Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH TEKNIK REAKSI KIMIA 1

DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,


TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

Kelompok 5

Aulia Rahmi Harianti (1306370631)

Julianto (1306370682)

Rayhan Hafidz I. (1306409362)

Yukti Nurani (1306370480)

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK, NOVEMBER 2015


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah Teknik Reaksi Kimia 1 berjudul Dehidrasi Butanol Menggunakan Katalis
Campuran SiAl, Tungstated-Zirconia, Niobic Acid, dan Niobium Phosphate ini merupakan
tugas open-ended problem mata kuliah Teknik Reaksi Kimia 1 pada semester 5 ini.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan banyak bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu, sudah selayaknya kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Slamet, M.T. yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyelesaikan makalah ini, dan juga telah membimbing kami.
2. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak
langsung, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena itu,
kami berharap agar mendapatkan kritik dan saran yang positif, dengan harapan
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi, serta berguna di masa yang akan datang. Pada
akhirnya, kami berharap agar makalah ini untuk dapat menjadi salah satu sumber
referensi ilmiah yang bermanfaat besar.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.

Depok, 28 November 2015

Tim Penyusun

2 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………… 2


DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………. 3
ABSTRAK …………………………………………………………………………………………………….. 4
BAB I: PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………… 5
I.1. Profil Butanol ……………………………………………………………………………….. 5
I.2. Profil Butena ………………………………………………………………………………….. 6
BAB II: MEKANISME REAKSI DEHIDRASI BUTANOL …………………………………….. 7
DAN PENENTUAN PERSAMAAN LAJU REAKSI
II.1. Mekanisme Reaksi …………………………………………………………………………. 7
II.2. Reaksi Permukaan Sebagai Tahap Penentu Laju ………………………......... 8
II.3. Adsorpsi Sebagai Tahap Penentu Laju ……………………………………………. 14
II.4. Desorpsi Permukaan Sebagai Tahap Penentu Laju ………………………….. 18
BAB III: KATALIS YANG DIGUNAKAN DAN SET UP REAKTOR ………………………. 22
BAB IV: KESIMPULAN ………………………………………………………………………………….. 23
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………. 24

3 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

ABSTRAK

Butena merupakan bahan baku yang banyak dibutuhkan dalam industri


petrokimia. Butena dapat dibuat dengan melalui berbagai macam proses, diantaranya
melalui proses dehidrasi butanol dengan menggunakan katalis. Reaksi dehidrasi adalah
reaksi pelepasan air dari molekul yang bereaksi. Dengan hilangnya molekul air pada
butanol, maka akan menghasilkan produk berupa butena dan molekul air. Untuk
mempercepat terjadinya proses tersebut, dilakukanlah proses modifikasi perlakuan
proses. Pada proses dehidrasi butanol menjadi butena ini, untuk mempercepat laju dari
reaksi digunakanlah suatu campuran katalis silica alumina (SiAl), Tungstated-Zirconia,
Niobic Acid, dan Niobium Phosphtae yang dibentuk menjadi suatu pellet. Proses
modifikasi ini akan menghasilkan mekanisme proses yang berbeda dengan yang biasa.
Dalam berlangsungnya proses ini, suhu yang diharapkan agar reaksi berlangsung secara
maksimal sebesar 513 K dan tekanan 52 bar dengan menggunakan gas inert He atau H2
dengan laju alir 200-215 cm3/min untuk mengontrol laju alir feed dan sebagai pengatur
konsentrasi pada feed serta dengan volume cairan pada proses yang tetap.

