Anda di halaman 1dari 18

BENTUK-BENTUK DRAMA KLASIK DAN MODERN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dirasah Masrahiyyah

Dosen Pengampu

Dr. Rizqi Handayani, M.A.

Disusun oleh:

Fiagi Febrian Muchairi (11190210000116)


Latifa Hanum (11190210000139)
Della Ardelia Alpha (11190210000114)
Binta Thaila Khotrunnada (11190210000133)

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1443 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang dengan rahmat dan hidayah-Nya,
kami bisa menyelesaikan tugas membuat makalah yang berjudul ”Bentuk-bentuk Drama Klasik
dan Modern” ini dengan baik. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW. beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah menyampaikan petunjuk
bagi umat manusia.

Secara garis besar makalah ini berisi tentang sejarah perkembangan drama dan teater di
barat, genre yang berkembang, serta beberapa tokoh dan karya-karyanya di dunia Barat. Adapun
makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas membuat makalah mata kuliah Dirasah
Masrahiyyah.

Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami, terutama kepada Ibu Dr.
Rizqi Handayani, M.A., selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Semoga dengan dibuatnya
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita dalam bidang masrahiyyah.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekuranagn dan jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan dari para pembaca agar kami dapat
memperbaiki dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................... 2

Daftar Isi .......................................................................................................................... 3

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 5

D. Sistematika Penulisan .................................................................................................. 5


Bab II Pembahasan

A. Drama Klasik

a) Tragedi ................................................................................................................... 7

b) Komedi................................................................................................................... 8

B. Drama Moderen

a) Tragikomedi. .................................................................................................. 9

b) Melodrama. ................................................................................................... 10

c) Farce .............................................................................................................. 10

d) Parodi. ........................................................................................................... 11

e) Satire .............................................................................................................12

f) Musikal. ........................................................................................................ 12

g) Opera ............................................................................................................. 13

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 14

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata – mata sebuah
imitasi. Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan kreatif, pada hakikatnya
adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang
kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi tentang
permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatar
belakangi adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya.
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa. Jadi, yang
termasuk dalam kategori Sastra adalah: Novel cerita/cerpen (tertulis/lisan), syair, pantun,
sandiwara/drama, lukisan/kaligrafi.
Drama / teater adalah salah satu sastra yang amat popular hingga sekarang. Bahkan
di zaman ini telah terjadi perkembangan yang sangat pesat di bidang teater. Contohnya
sinetron, film layar lebar, dan pertunjukan – pertunjukan lain yang menggambarkan
kehidupan makhluk hidup.
Selain itu, seni drama juga telah menjadi lahan bisnis yang luar biasa. Dalam hal ini,
penyelanggara ataupun pemeran akan mendapat keuntungan financial serta menjadi
terkenal, tetapi sebelum sampai ke situ seorang penyelenggara atau pemeran harus menjadi
insan yang profesionalitas agar dapat berkembang terus.
Berdasarkan ulasan di atas, maka penulis membuat makalah ini guna membantu para
pembaca yang ingin menekuni dunia drama.

B. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud drama klasik Tragedi?

2) Apa yang dimaksud drama klasik Komedi?

3) Apa yang dimaksud drama modern Tragikomedi?

4) Apa yang dimaksud drama modern Melodrama?

4
5) Apa yang dimaksud drama modern Farce?

6) Apa yang dimaksud drama modern Parodi?

7) Apa yang dimaksud drama modern Satire?

8) Apa yang dimaksud drama modern Musikal?

9) Apa yang dimaksud drama modern Opera?

C. Tujuan

1) Untuk mengetahui tentang drama klasik dan modern.

2) Untuk mengetahui perbedaan drama klasik dan modern.

3) Untuk mengetahui jenis-jenis drama.

