Anda di halaman 1dari 6

Nama Anggota Kelompok 9 kelas 3A Agribisnis

 Siti Oktaviani (4441180065)


 Astri Rahmawati (4441180081)
 Asep Saputra (4441180097)

Bisnis kuliner merupakan salah satu bentuk bisnis yang sangat menjanjikan.
Berbagai jenis makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas yang menarik, diantaranya
adalah puding. Puding merupakan salah satu dessert (makanan penutup) yang digemari
banyak kalangan mulai dari orang dewasa, remaja, maupun anak anak. Kandungan kalsium,
vitamin, mineral, dan protein sangatlah baik untuk pertumbuhan anak anak. Selain itu
kandungan serat rumput laut pada pudding memberikan beberapa manfaat yang baik untuk
kesehatan seperti pencegah kardiovaskular dan kanker, makanan penunjang diet, dan
menetralisir radikal bebas. Tekstur dan rasanya yang lembut dan manis mampu
mengembalikan suasana hati pengonsumsinya. Saat ini, cara mengonsumsi puding
menggunakan sendok dan pengemasan puding dalam wadah cup dianggap kurang praktis.
Sehingga mulai bermunculan inovasi mengonsumsi pudding menggunakan sedotan dalam
wadah standing pouch. Cara ini dianggap lebih praktis dan ekonomis, pudding mudah
dikonsumsi dan dibawa dalam berbagai kegiatan sehari hari serta memilki harga yang
terjangkau dengan kualitas yang tidak mengecewakan. Hal ini yang mendasari kelompok
saya untuk membuat rencana usaha pudding sedot.
Dalam menjalankan suatu usaha, seorang wirausahawan harus mampu mengelola
agar pemanfaatan sumber daya dapat dilakukan secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Pengelolaan (manajemen) usaha meliputi kegiatan
perencanaan sebelum usaha sampai pengawasan saat usaha sudah dijalankan. Rangkaian
kegiatan pengelolaan ini merupakan fungsi fungsi manajemen yang disebut juga dengan
POAC (planning, organizing, actuating, controlling).
1. Planning (Perencanaan)
Fungsi perencanaan menyangkut upaya untuk mengatisipasi kecenderungan di
masa yang akan datang dan penentuan strategi yang tepat untuk mewujudkan tujuan
organisasi. Kegiatan fungsi perencanaan meliputi penetapan tujuan dan target bisnis,
perumusan strategi, penentuan sumberdaya yang diperlukan, dan penetapan standar
kebehasilan pencapaian.
Tujuan kami memulai usaha adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan kudapan yang praktis dan ekonomis, serta memperoleh keuntungan dari hasil
memproduksi dan menjual pudding sedot. Dalam hal ini kami menargetkan anak
anak, mahasiswa, dan pekerja aktif yang hanya memiliki sedikit waktu luang.
Penjualan akan kami lakukan di beberapa tempat secara acak, seperti sekolah
sekolah, kampus / universitas, dan perusahaan. Untuk penjualan di lingkungan
kampus / universitas kami melakukan interaksi langsung kepada konsumen, target
penjualan kami adalah para mahasiswa dan dosen. Sedangkan untuk penjualan di
sekolah atau perusahaan kami akan meloperkan produk di warung atau kantin yang
tersedia.
a. Langkah dan tahapan kegiatan produksi,
Alat :
o Panci
o Sodet kayu
o Saringan
o Kompor
o Standing pouch
o Sedotan
o Wadah plastik
Bahan :
o 3 liter Susu UHT
o 500 gram Gula Putih
o 1,5 liter Air
o 3 bungkus Silky Puding
Cara membuat :
1. Siapkan bahan dan alat.
2. Masukkan 3 bungkus silky puding kedalam panci yang bervolume 5
liter.
3. Campurkan 500 gram gula kedalam panci lalu aduk hingga merata.
4. Tambahkan 500 ml air kedalam adonan dan aduk hingga tidak adonan
yang menggumpal.
5. Panaskan dengan api sedang sambil memasukkan air dan 3 liter susu
UHT.
6. Aduk terus sampai mendidih agar susu tidak pecah dan mengerak di
dasar panci.
7. Setelah mendidih matikan kompor dan diamkan adonan puding
hingga uap panas hilang.
8. Masukkan adonan puding kedalam standing pouch dengan bantuan
corong dan saringan.

