Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ELMA AULIA RICKY

NIM : 2000029237

KELAS : IKM D

TUGAS EKONOMI KESEHATAN

Berikan contoh dari macam macam angka elastisitas :

1. Elastisitas Penawaran
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas penawaran didefinisikan sebagai ukuran kepekaan
jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Sebagai contoh, jika
harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien
elastisitas permintaannya adalah 20%/10% = 2. (Case & Fair, 1999: 119).

2. Elastisitas Permintaan
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas permintaan atau price elasticity of demand (PED)
adalah ukuran kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan
harga.
Salah satu contoh penggunaan konsep elastisitas dalam kehidupan sehari-hari adalah
usaha pemerintah dalam mengurangi perokok usia muda. Perokok muda ini tidak saja
merugikan din sendiri, tetapi juga merugikan negara karena mereka merupakan
generasi yang diharapkan bisa memimpin di masa depan. Tentu saja jika mereka
sudah merokok semenjak muda harapan ini akan sia – sia karena kesehatan mereka
tidak baik disebabkan oleh kecanduan merokok.
Sebuah studi di Amerika Serikat menemukan bahwa merokok telah membebani
perekonomian negara tersebut sebesar $130 miliar per tahun. sebesar 80 miliar dolar
merupakan output yang hilang karena penyakit dan kematian dan sebanyak 50 miliar
dolar dalam bentuk biaya perawatan kesehatan akibat penyakit yang berkaitan dengan
merokok.
Salah satu cara untuk mengurangi konsumsi rokok adalah dengar menaikkan harga
rokok melalui kenaikan pajaklcukai rokok. Para peneliti telah menemukan bahwa
elastisitas permintaan rokok untuk perokok remaja adalah 1,3 sehingga kenaikan
harga rokok sebesar 10% akan menurunkan konsumsi rokok sebesar 13%. Hal mi
menunjukkan bahwa perokok remaja lebih peka terhadap kenaikan harga rokok
dibandingkan orang dewasa karena pada perokok dewasa elastisitas permintaannya
terbesar 0,4 atau inelastis.
Ada tiga alasan mengapa remaja lebih peka terhadap kenaikan harga rokok
dibandingkan orang dewasa. Pertama tentang proporsi pendapatan yang dibelanjakan
untuk rokok. Perokok remaja biasanya membelanjakan sebagian besar pendapatannya
untuk membeli rokok sehingga jika terjadi kenaikan harga rokok melalui peningkatan
cukai rokok, hal ini membuat proporsi belanja mereka untuk rokok semakin
bertambah. Dengan demikian, kenaikan harga rokok bisa menekan jumlah perokok
remaja karena rokok sudah sangat mahal dan mereka tidak sanggup lagi untuk
membelinya. Kedua, pengaruh atau dorongan kawan lebih terasa padaperokok
rermaja dibandingkan perokok dewasa. Perokok dewasa malah mendapat saran untuk
berhenti merokok dan para kerabatnya. Hal ini menyebabkan perokok remaja makin
peka terhadap kenaikan harga karenasemakin sedikit teman yang bisa merokok sebab
harga rokok sudah sangat mahal. Dengan demikian, semakin sedikit dorongan untuk
merokok dari teman, semakin sedikit konsumsi rokok para remaja tersebut. Ketiga,
terkait dengan lamanya merokok yang menimbulkan kecanduan. Perokok remaja
sebenarnya baru mengenal merokok sehingga belum mengalami kecanduanseparah
orang dewasa. Dengan naiknya harga rokok melalui cukai rokok perokok remaja
langsung mengurangi konsumsi rokoknya karena merasa tidak terlalu candu dengan
rokok.
Kebijakan menaikkan harga rokok sudah terbukti mampu digunakan untuk
mengurangi perokok remaja di beberapa negara, misalnya di Kanada, kenaikan harga
rokok melalui kenaikan cukai rokok telah mengurangi perokok remaja sebesar dua per
tiga selama tahun 1980-an.

Anda mungkin juga menyukai