Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN 3

PSIKOLINGUISTIK

Disusun oleh:

Condro Ayu Mukti Kuncoro ; 200211605203 ; Off R B ; Angkatan 2020

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MALANG
2021
IDENTITAS JURNAL DAN BUKU
1. Chaer, Abdul, 2003, Psikolinguistik Kajian Teoritis, Rineka Cipta, Jakarta.
2. Hijriah, Umi. 2016. Teori Belajar Bahasa. diakses pada 10 September 2021.
3. Saepudin. 2018. TEORI LINGUISTIK DAN PSIKOLOGI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA. Sulawesi Selatan : IAIN
Parepare.
4. Triwahyuni, Elvi.Dkk.2018.Peranan Konsep Teori Behavioristik B. F. Skinner terhadap Motivasi dalam Menghadiri
Persekutuan Ibadah. Makassar : Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Jaffray Makassar.
MATERI PENJELASAN DALAM JURNAL PERCONTOHAN DALAM JUR
Jurnal 2 Teori Tokoh aliran ini adalah John B. Watson (1878 – Untuk membuktikan kebenaran teorin
Behaviorisme 1958) yang di Amerika dikenal sebagai bapak mengadakan eksperimen terhadap Alb
behaviorisme. Teorinya menekankan perhatian bayi berumur sebelas bulan. Pada mul
pada aspek yang dirasakan secara langsung pada adalah bayi yang gembira dan tidak ta
perilaku berbahasa serta hubungan antara senang bermain-main dengan tikus pu
stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya. halus. Dalam eksperimennya, Watso
Menurut teori ini, semua perilaku, termasuk proses pembiasaannya dengan cara
tindak balas (respons) ditimbulkan oleh adanya sebatang besi dengan sebuah palu setiap
rangsangan (stimulus). Jika rangsangan telah mendekati dan ingin memegang tikus
diamati dan diketahui maka gerak balas pun Akibatnya, tidak lama kemudian Alb
dapat diprediksikan. Watson juga dengan tegas takut terhadap tikus putih juga kelinci pu
menolak pengaruh naluri (instinct) dan kesadaran terhadap semua benda berbulu putih, ter
terhadap perilaku. Jadi setiap perilaku dapat dan topeng sinterklas yang berjang
dipelajari menurut hubungan stimulus - respons. Dengan demikian dapat disimpulk
Menurut Skinner, perilaku verbal adalah perilaku pembiasaan dapat mengubah perilaku
yang dikendalikan oleh akibatnya. Bila akibatnya secara nyata.
itu hadiah, perilaku itu akan terus dipertahankan. Seorang behavioris menganggap bahw
Kekuatan serta frekuensinya akan terus berbahasa yang efektif merupakan ha
dikembangkan. Bila akibatnya hukuman, atau tertentu yang dikuatkan. Respons itu ak
bila kurang adanya penguatan, perilaku itu akan kebiasaan atau terkondisikan, baik re
diperlemah atau pelan-pelan akan disingkirkan. berupa pemahaman atau respons yan
ujaran. Seseorang belajar memahami uj
mereaksi stimulus secara memadai dan m
penguatan untuk reaksi itu.Contoh imp
ini ialah bahwa guru harus berhati-
menentukan jenis hadiah dan hukuman.
mengetahui benar kesenangan siswanya
harus benar-benar sesuatu yang tidak d
dan sebaliknya hadiah merupakan hal
disukai anak. Jangan sampai anak di
menganggapnya sebagai hukuman atau
apa yang menurut guru adalah hukuman
dianggap sebagai hadiah.
Jurnal 1 dan 4 Kajian Teori Menurut Skinner manusia adalah sekumpulan Percobaan Skiner dikenal dengan pe
B.F Skinner reaksi unik yang sebagian diantaranya telah ada tentang perilaku binatang yang terke
dan secara genetis diturunkan dari satu generasi kotak Skinner. Teori Skinner tentan
ke generasi berikutnya. Pengkondisian yang kita verbal merupakan perluasan teorinya ten
alami dari lingkungan sosial menentukan yang disebutnya operant conditioning.
“pengalaman” yakni sekumpulan perilaku yang mengacu pada kondisi ketika manusia a
sudah ada. Jadi manusia adalah produk dari mengirimkan respons atau operant (
lingkungannya (Husen, 2003: 115). Skinner sebuah kalimat) tanpa adanya stim
percaya bahwa keperibadian dapat dipahami tampak. Operant itu dipertahanka
dengan mempertimbangkan perkembangan penguatan. Misalnya, jika seorang
tingkah laku dalam hubungannya yang terus- mengatakan minta susu dan ora
menerus dengan lingkungannya. Ciri dari teori ini memberinya susu, maka operant itu
adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian Dengan perulangan yang terus mene
kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan semacam itu akan terkondisikan.
lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi Menurut Skinner, perilaku verbal adal
