnya

SIKAP AKOMODATIF
Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, dengan
melakukannya, apabila diminta, melebihi persyaratan hukum minimum, dalam
komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.

SIKAP PROAKTIF
Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, yaitu secara aktif
mencari peluang untuk menyumbang demi kesejahteraan kelompok dan
individu dalam lingkungan sosialnya
Tujuan Evaluasi Kelayakan Usaha
Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan akan
memberikan hasil seperti yang diharapkan. Terdapat beberapa kegunaan dari studi kelayakan,
yaitu: (1) Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya,
(2) Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang keberhasilan
investasi yang bersangkutan. (Umar : 2003)

Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Usaha


Secara umum studi kelayakan usaha akan mencakup beberapa aspek yaitu: aspek pemasaran,
aspek teknis, aspek finansial, aspek legal dan aspek lingkungan. Dalam kenyataan tidak
semua aspek harus diteliti, hanya aspek yang dibutuhkan saja yang perlu dianalisis lebih
lanjut. Untuk kasus ini hanya meneliti aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial saja.

III. Monitoring Dan Evaluasi Usaha


Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan diri bahwa ia
mampu untuk maju dan sukses dalam bisnis, jika cara berfikir ini cukup kuat maka satu tiket
untuk sukses sudah didapat. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan dan belajar dengan
melakukan (learning by doing). Apa saja yang perlu dievaluasi dalam sebuah bisnis?

1. Posisi Keseluruhan Usaha

Posisi keseluruhan Usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian


hasil dari keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah harta
(modal/pendapatan usaha), berapa jumlah hutang-hutang pada pihak lain, Berapa rata-rata
pengeluaran dalam sebulan, dan berapa pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulannya.
Apakah ada penyimpangan dalam masalah keuangan? Jadi, biasakanlah untuk melakukan
pengecekan posisi keuangan usaha setiap saat. Evaluasi Usaha secara menyeluruh
memberikan gambaran utuh kondisi usaha yang sebenarnya.

2. Apakah Ada kemajuan atau Kemunduran usaha

Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi kemajuan atau
kemunduran sebuah usaha, meski bukan yang segala-galanya. Setelah mengetahui posisi
keuangan , selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha . Apakah usaha
mengalami kemajuan atau kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan membandingkan
pada saat awal anda menjalankan usaha dengan setelahnya (biasanya dengan jangka waktu
pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri, misalnya seperti 3 bulan, 6 bulan, atau
satu tahun sekali setelah usaha berjalan).

3. Lakukan langkah perbaikan atau pengembangan

Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan sebagai


bahan untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah perhatian pada penjualan
yang menurun. Dimana kira-kira letak kesalahannya, sehingga Anda bisa melakukan langkah-
langkah efektif untuk mengatasinya, dan bisa segera melakukan penyehatan agar usaha
Anda kembali berjalan baik. Tetapi apabila kondisi keuangan dan penjualan Anda telah sehat
dan mengalami peningkatan, usahakan janglah cepat puas dulu. Karena masih banyak sekali
yang perlu Anda lakukan untuk mengembangkan usaha Anda lebih tinggi dari pencapaian
hasil yang diperoleh pada periode kemarin. Setelah menerima laporan keuangan, Anda harus
bersikap tenang dan berpikir melakukan perbaikan (apabila diketahui bahwa usaha
mengalami kemunduran) dengan tujuan agar usaha Anda tidak semakin terpuruk. Sedini
mungkin Anda harus mencoba mencari langkah yang tepat dalam memperbaiki usaha Anda.

4. Pikirkan target usaha Anda selanjutnya

Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai baha untuk mencapai
merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah menunjukkan
pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai bahan berbuas diri, justru
menjadi bahan untuk mencapai target dan strategi yang baru. Anda dituntut untuk
memikirkan target selanjutnya dengan upaya Anda melakukan perbaikan atau
pengembangan usaha. Coba pikirkan secara cermat, apakah dengan kondisi saat ini Anda
ingin mendongkrak penjualan usaha Anda karena angka penjualan mengalami kerugian yang
cukup besar? Coba Anda cari peluang target apa yang kira-kira tepat untuk Anda lakukan.
Misalnya seperti, Apakah ini saatnya Anda melakukan promosi lebih gencar? Apa sudah
waktunya Anda melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih ramai?