D. Tujuan Penulisan
1. Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang drama klasik dan modern
2. Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang sejarah jenis-jenis drama

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini disusun sebagai berikut:
- Cover
Berisi judul, keterangan pembuatan makalah, logo, nama pemakalah, nama
institusi, tahun akademik.
- Kata Pengantar
Bagian ini berisi prakata singkat pemakalah
- Daftar Isi
Berisi daftar judul bab / sub bab serta nomor halamannya
- Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan serta sistematika penulisan.
- Bab II Pembahasan

5
Bagian ini berisi pembahasan atau materi mengenai perkembangan drama dan
teater di Barat.
- Bab III Penutup
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran.
- Daftar Pustaka
Berisi referensi atau sumber apa saja yang digunakan dalam makalah.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Drama Klasik

a. Tragedi

Tragedi atau duka cerita adalah drama yang penuh kesedihan.1 Pada awalnya
adalah Festival Dyonisos yang diadakan di awal musim semi dan dihadiri ribuan
orang. Dyonisos ini dewa minuman, kesuburan, dan kreativitas. Ia dirayakan dengan
ritual yang melibatkan paduan suara yang mungkin sekali berkeliling di sekitar
mezbah.
Perihal nama “tragedi”, ada beberapa pendapat. Ada yang berpendapat, itu berasal
dari “ode” dan “tragos” yang artinya nyanyian kambing.2 Ada juga yang
mengatakan, “tragos” di sini bukan berarti kambing, melainkan bir. Jadi, ini
nyanyian bir. Karena festival Dyonisos, ialah Dyonisos sang dewa minuman.
Perihal isinya, tragedi memang tentang apa yang sekarang kita mengerti
sebagai kisah tragis. Yaitu, kemalangan dan kehancuran yang bukan persis akibat
kesalahan tokoh. Contohnya, kisah Oidipus.
Di antara teater klasik Yunani, orang umum biasanya tahu nama Oidipus (Oedipus),
tokoh yang membunuh ayah dan menikahi ibunya sendiri. Boleh dibilang, trilogi
tentang Oidipus memang paling terkenal. Trilogi tragedi itu: Oidipus Raja, Oidipus
di Kolonos, dan Antigone, karya Sophokles, dari abad ke-5 SM.3
Menurut mitos Yunani, saat lahir, putra raja Thebes ini diramalkan akan
membunuh ayah dan menikahi ibunya. Untuk menghindari takdir mengerikan itu, ia
pun diasingkan. Setelah dewasa, di suatu perjalanan, ia terlibat pertikaian dan
membunuh lawannya—yang ternyata adalah ayahnya sendiri. Ia tak tahu dan
meneruskan perjalanan. Ia menyelamatkan kota dari monster Sphinx yang jahat dan
akhirnya menikahi ratu, yang sesungguhnya adalah ibunya sendiri. Maka, ia
memenuhi takdir yang telah digariskan.
1
Asul Wiyanto, Terampil bermain drama (Grasindo, 2002), p. 8.
2
Artie Ahmad, ‘Mengenal Filsafat Dari Drama Yunani: Tragedi’, SATUPENA, 2019
<https://satupena.id/2019/07/19/mengenal-filsafat-dari-drama-yunani-tragedi/> [accessed 22 March 2021].
3
Ahmad.
7
Dalam trilogi garapan Sophokles, Oidipus telah menjadi raja dan berhadapan
dengan bencana yang pelan-pelan menyadarkan dia bahwa ia telah membunuh ayah
dan menikahi ibunya. Ia menghukum diri karena cela itu dan berkelana, ditemani
putri-sekaligus-adiknya Antigone, untuk menyambut maut. Kelak, Antigone yang
baik hati juga mati mengenaskan bersama kekasihnya.
Aristoteles, filsuf Yunani, mengatakan bahwa pertunjukan tragedi adalah
sebuah katarsis, yaitu proses pembersihan dari energi dan emosi buruk dengan cara
mengalami dan menyelesaikannya dalam cerita. Ujung cerita berakhir dengan
kedukaan yang mendalam karena maut menjemput tokoh utama. Penonton seolah-
olah ikut menganggung derita yang dialami pelaku utama. Oleh karena itu, tak
jarang penonton ikut merasa sedih dan bahkan juga dapat menangis.4
Kisah tragedi juga mengandung proses penyadaran. Misalnya, dalam
Oidipus Raja, Oidipus jadi menyadari bahwa dialah yang membunuh ayah dan
mengawini ibunya. Aristoteles menyebut proses dari tidak tahu menjadi tahu ini
sebagai anagnorisis. Ini model proses yang penting bagi peralihan kesadaran dari
alam mitos ke rasionalitas.

