0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori psikolinguistik khususnya teori behaviorisme John Watson dan teori belajar B.F. Skinner. Teori-teori tersebut menekankan pengaruh lingkungan terhadap perilaku manusia dan bagaimana stimulus dan respons dapat membentuk perilaku bahasa melalui proses penguatan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori psikolinguistik khususnya teori behaviorisme John Watson dan teori belajar B.F. Skinner. Teori-teori tersebut menekankan pengaruh lingkungan terhadap perilaku manusia dan bagaimana stimulus dan respons dapat membentuk perilaku bahasa melalui proses penguatan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori psikolinguistik khususnya teori behaviorisme John Watson dan teori belajar B.F. Skinner. Teori-teori tersebut menekankan pengaruh lingkungan terhadap perilaku manusia dan bagaimana stimulus dan respons dapat membentuk perilaku bahasa melalui proses penguatan.
Condro Ayu Mukti Kuncoro ; 200211605203 ; Off R B ; Angkatan 2020
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG 2021 IDENTITAS JURNAL DAN BUKU 1. Chaer, Abdul, 2003, Psikolinguistik Kajian Teoritis, Rineka Cipta, Jakarta. 2. Hijriah, Umi. 2016. Teori Belajar Bahasa. diakses pada 10 September 2021. 3. Saepudin. 2018. TEORI LINGUISTIK DAN PSIKOLOGI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA. Sulawesi Selatan : IAIN Parepare. 4. Triwahyuni, Elvi.Dkk.2018.Peranan Konsep Teori Behavioristik B. F. Skinner terhadap Motivasi dalam Menghadiri Persekutuan Ibadah. Makassar : Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Jaffray Makassar. MATERI PENJELASAN DALAM JURNAL PERCONTOHAN DALAM JUR Jurnal 2 Teori Tokoh aliran ini adalah John B. Watson (1878 – Untuk membuktikan kebenaran teorin Behaviorisme 1958) yang di Amerika dikenal sebagai bapak mengadakan eksperimen terhadap Alb behaviorisme. Teorinya menekankan perhatian bayi berumur sebelas bulan. Pada mul pada aspek yang dirasakan secara langsung pada adalah bayi yang gembira dan tidak ta perilaku berbahasa serta hubungan antara senang bermain-main dengan tikus pu stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya. halus. Dalam eksperimennya, Watso Menurut teori ini, semua perilaku, termasuk proses pembiasaannya dengan cara tindak balas (respons) ditimbulkan oleh adanya sebatang besi dengan sebuah palu setiap rangsangan (stimulus). Jika rangsangan telah mendekati dan ingin memegang tikus diamati dan diketahui maka gerak balas pun Akibatnya, tidak lama kemudian Alb dapat diprediksikan. Watson juga dengan tegas takut terhadap tikus putih juga kelinci pu menolak pengaruh naluri (instinct) dan kesadaran terhadap semua benda berbulu putih, ter terhadap perilaku. Jadi setiap perilaku dapat dan topeng sinterklas yang berjang dipelajari menurut hubungan stimulus - respons. Dengan demikian dapat disimpulk Menurut Skinner, perilaku verbal adalah perilaku pembiasaan dapat mengubah perilaku yang dikendalikan oleh akibatnya. Bila akibatnya secara nyata. itu hadiah, perilaku itu akan terus dipertahankan. Seorang behavioris menganggap bahw Kekuatan serta frekuensinya akan terus berbahasa yang efektif merupakan ha dikembangkan. Bila akibatnya hukuman, atau tertentu yang dikuatkan. Respons itu ak bila kurang adanya penguatan, perilaku itu akan kebiasaan atau terkondisikan, baik re diperlemah atau pelan-pelan akan disingkirkan. berupa pemahaman atau respons yan ujaran. Seseorang belajar memahami uj mereaksi stimulus secara memadai dan m penguatan untuk reaksi itu.Contoh imp ini ialah bahwa guru harus berhati- menentukan jenis hadiah dan hukuman. mengetahui benar kesenangan siswanya harus benar-benar sesuatu yang tidak d dan sebaliknya hadiah merupakan hal disukai anak. Jangan sampai anak di menganggapnya sebagai hukuman atau apa yang menurut guru adalah hukuman dianggap sebagai hadiah. Jurnal 1 dan 4 Kajian Teori Menurut Skinner manusia adalah sekumpulan Percobaan Skiner dikenal dengan pe B.F Skinner reaksi unik yang sebagian diantaranya telah ada tentang perilaku binatang yang terke dan secara genetis diturunkan dari satu generasi kotak Skinner. Teori Skinner tentan ke generasi berikutnya. Pengkondisian yang kita verbal merupakan perluasan teorinya ten alami dari lingkungan sosial menentukan yang disebutnya operant conditioning. “pengalaman” yakni sekumpulan perilaku yang mengacu pada kondisi ketika manusia a sudah ada. Jadi manusia adalah