Makalah KEL 6 - Kewenangan Perawat Maternitas Disemua Fase Pelayanan Kesehatan
Makalah KEL 6 - Kewenangan Perawat Maternitas Disemua Fase Pelayanan Kesehatan
OLEH KELOMPOK 6 :
4. Wahyuni 2011311023
Dosen Pembimbing :
Ns. Lili Fajria, S.kep., M.Biomed.
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya kami
Pelayanan Kesehatan”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Maternitas I.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
dan teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan,
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
khususnya dari dosen mata kuliah untuk menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tanggung Jawab Hukum Secara Administrasi Maternitas dalam
Melakukan Tindakan Persalinan Praktik Mandiri................................ 3
2.2 Pelayanan Tingkat Pertama atau Faskes > Faskes Tingkat Pertama..... 5
2.3 Pelayanan Tingkat Rujukan.................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana jawab hukum secara administrasi maternitas dalam melakukan
tindakan persalinan praktik mandiri
2. Mengetahui apa itu pelayanan tingkat pertama
3. Mengetahui apa itu pelayanan tingkat rujukan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut peraturan yang berlaku, seseorang yang telah lulus dan dinyatakan
sebagai perawat, harus mendapatkan lisensi agar memperoleh ijin bekerja atau yang biasa
disebut SIPP (Surat Ijin Praktik Perawat). Tidak dibenarkan melakukan pelayanan diluar
batas kewenangan seorang perawat, jika ketentuan tersebut dilanggar maka perawat
dianggap telah melakukan administrative malpractice dan dapat dikenai sanksi
administrative.
3
Dalam praktek pelaksanaannya tanggung jawab secara administrasi ini dapat
diberikan kepada perawat maternitas jika perawat tersebut melakukan pertolongan
persalinan yang tidak sesuai dengan kewenangannya bukan dalam keadaan darurat dan
dilakukan pada praktik mandiri tidak dalam keadaan keterbatasan tertentu.
Apabila seseorang bersedia menolong orang lain dalam keadaan darurat, maka ia
harus melakukannya hingga tuntas dalam arti ada pihak lain yang melanjutkan
pertolongan itu atau korban tidak memerlukan pertolongan lagi. Dalam hal pertolongan
tidak dilakukan dengan tuntas maka pihak penolong dapat digugat karena dianggap
mencampuri/ menghalangi kesempatan korban untuk memperoleh pertolongan lain (Is,
2015)
4
2.2 Pelayanan Tingkat Pertama atau Faskes > Faskes Tingkat Pertama
A. Jenis Faskes
Fasilitas kesehatan yang termasuk Faskes Tingkat Pertama adalah:
1. Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja. (Permenkes No. 128 Tahun 2004)
4. Klinik umum
Klinik umum adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh
seorang tenaga medis. (Permenkes No. 28 tahun 2011)
5. RS Kelas D pratama
RS Pratama adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan kesehatan dasar yang tidak membedakan kelas perawatan
dalam upaya menjamin peningkatan akses bagi masyarakat dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang memberikan
pelayanan gawat darurat selama 24 jam, pelayanan rawat jalan, dan rawat inap.
5
B. Pelayanan kesehatan tingkat pertama
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan
yang bersifat non spesialistik (primer) meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat
inap.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama diselenggarakan oleh fasilitas kesehatan
(faskes) tingkat pertama tempat peserta terdaftar.
Puskesmas
Praktik Dokter Umum
Praktik Dokter Gigi
Klinik Pratama
Rs Kelas D Pertama
6
D. Pemilihan faskes tingkat pertama
Setiap peserta wajib terdaftar pada salah satu faskes tingkat pertama. Saat
pertama kali melakukan pendaftaran, BPJS Kesehatan memilihkan fasilitas kesehatan
peserta berdasarkan wilayah tempat tinggal. Sedangkan bagi peserta JKN yang
berasal dari program peralihan, pemilihan faskes pertama kali dilakukan dengan:
Peserta JKN dapat merubah pilihan faskes tingkat pertama jika sudah terdaftar
minimal 3 (tiga) bulan pada faskes tingkat pertama sebelumnya.
7
Pengertian sistem rujukan menurut Sistem Kesehatan Nasional Depkes RI
2009, merupakan suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu/lebih kasus
penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dari unit berkemampuan kurang
kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal antar unit-unit yang setingkat
kemampuannya.