Menjalankan usaha tanpa melakukan evaluasi, seperti anda berpergian ketempat asing tanpa
peta atau petunjuk jalan.
Anda tidak akan pernah tau perkembangan usaha atau tujuan anda tanpa adanya evaluasi.
Evaluasi juga diperlukan untuk mengetahui posisi usaha anda sekarang ataupun untuk
menjad ipatokan dalam mengembangkan usaha.

Pengembangan Evaluasi usaha dengan Kelayakan Usaha


Investasi adalah pengeluaran dana sejumlah tertentu pada saat sekarang untuk memungkinkan
penerimaan manfaat di masa mendatang. Dikarenakan investasi berkaitan dengan
pengeluaran dana di
saat sekarang dan manfaatnya baru akan diterima di masa mendatang, maka investasi
berhadapan dengan resiko dan diperlukan suatu penilaian kelayakan terhadap pelaksanaan
investasi tersebut, yang dapat dilakukan sebelum maupun saat investasi sedang berjalan.
Penilaian kelayakan investasi dalam periode sedang berjalan (proyek sedang berlangsung)
disebut dengan evaluasi kelayakan investasi.

1. Analisa Aspek Pasar


Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil
tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada
dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan
permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan.
a. Penentuan Pasar
Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Dalam
penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah
penentuan pasar sasaran, yaitu :
a. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat terhadap
suatu penawaran pasar.
b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan akses
penawaran pasar tertentu
c. Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia untuk
dimasuki perusahaan kita. (Chumaidiyah : 2004a)
b. Peramalan Permintaan
Metode peramalan permintaan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu :
1. Metode Kuantitatif
Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metoda rata dan metoda
eksponensial smoothing.
2. Metoda Kualitatif
Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-metode yang digunakan yaitu
metode eksploratori dan metode normatif. Metode eksploratori menggunakan asumsi titik
asal
pada saat ini dan masa lalu untuk proyeksi masa datang. Metode normatif bermula dari
kondisi ideal dan melihat kemungkinan-kemungkinan dengan kondisi saat ini.
3. Peramalan Tanpa Data Statistik
a. Peramalan analisis menurut sektor pemakai
b. Memperhatikan faktor-faktor politik
c. Evaluasi akhir ukuran pasar

2. Analisa Aspek Teknis


Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan
kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam pemilihan jenis
teknologi
antara lain:
1. Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai dengan keinginan
pasar atau konsumen.
2. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produks
yang ekonomis.
3. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan
tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk
penerapannya. Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam kualitas
maupun kuantitas akan membatasi perencanaan proyek, serta berpengaruh pada biaya.
4. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang
diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.
5. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain di
tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan
dengan baik.
Dengan pertimbangan faktor diatas, sehingga bisa disimpulkan untuk kebutuhan teknis
pada Saboten Shokudo dipengaruhi oleh variasi produk yang ditawarkan, pelayanan
pelanggan,
kenyamanan rumah makan, dan kemudahan akses. (Chumaidiyah : 2004a)

3. Analisis Aspek finansial


Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu
perusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial tersebut dapat
ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk menentukan suatu investasi layak
atau tidak dan untuk memilih alternatif investasi yang ditawarkan, diperlukan suatu dasar
bagi pihak pengambil keputusan untuk melakukan evaluasi investasi. Dasar-dasar yang
digunakan untuk melakukan evaluasi investasi diantaranya adalah aliran kas (cash flow),
yakni pendapatan pengeluaran yang terjadi sebagai akibat pengadaan dan pengoperasian
suatu proyek dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang Selain itu untuk menganalisa
investasi yang ada, harus memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi atau penyusutan
merupakan proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa
manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis. Aktiva tetap yang dipakai dalam suatu
perusahaan dari waktu ke waktu, kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa
cenderung akan semakin menurun baik secara fisik maupun fungsinya.
Pentingnya Evaluasi :

- Mengetahui Posisi Usaha Anda. 50%


- Mengetahui Kemajuan Usaha anda. 24%
- Mengambil langkah Perbaikan/ Pengembangan Usaha 16%
- Target Usaha andaSelanjutnya. 10%

Metoda Evaluasi Usaha :

1. Menggunakan daftar pertanyaan untuk menganalisis masalah.


2. Menggunakan laporan kinerja organisasi.
3. Menyusun flow-chart untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinanterjadi resiko pada
masing-masing tahap.
4. Inspeksi langsung.
5. Melakukan interaksi intensif dengan unit-unit.
6. Mengadakan benchmarking dengan pihak luar untuk berbagi pengalaman.
7. Melakukan analisis terhadap bentuk-bentuk kerjasama.
8. Melakukan analisis lingkungan (ansos)

