“REVIEW JURNAL”
Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Pengantar Ilmu Bahasa
Dosen Pengampu: Dr.M. Surip, M.Pd
Disusun oleh:
Intan May Suri (2213510004)
Paragraf ke-5 : “Sehingga yang terjadi di lapangan berjalan alami, para sopir
maupun penumpang mengambil kesepakatan yang tidak tertulis .
Analisis Kesalahan : Penggunaan konjungsi maupun dalam kata diatas merupakan
konjungsi yang menghubungkan dua frasa yang memiliki status sintaksis yang sama
yang harusnya sebelum kata para sopir itu dituliskan kata baik, karena merupakan
konjungsi korelatif. Merupakan gejala konjungsi.
Pembetulan : “Sehingga yang terjadi di lapangan berjalan alami, baik para sopir
maupun penumpang mengambil kesepakatan yang tidak tertulis.
Paragraf ke-7 : “Namun untuk yang penumpang jarak dekat , nilai kenaikannya
antara Rp 200-, hingga Rp 500-, .”
Analisis : Kesalahan : terdapat kesalahan dalam penulisan bilangan rupiah.
Seharusnya penulisan lambang ‘Rp’ ditulis tanpa spasi dan dibelakang angka harus
ada bilangan 00 sebagai petunjuk bilangan rupiah.
Pembetulan : “Namun untuk yang menumpang jarak dekat , nilai kenaikannya
antara Rp200,00. hingga Rp500,00.”
2. Analisis MasaTanam Kedua Lebih Awal
Paragraf ke – 1 : “Sebagian besar areal pesawahan di kawasan dataran rendah baru
melaksanakan panen dari masa tanam pertama di musim hujan tahun ini.”
Analisis kesalahan : Penggunaan imbuhan pe-an pada kata pesawahan kurang tepat
harusnya imbuhan yang digunakan ialah per-an karena bermaksud menyatakan
deretan sawah yang banyak harusnya diganti manjadi persawahan. Merupakan
gejala afiksasi yaitu konfiks. Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan
Kesusastraan Indonesia Vol. 1, No. 1, Februari 2017 31 Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Majalengka
Pembetulan : “Sebagian besar areal persawahan di kawasan dataran rendah baru
melaksanakan panen dari masa tanam pertama di musim hujan tahun ini.”
Paragraf ke-2 “Bahkan ada sebagian lahan persawahan yang sudah menebar benih,
“ Analisis Kesalahan : Kata menebar disana seharusnya bukan diarahkan pada
benda yang tidak bernyawa (persawahan) dalam artian imbuhan me pada kata tebar
harus diganti dengan menggunakan di jadi ditebar . merupakan gejala preposisi.
Pembetulan : ““Bahkan ada sebagian lahan persawahan yang sudah ditebar benih, “
Paragraf ke-4 : “Alhamdulillah, di sini sih memang nggak terlalu dipengaruhi
musim hujan.”
Analisis : kesalahan : Kata nggak seharusnya diganti dengan kata tidak karena
bukan merupakan kata dasar yang baku tetapi merupakan pemendekan dari kata
tidak. Merupakan gejala abreviasi.
Pembetulan : “Alhamdulillah, di sini sih memang tidak terlalu dipengaruhi musim
hujan.”
Paragraf ke-7 : “Kalau sawah yang diisi emang sudah masuk masa tanam kedua.”
Analisis Kesalahan : Kata emang sebaiknya diganti dengan menggunakan kata
memang. Merupakan gejala abreviasi.
Pembetulan : “Kalau sawah yang diisi memang sudah masuk masa tanam kedua.”
Paragraf ke-7 : “Ada yang sudah duluan memulai tanam karena memang pasokan
airnya sudah cukup.”
Analisis : Kesalahan : Kata tanam seharusnya diganti dengan kata penanaman,
karena tanam masih ambigu dan harus dilekatkan bersama afiks : konfiks pean
karena merupakan kegiatan atau proses. Merupakan gejala afiksasi yaitu konfiks.
Pembetulan : ““Ada yang sudah duluan memulai penanaman karena memang
pasokan airnya sudah cukup.”
5. Riview Jurnal ( Kelebihan Dan Kekurangan)
Kelebihannya jurnal ini membahas tentang kesalahan- kesalahan morfologi
bahasa yang terdapat di jurnal tersebut dan juga menganalisis letak kesalahan
berbahasa dari segi kata, bentuk kata, dan bagaimana pembetulannya.