atau respon, menekankan pentingnya latihan, yang dikendalikan oleh akibatnya. Bil
mementingkan mekanisme hasil belajar, itu hadiah, perilaku itu akan terus dip
mementingkan peranan kemampuan dan hasil Kekuatan serta frekuensinya ak
belajar yang diperoleh adalah munculnya dikembangkan. Bila akibatnya hukuma
perilaku yang diinginkan. Studi Skinner tentang kurang adanya penguatan, perilaku
pembelajaran berpusat pada tingkah laku dan diperlemah atau pelan-pelan akan dising
konsekuensi-konsekuensinya (Sagala, 2009: 16). Sebagai contoh dapat kita saksikan per
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari anak di sekeliling kita. Ada anak kec
manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan meminta es pada ibunya. Tetapi, kar
yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, yakin dan percaya bahwa es itu m
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, pemanis buatan maka sang ibu tidak
membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat permintaan anaknya. Sang anak terus
disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku Tetapi sang ibu bersikukuh tidak
manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas permintaannya. Lama kelamaan tangis a
manusia, baik yang diamati langsung, maupun akan reda dan lain kali tidak akan minta
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar itu lagi kepada ibunya, apalagi dengan
(Notoatmodjo2003: 114). Pendekatan behavioral Seandainya anak itu kemudian
berpijak pada anggapan bahwa kepribadian keinginannya oleh ibunya, apa yang te
manusia adalah hasil bentukan dari lingkungan kesempatan yang lain sang anak akan m
tempat ia berada. Dengan anggapan ini, Apabila ibunya tidak meluluskannya m
pendekatan behavioral mengabaikan faktor menangis dan terus menangis seb
pembawaan manusia yang dibawa sejak lahir, menangis ia akan mendapatkan es. K
seperti perasaan, insting, kecerdasan, bakat, dan memberi es lagi maka perbuatan m
lain-lain. Manusia dianggap sebagai produk dikuatkan. Pada kesempatan lain dia aka
lingkungan sehingga manusia menjadi jahat, manakala ia meminta sesuatu pada ibuny
beriman, penurut, berpandangan kolot, serta
ekstrem sebagai bentukan lingkungannya.
(Endraswara2008 :56-57).
Skinner memandang reward (hadiah) atau
reinforcement (penguatan) sebagai unsur yang
paling penting dalam proses belajar. Kita
cenderung untuk belajar suatu respons jika diikuti
oleh reinforcement (penguat). Skinner lebih
memilih istilah reinforcement dari pada reward,
ini dikarenakan reward diinterpretasikan sebagai
tingkah laku subjektif yang dihubungkan dengan
kesenangan, sedangkan reinforcement adalah
istilah yang netral. Skinner dalam teorinya bahwa
individu cenderung untuk belajar suatu respon
jika segera diikuti oleh penguatan. Penguat
positif adalah rangsangan yang memperkuat atau
mendorong suatu tindak balas. Sedangkan
penguatan negatif ialah penguatan yang
mendorong individu untuk menghindari suatu
tindakan balas tertentu yang tidak memuaskan.
Penguat harus berdekatan dengan respon
seseorang, yaitu penguat seharusnya terjadi
ketika respon yang diinginkan telah terjadi. Teori
ini lebih menitikberatkan pada tingkah laku aktor
dan lingkungan. Dalam Behaviorisme
Skinner,pikiran sadar atau tidak sadar tidak
diperlukan untuk menjelaskan perilaku dan
perkembangan. Oleh karena itu para Behvioris
yakin bahwa perkembangan dipelajari dan sering
berubah sesuai dengan pengalaman-pengalaman
lingkungan. Pendekatan behavior bertujuan untuk
menghilangkan tingkah laku yang salah dan
membentuk tingkah laku baru. Pendekatan
tingkah laku dapat digunakan dalam
menyembuhkan berbagai gangguan tingkah laku
dari yang sederhana hingga yang kompleks, baik
individual maupun kelompok.
Skinner menyarankan penerapan cara pemberian
penguatan komponen tingkah laku seperti
menunjukkan perhatian pada stimulus dan
melakukan studi yang cocok terhadap tingkah
laku. Hukuman harus dihindari karena adanya
hasil sampingan yang bersifat emosional dan
tidak menjamin timbulnya tingkah laku positif
yang diinginkan. kelemahan Skinner adalah:
(1) proses belajar dipandang dapat diamati,
padahal belajar adalah proses kegiatan
mental yang tidak dapat disaksikan dari
luar.