produk dari mengirimkan respons atau operant ( lingkungannya (Husen, 2003: 115). Skinner sebuah kalimat) tanpa adanya stim percaya bahwa keperibadian dapat dipahami tampak. Operant itu dipertahanka dengan mempertimbangkan perkembangan penguatan. Misalnya, jika seorang tingkah laku dalam hubungannya yang terus- mengatakan minta susu dan ora menerus dengan lingkungannya. Ciri dari teori ini memberinya susu, maka operant itu adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian Dengan perulangan yang terus mene kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan semacam itu akan terkondisikan. lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi Menurut Skinner, perilaku verbal adal atau respon, menekankan pentingnya latihan, yang dikendalikan oleh akibatnya. Bil mementingkan mekanisme hasil belajar, itu hadiah, perilaku itu akan terus dip mementingkan peranan kemampuan dan hasil Kekuatan serta frekuensinya ak belajar yang diperoleh adalah munculnya dikembangkan. Bila akibatnya hukuma perilaku yang diinginkan. Studi Skinner tentang kurang adanya penguatan, perilaku pembelajaran berpusat pada tingkah laku dan diperlemah atau pelan-pelan akan dising konsekuensi-konsekuensinya (Sagala, 2009: 16). Sebagai contoh dapat kita saksikan per Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari anak di sekeliling kita. Ada anak kec manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan meminta es pada ibunya. Tetapi, kar yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, yakin dan percaya bahwa es itu m menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, pemanis buatan maka sang ibu tidak membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat permintaan anaknya. Sang anak terus disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku Tetapi sang ibu bersikukuh tidak manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas permintaannya. Lama kelamaan tangis a manusia, baik yang diamati langsung, maupun akan reda dan lain kali tidak akan minta yang tidak dapat diamati oleh pihak luar itu lagi kepada ibunya, apalagi dengan (Notoatmodjo2003: 114). Pendekatan behavioral Seandainya anak itu kemudian berpijak pada anggapan bahwa kepribadian keinginannya oleh ibunya, apa yang te manusia adalah hasil bentukan dari lingkungan kesempatan yang lain sang anak akan m tempat ia berada. Dengan anggapan ini, Apabila ibunya tidak meluluskannya m pendekatan behavioral mengabaikan faktor menangis dan terus menangis seb pembawaan manusia yang dibawa sejak lahir, menangis ia akan mendapatkan es. K seperti perasaan, insting, kecerdasan, bakat, dan memberi es lagi maka perbuatan m lain-lain. Manusia dianggap sebagai produk dikuatkan. Pada kesempatan lain dia aka lingkungan sehingga manusia menjadi jahat, manakala ia meminta sesuatu pada ibuny beriman, penurut, berpandangan kolot, serta ekstrem sebagai bentukan lingkungannya. (Endraswara2008 :56-57). Skinner memandang reward (hadiah) atau reinforcement (penguatan) sebagai unsur yang paling penting dalam proses belajar. Kita cenderung untuk belajar suatu respons jika diikuti oleh reinforcement (penguat). Skinner lebih memilih istilah reinforcement dari pada reward, ini dikarenakan reward diinterpretasikan sebagai tingkah laku subjektif yang dihubungkan dengan kesenangan, sedangkan reinforcement adalah istilah yang netral. Skinner dalam teorinya bahwa individu cenderung untuk belajar suatu respon jika segera diikuti oleh penguatan. Penguat positif adalah rangsangan yang memperkuat atau mendorong suatu tindak balas. Sedangkan penguatan negatif ialah penguatan yang mendorong individu untuk menghindari suatu tindakan balas tertentu yang tidak memuaskan. Penguat harus berdekatan dengan respon seseorang, yaitu penguat seharusnya terjadi ketika respon yang diinginkan telah terjadi. Teori ini lebih menitikberatkan pada tingkah laku aktor dan lingkungan. Dalam Behaviorisme Skinner,pikiran sadar atau tidak sadar tidak diperlukan untuk menjelaskan perilaku dan perkembangan. Oleh karena itu para Behvioris yakin bahwa perkembangan dipelajari dan sering berubah sesuai dengan pengalaman-pengalaman lingkungan. Pendekatan behavior bertujuan untuk menghilangkan tingkah laku yang salah dan membentuk tingkah laku baru. Pendekatan tingkah laku dapat digunakan dalam menyembuhkan berbagai gangguan tingkah laku dari yang sederhana hingga yang kompleks, baik individual maupun kelompok. Skinner