Praktikum Golongan x
Kelompok 4
Nama :
FAKULTAS FARMASI
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Tujuan Praktikum
1. Membedakn antara cholinergic dan adrenegic pengubah denyut jantung
2. Mendefinisikan penderita pengubah rate heart
3. Mengamati dampak epinefrin , policarpine, atropine , dan digitalis pada denyut
jantung
4. Hubungan dengan pengubah kimia dari denyut jantung untuk simpatis dan
parasimpatisme
2. Landasan Teori
BAB II
2
BAB III
METODE KERJA
Aktivitas 1
3
1. Perhatikan aktivitas kontraktil dari jantung katak pada osiloskop. Masukkan
jumlah kontraksi ventrikel per menit (dari tampilan denyut jantung) pada bidang
dibawah ini, lalu klik Submit data untuk mencatat jawaban pada Lab report.
2. Tarik stimulasi elektroda eksternal ke pemegang elektroda di sebelah kanan
jantung katak. Elektroda akan menyentuk jaringan otot ventrikel.
3. Untuk menghasilkan kejutan tunggal secara berturut-turut dengan meng-klik
Single stimulus dengan cepat. Anda harus melihat “doublet” atau puncak ganda
yang mengandung extrasystole, atau kontraksi ekstra ventrikel, dan kemudian
jeda kompensasi, yang memungkinkan jantung untuk kembali sesuai jadwal
setelah extrasystole ( lihat gambar 6.2). Saat Anda melihat “doublet”, klik
Submit data untuk mencatat percobaan pada Lab report.
4. Klik Multiple stimuli untuk mengirimkan kejutan listrik ke jantung dengan
kecepatan 20 stimuli/sec. Tombol Multiple stimuli akan berubah menjadi tombol
Stop stimuli segera klik tombol tersebut. Amati efek stimulasi pada aktivitas
kontraktil dan setelah beberapa detik, klik Stop stimuli untuk menghentikan
stimuli dan kemudian klik Submit data untuk mencatat jawaban pada Lab
report.
5. Klik Submit untuk menyimpan data percobaan pada Lab Report.
Aktivitas 2
1. Amati aktivitas kontraktil dari jantung katak yang ada pada osiloskop.
Masukkan angka kontraksi ventrikular per menit dari tampilan denyut jantung
yang ada di osiloskop pada kolom dan klik Submit untuk mencatat hasil yang
didapatkan ke dalam laporan praktikum.
2. Geser alat berupa elektroda stimulasi vagus ke alat berupa tiang elektroda yang
berada di sebelah kanan jantung katak. Perhatikan bahwa pada saat elektroda
sudah terkunci pada tempatnya, saraf vagus akan tertutup di atas elektroda.
Stimuli akan secara langsung menuju saraf vagus dan secara tidak langsung
menuju ke jantung.
3. Masukkan jumlah kontraksi ventrikel per menit dari tampilan denyut jantung
pada kolom dan klik Submit untuk mencatat hasil yang didapatkan ke dalam
laporan praktikum.
4
4. Klik Multiple Stimuli untuk mengirimkan sebuah kejutan listrik ke saraf
vagus dengan kecepatan sekitar 50 rangsangan/detik. Tombol Multiple Stimuli
akan berubah menjadi tombol Stop Stimuli segera setelah diklik. Amati pengaruh
stimulasi yang terjadi pada aktivitas kontraktil, dan setelah menunggu sekitar 20
detik (grafik akan membuat dua bentangan garis yang penuh pada tampilan
osiloskop), klik Stop Stimuli untuk menghentikan rangsangan.
Aktivitas 3
1. Amatilah aktifitas kontraktil dari hati katak pada osiloskop.Klik Record Data
untuk mencatat kontraksi vertikel permenit(dari tampilan detak jantung)di 230C
2. Klik 50C Ringer’s untuk mengamati efek penurunan suhu
3. Ketika tampilan aktivitas jantung membaca Denyut jantung stabil .Klik
Record Data untuk menampilkan hasil pada table
4. Klik 230C Ringer’s untuk membasuh hati dan mengembalikannya pada suhu
kamar.Ketika tampilan aktifitas jantung membaca denyut jantung normal ,Anda
dapat melanjutkan.
5. Klik 320C Ringer’ s untuk mengamati efek peningkatan suhu.
6. Ketika tampilan aktivitas jantung membaca denyut jantung normal,Klik
Record Data untuk menampilkan hasil pada table.
Aktivitas 4
1. Perhatikan Aktivitas Contraktil Dari Jantung Katak Di Osiloskop. Klik Record
Data untuk mencatat jumlah konraksi vertikel per menit ( dari denyut jantung di
dispaly)
2. Tarik penutup gagangnya dari epinefrin ke jantung katak untuk melepas
epnefrin ke jantung.