Kata kunci : dehidrasi, butanol, butena, katalis, reaksi, mekanisme, TPL

4 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

BAB I
PENDAHULUAN

Butena mempunyai berbagai peran dalam industri produk kimia, sebagai


contoh dalam produksi kertas dan aspal. Butena dapat dihasilkan dari dehidrasi n-
butanol dengan katalis campuran SiAl, Tungstated-Zirconia, Niobic Acid, dan Niobium
Phosphate pada kondisi operasi tertentu. Mekanisme reaksi dehidrasi butanol dengan
katalis dapat berbentuk bermacam-macam, baik adsorbsi, reaksi permukaan, maupun
desorpsi. Untuk mengetahui teknik penentu laju yang tepat diperlukan mekanisme
reaksi yang tepat sehingga didapatkan parameter yang tepat untuk melakukan reaksi
pada kondisi yang optimum. Pembahasan ini berdasarkan jurnal Dehydration of Butanol
to Butene Over Solid Acid Catalysts in High Water Environement (Ryan M. West, Drew, J
Barden, James A. Dumesic).

I.1. Profil Butanol


n-Butanol merupakan salah satu alkohol, memiliki 4 atom karbon dengan
rumus kimia C4H9OH. N-Butanol dapat diperoleh dari proses fermentasi biomassa
dengan bakteri Clostridium Acetobutylicum. n-Butanol dapat digunakan untuk solvent,
intermediate pada proses sintesis kimia, dan bahan bakar. Karakterisitik n-butanol
dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Karakteristik n-Butanol

Karakteristik Nilai

Rumus molekul C4H9OH /C4H10O

Berat molekul 74.12 g·mol−1

Warna Tidak berwarna

Titik didih 117.7 °C (243.9 °F; 390.8 K)

Titik lebur -89.8 °C (129.6 °F; 183.3 K)

Specific Gravity 0.81 (Air = 1)

5 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

Tekanan Uap 6 mmHg (T = 20°C)

Densitas 0.81 g cm−3

Viskositas 2.573 mPa.s (T=25 °C)

Dehidrasi butanol dengan katalis campuran SiAl, Tungstated-Zirconia, Niobic


Acid, dan Niobium Phosphate menghasilkan butena dan air dengan reaksi sebagai
berikut.

C4H10O C4H8 + H2O


I.2. Profil Butena
Butena merupakan alkena dengan rumus C4H8 yang tidak berwarna. Butena
digunakan pada pembuatan beberapa produk kimia seperti : linear low-density
polyethylene (LLDPE), polypropylene resins, polybutene, butylene oxide , methyl ethyl
ketone (mek), dan dengan cooligomerisasi dari 1-butena dan 2-butena dapat
memproduksi kertas dan aspal. Karakterisik butena dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Karakteristik Butena


Karakteristik Nilai

Rumus molekul C4H8

Berat molekul 56.11 g·mol−1

Warna Tidak berwarna

Titik didih −6.47 °C (20.35 °F; 266.68 K)

Titik lebur −185.3 °C (301.5 °F; 87.8 K)

Specific Gravity 0.577 (T = 25 C) (Air= 1)

Tekanan Uap 3480 mmHg (T= 21 C)

Densitas 2.3655 kg/m3 (T= 25 C)

Viskositas 7.76 Pa

6 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

BAB II
MEKANISME REAKSI DEHIDRASI BUTANOL DAN PENENTUAN
PERSAMAAN LAJU REAKSI

Katalis campuran SiAl, Tungstated-Zirconia, Niobic Acid, dan Niobium Phosphate


dibentuk menjadi pellet, dicampur dengan tumbukan silika dan dipacking dengan
quartz wool end-plugs, dengan kondisi operasi berupa 0.1 mL/min (10%wt 2-butanol
dalam air) pada suhu 513 K dan tekanan 52 bar, volume cairan tetap, serta dialirkan gas
inert He 200-215 cm2/min. Dehidrasi n-butanol dengan katalis ini direaksikan di dalam
reaktor dengan karakterteristik berupa reaktor tubuler dari stainless steel, pada reaktor
terdapat catalyst bed yang dialiri gas inert (He atau H2), gas inert berfungsi sebagai
pengontrol laju alir feed dan sebagai pengatur konsentrasi pada feed., aliran feed adalah
larutan 10% berat 2-butanol dalam air, dan keluaran reaktor langsung terhubung
dengan gc (gas chromatography).