b. Komedi

Komedi atau suka cerita adalah drama penggeli hati. Drama ini penuh
kelucuan yang menimbulkan tawa penonton.5 Komedi dimaksudkan sebagai drama
yang membawa kabar gembira, misalnya kemenangan perang kepahlawanan, dan
lain-lain. Hal ini sesuai dengan asal kata komedi, yaitu dari kata komoida, artinya
membuat gembira.6 Di Yunani Kuno, jenis komedi dapat dibagi dua macam
berdasarkan tema cerita yang dipentaskan. Komedi jenis pertama bertemakan sosial
politik dan kenegaraan, biasanya dikenal dengan istilah komedi lama, sedangkan
jenis kedua bertemakan permasalahan kehidupan rumah tangga dan kehidupan
keseharian, dikenal sebagai komedi baru. Sebagian orang mengatakan bahwa
komedi adalah drama gelak. Meskipun demikian, sama sekali komedi bukan lawak.
Komedi tetap menuntut nilai-nilai drama. Gelak tawa penonton dibangkitkan lewat
4
Wiyanto, Terampil bermain drama, p. 8.
5
Wiyanto, Terampil bermain drama, p. 8.
6
Kompasiana.com, ‘Drama dan Teater Yunani Kuno’, KOMPASIANA, 2020
<https://www.kompasiana.com/tulangpunggung/5fd7549d8ede487de5108582/drama-dan-teater-yunani-kuno>
[accessed 22 March 2021].
8
kata-kata yang dipilih itulah yang membangkitkan kelucuan. Kelucuan itu sering
mengandung sindiran dan kritik kepada anggota masyarakat tertentu. Karena itu,
bahan yang digunakan diambil dari kejadian-kejadian yang ada dalam masyarakat.
Tokoh-tokoh komedi Yunani kuno:7
1) Aristhopanes (445 - 385 SM), karya-karyanya antara lain Para Perwira,
Lysistrata, dan Burung-burung. Ia merupa- kan tokoh jenis komedi lama.
2) Menander (349 - 291 SM), karyanya yang dikenal hanya satu, yaitu Rasa
Dongkol. la merupakan tokoh komedi baru.
3) Satyr: Yaitu bentuk drama yang berupa komedi ringan dan pendek, bersifat
humor dan parodi terhadap mitologi. Karya Satyre Yunani Kuno yang diketahui
hanya Cyclop karya Euripides.

B. Drama Modern
a. Tragikomedi
Drama ini merupakan perpaduan antara drama tragedi dan drama komedi. Alur
cerita yang disajikan didalamnya mengandung kesedihan yang cukup mendalam namun
didalamnya tak luput dari hal-hal yang menggembirakan dan menggelikan hati. Sedih
dan gembira silih berganti.8 Bercampurnya dua unsur tersebut (tragedi dan komedi)
mengakibatkan timbulnya emosi-emosi yang berbeda dari penonton, terkadang larut
dalam kesedihan, terkadang pula tertawa hingga terbahak-bahak sebagai wujud geli atau
gembira.
Menurut Irwan dalam bukunya Mengenal drama dan teater modern,
tragedikomedi yang merupakan gabungan dari drama tragedi dan komedi, adalah jenis
drama yang bertolak belakang dalam tujuan penulisannya. Drama jenis tragedi lebih
cenderung mencari keagungan pada manusia, sedangkan drama jenis komedi lebih
mencari kelemahan-kelemahan manusia. Permasalahan-permasalahan yang terdapat
pada drama ini biasanya bersifat komedi, yakni kesia-siaan mausia modern dalam
menghadapi kehampaan dan kesunyian hidup akibat arus teknologi, akan tetapi
permasalahan tersebut diungkapkan secara humor pahit, dengan menertawakan