menyarankan penerapan cara pemberian penguatan komponen tingkah laku seperti menunjukkan perhatian pada stimulus dan melakukan studi yang cocok terhadap tingkah laku. Hukuman harus dihindari karena adanya hasil sampingan yang bersifat emosional dan tidak menjamin timbulnya tingkah laku positif yang diinginkan. kelemahan Skinner adalah: (1) proses belajar dipandang dapat diamati, padahal belajar adalah proses kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. (2) proses belajar dipandang bersifat otomatis-mekanis padahal setiap siswa memiliki kemampuan mengatur diri yang bersifat kognitif sehingga bisa menolak ataupun merespon. (3) proses belajar manusia dianalogikan dengan perilaku hewan yang sangat sulit diterima karena memilik perbedaan baik secara psikis maupun fisik. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan motor penggerak dalam perbuatan. Motivasi digolongkan menjadi dua, yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah suatu keinginan untuk mengerjakan suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan yang bersifat eksternal seperti uang, atau popularitas. Jurnal 3 Teori Teori yang tak kalah menariknya untuk kita kaji Contoh dalam kehidupan sehari-hari ad pembiasaan adalah teori pembiasaan klasik dari Pavlov belajar naik sepeda atau dalam bel klasik dari (1848-1936) yang merupakan teori stimulus– adalah dalam pengucapan kata-kata sulit Pavlov respons yang pertama menjadi dasar lahirnya yang diulang terus menerus lama-kela teori-teori stimulus–respons yang lainnya. Pavlov berhasil. berpendapat bahwa pembelajaran merupakan rangkaian panjang dari responsrespons yang dibiasakan. Menurut teori pembiasaan klasik ini kemampuan seseorang untuk membentuk respons-respons yang dibiasakan berhubungan erat dengan jenis sistem yang digunakan. Teori ini percaya adanya perbedaanperbedaan yang dibawa sejak lahir dalam kemampuan belajar. Respons yang dibiasakan dapat diperkuat dengan ulangan-ulangan teratur dan intensif. Pavlov tidak percaya dengan pengertian atau pemahaman atau apa yang disebut insight (kecepatan melihat hubungan-hubungan di dalam pikiran). Jadi dapat dikatakan bagi Pavlov respons yang dibiasakan adalah unit dasar pembelajaran yang paling baik. Teori Pavlov tersebut di Teori Pavlov tersebut didukung pula oleh Thorndike (1874-1919) yang menghasilkan teori penghubungan atau dikenal dengan trial and error. Teori ini didasarkan pada sebuah eksperimen yang tak jauh berbeda dengan Pavlov. Thorndike menggunakan kucing sebagai sarana eksperimennya yang berhasil membuka engsel dengan cara dibiasakan dan dihubung- gubungkan. Dari hasil eksperimen itu, Thorndike berpendapat bahwa pembelajaran merupakan suatu proses menghubung-hubungkan di dalam sistem saraf dan tidak ada hubungannya dengan insight atau pengertian. Yang dihubungkan adalah peristiwa-peristiwa fisik dan mental dalam Upaya lain untuk mendukung teori b pembelajaran itu. Yang dimaksud dengan dalam pemerolehan bahasa dilakuka peristiwa fisik adalah segala rangsangan (1953). Dia menjelaskan bahwa proses p (stimulus) dan gerak balas (respons). Sedangkan semantic (makna) didasarkan pada te peristiwa mental adalah segala hal yang dirasakan atau penengah. Menurutnya, makna oleh pikiran (akal). Thorndike menemukan hasil proses pembelajaran dan hukum latihan (the law of exercise) dan hukum seseorang dan merupakan medi akibat (the law of effect) yang kita kenal melambangkan sesuatu. Makna seba sekarang dengan reinforcement atau penguatan. mediasi pelambang dan merupakan yang distingtif dari keseluruhan respo suatu objek yang dibiasakan pada kata itu, atau persepsi untuk objek itu : O memperkenalkan konsep sign (tanda a sehubungan dengan makna. Pendapat para ahli psikologi behavio menekankan pada observasi empirik ilmiah hanya dapat menjelaskan pemerolehan dan belajar bahasa tapi r bahasa yang sangat luas masih tetap tak DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul, 2003, Psikolinguistik Kajian Teoritis, Rineka Cipta, Jakarta.
Hijriah, Umi. 2016. Teori Belajar Bahasa. diakses pada 10 September 2021. Saepudin. 2018. TEORI LINGUISTIK DAN PSIKOLOGI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA. Sulawesi Selatan : IAIN Parepare. Triwahyuni, Elvi.Dkk.2018.Peranan Konsep Teori Behavioristik B. F. Skinner terhadap Motivasi dalam Menghadiri Persekutuan Ibadah. Makassar : Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Jaffray Makassar