Aspek Evaluasi :

- Umum : Strategi, Disain organisasi


- Operasional : Pemasaran,SDM, Operasi, Keuangan

Level Evaluasi :

1. National
Adalah batas atas (upper level) besarnya masalah.
2. Sensitivitas
Adalah kepekaan variable target akibat pergerakan variable yang ada berkolerasi.
3. Volatilitas
Adalah variasi/naik turunnya variable target.
4. Penyimpangan Bawah
5. Adalah penyimpangan negatif/kasus terburuk (worstcase) dari variable target.

Dalam melakukan evaluasi banyak istilah istilah yang harus dipahami :

1. Produksi total (Y) yaitu jumlah produksi per usaha dengan satuan kg.
2. Harga Produksi (P) yaitu Harga produksi per unit dengan satuan Rp/kg.
3. Penerimaan atau nilai produksi ( R atau S ) yaitu jumlah produksi dikalikan harga produksi
dengn satuan Rp.
4. Biaya varibel (VC) yaitu biaya yang digunakan untuk membeli atau menyediakn bahan baku
yang habis dalam satu kali produksi.
5. Biaya variabel per unit ( AVC ) yitu total biaya variabel dibagi dengan total produksi dengan
satuan ( Rp/Kg ).
6. Biaya tetap (FC) yaitu biaya sewa lahan , pajak lahan, biaya bunga, penyusutan per usaha
dengan satuan Rp.
7. Biaya total (TC atau C) yaitu jumlah biaya variabel dan biaya tetap per usaha dengan
satuan Rp.
8. Pendapatan (I) yaitu selisih antara penerimaan dengan total biaya per usaha dengan
satuan Rp.
9. Keuntungn ( ) yaitu pendapatan dikurangi upah tenaga kerja keluarga (w) dan bunga
modal sendiri per usaha dengan satuan Rp.