7
Kompasiana.com.
8
Irwan H. Prasetya;, Ensiklopedia Drama dan Teater Modern (CV. Aneka Ilmu, 2010), p. 10, Semarang
<//ebook.pustaka.sumbarprov.go.id/index.php?p=show_detail&id=261&keywords=> [accessed 22 March 2021].
9
kenyataan yang sebenarnya memilukan.
Beberapa contoh drama tragedikomedi yakni :
- Menunggu Godot, Buduanita Botak, dan Pelajaran karya Samuel Becket dan
Eugene Loesco .(Terjemahan)
- Kapai-Kapai karya Arifin C.
b. Melodrama
Melodrama berasal dri bahasa Yunani “melos” (nyanyian) dan drama, adalah
konsepsi atau bagian komposisi, biasanya sebuah drama yang salah satu atau beberapa
aktornya mendeklamasikan uraian drama dengan diiringi musik.9 Pengungkapan
perasaan aktor ditunjukkan melalui ekspresi wajah disertai dengan gerak-gerik tubuh
yang turut diiringi musikJenis drama ini mulai banyak diminati di beberapa negara
seperti Prancis, Inggris, dan Jerman pada pertengahan abad ke 18.
Melodrama juga merupakan lakon yang sentimental dan alur cerita yang
terdapat didalamnya mendebarkan hati dan mengharukan. Karakter yang ditunjukan
pada pementasan jenis drama ini cenderung terbagi jelas antara karakter baik (pahlawan
muda yang berhati mulia, pahlawan wania ynag lugu) dan karakter jelek (tiran). Secara
garis besar tema-tema yang terdapat pada melodrama umumnya bersifat sangat
romantis. Beberapa contoh pertunjukkan yang mengandung jenis drama ini ialah:
- Pygmalion, karya Rousseau.
- Still life, karya Noel Cowrd.

c. Farce
Farce adalah drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
Ceritanya berpola komedi. Gelak tawa dimunculkan lewat kata dan perbuatan. Yang
ditonjolkan dalam drama ini adalah kelucuan yang mengundang gelak tawa agar
penonton merasa senang.10
Contoh drama Indonesia :
Pemeranan tokoh Scapin dalam naskah Akal Bulus Scapin, merupakan perancangan
akting komedi Farce. Bentuk akting komedi ini memfokuskan pencarian bentuk-bentuk

9
Tato Nuryanto, Apresiasi Drama, Cetakan ke-1 (Depok: Rajawali Pers, 2017).
10
Asul Wiyanto, Terampil bermain drama (Grasindo, 2002), p. 9.
10
ekspresi yang lucu tetapi ejekan.11
Contoh drama luar : berjudul The Importance of Being Earnest karya Oscar Wilde.
Contoh dari drama frace atau dagelan yang cukup terkenal yakni berjudul “The
Importnace of Being Earnest” ciptaan Oscar Wilde. Ia merupakan penulis novel, penulis
naskah drama, dan juga penulis puisi berasal dari Irlandia. Ia sebagai penulis yang
paling dikenal dari London di tahun 1890.
Drama Farce merupakan drama yang berhubungan erat dengan komedi.
Bertujuan memancing tawa dan rasa geli dengan cara yang berlebih-lebihhan tanpa
didukung segi psikologis yang mendalam. Perwatakan dan kecerdasan tidak begitu
penting, yang lebih penting adalah kemampuan menciptakan secara tepat situasi yang
lucu. Umumnya agak kasar dan kurang sopan. Oleh sebab itu farce cenderung
menggambarkan tokoh-tokoh yang bandel dan kurang sopan.
Unsur yang dibawa drama ini tetap tentang tawa dan kebahagiaan penontonnya.
Kelucuan itu berasal dari kata dan perbuatan para pemain drama. Hampir sama dengan
komedi, hanya saja genre yang dibuat dalam drama ini berbeda, hanya mementingkan
kelucuan saja. Mencirikan farce: (1) lebih memperlihatkan plot dan situasi daripada
karakteristik, (2) tokoh-tokoh yang ditampilkan mungkin ada, tetapi kemungkinan itu
tipis, (3) menimbulkan atau memancing tawa secara berlebihan atau kelucuan yang
tidak karuan, dan (4) segala yang terjadi diciptakan oleh situasi bukan tokoh.

