W,
SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI KETUBAN PECAH DINI (KPD)
DAN LETAK LINTANG
DI RUANG GII OBSGYN RUMAH SAKIT BETHESDA
YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
Telah Diperiksa dan Disetujui oleh Pembimbing Akademik dan Pembimbing Klink
Mengetahui,
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep medik
1. Definisi ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selabut ketuban sebelum ada tanda-
tanda persalinan ( Sukami & Wahyu, 2013)
2. Etiologi
Etiologi ketuban pecah dini belum di ketahui secara pasti. Faktor predisposisi
ketuban pecah dini menurut sukarni (2013) adalah sebagai berikut:
a. Serviks inkompeten
b. Pengaruh dari luar yang melemahkan ketuban (infeksi genetalia)
c. Overdistensi uterus(hodramion, kelhamilan ganda)
d. Malposisi atau malpresentase jani (Letak lintang, sungsang)
e. Trauma
f. Ketegangan intra uteri
g. Usia kehamilan
3. Anatomi Fisiologi
Selaput ketuban terdiri atas dua lapisan besar, amnion dan korion. Amnion
adalah membran janin yang paling dalam dan berdampingan langsung dengan
resistensi terhadapat robekan dan ruptur, didapatkan bahwa lapisan desidua dan
korion laeve sudah robek terlebih dahulu daripada amnion. Selain itu, daya
regang amnion hampir seluruhnya terletak pada lapisan kompak, yang terdiri
dari kolagen interstitium tipe I, III, V dan VI (dalam jumlah lebih sedikit) yang
terbentyj dari vili-vili sel telur yang berhubungan dengan desidua kapsularis.
Korion akan berlanjut dengan tepi plasenta dan melekat pada lapisan uterus.
Amnion dan korion mulai berkembang dan akan tumbuh terus sampai kira-kira
28 minggu.
Selaput ketuban (selaput janin) terdiri dari amnion dan karion yang berfungsi
1) Sebagai pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat benturan.
3) Berperan sebagai cadangan cairan dan sumber nutrien bagi janin untuk
sementara
sistem otot dan tulang rangka, serta sistem pernafasan janin agar
sekitar janin
Merupakan cairan yang terdapat di dalam rongaa amnion yang diliputi oleh
selaput janin. Rongga amnion sendiri mulai terbentuk pada hari ke 10-20 setelah
menjelang aterm, di mana terjadi penurunan volume cairan amnion pada banyak
kehamilan normal. Volume air ketuban bertambah banyak dengan makin tuanya
usia kehamilan. Pada usia kehamilan 12 minggu volumenya ± 50ml, pada usia
20 minggu antara 350-400ml, dan pada saat usia kehamilan mencapai 36-38
kehamilan posterm, tidak jarang mencapai kurang dari 500ml. Air ketuban
berwarna putih agak keruh dan berbau khas amis dan agak manis. Cairan ini
mempunyai berat jenis 1,008 yang akan menurun sering bertambahnya usia
kehamilan. Air ketuban terdiri atas 98% air, sisanya terdiri atas garam anorganik
serta bahan organik dan bila diteliti benar terdapat rambut lanogo (rambut halus
berasal dari bayi), sel-sel epitel dan verniks kaseosa (lemak yang meliputi kulit
bayi). Protein ditemukan rata-rata 2,6 % gram per liter, sebagian besar sebagai
albumin.
5) Membersihkan jalan lahir (jika ketuban pecah) dengan cairan yang steril dan
infeksi.
Patoflow diagram Etiologi teori yang mendukung perdarahan
Proses persalinan
(observasi)
Tanda dan gejala ketuban pecah dini yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban
merembes melalui vagina, aroma ketuban berbau amis dan tidak berbau amoniak,
mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris
warna darah, cairan ini tidak akan berhenti atau kering kerana tersu diproduksi sampai
kelahiran tetapi bila anda duduk atau berdiri kepala janin yang sudah terletak dibawah
biasanya mengganjal. Kebocoran untuk sementara, demam, bercak vagina yang banyak,
nyeri perut, denyut jantung janin bertambah cepat, merupakan tanda infeksi yang terjadi
(Nugroho, 2012).
Komplikasi yang timbul akibat ketuban pecah dini bergantung pada usia kehamilan.