Evaluasi Kinerja, yang memberikan majikan dengan kesempatan untuk menilai kontribusi
karyawan mereka untuk organisasi, sangat penting untuk mengembangkan tim kerja yang
kuat. Namun dalam beberapa praktek, praktek dokter dan manajer menempatkan evaluasi
kinerja di bagian belakang kompor, sering karena waktu yang terlibat dan kesulitan
mengkritisi karyawan dengan siapa mereka bekerja sama. Manfaat dari evaluasi kinerja lebih
besar daripada tantangan ini, meskipun. Ketika dilakukan sebagai bagian dari sistem evaluasi
kinerja yang mencakup bentuk evaluasi standar, tolok ukur kinerja standar, pedoman untuk
memberikan umpan balik, dan prosedur disiplin, evaluasi kinerja dapat menegakkan batas-
batas yang dapat diterima kinerja, mempromosikan pengakuan staf dan komunikasi yang
efektif dan memotivasi individu untuk melakukan mereka terbaik bagi diri mereka sendiri
dan praktek.
Tujuan utama dari sistem evaluasi kinerja adalah untuk memberikan pengukuran adil
kontribusi karyawan untuk tenaga kerja, menghasilkan dokumentasi penilaian yang akurat
untuk melindungi karyawan dan majikan, dan memperoleh tingkat tinggi kualitas dan
kuantitas kerja yang dihasilkan. Untuk membuat sistem penilaian kinerja dalam praktek
Anda, ikuti lima langkah:
1. Mengembangkan bentuk evaluasi.
2. Identifikasi pengukuran kinerja.
3. Set pedoman untuk umpan balik.
4. Buat disiplin dan pemutusan prosedur.
5. Atur jadwal evaluasi.
Hal ini juga dianjurkan untuk menjalankan sistem selesai dengan pengacara Anda untuk
mengidentifikasi potensi masalah hukum yang harus tetap.
POIN KUNCI
Sebuah sistem penilaian kinerja dapat memotivasi staf untuk melakukan yang terbaik untuk
diri mereka sendiri dan praktek dengan mempromosikan pengakuan staf dan memperbaiki
komunikasi.
Evaluasi harus dilakukan secara adil, konsisten dan obyektif untuk melindungi karyawan
Anda dan praktek Anda.
Sebuah sistem penilaian kinerja yang efektif memiliki bentuk evaluasi standar, tolok ukur
kinerja, pedoman umpan balik dan prosedur disiplin.
1. Mengembangkan bentuk evaluasi.
Evaluasi Kinerja harus dilakukan secara adil, konsisten dan obyektif untuk melindungi
kepentingan karyawan Anda dan untuk melindungi praktek Anda dari tanggung jawab
hukum. Salah satu cara untuk memastikan konsistensi adalah dengan menggunakan formulir
evaluasi standar untuk evaluasi masing-masing. Bentuk yang Anda gunakan harus fokus
hanya pada bidang kinerja pekerjaan penting. Membatasi area fokus membuat penilaian lebih
bermakna dan relevan dan memungkinkan Anda dan karyawan untuk mengatasi isu-isu yang
paling penting. Anda tidak perlu menutup setiap detail kinerja seorang karyawan dalam
evaluasi.
Untuk posisi staf kebanyakan, area kinerja pekerjaan yang harus disertakan pada formulir
evaluasi kinerja adalah pengetahuan pekerjaan dan keterampilan, kualitas kerja, kuantitas
kerja, kebiasaan kerja dan sikap. Di setiap daerah, penilai harus memiliki berbagai deskriptor
untuk memilih dari (misalnya, jauh di bawah persyaratan, di bawah persyaratan, memenuhi
persyaratan, melebihi persyaratan, jauh melebihi kebutuhan). Tergantung pada bagaimana
deskripsi yang spesifik, sering kali penting bahwa penilai juga memiliki ruang pada bentuk
untuk memberikan alasan di balik rating-nya.
2. Identifikasi pengukuran kinerja.
Standar pengukuran kinerja, yang memungkinkan Anda untuk mengevaluasi kinerja
karyawan secara obyektif, dapat mengurangi jumlah waktu dan stres yang terlibat dalam
mengisi formulir evaluasi. Meskipun mengembangkan langkah-langkah ini dapat menjadi
salah satu bagian memakan waktu lebih banyak untuk menciptakan sistem evaluasi kinerja,
itu juga salah satu yang paling kuat.
. Jika Anda memiliki deskripsi pekerjaan saat ini untuk tiap posisi dalam latihan Anda, Anda
telah mengambil langkah pertama menuju menciptakan tolok ukur kinerja standar, yang pada
dasarnya jumlah tertentu dan tujuan kualitas yang melekat pada tugas-tugas yang tercantum
dalam deskripsi pekerjaan. Sebuah uraian pekerjaan sendiri dapat berfungsi sebagai alat ukur
dalam evaluasi jika, misalnya, Anda sedang menilai apakah keterampilan karyawan sesuai
dengan kebutuhan posisi. Namun ukuran kinerja standar mengambil deskripsi pekerjaan satu
langkah lebih lanjut. Sebagai contoh, satu tugas yang tercantum dalam uraian pekerjaan
resepsionis mungkin memasuki pendaftaran pasien baru dan diperbarui ke dalam komputer.

ukuran kinerja standar dapat bahkan objektif mengukur beberapa daerah kerja yang lebih
subyektif kinerja, seperti kebiasaan kerja. Sebagai contoh, Anda dapat menetapkan ukuran
yang obyektif untuk pertemuan dengan mendefinisikan jumlah kali diterima seorang
karyawan bisa lambat atau tidak selama jangka waktu tertentu.
Namun, ukuran kinerja standar tidak selalu bekerja untuk daerah subyektif lainnya, seperti
sikap. Dalam kasus ini, itu masih penting untuk seobjektif mungkin dalam evaluasi Anda.
Jangan mencoba untuk menggambarkan sikap, misalnya, melainkan menggambarkan
perilaku karyawan, yang adalah apa yang menyampaikan sikap, dan konsekuensi dari
perilaku untuk berlatih . Sebagai contoh: "karyawan ini telah gagal untuk mendukung rekan
kerja. Ketika anggota lain dari departemennya tidak ada, ia menolak untuk mengambil tugas-
tugas tambahan yang diperlukan untuk memproses pasien secara tepat waktu . Perilaku ini
menyebabkan backlog pasien, tempat beban pada staf dan kompromi kerja sama tim yang
efektif. "
Untuk mulai mengembangkan ukuran kinerja standar dalam praktek Anda, meninjau
deskripsi pekerjaan untuk setiap posisi dan pilih komponen-komponen kunci dari pekerjaan
yang secara khusus dapat diukur. Kemudian, kerja dengan karyawan di setiap posisi untuk
mengumpulkan data kuantitatif, meneliti pola-pola historis volume dan menentukan
pengukuran kualitatif yang mencerminkan praktek misi dan tujuan. Tergantung pada seberapa
besar latihan Anda dan berapa banyak posisi perlu tolok ukur kinerja standar, Anda mungkin
ingin memilih sebuah komite untuk mengembangkannya. Kemudian, dengan bantuan dari
karyawan di setiap posisi, supervisor harus menjaga mereka. Ini penting untuk menjaga
deskripsi pekerjaan dan standar ukuran kinerja lancar mungkin. Jika tidak, ketika pekerja
tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, Anda tidak dapat memastikan apakah ia
memiliki masalah kinerja atau apakah harapan Anda dari posisi menjadi tidak realistis
berdasarkan volume meningkat atau perubahan keadaan.