II.1. Mekanisme Reaksi


Ada tiga tahap reaksi zat dengan katalis yaitu absorpsi, reaksi permukaan, dan
desorpsi. Oleh karena itu, penentuan teknik penentu laju dibandingkan dengan tiga
reaksi tersebut, dengan parameter yang paling baik yang diambil. Ada beberapa kriteria
yang akan dilakukan yaitu : 1) menentukan mekanisme reaksi pada reaksi dehidrasi
butanol, 2) menentukan tahap penentu laju pada reaksi dehidrasi butanol, 3)
menentukan persamaan laju reaksi pada reaksi dehidrasi butanol dan
memverifikasinya, dan 4) mengevaluasi parameter pada persamaan laju reaksi
dehidrasi butanol.
Reaksi dehidrasi butanol di atas disederhanakan dengan menggunakan
permisalan sebagai berikut.

n-Butanol Butene + Air

A B + C
Mekanisme reaksi untuk dehidrasi butanol diuraikan menjadi tahapan sebagai
berikut.

7 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

Reaksi Adsorpsi

A+S A.S
Reaksi Surface

A.S + S B.S + C.S


Reaksi Desorpsi

B.S B+S

C.S C+S
Tiap-tiap tahap reaksi di atas akan ditentukan persamaan laju reaksi sebagai
berikut.
Reaksi Adsorpsi

A+S AS rAA = KAA(PACV-CAS/KAA)


Reaksi Reaksi Permukaan

AS + S BS + CS rS = KS(CASCV-CBSCCS/KC)
Reaksi Desorpsi

BS B+S rDC = KDB(CBS-PBCV/KDB)

CS C+S rDC = KDC(CCS-PCCV/KDC)


Dengan :
KAA = konstanta laju reaksi adsorpsi A (butanol)
Ks = konstanta laju reaksi surface
KDB = konstanta laju reaksi desorpsi B (butena)
KD = konstanta laju reaksi desorpsi C (air)
Berikut akan diuraikan pemilihan teknik penentu laju berdasarkan tiga tahapan
reaksi di atas.

II. 2. Reaksi Permukaan Sebagai Tahap Penentu Laju


Reaksi permukaan menggunakan metode initial rate sehingga produk belum
terbentuk sehingga laju reaksi balik = 0.
-rAA = 0 CAS = PA.KAA.CV
-rDB = 0 CBS = PB.CV/KDB

8 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

-rDC = 0 CCS = PC.CV/KDC


Dengan :

Neraca active site untuk reaksi permukaan sebagai berikut.


CT = CV + CAS + CBS + CCS
CT = CV (1 + PAKAA + PBKAB + PCKAC)

Dengan mengetahui nilai per tahap sebelumnya, disubtitusikan ke persamaan


laju reaksi metode initial rate dengan fungsi P dan K, dan kemudian yang
mengandung parameter A, B, dan C, menjadi sebagai berikut.

Dengan persamaan laju reaksi dapat

disederhanakan menjadi sebagai berikut.

Setelah mendapatkan persamaan laju reaksi , dilanjutkan dengan


menverifikasinya dengan literatur (red : jurnal Dehydration of Butanol to Butene Over
Solid Acid Catalysts in High Water Environement (Ryan M. West, Drew, J Barden, James A.
Dumesic).).

9 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

( )

( )

Persamaan laju reaksi dari jurnal Dehydration of Butanol to Butene Over Solid
Acid Catalysts in High Water Environement (Ryan M. West, Drew, J Barden, James A.
Dumesic). sudah sesuai yaitu sebagai berikut.

