Anda di halaman 1dari 11

ANALISA DATA

Nama Klien : Tn. M Ruangan / No. Bed : Pav.P.Senoa


Umur : 23 th Diagnosa Medis : Closed F.Radius
N SYMPTOM ETIOLOGY PROBLEM
O (DATA SUBYEKTIF & OBYEKTIF) (PENYEBAB) (MASALAH)
1 DS: Kerusakan Hambatan mobilitas
Klien dalam aktivitas selama di Rumah musculoskeletal dan fisik
Sakit: makan, minum, mandi, neuromuscular
berpakaian, ambulasi ROM di bantu
oleh orang lain. Sedangkan toileting,
mobilitas di tempat tidur dan berpindah
di bantu orang lain dan alat.

DO:
1. Klien tampak bed rest total
2. Terpasang bidai di tangan kanan
3. Tampak ADL dibantu keluarga
4. Kekuatan otot 2/5
5. Hasil rontgen radiologi didapatkan
adanya fraktur di os humeri dextra
pars tertia proximal, os radius
dextra pars tertial distal dan os ulna
dextra pars tertial distal

2 DS: Agen cedera fisik Nyeri akut


P: klien mengatakan nyeri saat tangan (trauma: closed
kanan mengalami pergerakan fraktur)
Q: klien mengatakan nyeri seperti
tertusuk-tusuk
R: klien mengatakan nyeri di bagian
tangan kanan
S: skala nyeri 5
T: klien mengatakan nyeri hilang
timbul, saat nyeri muncul sekitar 10
menit

DO:
1. Klien tampak meringis kesakitan
dan memegangi daerah tangan
kanan saat nyeri muncul
2. Klien terpasang bidai di tangan
kanan
3. Hasil TTV:
TD: 155/81 mmHg
RR: 21x/menit
N: 132 x/menit
S: 36oC
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. M Ruangan / No. Bed : Pav.P.Senoa


Umur : 23 Th Diagnosa Medis : Closed F.Radius
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NAMA JELAS

1 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan


kerusakan musculoskeletal dan neuromuscular

2 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera


fisik (trauma: closed fraktur)
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn.M Ruangan / No. Bed : Pav. Pulau Senoa


Umur : 23 Th Diagnosa Medis : Closed Fraktur Radius
TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI TINDAKAN RASIONALTINDAKAN TANDATANGAN
(DS & DO) (HASIL YANG KEPERAWATAN & NAMA JELAS
DIHARAPKAN & Meliputi : Tindakan Observatif,
KRITERIA Tindakan Keperawatan Mandiri,
EVALUASI) Pendidikan Kesehatan, Kolaborasi,
atau Pelaksanaan Program Dokter
1 Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan Bed rest-care: 1. Memberikan kenyamanan
berhubungan dengan asuhan keperawatan 1. Tempatkan klien pada pada klien untuk tirah
kerusakan musculoskeletal dan …...x24, diharapkan tempat tidur terapeutik yang baring yang cukup
neuromuscular pasien mapu dalam sesuai 2. Mengurangi resiko jatuh
pada klien
melakukan mobilisasi 2. Ubah posisi klien setidaknya
3. Mencegah decubitus
secara mandiri dengan 2 jam sekali 4. Mendeteksi ada tanda-
kriteria hasil: 3. Observasi kondisi kulit tanda infeksi
1. Kemampuan klien 4. Bantu pemenuhan ADL 5. Membantu pemulihan
mencapai pada sendi klien
keseimbangan Exercise therapy: 6. Mengetahui keterbatasan
2. Kemampuan klien 1. Lakukan pengkajian pada sendi klien
menggerakkan otot megenai keterbatasan 7. Membantu pemulihan
3. Kemampuan klien pergerakan dan fungsi sendi pada sendi klien
menggerakkan pada klien 8. Mencegah terjadinya
sendi 2. Anjurkan klien untuk komplikasi lebih lanjut
4. Kemampuan klien melakukan latihan ROM 9. Dapat memberikan
motivasi kepada klien
berpindah secara aktif maupun pasif untuk berlatih dan cepat
sesuai indikasi secara regular pulih
3. Lindungi klien dari trauma 10. Merencanakan program
selama melakukan latihan pemulihan klien

Kolaborasi:
1. Kolabirasikan dengan
fisioterapi dalam
pengembangan program
latihan bagi klien secara
tepat