Menghargai KINERJA DENGAN MEMBAYAR


Jika kenaikan gaji praktek Anda didasarkan pada prestasi, mungkin tepat dan efisien untuk
meninjau gaji karyawan pada saat penilaian kinerja. Seperti hubungan langsung antara kinerja
dan membayar bisa membuat Anda dan karyawan Anda mengambil evaluasi kinerja bahkan
lebih serius daripada yang mungkin Anda miliki sebaliknya. Namun, jika kenaikan gaji Anda
hanya didasarkan sebagian pada prestasi dan sebagian pada perubahan tahunan dalam Indeks
Harga Konsumen, mungkin tidak cukup mudah untuk meninjau dan perubahan gaji individu
pada waktu yang berbeda sepanjang tahun.
Apakah Anda berencana untuk memasukkan review dari gaji karyawan selama setiap
evaluasi kinerja harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan secara lisan dan tertulis
ketika mereka dipekerjakanAdalah penting bahwa karyawan memahami ini sehingga harapan
mereka yang realistis dan mereka tidak kecewa.
3. 3. Set pedoman untuk umpan balik.
Umpan balik apa evaluasi kinerja semua tentang. Jadi sebelum Anda menerapkan sistem
evaluasi kinerja Anda, pastikan bahwa setiap orang yang akan melakukan evaluasi tahu apa
umpan balik untuk memberikan, bagaimana memberi dan bagaimana mendapatkannya dari
karyawan kembali.
Berikan umpan balik seimbang. Jangan membuat kesalahan umum glossing atas karyawan
sebuah kekurangan dan hanya berfokus pada atau dia kekuatannya . Hal ini dengan
memahami kelemahan mereka bahwa karyawan dapat mengambil kepemilikan kinerja dan
peran mereka dalam praktek. Dan ketika mengingat dukungan yang mereka butuhkan untuk
melakukan perbaikan di wilayah ini, karyawan belajar untuk mengambil kebanggaan dalam
pekerjaan mereka dan bersedia untuk menghadapi tantangan baru dengan percaya diri. Garis
Besar harapan untuk perbaikan. Bila Anda menangani bidang-bidang perbaikan yang
diperlukan, garis besar harapan Anda untuk perbaikan dan bagaimana Anda berniat untuk
membantu karyawan menemui mereka. Sebagai contoh, jika seorang karyawan berbicara
kasar dengan karyawan lain dan tampaknya tidak toleran dengan pasien, memberikan
karyawan beberapa contoh perilaku nya dan menawarkan beberapa saran untuk mengatasi
masalah ini, seperti sesi role-playing atau keterampilan komunikasi / layanan pelanggan
workshop atau seminar. Tentukan batas-batas dengan membiarkan karyawan tahu apa yang
dapat diterima dan apa yang tidak akan ditoleransi, dan kemudian menetapkan rencana untuk
memantau kinerja dan re-evaluasi karyawan.
Mendorong umpan balik dari karyawan,. Setelah Anda telah mendiskusikan hasil evaluasi
dengan karyawan mendorong dia untuk memberikan Anda beberapa umpan balik
nondefensive. Mintalah karyawan apakah dia setuju dengan penilaian Anda, dan / atau
mengundang saran untuk perbaikan. Sebagai contoh: "Anda tampaknya menjadi tidak sabar
dan pendek dengan pasien ketika dokter terlambat. Karena ada kalanya terlambat tidak bisa
dihindari, bagaimana Anda menyarankan kita menangani hal ini untuk menghindari reaksi
seperti itu "Hal ini harus mengarah untuk pertukaran informasi terbuka yang akan
memungkinkan Anda dan karyawan untuk lebih memahami sudut pandang masing-masing?.
4. Disiplin dan pemutusan prosedur.
Dalam beberapa kasus, bahkan setelah evaluasi kinerja menyeluruh dan diskusi perbaikan
yang diharapkan, seorang karyawan akan terus berkinerja buruk. Anda harus siap untuk
menangani situasi seperti itu dengan memiliki yang jelas, prosedur tertulis disiplin dan
pemutusan hubungan di tempat. Prosedur ini perlu menguraikan tindakan yang akan diambil
jika kinerjanya memburuk - peringatan lisan, peringatan tertulis jika tidak ada perbaikan atau
kambuh, dan pengakhiran jika situasi tidak akhirnya diselesaikan.