3. Perhatikan kegiatan kontraksi dan tampilan kegiatan jantung . Ketika detak
jantung menunjukan Heart Rate Stabel, Klik Record Data untuk menampilkan
hasil laporan .
4. Klik 23 Derajat Ringer , untuk memandikan atau menstabilkan jantung . ketika
aktivitas jantung menunjukan Heart Rate Normal , anda dapat melanjutkan
5. Tarik tutup dropper dari botol policarpine ke jantung katak untuk meneteskan
policarpine ke jantung
5
6. Amati kegiatan contrctile dan tampilan kegiatan jantung . Ketika detak jantung
menunjukan Heart Rate Stabel, Klik Record Data untuk menampilkan hasil anda
7. Klik 23 Derajat Ringer , untuk memandikan atau menstabilkan jantung . ketika
aktivitas jantung menunjukan Heart Rate Normal , anda dapat melanjutkan
8. Tarik tutup dropper dari botol atropin ke jantung katak untuk meneteskan
atropin ke jantung
9. Amati kegiatan contrctile dan tampilan kegiatan jantung . Ketika detak jantung
menunjukan Heart Rate Stabel, Klik Record Data untuk menampilkan hasil anda
10. Klik 23 Derajat Ringer , untuk memandikan atau menstabilkan jantung .
ketika aktivitas jantung menunjukan Heart rate normal , anda dapat melanjutkan
11. Tarik tutup dropper dari botol digitalis ke jantung katak untuk meneteskan
digitalis ke jantung
12. Amati kegiatan contrctile dan tampilan kegiatan jantung . Ketika detak
jantung menunjukan Heart Rate Stabel, Klik Record Data untuk menampilkan
hasil anda
Aktivitas 5
1. Aktivitas kontraktil dari jantung katak pada osiloskop. Klik Record Data untuk
mencatat jumlah kontraksi ventrikel per menit (dari detak jantung).
2. Seret pipet tetes dari botol ion kalsium ke jantung katak untuk melepaskan ion
kalsium ke dalam jantung. Perhatikan perubahan pada detak jantung setelah Anda
melepaskan ion kalsium ke dalam jantung.
3. Ketika aktivitas jantung menunjukkan Heart Rate Stable, klik Record Data
untuk mencatat hasilnya di laporan (dan catat juga hasilnya di tabel 5).
5. Seret pipet tetes dari botol ion natrium ke jantung katak untuk melepaskan ion
natrium ke dalam jantung. Perhatikan perubahan pada detak jantung setelah Anda
melepaskan ion natrium ke dalam jantung.
6
6. Setelah menunggu kurang lebih 20 detik (grafik akan membuat dua sapuan
penuh sepanjang osiloskop), klik Record Data untuk mencatat hasilnya di laporan
(dan catat juga hasilnya di tabel 5).
8. Seret pipet tetes dari botol ion kalium ke jantung katak untuk melepaskan ion
kalium ke dalam jantung. Perhatikan perubahan pada detak jantung setelah Anda
melepaskan ion kalium ke dalam jantung.
9. Setelah menunggu kurang lebih 20 detik (grafik akan membuat dua sapuan
penuh sepanjang osiloskop), klik Record Data untuk mencatat hasilnya di laporan
(dan catat juga hasilnya di tabel 5).
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
Aktivitas 1
7
Refraktor pada Otot Jantung Katak dengan Stimulus Tunggal Sebanyak 20 kali
Per Detik.
Refraktor pada otot jantung katak dengan stimulus 20 kali per detik menunjukkan
grafik awal normal. Pada saat stimulus diberikan beberapa grafik sistol terlihat
muncul ganda dalam satu denyut jantung. Hal tersebut disebut extrasystole,
terlihat jeda waktu 1 – 2 detik sampai denyut jantung muncul kembali. Denyut
jantung muncul kembali ditunjukkan dengan grafik yang terlihat normal.
Refraktor pada otot jantung katak dengan stimulus ganda menunjukkan grafik
awal terlihat normal. Tetapi saat stimulus diberikan beberapa grafik sistol terlihat
muncul ganda dalam satu denyut jantung. Hal tersebut disebut extrasystole. Tetapi
extrasystole yang muncul jauh lebih cepat dan lebih dari satu kali. Setelah
8
extrasystole terjadi, terlihat jeda waktu 1 – 2 detik sampai denyut jantung muncul
kembali. Setelah denyut jantung muncul kembali grafik terlihat normal, lalu
sekitar 1 – 2 detik extrasystole muncul kembali.
Aktivitas 2
Pada saat stimulasi saraf vagus berlebihan jantung akan berhenti berdenyut. Tetapi
setelah itu jantung akan kembali berdenyut kembali. Denyut jantung akan
meningkat dan kembali normal. Hal tersebut disebut vagal escape, yang berupa
inisiasi irama oleh serabut Purkinje atau refleks simpatik.