d. Parodi
Menurut Moeliono (Ed) (2007: 831), parodi adalah karya sastra atau seni yang
dengan sengaja menirukan gaya, kata penulis, atau pencipta lain dengan maksud
mencari efek kejenakaan. Sedangkan menurut Esten, dkk (Ed) (2007: 592), parodi
adalah karya sastra yang di dalamnya terdapat tiruan pemakaian kata, gaya, sikap hati,
gagasan pengarang lain dengan tujuan melucu atau mencemoohkan. Hal itu, dicapai
dengan melebih-lebihkan contoh aslinya. Parodi berasal dari kata Yunani paradoks yang
berarti lagu sebagai tanggapan, akord sumbang. Semula sebuah pentas yang
membayangi sebuah tragedi, kemudian lebih umum, sebuah karya serius yang terkenal
maupun sebuah aliran/ pengarang tertentu. Parodi dapat dianggap sebagai sebuah

11
Dwi Juniarto, ‘PEMERANAN TOKOH SCAPIN DALAM NASKAH AKAL BULUS SCAPIN KARYA
MOLIERE TERJEMAHAN ASRUL SANI’, TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater Dan Sinema, 15.2 (2018)
<https://doi.org/10.24821/tnl.v15i2.3019>.
11
banyolan, tetapi kadang-kadang bernada polemis karena mencapai sebuah karya atau
aliran sebagai kadaluarsa.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa parodi adalah karya sastra yang kata atau kalimat
yang tertulis mempunyai tujuan untuk melucu atau mencemooh dengan meniru
gaya/karya pengarang lain tetapi penyampaiannya dengan cara yang halus, yaitu dengan
cara melucu. Lebih ringkasnya adalah sindiran yang penyampaiannya dengan cara
melucu. Contoh buku drama parodi salah satunya adalah monolog drama yang berjudul
“Matinya Toekang Kritik” karya Agus Noor.
e. Satire
Yaitu bentuk drama yang berupa komedi ringan dan pendek, bersifat humor dan
parodi terhadap mitologi. Karya Satyre Yunani Kuno yang diketahui hanya Cyclop
karya Euripides.12
Satire adalah gaya bahasa untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan
atau merujuk kepada seseorang. Satire biasanya disampaikan dalam
bentuk ironi. sarrkasme, atau parodi. Istilah ini berasal dari frasa dari bahasa
Latin satira atau satura (campuran makanan). Satire memiliki kesamaan fungsi dengan
sarkaseme namun memiliki perbedaan tingkatan. Satire memiliki bentuk yang lebih
halus dibandingkan dengan sarkasme. Sarkasme sendiri cenderung menggunakan kata-
kata yang pedas dan melukai hati. Dikutip dari KBBI, berikut adalah makna yang
dikandung kata sarkasme dan satire.