(2) proses belajar dipandang bersifat
otomatis-mekanis padahal setiap siswa
memiliki kemampuan mengatur diri yang
bersifat kognitif sehingga bisa menolak
ataupun merespon.
(3) proses belajar manusia dianalogikan
dengan perilaku hewan yang sangat sulit
diterima karena memilik perbedaan baik
secara psikis maupun fisik.
Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam
pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk
mencapai tujuan. Motivasi merupakan motor
penggerak dalam perbuatan. Motivasi
digolongkan menjadi dua, yakni motivasi
intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah
motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
setiap diri individu sudah ada dorongan
melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah suatu keinginan untuk
mengerjakan suatu tujuan yang diakibatkan oleh
imbalan-imbalan yang bersifat eksternal seperti
uang, atau popularitas.
Jurnal 3 Teori Teori yang tak kalah menariknya untuk kita kaji Contoh dalam kehidupan sehari-hari ad
pembiasaan adalah teori pembiasaan klasik dari Pavlov belajar naik sepeda atau dalam bel
klasik dari (1848-1936) yang merupakan teori stimulus– adalah dalam pengucapan kata-kata sulit
Pavlov respons yang pertama menjadi dasar lahirnya yang diulang terus menerus lama-kela
teori-teori stimulus–respons yang lainnya. Pavlov berhasil.
berpendapat bahwa pembelajaran merupakan
rangkaian panjang dari responsrespons yang
dibiasakan. Menurut teori pembiasaan klasik ini
kemampuan seseorang untuk membentuk
respons-respons yang dibiasakan berhubungan
erat dengan jenis sistem yang digunakan. Teori
ini percaya adanya perbedaanperbedaan yang
dibawa sejak lahir dalam kemampuan belajar.
Respons yang dibiasakan dapat diperkuat dengan
ulangan-ulangan teratur dan intensif. Pavlov tidak
percaya dengan pengertian atau pemahaman atau
apa yang disebut insight (kecepatan melihat
hubungan-hubungan di dalam pikiran). Jadi dapat
dikatakan bagi Pavlov respons yang dibiasakan
adalah unit dasar pembelajaran yang paling baik.
Teori Pavlov tersebut di Teori Pavlov tersebut
didukung pula oleh Thorndike (1874-1919) yang
menghasilkan teori penghubungan atau dikenal
dengan trial and error. Teori ini didasarkan pada
sebuah eksperimen yang tak jauh berbeda dengan
Pavlov. Thorndike menggunakan kucing sebagai
sarana eksperimennya yang berhasil membuka
engsel dengan cara dibiasakan dan dihubung-
gubungkan. Dari hasil eksperimen itu, Thorndike
berpendapat bahwa pembelajaran merupakan
suatu proses menghubung-hubungkan di dalam
sistem saraf dan tidak ada hubungannya dengan
insight atau pengertian. Yang dihubungkan
adalah peristiwa-peristiwa fisik dan mental dalam Upaya lain untuk mendukung teori b
pembelajaran itu. Yang dimaksud dengan dalam pemerolehan bahasa dilakuka
peristiwa fisik adalah segala rangsangan (1953). Dia menjelaskan bahwa proses p
(stimulus) dan gerak balas (respons). Sedangkan semantic (makna) didasarkan pada te
peristiwa mental adalah segala hal yang dirasakan atau penengah. Menurutnya, makna
oleh pikiran (akal). Thorndike menemukan hasil proses pembelajaran dan
hukum latihan (the law of exercise) dan hukum seseorang dan merupakan medi
akibat (the law of effect) yang kita kenal melambangkan sesuatu. Makna seba
sekarang dengan reinforcement atau penguatan. mediasi pelambang dan merupakan
yang distingtif dari keseluruhan respo
suatu objek yang dibiasakan pada kata
itu, atau persepsi untuk objek itu : O
memperkenalkan konsep sign (tanda a
sehubungan dengan makna.
Pendapat para ahli psikologi behavio
menekankan pada observasi empirik
ilmiah hanya dapat menjelaskan
pemerolehan dan belajar bahasa tapi r
bahasa yang sangat luas masih tetap tak
DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul, 2003, Psikolinguistik Kajian Teoritis, Rineka Cipta, Jakarta.


Hijriah, Umi. 2016. Teori Belajar Bahasa. diakses pada 10 September 2021.
Saepudin. 2018. TEORI LINGUISTIK DAN PSIKOLOGI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA. Sulawesi Selatan : IAIN Parepare.
Triwahyuni, Elvi.Dkk.2018.Peranan Konsep Teori Behavioristik B. F. Skinner terhadap Motivasi dalam Menghadiri Persekutuan
Ibadah. Makassar : Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Jaffray Makassar

Anda mungkin juga menyukai