Aktivitas 3
Pada saat jantung katak ditetesi larutan ringer dengan suhu 23 0C, denyut jantung
katak pada saat kondisi normal yaitu 62 denyut/menit. Lalu jantung katak ditetesi
dengan larutan riger dengan suhu 50C, maka denyut jantung katak akan menurun
yaitu menjadi 53 denyut/menit, hal itu disebabkan karena suhu yang diberikan
9
terlalu rendah. Suhu yang rendah menyebabkan kerja jantung katak menurun
sehingga terjadi penurunan kontraksi jantung katak.
Ketika jantung katak ditetesi larutan ringer dengan suhu 32 0C, denyut jantung
katak meningkat menjadi 73 denyut/menit, hal itu disebabkan karena suhu yang
diberikan lebih tinggi. Suhu tinggi menyebabkan kerja jantung katak meningkat
sehingga terjadi peningkatan kontraksi jantung katak.
Jantung katak ditetesi dengan larutan ringer dengan suhu 5 oC, denyut jantung
katak mencapai 53 denyut/menit, kontraksi yang ditimbulkan lambat. Suhu rendah
mengakibatkan kerja jantung katak menurun sehingga terjadi penurunan kontraksi
jantung katak. Menurunnya kontraksi otot jantung katak ini disebabkan karena
adanya perubahan permeabilitas membran sel otot jantung katak terhadap ion
menurun.
10
Pengaruh Suhu Normal terhadap Denyut Jantung Katak.
Jantung katak ditetesi larutan ringer dengan suhu 230C, denyut jantung katak
pada kondisi normal tersebut mencapai 62 denyut/menit. Denyut jantung katak
pada suhu 230C lebih cepat dibandingkan pada suhu 50C. Hal ini disebabkan
karena suhu yang diberikan lebih tinggi dibandingkan pada percobaan suhu 5⁰C.
Jantung katak ditetesi dengan larutan ringer dengan suhu 32 oC, denyut jantung
katak mencapai 73 denyut/menit, kontraksi yang ditimbulkan cepat. Suhu tinggi
menyebabkan kerja jantung katak meningkat sehingga terjadi peningkatan
kontraksi jantung katak. Meningkatnya kontraksi otot jantung katak ini
disebabkan karena adanya perubahan permeabilitas membran sel otot jantung
katak terhadap ion meningkat.
Aktivitas 4
11
Keterangan : Tabel diatas menunjukkan pada saat jantung katak dalam
keadaaan normal, yaitu 66 denyut/menit. Kemudian otot jantung katak diberikan
Epinefrin, Pilokarpin, Atropin, dan Digitalis. Dapat dilihat pada saat diberikan
Epinefrin terjadi peningkatan denyut jantung, yaitu 79 denyut/menit. Pada saat
diberikan Pilokarpin terjadi penurunan denyut jantung, yaitu 46 denyut/menit.
12
Pemberian Pilokarpin pada otot jantung
13
Pemberian Digitalis pada otot jantung
Aktivitas 5
14
Grafik Normal Denyut Jantung
Gambar diatas adalah gambar grafik denyut jantung dalam keadaan normal.
Denyut jantung normal yaitu 59 menit/denyut.
Gambar diatas adalah saat jantung ditetesi ion kalsium. Dapat dilihat denyut
jantung meningkat yaitu 68 denyut/menit.
15
Grafik saat Jantung ditetesi Ion Natrium
Gambar diatas adalah saat jantung ditetesi ion natrium. Dapat dilihat bahwa
denyut jantung menurun.
Gambar diatas adalah saat jantung ditetesi ion kalium. Dapat dilihat bahwa
denyut jantung menurun dari stabil ke rendah.
BAB V
Aktivitas 1
16
1. Jelaskan mengapa besar gelombang yang terlihat pada osiloskop mewakili
kontraksi ventrikel.
Jawab : Karena, osiloskop merekam impuls listrik yang dihasilkan oleh polarisasi
dan depolarisasi jaringan otot jantung sehingga gelombang tersebut
menggambarkan kontraksi pada ventrikel jantung.
2. Jelaskan mengapa amplitudo gelombang tidak berubah ketika anda
meningkatkan frekuensi stimulasi. ( Petunjuk: Hubungkan tanggapan anda
dengan periode refraktori dari potensial aksi jantung).
Jawab : Karena, sel jantung belum meyelesaikan tahap repolarisasinya sehingga
meskipun frekuensi stimulusnya jantung tidak dapat melakukan fase kontraksi
lagi.
3. Mengapa hanya memungkinkan untuk menginduksi ekstrasistol selama
relaksasi?