Dapat terjadi infeksi maternal ataupun neonatal, persalinan prematur, hipoksia karena
kompresi tali pusat, deformitas janin, meningkatnya insiden SC, atau gagalnya persalinan
normal (Mochtar, 2011). Persalinan Prematur Setelah ketuban pecah biasanya segera
disusul oleh persalinan. Periode laten tergantung umur kehamilan. Pada kehamilan aterm
90% terjadi dalam 24 jam setelah ketuban pecah. Pada kehamilan antara 28- 34 minggu
50% persalinan dalam 24 jam. Pada kehamilan kurang dari 26 minggu persalinan terjadi
dalam 1 minggu (Mochtar, 2011). Risiko infeksi ibu dan anak meningkat pada ketuban
pecah dini. Pada ibu terjadi korioamnionitis. Pada bayi dapat terjadi septikemia,
Pada ketuban pecah dini premature, infeksi lebih sering dari pada aterm. Secara
umum insiden infeksi sekunder pada KPD meningkat sebanding dengan lamanya
Pecahnya ketuban terjadi oligohidramnion yang menekan tali pusat hingga terjadi
asfiksia atau hipoksia. Terdapat hubungan antara terjadinya gawat janin dan
Ketuban pecah dini yang terjadi terlalu dini menyebabkan pertumbuhan janin
terhambat, kelainan disebabkan kompresi muka dan anggota badan janin, serta
hipoplasi pulmonal (Mochtar, 2011). Adapun pendapat yang lain (Mochtar, 2011):
Letak lintang adalah Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang
didalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu, sedangkan bokong berada pada sisi
2. Etiliologi
a. Multipara yang disertai dengan dinding uterus dan perut yang lembek
c. Hidrocepalus
e. Kehamilan premature
f. Kehamilan kembar
3. Patofisiologi
Relaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung menyebabkan uterus beralih ke
depan, sehingga menimbulkan defleksi sumbu memanjang bayi menjauhi sumbu jalan
lahir, menyebabkan terjadinya posisi obliq atau melintang. Dalam persalinan terjadi dari
posisi logitudinal semula dengan berpindahnya kepala atau bokong ke salah satu fosa
Klasifikasi letak lintang menurut (Mochtar, 2012) dapat dibagi menjadi 2 macam, yang
dibagi berdasarkan :
1) Letak kepala
Oleh karena bagian terendah tidak menutup PAP, ketuban cenderung pecah dan
dapat disertai menumbungnya tangan janin atau tali pusat. Keduanya merupakan
Forte. 2010:
Menurut Mochtar Rustam ( 2012: 370) prognosa letak lintang bagi ibu dan janin
adalah :
1) Rupture uteri
2) Partus lama
4) Infeksi Intrapartum
1) Prolapsus funiculi
2) Trauma Partus
luar. Sebelum melakukan versi luar harus dilakukan pemeriksaan teliti ada
tidaknya panggul sempit, tumor dalam panggul, atau plasenta previa, sebab
dapat membahayakan janin meskipun versi luar berhasil, janin mungkin akan
lintang janin menjadi presentasi kepala asalkan pembukaan masih kurang dari
minggu, bagian terendah belum masuk atau masih dapat dikeluarkan dari PAP,
c. Seksio sesaria
Seksio sesaria adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat di
atas 500 gram, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh
(Prawiroharjo, 2009)
a) Indikasi ibu
b) Indikasi janin
1. Pengkajian
b. Keluhan utama
c. Riwayat kesehatan
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan mungkin akan muncul pada kasus ketuban pecah dini
informasi
e. Resiko kerusakan integritas kulit jaringan dengan faktor resiko efek prosedur
invasive
f. Resiko perdarahan dengan Komplikasi pasca partum (misal atoni uterus, retensi
4. Berikan informasi
keluarga mengenai
kondisi dan
prognosisnya
5. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian terapi
farmakologi
maupun bedah
sesuai indikasi
6.
3 Ansietas berhubungan dengan 1. 1.
krisis situasi
4 d. Defisit pengetahuan
tentang patologi obsteri
berhubungan dengan kurang
informasi
5 g. Resiko kerusakan
1.
integritas kulit
jaringan dengan
prosedur invasive
4. DISCHARGE Planing
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar. 2012. Letak Lintang (Transverse Lie) dalam Sinopsis Obstretri: Obstetri
Syaifuddin A.B (ed) 2010 Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan
Sukarni, I., & Sudarti. (2014). Patologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Neonatus
Sukarni, I. K., & Wahyu, P. (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta :
Nuha Medika
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),