Setelah diverifikasi, selanjutnya yaitu menganalisis persamaan laju reaksi


tersebut. Berdasarkan persamaan laju yang didapatkan terlihat bahwa : 1) pada reaksi
permukaan terjadi dual site surface reaction ditandai dengan kuadrat penyebut, 2)
terjadi adsorpsi terhadap butanol ditandai dengan adanya butanol sebagai reaktan di
penyebut, dan 3) terjadi desorpsi pada butena dan air sebagai produk ditandai adanya
butena dan air sebagai produk di pembilang dan penyebut.
Selanjutnya, mengevaluasi parameter. Karena persaman laju reaksi tidak
linerarsehingga harus dilinearisasi. Untuk memudahkan linearisasi digunakan metode
initial rate, dimana laju reaksi balik dianggap nol.

KsKAACT2 dianggap = k, persamaan menjadikan fungsi dan untuk


menda[atkan variabel dependen dan independen, seperti data yang diketahui dari tesis
yang ditulis oleh J.F. Maurer, Ph.D dari University of Michigan, sebagai berikut.

10 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

Dari persamaan linear di atas, didapatkan sebagai axix dan sebagai basis

√ . Data didapatkan dalam Tabel 3 yang merupakan interprestasi dari grafik.

Gambar 1. Grafik PA terhadap rA dehidrasi butanol dengan katalis campuran SiAl,


Tungstated-Zirconia, Niobic Acid, dan Niobium Phosphate.
(Sumber : J.F. Maurer, Ph.D. thesis, University of Michigan)

Tabel 3. Data PA terhadap rA dehidrasi butanol dengan katalis campuran SiAl,


Tungstated-Zirconia, Niobic Acid, dan Niobium Phosphate
-r’ PAO [PAO/(-r’)]0.5

0 0 -

0.275 4.5 4.05

0.5 27 6.45

0.77 54 8.14

0.77 112 12.06

11 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

0.5 229 21.4

Dengan menggunakan Polymath, dengan metode regresi linear, grafik dan hasil
parameter dapat dicari. Berikut hasil dari polymath disajikan dalam bentuk gambar.

Gambar 2. Data yang akan diregresi

Gambar 3. Grafik PA terhadap √ pada TPL reaksi permukaan

12 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

Gambar 4. Parameter dari hasil regresi pada TPL reaksi permukaan

Dengan a0 sebagai gradien dan a1 sebagai intercept didapatkan persaman


lengakp laju reaksi linearisasi sebagai berikut.

Sehingga didapatkan dan . Kemudian nilai


tersebut disubtitusikan ke persamaan laju reaksi awal.

13 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

II. 3. Adsorpsi Sebagai Tahap Penentu Laju


 Reaksi Adsorpsi

 Reaksi Permukaan

 Reaksi Desorpsi

Tahap Penentu Laju (TPL) adalah Reaksi Adsorpsi

14 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

Neraca Active Site

( )

( )

Subtitusi Neraca Active Site dengan persamaan TPL

( )

15 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

( )

( )
( )

Metode initial rate (laju reaksi balik dianggap 0)

( )
( )

Dengan menggunakan Polymath, dengan metode regresi linear, grafik dan hasil
parameter dapat dicari. Data yang digunakan adalah data tabel 3. Berikut hasil dari
polymath disajikan dalam bentuk gambar.

Gambar 5. Data yang akan diregresi

16 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

Gambar 6. Parameter dari hasil regresi pada TPL adsorpsi

Gambar 7. Grafik PA terhadap √ TPL adsorpsi

Berdasarkan hasil regresi, TPL berikut tidak akurat dikarenakan

 Nilai R2 yang sangat kecil (jauh dari 1)


 Nilai 95% confidence pada a0 dan a1 melebihi nilai a0 dan a1 itu sendiri

17 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

II. 4. Desorpsi Sebagai Tahap Penentu Laju

Mekanisme Reaksi

Penurunan laju setiap Reaksi

 Mengasumsi Bahwa TPL ada laju Desorpsi B

( )

( )

( )

Mencari

18 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

Subtitusi

Mencari dengan persamaan active site

Subtitusi Persamaan

( )

19 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

( )