Jawab : Karena, ekstrasistol merupakan denyut jantung prematur sebelum denyut
jantung kembali normal. Ekstrasistol terjadi karena kerja dari focus ektopik, yaitu
sel yang berfungsi menghentikan denyut dari seluruh bagian jantung kecuali SA
node.
4. Jelaskan mengapa penjumlahan gelombang dan tetanus tidak
dimungkinkan dalam jaringan otot jantung.
Jawab : Karena, pada grafik denyut jantung yang ada pada osiloskop selalu
seirama sehingga fase naik-turunnya gelombang tidak dapat dijumlah juga
tidakdapat dikategorikan dalam tetanus, sebab gelombang ritme denyut jantung
masih dapat dibedakan antara bagian puncak dan lembahnya.
Aktivitas 2
1. Jelaskan efek stimulasi saraf vagus yang ekstrim pada jantung. Seberapa
baik hasilnya dibandingkan dengan prediksi Anda?
Jawab : Menyebabkan detak jantung menurun dan akan berhenti.
2. Jelaskan dua cara agar jantung bisa mengatasi rangsangan vagal yang
berlebihan.
Jawab : Meningkatkan laju dan kekuatan kontraksi pada jantung.
17
3. Jelaskan bagaimana sistem saraf simpatik dan parasimpatik bekerja sama
untuk mengatur detak jantung.
Jawab : Pelarian vagal bisa menjadi hasil refleks simpatik pada inisiasi ritme oleh
saraf parsial.
4. Menurut Anda apa yang mungkin terjadi pada denyut jantung jika saraf
vagus dipotong?
Jawab : Denyut jantung akan meningkat kemudian akan berhenti dan kembali
normal secara bertahap.
Aktivitas 3
Aktivitas 4
1. Deskripsikan efek epinepholik pada detak jantung dan kekuatan kontrasi
Jawab : efek epinopholik pada detak jantung ialah menaikan detak jantung dan
18
meningkatkan kekuatan kontraksi
2. Apa efek dari atropin pada denyut jantung
Jawab : menaikan denyut jantung pada katak yang awalnya 60 menjadi 70
3. Deskripsikan efek digitalis pada detak jantung dan kekuatan kontrasi
Jawab : digitalis berdampak pada detak jantung yaitu dia menurunkan detak
jantung serta kekuatan kontraksi
Aktivitas 5
1. Jelaskan efek dari meningkatkan ion kalsium di jantung. Seberapa baik
hasilnya dibandingkan dengan prediksi Anda?
Jawab : Terjadinya peningkatan denyut jantung katak dan kontraksi pada jantung
terjadi lebih cepat dari prediksi
2. Jelaskan efek dari meningkatkan ion kalium yang awalnya ada di jantung
dalam aktivitas ini. Kaitkan ini dengan potensi membran istirahat dari sel
otot jantung. Seberapa baik hasilnya dibandingkan dengan prediksi Anda?
Jawab : Ion kalium yang tinggi akan mengurangi potensi istirahat dan tekanan
kontraksi.
BAB VI
KESIMPULAN
19
1. Jantung memiliki pacemaker (vagal escape) yang menyebabkan jantung dapat
berkontraksi secara terus menerus. Selain itu, jantung juga memiliki otot yang
bersifat otomatisasi yang berarti sel pemacu jantung dapat menghasilkan impuls
listrik sendiri, yaitu kemampuan self excitation oleh SA node karena adanya
pacemaker ( vagal escape) sehingga jantung dapat berkontraksi meskipun sudah
dipisahkan dari tubuh.
2. Kemunculan Vagal Escape karena ketika stimuli di berikan kepada jantung
sehingga denyut jantung menurun dan kemudian kembali normal
3. Penurunan suhu maupun kenaikan suhu sangat berpengaruh terhadap
kontraksi jantung. Dimana saat penurunan suhu kontraksi jantung akan
melambat atau menurun sedangkan jika suhu dinaikan maka kontraksi jantung
akan semakin cepat.
4. Ringer’s solution sangat diperlukan untuk menjaga kontraksi jantung karna
mengandung ion-ion yang diperlukan jantung agar tetap berdetak
5. Setiap kita meneteskan cairan seperti epinefrin, policarpine, atropin, dan
digitalis dapat menurunkan Atau menaikan kekuatan kontraksi serta denyut
jantung dari pada katak , namun ketika kita ingin meneteskan cairan tersebut kita
harus terlebih dahulu mensterilkan atau menstabilkan denyut jantung pada katak
dengan cara meneteska 23 celcius derajat ringers
7. Jantung katak jika ditetesi kalsium meningkatkan denyut jantung.
8. Jantung katak jika ditetesi natrium dan kalium dapat menurunkan denyut
jantung.
Daftar Pustaka
20
Guyton, A.C. and Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia : dari sel ke system. Edisi 2. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
21