Otoritas Moneter Di Indonesia Dan Amerika Serikat Dan API
Otoritas Moneter Di Indonesia Dan Amerika Serikat Dan API
(EMI 208M)
“Otoritas Moneter di Indonesia dan Amerika Serikat
dan Arsitektur Perbankan Indonesia”
Dosen Pengampu:
Dra. Nyoman Abundanti, M.M.
Disusun Oleh:
1. Anak Agung Ngurah Satria Partha W.D (1506205062)
2. I Gusti Agung Ngurah Pradnyana Baskara Putra (1807521202)
3. Ida Ayu Artika Pradnyani (2007521004)
4. Ketut Sri Wahyuni Indrayani (2007521021)
Undang-undang tentang Bank Sentral yang baru ini pada dasarnya memberikan
kewenangan yang besar kepada Bank Indonesia untuk merumuskan dan melaksanakan
kebijakan moneter di Indonesia, sedangkan Dewan Moneter ditiadakan. Meskipun
otoritas moneter tidak terletak lagi pada pemerintah, tetap mempunyai akses tertentu
dalam mempengaruhi kebijakan moneter. Namun, pada akhirnya lahirlah UU No. 3
Tahun 2004 dan UU No. 6 Tahun 2009 pada pasal 7. Kestabilan Rupiah yang dimaksud
mempunyai dua dimensi. Dimensi pertama kestabilan nilai Rupiah adalah kestabilan
terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin dari perkembangan laju inflasi.
Sementara itu, dimensi kedua terkait dengan kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap
mata uang negara lain. Indonesia menganut sistem nilai tukar mengambang (free
floating). Namun, peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas
harga dan sistem keuangan.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia sejak 1 Juli 2005
menerapkan kerangka kebijakan moneter Inflation Targeting Framework (ITF).
Kerangka kebijakan tersebut dipandang sesuai dengan mandat dan aspek kelembagaan
yang diamanatkan oleh Undang-Undang. Dalam kerangka ini, inflasi merupakan
sasaran yang diutamakan (overriding objective). Bank Indonesia terus melakukan
berbagai penyempurnaan kerangka kebijakan moneter, sesuai dengan perubahan
dinamika dan tantangan perekonomian yang terjadi, guna memperkuat efektivitasnya
2.1.2 Tugas dan Tujuannya
Tugas Bank Indonesia yaitu:
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi bank
Disamping tugas-tugas tersebut, Bank Indonesia juga mempunyai tanggung jawab dan
kegiatan lain dalam kaitannya dengan pemerintah, hubungan internasional, akuntabilitas
dan anggaran.
Tugas Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
Tugas Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
Tugas Mengatur dan Mengawasi Bank
Hubungan dengan Pemerintah dan Internasional
Dan, akuntabilitas dan Anggaran
Tujuan Bank Indonesia yaitu:
Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan ememlihara kestabilan nilai rupiah. Dan
untuk mencapai tujuan tersebut BI melaksanakan kebijakan moneter secara
berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum
pemerintah di bidang perekonomian.
2.2 Status dan Modal Bank Indonesia serta Tugas -Tugas Dewan Gubernur BI
2.2.1 Status dan Modal Bank Indonesia
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum
perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank
Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan
pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan
tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat
bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan. Artinya
Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga
Negara independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur
tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur
dalam undang-undang.
Modal Bank Indonesia sebagaimana yang sudah diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 23 tahun 1999 pada Pasal 6 yaitu modal Bank Indonesia
ditetapkan berjumlah sekurang-kurangnya Rp 2.000.000.000.000,00 (dua triliun
rupiah). Modal tersebut harus ditambah sehingga menjadi banyak 10% (sepuluh
perseratus) dari seluruh kewajiban moneter, dengan dana yang berasal dari Cadangan
Umum atau dari hasil revaluasi aset.
2.2.2 Tugas-Tugas Dewan Gubernur BI
Dalam pelaksanaan tugasnya, Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur.