b. Pengelompokan biaya tetap dan biaya variable


a. Biaya Tetap
1. Kompor
2. Panci
3. Sodet kayu
4. Saringan
5. Corong
6. Wadah plastik
b. Biaya Variabel
1. Standing Pouch
2. Sedotan
3. Silky Puding
4. Susu UHT
5. Gula Putih

c. Permodalan
Pengeluaran untuk modal didapat dari biaya variable
Biaya Jumlah Harga satuan Harga total
Variabel
Standing
1 Pack
Pouch Rp. 25.000,- Rp. 25.000,-
Sedotan 1 Pack
Silky Puding 3 Bks Rp. 25.000,- Rp. 75.000,-
Susu UHT 3 Pack Rp. 17.000,- Rp. 51.000,-
Gula Putih ½ kg Rp. 8.000 Rp. 8000,-
TOTAL Rp. 159.000,-

d. Target Pencapaian
Target pencapaian usaha puding sedot tahap satu adalah jika sudah
mencapai BEP (break event point) atau titik impas dimana biaya modal atau
pengeluaran disbanding pendapatan adalah seimbang , dan untuk tahap dua
adalah jika sudah mendapatkan Laba Kotor (gross profit) yaitu jumlah
penjualan bersih dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP). Dengan kata lain,
tahap dua ini didapat jika jumlah laba atau pendapatan yang tersisa jika semua
biaya pembuatan produk telah dipertanggungjawabkan.
Dengan target penjualan 30 pouch/hari dan per pouch nya dihargai
Rp.8000,00, maka pemasukan total yang didapat adalah
30×Rp.8000,00=Rp.240.000,00. Sehingga laba kotor yang diperoleh adalah
Rp.240.000,00-Rp.159.000,00=Rp.81.000,00.

2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan
fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan
yang berhubungan dengan organisasi. Kegiatan fungsi pengorganisasian meliputi
pengalokasian sumber daya, perumusan dan penetapan tugas serta prosedur yang
diperlukan, kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia/tenaga kerja.
Berikut adalah struktur dan tugas anggota usaha:
1. Ketua : Asep
 Mengarahkan program dan kegiatan operasional organisasi
 Meningkatkan peran serta organisasi dalam memecahkan masalah
terkait usaha pudding sedot
 Meningkatkan hubungan yang baik antar sesame anggota
2. Sekretaris : Astri
 Mengendalikan operasional administrasi usaha
 Membangun hubungan dengan pihak luar seperti pedagang di
kantin universitas atau perusahaan serta penjual bahan bahan
produksi
 Membantu ketua dalam mengarahkan dan mengendalikan
kegiatan operasional organisasi
3. Bendahara : Vani
 Menghimpun iuran anggota
 Mengalokasikan dana untuk program kerja
 Mancatat setiap anggaran yang keluar atau masuk kas usaha, dan
membukukannya
 Menyusun laporan keuangan untuk evaluasi dan pembagian hasil
usaha
Melihat dari proses pembuatan pudding yang menggunakan sistem produksi
rumahan, maka pembagian tugas antar anggota usaha dipilih berdasarkan
kemampuan, peran, dan akses. Dua orang perempuan, yaitu Vani dan Astri akan
bekerja pada proses produksi / memasak dan mengemas pudding, karena Vani dan
Astri telah memiliki kemampuan dasar memasak sehingga kemungkinan melakukan
kesalahan lebih kecil. Sedangkan satu orang laki laki yaitu Asep akan bertugas
meloper pudding ke kantin sekolah dan perusahaan, karena adanya fasilitas
kendaraan bermotor lebih memudahkan proses megantar puding. Untuk pejualan
secara langsung di kampus / universitas akan dilakukan bersama di waktu senggang
atau saat tidak ada mata kuliah.
3. Actuating (Pengarahan)
Pengarahan merupakan proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut
dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas
yang tinggi. Kegiatan fungsi pengarahan meliputi pengimplementasian proses
kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar
dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan.
Gaya kepemimpinan situasional sesuai untuk kegiatan usaha produksi pudding
sedot. Ketua dituntut untuk memberikan pengarahan dan mampu bekerja sama
dengan bawahannya serta menciptakan suasana kerja yang kondusif agar
bawahannya dapat bekerja sebaik mungkin.

4. Controlling (Pengawasan)
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan
target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan
dunia bisnis yang dihadapi. Kegiatan fungsi pengawasan meliputi pengevaluasian
keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan, dan pencarian alternatif solusi atas berbagai masalah yang
terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.
Asumsi hambatan usaha:
o Penjualan yang dilakukan dengan cara meloper ke warung warung atau
kantin menjadikan pemasaran produk tidak maksimal karena tidak
adanya promosi, sehingga produk yang diloperkan masih ada beberapa
yang tersisa.
o Proses pengemasan yang tidak melelaui sterilisasi mesin menjadikan
produk tidak tahan lama.

Anda mungkin juga menyukai