FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 Pemateri : Dr. H. M. asrotun niam soleh, MA Wawasan keagamaan yang moderat,inkulsif dan rahmatan lil alamin Dari penjelasan dan pemaparan yang telah disampaikan oleh bapak pemateri saya sebagai mahasiswa menarik kesimpulan dan saya jabarkan seperti dibawah ini. 1. Pemuda Indonesia adalah pemuda warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16-30 tahun. 2. Prinsip moderisasi yang harus dipegang teguh adalah keseimbangan. Ketika kita dalam dunia kemahasiswaan kita tidak hanya mendapat ilmu dari bangku kuliah saja tetapi juga dari luar kuliah. Agar kegiatan kita lebih optimal dan meningkatkan pengetahuan kita. 3. Ajaran islam sebagai tuntunan yang bersifat universal yang menempatkan dan memandang manusia dalam harkat martabat yang mulia, karena itulah islam menjunjung tinggi nilai-nilai yang memuliakan hak-hak dasar kemanusiaan 4. Nilai-nilai yang dibawa oleh arus globalisasi ini jika sesuai dengan ajaran islam maka membawa kebajikan dapat diterima oleh islam secara universal 5. Sedangkan nilai-nilai yang dibawa arus globalisasi apabila bertentangan dengan islam maka jelas sekali ditolak 6. Perbedaan pendapat yang terjadi diantara umat islam merupakan suatu hal yang wajar sebagai konsekuensi dari prana ijtihad yang memungkinkan adanya perbedaan. 7. Perubahan yang harus kita lakukan agar menuju jadi lebih baik 8. Sebagai muslim kita perlu adaptif terhadap perubahan, karena hakikatnya perubahan adalah sunnahtullah. 9. Perubahan sunnatullah ini dengan akal budi dan peradaban yang kita ikhtiarkan, bias mengarahkan apakah perubahan tersebut menuju kepada yang baik. 10. Kita harus melihat aturan itu secara literal dan leksikal yang lain, bagaimana membangun moderisasi dalam perubahan-perubahan itu. 11.Bingkai keaagamaan itu adalah consensus kebangsaan daan kenegaraan kita tidak dapat menjadikan agama adalah sesuatu yang asing. 12.Anak muda Indonesia merupakan agen perubahan bagi negara Indonesia ini 13.Agama hadir sebagai solusi, bukan hanya sebagai symbol yang menjadi energy positif untuk melakukan proses perubahan yang bermasalah, 14.Melihat permasalahan yang tengah kita hadapi saat ini yang tidak lain covid ini, kita sebagai agen perubahan anak muda Indonesia wajib untuk ikuti gerakan ini dengan cara memutus rantai penyebaran corona dengan mengikuti protocol kesehatan yang ada. 15. Kita juga harus berpikir dengan kritis dan perbanyak literasi apalagi dari bidang agama. Karena apabila kita salah literasi bias saja kita dapat masuk ke jaringan ke dalam terorisme.