a. Sarkasme: (penggunaan) kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain; cemoohan
atau ejekan kasar13
b. Satire : gaya bahasa yang dipakai dalam kesusastraan untuk menyatakan sindiran
terhadap suatu keadaan atau seseorang; sindiran atau ejekan.14
Mirip-mirip dengan sarkasme, majas yang satu ini cenderung menggunakan
ungkapan untuk menyindir, alih-alih kata-kata kasar dan keras.
Contoh: “Harga gula sedang mahal sekali, ya? Sungguh, deh, kopi ini pahit sekali!”
f. Musikal
Drama musikal modern merupakan sebuah drama yang dipadukan dengan

12
Kompasiana.com.
13
<https://kbbi.web.id/sarkasme> [accessed 22 March 2021].
14
<https://kbbi.web.id/satire> [accessed 22 March 2021].
12
beberapa seni lain seperti seni tari dan musik dimana seni ini dapat dikembangkan
sesuai dengan tuntutan jaman .
Drama musikal merupakan pertunjukan teater modern yang menggabungkan
seni menyanyi, menari, dan akting. Drama musikal mengedepankan unsure musik,
bernyanyi, dan gerak daripada dialog para pemainnya. Kemampuan aktor dalam drama
musikal tidak hanya pada penghayatan karakter namun juga melalui baris kalimat yang
diucapkan tetapi juga melalui baris kalimat yang diucapkan tetapi juga melalui lagu dan
gerak tari.15 Contoh dari Drama Musikal yang pernah ada di Indonesia yang sempat
terkenal :

- Petualangan Sherina (2000)


- Joshua Oh Joshua (2001)

- Coboy Junior the Movie (2013)

g. Opera
Opera yaitu sebuah drama yang percakapan atau dialognya dinyanyikan dengan
iringan musik. Lagu yang dinyanyikan pemain satu berbeda dengan lagu yang
dinyanyikan pemain lain. Demikian pula irama musik pengiringnya. Drama jenis ini
memang mengutamakan nyanyian dan musik, sedangkan lakonnya hanya sebagai
sarana. Opera merupakan kombinasi antara seni musik, tari, syair, drama, akting, dan
deklamasi. Unsur musik dalam opera dimainkan terus-menerus, dalam bagian-bagian
seperti solo, duet, trio, dan kuartet. Oleh karena itu, dialog dalam opera lebih mirip
sebuah lagu daripada percakapan, dengan akting agak berlebih-lebihan. Opera yang
pendek namanya operet.16

Opera adalah drama yang menggunakan musik dan tarian sebagai ungkapan
perasaan pemainnya. Drama ini sering disebut drama musikal dan menggunakan musik
dalam dialognya. Drama berjudul West Side Story, The Fantasticks, Hair, A Chorus
Line, Les Misérables, The Phantom of the Opera, Rent, The Producers dan Wicked.

15
‘Seni Drama Musikal’, Irawanpraditya, 2013 <https://irawanpraditya.wordpress.com/seni-drama/seni-drama-
musikal/> [accessed 22 March 2021].
16
Wiyanto, Terampil bermain drama, pp. 8–9.
13
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Drama pada mula munculnya hingga saat ini banyak sekali mengalami
perkembangan. Bahkan dari satu jenis drama dapat berkembang hingga menciptakan jenis
drama baru. Beberapa jenis drama yang berkembang hingga saat ini diantaranya ialah
drama kalsik tragedi, drama komedi, drama modern tragedikomedi, drama modern
melodrama, drama modern farce, drama modern parodi, drama modern satire, drama
modern musikal, drama modern opera. Yang diantara drama-drama tersebut tentunya
memiliki sejarah, ciri khas dan keunikannya masing-masing.
Sejarah drama tragedi dapat ditemukan pada pada masa klasik, namun pada masa modern
drama tragedi tersebut berkembang hingga dapat menyatu dengan komedi atau biasa
dikenal dengan drama komedi.
Drama opera yang merupakan cikal bakal terbentuknya drama jenis melodrama
yang mulai muncul pada abad ke 18. Drama parodi merupakan karya sastra atau seni yang
dengan sengaja menirukan gaya, kata penulis atau pencipta lain dengan tujuan mencari efek
kejenakaan. Satire merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan sindiran
terhadap suatu keadaan atau merujuk pada seseorang. Drama musikal modern merupakan
sebuah drama yang dipadukan dengan beberapa seni lain seperti tari dan music. Opera
yakni drama berupa percakapan atau dialognya disampaikan dengan cara dinyanyikan
dengan iringan musik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Artie, ‘Mengenal Filsafat Dari Drama Yunani: Tragedi’, SATUPENA, 2019
<https://satupena.id/2019/07/19/mengenal-filsafat-dari-drama-yunani-tragedi/> [accessed
22 March 2021]