Edukasi:
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
2. Ajarkan ambulasi sederhana 1. Mengetahui tingkat nyeri
2 Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan yang harus dilakukan yang dirasakan klien
agen cedera fisik (trauma: closed tindakan asuhan 2. Mengetahui tingkat
fraktur) keperawatan selama ketidaknyamanan dari
…..x24 jam pada pasien, 1. Lakukan pengkajian yang respon nonverbal klien
diharapkan nyeri akut komprehensif dari nyeri: 3. Memberitahu klien dan
dapat berkurang dengan lokasi, karakteristik, durasi, keluarga apa penyebab
kriteria hasil: frekuensi, kualitas, intensitas nyeri muncul, dan
1. Klien tidak bagaimana mengatisipasi
dan presipitasi.
merasakan nyeri rasa nyeri yang dirasakan
2. Eksplorasi faktor yang
2. Skala nyeri turun (3- 4. Membantu klien dalam
0) mempengaruhi nyeri mengatasi rasa nyeri yang
3. Klien tampak rileks 3. Observasi respon nonverbal dirasakan tanpa obat-
karena ketidaknyamanan obatan
4. Evaluasi perkembangan 5. Membantu klien dalam
masa lalu terhadap nyeri menangkap dan
5. Catat perkembangan tingakat memahami saat diberikan
nyeri berikan informasi informassi mengenai nyeri
tentang nyeri seperti 6. Mengetahui apakah
penyebab, lamanya, dan kontrol nyeri bekerja
secara efektif
antisipasi terhadap
kenyamanaan nyeri
6. Berikan strategi non
farmakologi sebelum
dilakukan prosedur yang
menyakitkan
7. Gunakan komunikasi
terapeutik untuk
meningkatkan pengetahuan
nyeri dan penerimaan respon
klien
8. Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn.M Ruangan / No. Bed : Pav. Pulau Senoa


Umur : 23 th Diagnosa Medis : Closed Fraktur Radius
NO HARI/TGL JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
(RESPON KLIEN / DS DO) ( SOAP)
1 Hambatan mobilitas fisik Bed rest-care: S: klien mengatakan merasa enak selama
berhubungan dengan kerusakan 1. Menempatkan klien pada tempat melakukan tirah baring dan mendapat
musculoskeletal dan tidur terapeutik yang sesuai posisi yang nyaman, klien dan keluarga
neuromuscular 2. Mengubah posisi klien selama 2 mengatakan mampu melakukan ADL
jam sekali yang dibutuhkan klien
3. Mengobservasi kondisi kulit klien O: klien tampak merasa rileks selama
yang sedang dalam posisi tirah diposisi tirah baring, kulit klien dalam
baring kondisi baik, tidak ada kemerahan
4. Membantu pasien dalam selama melakukan tirah baring, pasien
memenuhi ADL yang dibutuhkan dan keluarga mampu memenuhi ADL
yang dibutuhkan
A: masalah sudah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Observasi TTV
2. Kaji kemampuan mobilisasi
3. Ajarkan merubah posisi yang
aman
4. Beritahu keluarga dalam
melakukan teknik berpindah yang
aman
5. Konsultasi dengan fisioterapi
2 Hambatan mobilitas fisik Exercise therapy:
berhubungan dengan kerusakan 1. Melakukan pengkajian mengenai
musculoskeletal dan keterbatasan pada pergerakan dan S: klien mengatakan masih kesulitan
neuromuscular fungsi sendi klien dalam menggerakkan tangan
2. Menganjurkan dan mengajarkan kanannya dan merasakan nyeri saat
klien untuk melakukan latihan tangan kanan bergerak
ROM secara aktif maupun pasif O: klien tampak hanya bisa
sesuai kemampuan klien menggerakkan sedikit tangannya dan
3. Melindungi klien dari trauma tampak meringis ketika tangan bagian
selama melakukan latihan kanan bergerak
A: masalah belum teratasi, Gangguan
rasa nyaman: nyeri
P: intervensi dilanjutkan
1. Observasi TTV
2. Kaji nyeri klien secara
komprehensif
3. Kaji kemampuan mobilisasi klien
4. Latih dalam pemenuhan ADL
secara mandiri sesuai kemampuan
5. Konsultasi dengan fisioterapi

3 Hambatan mobilitas fisik Kolaborasi:


berhubungan dengan kerusakan 1. Berkolaborasi dengan fisioterapi S: klien mengatakan mulai bisa
musculoskeletal dan dan tenaga medis lainnya untuk menggerakkan tangannya meskipun
neuromuscular pemberian latihan ROM sedikit dan perlahan, klien dan
kelurga mengatakan mengerti
Edukasi: mengenai ambulasi dan mulai
1. Menjelaskan pada klien dan melakukan ambulasi diri secara
keluarga mengenai tujuan dan mandiri
prosedur ambulasi O: klien tampak mulai menggerakkan
2. Mengajarkan ambulasi sederhana tangan bagian kanan secara perlahan
pada klien dan keluarga yang harus dan tidak memaksakan diri, klien dan
dilakukan keluarga tampak menerapkan
ambulasi secara mandiri
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
1. Observasi TTV
2. Kaji nyeri klien secara
komprehensif
3. Kaji kemampuan mobilisasi klien
4. Konsultasi dengan fisioterapi