Sistem rujukan upaya keselamatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas
pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab
secara timbal-balik atas masalah yant timbul baik seara vertikal (komunikasi antara
unit yang sederajat) maupun horizontal (komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit
yang lebih rendah) ke fasilitas pelayanan yang lebih konpeten, terjangkau, rasional
dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. Syarat-syarat tertentu harus dipenuhi
sebelum system rujukan dapat berfungsi secara tepat, seperti :
1. Kesadaran masyarakat dalam masalah kesehatan
2. Petugas kesehatan harus memiliki pengetahuan yang adekuat dalam strategi
pendekatan resiko dan system rujukan
3. Setiap unit obstetric harus memiliki peralatan yang tepat
4. Komunukasi dan transportasi yang mudah harus tersedia
8
Rujukan dalam pelayanan kesehatan bidanan merupakan kegiatan pengiriman
orang sakit dari unit kesehatan yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap
berupa rujukan kasus patologis pada kehamilan, persalinan dan nifas masuk
didalamnya, pengiriman kasus masalah reproduksi lainnya seperti kasus ginekologi
atau kontrasepsi yang memerlukan penanganan spesialis.
4. Rujukan Internal
5. Rujukan Eksternal
1. Rujukan Medik
Jenis rujukan medik :
a. Transfer of patient
b. Transfer of specimen
c. Transfer of knowledge/personel
2. Rujukan Kesehatan
9
Dapat lansung merujuk ke :
1) Puskesmas pembantu
2) Pondok bersalin atau bidan di desa
E. Syarat Rujukan
1. Rujukan harus dibuat oleh orang yang mempunyai kompetensi dan wewenang
untuk merujuk, mengetahui kompetensi sasaran/tujuan rujukan dan mengetahui
kondisi serta kebutuhan objek yang dirujuk
2. Rujukan dan rujukan balik mengacu pada standar rujukan pelayanan medis
Daerah
3. Agar rujukan dapat diselenggarakan tepat dan memadai
4. Untuk menjamin keadaan umum pasien agar tetap dalam kondisi stabil selama
perjalanan menuju ketempat rujukan
5. Rujukan pasien/specimen ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dan
atau lengkap
6. Fasilitas Pelayanan Kesehatan/tenaga kesehatan dilarang merujuk dan
menentukan tujuan rujukan atas dasar kompetensi/imbalan dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
10
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
11
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan
yang bersifat non spesialistik (primer) meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat
inap. Pelayanan kesehatan tingkat pertama diselenggarakan oleh fasilitas kesehatan
(faskes) tingkat pertama tempat peserta terdaftar. Adapun jenis faskes tingkat pertama
yaitu ; puskesmas, praktik dokter umum, praktik dokter gigi, klinik pratama, serta
rumah sakit kelas D pertama.
Rujukan dalam pelayanan kesehatan maternitas merupakan kegiatan
pengiriman orang sakit dari unit kesehatan yang kurang lengkap ke unit yang lebih
lengkap berupa rujukan kasus patologis pada kehamilan, persalinan dan nifas masuk
didalamnya, pengiriman kasus masalah reproduksi lainnya seperti kasus ginekologi
atau kontrasepsi yang memerlukan penanganan spesialis.
1.2 Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan untuk pembaca dapat memahami
apa kewenangan perawat maternitas di semua fase pelayanan kesehatan. Sehingga
dapat menambah ilmu dan sebagai bahan referensi. Selain itu, diharapkan pembaca
terutama tenaga kesehatan untuk dapat memahami tugas dan peran perawat dalam
pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
12
PERSALINAN . Volume .4. No. 2 . 2019, pp.112-119.
https://journals.ums.ac.id/index.php/laj/article/download/8684/4919 ( Diakses pada
tanggal 26 September 2021, pukul : 11.08)
Jannah, Evi Nur Miftahul. 204. Sistem – Sistem Rujukan Pelayanan di Indonesia. Stikes
Widya Cipta Husada. https://www.slideshare.net/evinurmiftahuljannah/makalah-
sistem-sistem-rujukan-pelayanan-di-indonesia (Diakses pada pukul 10.39 tanggal 25
September 2021)
13