Dewan Gubernur terdiri atas seorang Gubernur, seorang Deputi Gubernur Senior, dan
sekurang-kurangnya 4 (empat) orang atau sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang Deputi
Gubernur. Pada tahun ini Bank Indonesia memiliki 4 (empat) Deputi Gubernur. Jumlah
anggota Dewan Gubernur akan disesuaikan setelah fungsi pengawasan dialihkan kepada
pengawasan sektor jasa keuangan dengan mempertimbangkan prinsip efiensi.
Tugas dan wewenang Dewan Gubernur sebagai pemimpin Bank Indonesia
yaitu:
1) Mengangkat dan memberhentikan pegawai Bank Indonesia, yang pelaksanaannya
ditetapkan dengan Peraturan Dewan Gubernur.
2) Menetapkan peraturan kepegawaian, sistem penggajian, penghargaan, pensiun, dan
tunjangan hari tua serta penghasilan lainnya bagi pegawai Bank Indonesia.
3) Gubernur, Deputi Gubernur Senior, Deputi Gubernur, dan atau pejabat Bank
Indonesia tidak dapat dihukum karena telah mengambil keputusan atau kebijakan
yang sejalan dengan tugas dan wewenangnya sebagaiman dimaksud dalam undang-
undang ini sepanjang dilakukan dengan itikad baik.
4) Gaji, penghasilan lainnya, dan fasilitas bagi Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan
Deputi Gubernur ditetapkan oleh Dewan Gubernur.
5) Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Dewan Gubernur dapat
menetapkan sanksi administratif terhadap pegawai Bank Indonesia serta pihak-pihak
lain yang tidak memenuhi kewajibannya seperti ditentukan dalam undang-undang
tersebut.
2.3 Pengertian API, 6 Pilar API, Program Kegiatan API dan Tahapan Implementasinya
Setelah melakukan penyelesaian cetak biru API, maka sejak tahun 2004 ini
secara bertahap dalam jangka waktu lima sampai dengan sepuluh tahun API
diimplementasikan dengan visi yang jelas. Visi Arsitektur Perbankan Indonesia adalah
menciptakan sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien guna menciptakan
kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
nasional. Krisis ekonomi 1998 menjadi bukti bahwa perbankan nasional sangat rapuh
menghadapi gejolak yang terjadi. Arsitektur Perbankan Indonesia akan menjadi pondasi
dasar dalam mewujudkan sebuah sistem perbankan nasional yang tangguh terhadap
gejolak yang terjadi dan mampu menjadi lembaga intermediasi bagi sektor riil dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
2.4 The FED (Bank Sentral Amerika), Asal Usul, Struktur, dan Peran Khusus Federal
Reserve New York
Ketua dari National Monetary Commission (yang didukung oleh dua partai
politik lokal) adalah seorang yang ahli yang juga merupakan pemimpin Republik Senat
Nelson Aldrich. Aldrich membentuk dua buah komisi, yang pertama adalah Sistem
Moneter Amerika dan yang kedua adalah Sistem Bank Sentral Eropa yang dikepalai
oleh Aldich sendiri. Aldrich pergi ke Eropa yang sistem moneternya bertentangan
dengan sistem bank sentral Amerika, untuk mempelajari Bank Sentral Jerman yang
pulih dan yang percaya bahwa penerbitan obligasi pemerintah merupakan salah satu
obat mujarab dari pemulihan ekonomi. Sistem bank Sentral AS kala itu banyak
ditentang oleh politikus yang curiga bahwa Aldrich melakukan penipuan terhadap JP
Morgan (seorang banker kaya pada saat itu). Anak JP Morgan juga menikah dengan
John D. Rockefeller, Jr.
Struktur The Fed terdiri dari enam bagian, yaitu Board of Governors, bank Federal
Reserve, bank-bank anggota, institusi-institusi tempat penyimpanan lainnya, Federal
Open Market Committee (FOMC), dan Dewan Penasihat.
Peran khusus The Fed yang tercantum dalam Undang-Undang Fed adalah sebagai
berikut.