‘Arti Kata Sarkasme - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online’


<https://kbbi.web.id/sarkasme> [accessed 22 March 2021]

‘Arti Kata Satire - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online’ <https://kbbi.web.id/satire>
[accessed 22 March 2021]

Juniarto, Dwi, ‘PEMERANAN TOKOH SCAPIN DALAM NASKAH AKAL BULUS SCAPIN
KARYA MOLIERE TERJEMAHAN ASRUL SANI’, TONIL: Jurnal Kajian Sastra,
Teater Dan Sinema, 15.2 (2018) <https://doi.org/10.24821/tnl.v15i2.3019>

Kompasiana.com, ‘Drama dan Teater Yunani Kuno’, KOMPASIANA, 2020


<https://www.kompasiana.com/tulangpunggung/5fd7549d8ede487de5108582/drama-dan-
teater-yunani-kuno> [accessed 22 March 2021]

Nuryanto, Tato, Apresiasi Drama, Cetakan ke-1 (Depok: Rajawali Pers, 2017)

Prasetya;, Irwan H., Ensiklopedia Drama dan Teater Modern (CV. Aneka Ilmu, 2010), Semarang
<//ebook.pustaka.sumbarprov.go.id/index.php?p=show_detail&id=261&keywords=>
[accessed 22 March 2021]

‘Seni Drama Musikal’, Irawanpraditya, 2013 <https://irawanpraditya.wordpress.com/seni-


drama/seni-drama-musikal/> [accessed 22 March 2021]

Wiyanto, Asul, Terampil bermain drama (Grasindo, 2002)

———, Terampil bermain drama (Grasindo, 2002)

15
REVISI MAKALAH KELOMPOK 2

Pertanyaan:
1. Nama: Maya Rosmiyati
Pertanyaan: Mengapa drama tragedi isinya tentang sedih-sedih, padahal itu kan lagi
merayakan Dewa Dyonisos? Yang mana setiap perayaan adalah untuk menghibur dan
bersenang-senang.
Jawab: Pada awalnya adalah Festival Dyonisos yang diadakan di awal musim semi dan dihadiri
ribuan orang. Dyonisos ini dewa minuman, kesuburan, dan kreativitas. Ia dirayakan dengan
ritual yang melibatkan paduan suara yang berkeliling di sekitar mezbah. Diperkirakan, lama-
lama paduan suara itu berkembang jadi pembacaan cerita oleh satu narator, lantas jadi
pertunjukan dengan tiga aktor, yang masing-masing memainkan lebih dari satu tokoh dengan
bantuan topeng. Paduan suara tetap menjadi unsur khas. Pertunjukan itu dinamai “tragedi”.
Perihal isinya, tragedi memang tentang apa yang sekarang kita mengerti sebagai kisah tragis.
Yaitu, kemalangan dan kehancuran yang bukan persis akibat kesalahan si tokoh. Contohnya,
kisah Oidipus.
Tapi, lebih dari sekadar kisah tragis yang sedih-sedap itu, tragedi dan konteksnya sarat aspek
politik dan filosofis.
Satu, Festival Dyonisos ini dihadiri ribuan orang. Itu adalah tempat pasang gengsi,
pembentukan pendapat umum, dan pengelolaan energi massa. Opini politik paling sering
disampaikan oleh paduan suara.
Dua, para dramawan sering juga merupakan politisi atau tentara. (Tampaknya, ketika itu
hidup belum terlalu terspesialisasi)
Tiga, adalah menarik bahwa mereka menyusun festival dengan rangkaian tiga lakon tragis dan
ditutup dengan satu satir. Satir, berasal dari “satyr”, makhluk setengah manusia setengah hewan
yang sangat kurang ajar. Mereka akan mengejek dan menertawakan banyak hal. Jadi, setelah tiga
tragedi yang menyesakkan dada, penonton dihibur dengan pertunjukan yang lucu dan liar
sehingga boleh tertawa gulung-gulung dan mendapatkan kelegaan.