Ini harus diberikan secara pribadi, dengan perilaku atau alasan untuk disiplin jelas. Sebagai
contoh: "Aku mengamati Anda berbicara tidak hormat kepada karyawan lain di meja depan.
Kau bilang dia mati otak dan melemparkan grafik padanya. Kami tidak akan mentolerir
hormat di tempat kerja. Selain itu, ledakan ini bisa mendengar dari ruang resepsi. Jika hal ini
terjadi lagi, laporan akan ditulis dan ditempatkan dalam file Anda. Apakah Anda memahami
pentingnya "Setelah diberikan peringatan lisan?, Memungkinkan karyawan untuk
menanggapi, tetapi membiarkan singkat tukar.
Teguran tertulis. Bagaimana Anda menangani peringatan tertulis memainkan peran penting
dalam keberhasilan disiplin dan pemutusan prosedur Anda. Ini adalah waktu untuk membuat
jelas kepada karyawan seberapa serius masalah kinerja nya . Sayangnya, banyak praktek
gagal untuk melakukan ini dan / atau untuk menindaklanjuti dengan pemutusan jika perlu.
Setelah peringatan tertulis adalah kesalahan penanganan dengan cara ini, tidak lagi memiliki
manfaat apapun . Standar A, ditulis, bentuk peringatan harus mencakup sebagai berikut:
Penjelasan mengenai perilaku atau masalah yang mencakup temuan obyektif,
Para terukur tindakan dan perubahan yang diharapkan karyawan,
Dukungan majikan akan memberikan untuk perbaikan,
Penjelasan tentang apa yang akan terjadi (misalnya, waktu off dibayar atau terminasi) dan
ketika (misalnya, setelah satu kejadian lebih atau dua) jika peringatan tersebut tidak
diperhatikan,
Tanda tangan dari karyawan dan penilai dan tanggal peringatan.
Pemutusan. Jelaskan alasan pemutusan tetapi melakukannya sebentar dan obyektif untuk
menghindari masuk ke sebuah diskusi yang rumit yang menempatkan Anda dalam posisi
defensif. Validasi karyawan sebagai pribadi, mungkin dengan memberikan suatu pandangan
yang positif potensi karyawan dalam pasar kerja. Sebagai contoh, meskipun seorang
karyawan mungkin telah menjadi petugas file buruk untuk Anda karena dia tidak
memperhatikan detail, karyawan mungkin memiliki kepribadian ramah yang akan
membuatnya atau operator telepon yang baik. Juga, membiarkan karyawan tahu apa yang
akan terjadi dari setiap liburan yang masih harus dibayar atau cuti sakit, tunjangan pensiun,
dll undang-undang negara Anda Ketahui tentang masalah ini. Akhirnya, tanyakan apakah
karyawan memiliki pertanyaan lebih lanjut dan kemudian membantu karyawan dalam
mengambil semua harta nya dan meninggalkan dengan sebagai martabat sebanyak mungkin.
Jika Anda menangani pemutusan baik, Anda cenderung tidak memiliki karyawan yang ingin
"membalas dendam" dengan badmouthing Anda dalam komunitas atau membalas dendam
hukum.
5. 5. Atur jadwal evaluasi.
Setelah Anda telah membangun sistem evaluasi kinerja Anda - formulir evaluasi, pengukuran
kinerja, pedoman umpan balik dan prosedur disipliner - Anda hanya perlu memutuskan kapan
untuk melakukan evaluasi kinerja. Beberapa praktek melakukan semua evaluasi karyawan
pada saat yang sama tahun, sementara yang lain melakukan mereka dalam waktu 30 hari
ulang tahun masing-masing karyawan kerja (yang terakhir mungkin bekerja lebih baik karena
menyebar karya evaluasi keluar untuk majikan dan karyawan). Namun Anda memutuskan
untuk jadwal evaluasi, pastikan bahwa setiap penilai konsisten memenuhi batas waktu
evaluasi tunggakan . Mengabaikan karyawan akan membuat mereka merasa mendevaluasi
dan dapat melukai moral dan kinerja. Analisis terakhir
Sistem evaluasi kinerja harus merupakan komponen kunci dari struktur latihan Anda. Bila
diterapkan secara efektif, hal ini menjamin keadilan dan akuntabilitas, mendorong
pertumbuhan dan pembangunan dan mendorong rasa bangga kontribusi karyawan Anda
'untuk latihan.