Kekurangannya jurnal ini tidak memberikan teori dari morfologi ini.
6. Kesimpulan dan Saran
Dalam sebuah surat kabar terdiri dari beberapa artikel yang tentunya dalam
satu artikel dapat ditemukan kesalahan berbahasa terutama dari segi kata dan bentuk
kataSecara keseluruhan kesalan didominasi aspek morfologi bahasa Indonesia
berupa afikasi atau imbuhan.
7. Daftar Pustaka
• Azs. (2016). Radar Majalengka Edisi 16 April 2016. Cirebon: PT. Wahana
Semesta.
• ______. (2016). Radar Majalengka. Edisi 25 April 2016. Cirebon: PT.Wahana
Semesta.
• Chaer, Abdul. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta:
Rineka Cipta.
• Mulyono, Iyon. (2013). Morfologi dan Sejumput Permasalahannya. Bandung:
CV. Yrama Widya.
B. Jurnal Kedua “Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Bidang Morfologi
pada Karangan Siswa Kelas VII, SMPN 11 Kota Bengkulu.”
1. Masalah Yang Diteliti jurnal kedua
Pada Jurnal ini, masalah yang di analisis adalah “Kesalahan Berbahasa dalam
Bidang Morfologi pada Karangan Siswa.”
2. Teori yang digunakan
Teori Badudu (1976:15) mengemukakan bahwa “Morfologi adalah ilmu
bahasa yang membicarakan morfem serta bagaimana morfem itu dibentuk menjadi
sebuah kata.”
3. Ungkapan data penelitian
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik
pengumpulan data yaitu; observasi, teknik catat, penyeleksi data, pengidentifikasian
data, penjelasan data dan penyimpulan hasil analisis data. Hasil data penelitian
analisis kesalahan prefiks, analisi kesalahan infiks, analisi kesalahan sufiks.
4. Materi jurnal dan contohnya
Materi jurnalnya kesalahan berbahasa dalam bidang morfologi.
Contohya
1. Kesalahan Berbahasa dalam bidang Morfologi
1. Analisis kesalahan Prefiks
11/a/3/2. Lalu dia nabrak pohon didepannya, dia tiba-tiba merasa kepalanya
sakit dan tidak lama setelah kejadian tersebut temanku pingsan lalu dia dibawa
ke UKS dibantu oleh teman- teman dan guru.
Pada data fonem /t/ adalah konsonan tidak bersuara, konsonan yang tidak
bersuara apabila mendapatkan awalan N- mengalami peluluhan/lebur dan
mendapatkan pengulangan berimbuhan maka menjadi fonem /n/ sehingga N- +
tabrak → menjadi nabrak.
Pada data fonem /t/ adalah konsonan tidak bersuara, konsonan yang tidak
bersuara apabila mendapatkan awalan meN- mengalami peluluhan/lebur maka
menjadi afiks meN- maka menjadi meN- + tabrak → menabrak.
Dengan demikian data di atas menjadi: 11/a/3/2.Lalu dia menabrak pohon
didepannya, dia tiba-tiba merasa kepalanya sakit dan tidak lama setelah kejadian
tersebut temanku pingsan lalu dia dibawa ke UKS dibantu oleh teman- teman
dan guru.
2. Analisis kesalahan infiks
Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Bidang Morfologi Pada Karangan
Siswa Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 5(1), 2021 75 5/a/1/2.Tanpa sengaja jari
tlunjuk kanannya terjepit di sela-sela bangku duduknya “Auu,,, jariku”, teriak
atin kesakitan jarinya pun memerah dan atin pun terus memegang jarinya.
Data (5/a/1/2) kata tlunjuk bukanlah kata yang baku dalam bahasa Indonesia,
kata tersebut terbentuk dari kata dasar tunjuk disisipi fonemlmaka kata tersebut
akan menjadi tlunjuk. Dalam bahasa Indonesia maka pola yang tepat adalah kata
dasar tunjuk disisipi dengan morfem el maka akan menjadi telunjuk. Jadi, kata
yang tepat pada data tersebut adalah telunjuk. Dengan demikian data di atas
menjadi
5/a/1/2.Tanpa sengaja jari telunjuk kanannya terjepit di sela-sela bangku
duduknya “Auu,,, jariku”, teriak atin kesakitan jarinya pun memerah dan atin
pun terus memegang jarinya.