4 Nyeri akut berhubungan dengan 1. Melakukan pengkajian nyeri pada


agen cedera fisik (trauma: closed klien dan melihat dimana rasa
fraktur) nyeri yang dirasakan klien S: klien mengatakan merasakan nyeri di
2. Mengeksplor faktor yang bagian tangan kanan dan terasa
menyebabkan nyeri pada klien seperti ditusuk-tusuk, nyeri muncul
3. Mengobservasi rasa selama kurang lebih 10 menit, klien
ketidaknyamanan yang dirasakan mengatakan skala nyeri 5, nyeri
klien secara nonverbal muncul ketika tangan kanan
4. Mencatat perkembangan nyeri mengalami pergerakan.
yang dirasakan klien O: klien tampak meringis kesakitan dan
tampak klien memegang tangan
kanan ketika nyeri muncul
Hasil TTV:
TD: 155/79 mmHg
N: 128 x/menit
RR: 24 x/menit
S: 36,6oC
Klien tampak terpasang bidai pada
tangan kanan, dan infus NaCl 0,9%
di tangan kiri
A: masalah belum teratasi, gangguan rasa
nyaman: Nyeri
P: intervensi dilanjutkan
1. Observasi TTV
2. Kaji nyeri secara komprehensif
3. Ajarkan non farmakologi untuk
meredakan rasa nyeri
4. Kolaborasi dengan tenaga medis
lain dalam pemberian obat
analgetik
5 Nyeri akut berhubungan dengan 1. Mengkaji nyeri yang dirasakan
agen cedera fisik (trauma: closed klien secara komprehensif
fraktur) 2. Mengobservasi tanda-tanda vital S: klien mengatakan merasakan nyeri di
klien bagian tangan kanan, keluarga
3. Berkolaborasi dalam pemberian mengatakan selalu mendampingi klien,
obat sesuai indikasi klien dan keluarga mengatakan
4. Memberikan informasi pada memahami mengenai nyeri yang
keluarga untuk mendampingi klien dirasakan klien dan paham bagaimana
5. Menjelaskan mengenai nyeri yang cara mengurangi nyeri klien dengan
dirasakan klien dan bagaimana cara terapi non farmakologi, klien
cara mengatasi rasa nyeri jika mengatakan skala nyeri 4
muncul O: klien tampak meringis dan
memegangi tangan kanan ketika nyeri
muncul, klien dan keluarga tampak
menerapkan terapi non farmakologi
yang telah diajarkan saat nyeri muncul
Hasil TTV:
TD: 151/79 mmHg
N: 126 x/menit
RR: 22 x/menit
S: 37,3oC
Pemberian obat:
1. Ceftizoxime 2x1 mg
2. Keterolax 2x1 mg
3. Lansoprazole 2x1 mg
4. Amlodipine 5 mg (harus diperiksa
tekanan darah terlebih dahulu)
5. Propanol 3x10 mg
6. Candesartan 1x16 mg
Klien tampak terpasang bidai ditangan
kanan, dan terpasang infus NaCL 0,9%
di tangan kiri
A: masalah teratasi sebagian, Gangguan
rasa nyaman: Nyeri
P: intervensi dilanjutkan
1. Observasi TTV
2. Kaji nyeri secara komprehensif
3. Ajarkan terapi non farmakologi
(terapi nafas dalam, kompres air
hangat)
4. Kolaborasi dengan tim medis lain
dalam pemberian obat analgetik
sesuai indikasi
6 Nyeri akut berhubungan dengan
agen cedera fisik (trauma: closed 1. Mengobservasi tanda-tanda vital
fraktur) klien S: klien mengatakan sudah bisa
2. Mengkaji nyeri yang dirasakan menggerakkan tangan kanan secara
klien secara komprehensif perlahan, klien mengatakan bisa
3. Mengevaluasi keefektifan kontrol mengatasi rasa nyeri ketika tangan
nyeri pada klien digerakkan, klien mengatakan terapi
4. Berkolaborasi dengan tenaga non farmakologi yang diajarkan
medis lain dalam pemberian obat berguna dalam mengurangi rasa nyeri
analgetik sesuai indikasi yang dirasakan ketika muncul, klien
mengatakan skala nyeri 3
O: klien tampak bisa mengatasi rasa
nyeri dengan menggunakan terapi non
farmakologi yang telah di ajarkan,
klien tampak rileks saat menggerakkan
tangan kanannya secara perlahan
Hasil TTV:
TD: 157/81 mmHg
N: 128 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36,6oC
Pemberian obat:
1. Ketorolac 2x1 mg
2. Lansoprazole 2x1 mg
3. Ceftriaxone diganti zoxime 2x1
mg
4. Amlodipine 5 mg
Klien sudah tidak memakai bidai di
tangan kanannya
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
1. Observasi TTV
2. Kaji nyeri yang dirasakan klien
3. Kolaborasi dengan tenaga medis
lain dalam pemberian obat
analgetik sesuai indikasi
4. Perisapan klien untuk pulang
kerumah

Anda mungkin juga menyukai