IV. Kapan Melakukan Evaluasi Usaha

Evaluasi memiliki periode yang dapat dilakukan, waktu yang tepat dalam melakukan
evaluasi.Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam beberapa kondisi
yaitu :

1. Secara rutin/berkala.
Anda bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang
paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan sehari-hari
(seperti pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi secara lengkap yang
mencakup laporan keuangan, persaingan usaha, SDM, dan lain sebagainya. Evaluasi berkala
sangat baik manfaatnya, karena dengan adanya evaluasi secara rutin maka masalah-masalah
yang timbul bisa lebih cepat diatasi dan peluang untk pengembangan bisa lebih cepat
dimanfaatkan.

2. Secara Insidental

Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah
yang dirasakan cukup signifikan pada usaha Anda. Evaluasi seperti ini biasanya dilakukan
apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi ini sebenarnya kurang baik,
karena masalahnya sudah terjadi dan tindakan pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan.
Yang terpenting adalah tindakan koreksi. Dengan adanya evaluasi rutin yang baik, diharapkan
masalah yang mungkin timbul bisa ditekan sehingga evaluasi insidental ini pun bisa
dikurangi.

Hal-Hal yang Perlu Dievaluasi :


Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma
hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang
menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.

1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik


2. Membuat visi dan misi bisnis
3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses
4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada
risiko bisnis dan keuangan.
5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada
risiko manajemen.
6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.
7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?
8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
9. Pemasaran, pelayanan dan product brand

Kesimpulan:
Lakukan Evaluasi Usaha sebelum Usaha berada dalam titik yang mengkhawatirkan,
sedini mungkin evaluasi dapat dilakukan maka ini merupakan tindakan mencegah dari
kegagalan usaha.
Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik,
banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis.
Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang.
Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan
bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.
Evaluasi adalah melihat apa yang telah dilakukan,apa yang telah dicapai dan bagaimana
mencapainya.Evaluasi adalah perbandingan antara dampak nyata dari proyek dengan
perencanaan strategis yang disepakati. Evaluasi bisa bersifat formatif yaitu dilakukan
ditengah berlangsungnya proyek atau organisasi agar tejadi perbaikan. Evaluasi juga bersifat
sumatif yaitu mengambil pelajaran dari suatu proyek yang sudah selesai
Tujuan evaluasi ada 2 yaitu :
a) Untuk pembelajaran dan pengembangan
Ini tentang apa yang terjadi dan mengapa, apa yang bisa dan tidak bisa dikerjakan,serta
apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan proyek.
b) Sebagai bentuk pertanggung jawaban (untuk menunjukkan kepada pihak lain bahwa
kita telah bekerja dengan baik).

Referensi :
Referensi:
1.
http://fe.umy.ac.id/upgrade/file.php/70/Materi_2008/BAB_I._Gambaran_Umum_Evaluasi_U
saha.pdf
2. http://wahyuaskari.wordpress.com/umum/evaluasi-usaha-tani/
3. http://galeriukm.web.id/artikel-usaha/evaluasi-kemajuan-usaha
4. elearning.gunadarma.ac.id/.../kewirausahaan/bab4-evaluasi_peluang_usaha_ baru.pdf
5. http://www.ittelkom.ac.id/library/

6. http://www.pengusahamuslim.com/baca/artikel/102/memahami-9-aspek-penting-sebelum-
memulai-usaha
7. http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=41143

Anda mungkin juga menyukai