16
2. Nama: Fauziah Aini
Pertanyaan: Apa perbedaan Parodi dan Komedi?
Jawab: Jika parodi benar-benar dijiplak dari kisah nyata/kejadian yg ada di lingkungan sosial
dan improvisasinya ditambah sedikit. Sedangkan komedi tidak mengambil secara keseluruhan.
Karena, komedi itu meskipun diambil dari kisah nyata di lingkungan sosial, tapi tidak selalu
begitu. Komedi pun sama seperti parodi namun komedi lebih kepada penggunaan kata-kata yg
dipilih untuk membangkitkan kelucuan. Dan komedi juga biasanya bertujuan untuk
menyindir/mengkritik seseorang/pihak/organisasi tertentu.

3. Nama: Wahyu
Pertanyaan: Perbedaan drama klasik dengan drama modern? Dan juga apakah video dari
Youtube sama seperti pertunjukakan Opera? Dan apakah Youtube termasuk ke dalam
drama klasik /modern / yg lainnya?
Jawab:
a. Perbedaan drama klasik dan modern dapat terlihat dari genre, tema, penokohan yang ada didalamnya.
Drama klasik cenderung lebih sering mengangkat cerita bertema tuhan atau dewa, sedangkan drama
modern cenderung lebih banyak mengangkat cerita mengenai kehidupan masyarakat tingkat
menengah dan keadan kehidupan yang ada disekitarnya.
b. Dan juga apakah video dari Youtube sama seperti pertunjukakan Opera?
Jawab: Youtube bukan merupakan bagian dari pertunjukkan opera melainkan drama, namun
memang drama yang dimaksud ada jenis drama yang bergenre komedi.
c. Apakah Youtube termasuk ke dalam drama klasik /modern / yg lainnya?
Jawab: Youtube bukan merupakan salah satu dari jenis-jenis drama yang diseburkan.
Youtube sendiri hanyalah sebuah wadah untuk mempertunjukkan drama/pertunjukkan.

4. Nama: Nur Senoaji


Pertanyaan: Apakah boleh drama farce di simpulkan sebagai drama satire?
Jawab: Boleh saja, karena drama satire adalah drama yang bersifat sindiran tetapi pada
umumnya bersifat komedi. Sedangkan drama farce merupakan drama yang berhubungan erat
dengan komedi yang bertujuan memancing tawa dengan cara yang berlebihan tanpa didukung
segi psikologis yang mendalam. Dalam Farce, adegan komedi melibatkan kontak

17
fisik. Sedangkan satire lebih pada gaya bahasa yang di pakai untuk menyatakan sindiran
terhadap suatu keadaan atau seseorang. Drama satire dapat juga menampilkan banyolan di
samping sifat komedi yang dimilikinya. Dalam lakon wayang, sering di jumpai adegan
Punakawan yang struktur ceritanya longgar dan dapat diklasifikasikan sebagai banyolan atau
farce dan bukan komedi karena komedi memiliki struktur cerita yang serius. Ciri khas yang
membedakan banyolan dengan komedi adalah banyolan hanya mementingkan hasil tertawa yang
diakibatkan oleh lakon yang dibuat selucu mungkin.

18

Anda mungkin juga menyukai