Metode diatas tidak dapat diregresi karena pada saat menggunakan metode
Initial rates (sesuai data yang didapatkan) belum terbentuk komponen B dan C,
sedangkan pada semua komponen penyebut memiliki nilai 0 disemua suku, sehingga
persamaan diatas bukan TPL yang tepat

 Mengasumsi Bahwa TPL ada laju Desorpsi C

( )

( )

( )

Mencari

Subtitusi

Mencari dengan persamaan active site

20 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

Subtitusi Persamaan

( )

( )

Metode diatas tidak dapat diregresi karena pada saat menggunakan metode
Initial rates (sesuai data yang didapatkan) belum terbentuk komponen B dan C,
sedangkan pada semua komponen penyebut memiliki nilai 0 disemua suku, sehingga
persamaan diatas bukan TPL yang tepat

21 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

BAB III
KATALIS YANG DIGUNAKAN DAN SET UP REAKTOR

Katalis yang digunakan dibuat dalam bentuk catalyst bed di dalam reaktor.
Catalyst bed yang terdapat dalam reaktor merupakan campuran dari SiAl,
Tungstenstated-zirconia, MgO zirconia, Niobic acid, dan Niobic phosphate yang dibentuk
menjadi pellet. Catalyst bed dibuat dengan mencampurkan pellet dari katalis-katalis
tersebut dengan silika yang telah ditumbuk dan di-pack-ing dengan quartz wool end-
plugs.
Reaktor yang digunakan adalah reaktor tubuler yang terbuat dari stainless steel.
Terdapat dua aliran masuk ke reaktor, yaitu aliran feed dan aliran gas inert berupa He
atau H2. Aliran feed adalah aliran yang akan dianalisis dan aliran gas inert berfungsi
sebagai pengontrol laju alir feed dan sebagai pengatur konsentrasi air pada feed. Laju
alir dan konsentrasi air pada feed sangat berpengaruh terhadap laju reaksi dehidrasi
alkohol tersebut.
Aliran keluar reaktor langsung terhubung dengan GC (Gas Chromatography)
yang berguna untuk menganalisis keluaran reaktor tubuler. Reaktor dioperasikan pada
temperatur dan tekanan tetap. Temperatur operasi reaktor adalah 513 K dan tekanan
operasi reaktor adalah 52 atm.

22 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapatkan dari pembahasan dehidrasi butanol ini adalah:


 Reaktor yang digunakan tipe tubular yang terbuat dari stainless steel.
 Reaktor dioperasikan pada temperatur dan tekanan tetap, dengan temperatur
operasi reaktor adalah 513 K dan tekanan operasi reaktor adalah 52 atm.
 Katalis yang digunakan adalah campuran dari SiAl, Tungstenstated-zirconia,
MgO-zirconia, Niobic acid, dan Niobic phosphate yang dibentuk menjadi pellet.
 Mekanisme reaksi yang terjadi terdiri dari satua dsorpsi, surface reaction and
desorpsi.
 TPL pada mekanisme ini ialah surface reaction.
 Persamaan laju yang didapatkan:

( )

 Persamaan laju menggunakan metode initial rate:

23 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia


DEHIDRASI BUTANOL MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN SiAl,
TUNGSTATED-ZIRCONIA, NIOBIC ACID, DAN NIOBIUM PHOSPHATE

DAFTAR PUSTAKA

Foggler, Scott. 2006. Elements of Chemical Reaction Engineering, 4th edition. New York:
Pearson Education, Inc.
Levenspiel, Octave. 1999. Chemical Reaction Engineering, 3rd edition. New York: John
Wiley & Sons, Inc.
Davis, Rovert E. , Davis, Robert J. . 2003. Fundamental of Chemical Reaction Engineering.
New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
West, Ryan M. , Braden, Drew J. , Dumesic, James A. 2009. Dehydration of butanol to
butane over solid acid catalyst in high water environtments. Journal of Cataysis
262 (2009) 134-143. (Available at ScienceDirect).

24 Teknik Reaksi Kimia 1 - 2015 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai