Abstrak
Penelitian kesalahan-kesalahan yang ada pada contoh-contoh dalam
Kamus Bahasa Indonesia-Korea ini bertujuan untuk menganalisis contohcontoh bahasa Indonesia dalam Kamus Bahasa Indonesia-Korea lalu memberi
saran perbaikannya. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pengajaran bahasa Indonesia bagi mahasiswa Korea. Data kesalahan pada
Kamus Bahasa Indonesia-Korea Modern (Edisi Kedua)
dianalisis dengan
(Edisi Kedua) yang disusun oleh Ahn Young Ho. Kamus tersebut diterbitkan oleh
Hankuk university Of Foreign Studies pada tahun 1995.Data dianalisis dengan
menggunakan tabel-tabel Analisis Kesalahan Contoh-Contoh dalam Kamus Bahasa
Indonesia-Korea. Karena keterbatasan waktu penelitian, data diambil dengan
mengidentifikasi contoh-contoh bahasa Indonesia pada entri yang dimulai dengan
abjad A hingga M saja. Contoh-contoh bahasa Indonesia pada entri yang dimulai
dengan abjad N-Z akan diteliti pada penelitian selanjutnya. Berdasarkan analisis data
dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan ada
kesalahan-
Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Negeri Jakarta
Pendahuluan
Dalam pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing bagi
mahasiswa Korea, pembelajaran dengan menggunakan kamus ternyata
memiliki kendala tersendiri. Sepengetahuan peneliti, hanya ada
satu
Tentu
saja,
contoh-contoh
tersebut
menjadi
rujukan
bagi
contoh-contoh
tersebut
tidak
dikoreksi
oleh
dosen
atau
Hakikat Kamus
Secara sederhana, biasanya kamus didefinisikan sebagai
daftar
inventaris kosakata yang dimiliki oleh suatu bahasa ( Sri Soekesi A, dkk.
1978).
Menurut Teo Kok Seong kamus ialah rujukan yang mendaftarkan kata-
kata sebuah bahasa atau beberapa bahasa yang lazimnya mengikut susunan
abjad. Kamus juga menyertakan pelbagai keterangan lain yang berkaitan dengan
perkataan tersebut, yaitu ejaan, bunyi, kategori kata, dan penggunaannya. Kamus
juga menyertakan petikan atau ungkapan yang dapat memberi gambaran yang
lebih jelas tentang sesuatu konsep atau entri. Petikan atau ungkapan yang
disertakan di dalam kamus kadangkala dikaitkan dengan zaman tertentu untuk
memperlihatkan makna serta penggunaannya yang khusus (Teo Kok Seong,
1999).
Dengan kata lain, fungsi kamus sebagai rujukan seharusnya akan
memperjelas makna kata dalam bahasa lain, memperjelas penulisan kata tersebut,
dan bagaimana menggunakan kata-kata itu dalam kalimat. Para pengguna kamus,
akan memperlakukan kamus sebagai pedoman dalam belajar suatu bahasa. Jika
kamus itu salah ejaannya, maka salah juga ejaan si pelajar. Jika kamus tersebut
memberi contoh penempatan suatu kata yang tidak tepat, maka itu pun akan ditiru
si pelajar.
Menurut Chaer, berdasarkan bahasa yang digunakan, kamus dapat dibedakan
atas kamus ekabahasa, kamus dwibahasa, dan kamus multibahasa. Kamus
ekabahasa adalah kamus yang hanya menggunakan satu bahasa saja. Contoh,
Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Umum Bahasa Indonesia. Kamus
dwibahasa adalah kamus yang menggunakan bahasa lain untuk menjelaskan maka
suatu bahasa. Contoh kamus An Indonesian English Dictionary oleh John Echols
yang menjelaskan kosa kata bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia, Kamus
Indonesia Korea Modern karya Ahn Young Ho, dan masih banyak lagi. Kamus
aneka bahasa adalah kamus yang wujudnya berupa padanan kata-kata lebih dari
dua bahasa. Contoh Kamus Indonesia Arab Inggris oleh Abdullah Bin Nuh (Abdul
Chaer, 1999).
Berdasarkan
penggunaannya
untuk
keperluan
tertentu,
Chaer
2) Kamus
singkatan
hanya
memuat
singkatan
dan
akronim
serta
jenis -
jenis kamus di atas tentu saja dapat digunakan. Jika pelajar berada pada
tingkat pemula, maka kamus jenis pertama akan dapat melatih siswa
melafalkan kata-kata dalam bahasa Indonesia.
Hakikat Kesalahan
Banyak
kesalahan.
pakar
linguistik
Diantaranya
adalah
yang
mengelompokkan
Corder
yang
jenis -jenis
membedakan
antara
dari
kamus
yang
disusunnya
mengandung
kesalahan.
Jadi,
suatu kosakata, dan contoh penggunaan kata tersebut dalam kalimat. Ini
berarti penulis kamus telah melakukan kekeliruan.
Namun, jika kesalahan dalam kamus terjadi karena kurangnya
pengetahuan penyusun kamus
yang
menyebabkan
kesalahan.
Kesalahan
itu
dapat
dibedakan atas:
a. kesalahan antarbahasa (interlanguage error), yaitu kesalahan yang
disebabkan oleh interferensi bahasa ibu terhadap B2.
b. kesalahan intrabahasa (intralingual error), yaitu kesalahan yang
disebabkan kesulitan dalam belajar bahasa itu sendiri.
Seorang penyusun kamus yang menyusun kamus dwibahasa, mau tidak mau
akan
mengalami
kemungkinan
dia
kontak
antarbahasa.
terpengaruh
oleh
Ketika
B1-nya
penyusunan
akan
sangat
terjadi,
besar.
Jika
kesalahan
penyamarataan
berlebih
(overgeneralization)
terjadi jika seseorang menggunakan kaidah bahasa kedua yang kurang tepat
pada satu butir bahasa, karena kaidah itu sebenarnya hanya berlaku untuk
sebagian butir bahasa itu saja.
Kedua,
restrictions)
ketidaktahuan
terjadi
jika
akan
batas
seseorang
kaidah
gagal
(ignorance
mengamati
of
rule
pembatasan -
penerapan
kaidah
yang
tidak
sempurna
(incomplete
salah
menghipotesiskan
konsep
(false
concepts
berbahasa
dapat
dikelompokkan
atas
kesalahan
fonologi,
kesalahan
frase,
klausa,
dan
kalimat.
Kesalahan
leksikon
keseluruhan
komunikasi.
sebuah
organisasi
Kesalahan
unsur
kalimat
lokal
dalam
sehinga
adalah
kalimat
yang
benar -benar
kesalahan
yang
biasanya
tidak
Analisis Kesalahan
Analisis kesalahan (Anakes)
digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan
sampel,
pengidentifikasian
kesalahan
yang
terdapat
dalam
sampel,
serta
pengevaluasian
atau
penilaian
taraf
keseriusan
linguistik
berikut:
kesalahan
menggunakan
pada
prosedur
Kamus
Anakes
Bahasa
sebagai
Indonesia-Korea
prosedur
analisis
dapat
kesalahan
berbahasa yang dilakukan oleh dosen atau pengajar yang mengajar suatu
bahasa
sebagai
bahasa
kedua
atau
bahasa
asing.
Kamus
Bahasa
Kamus
memperhatikan
dan
Bahasa
Indonesia -Korea
memperbaiki
Modern
agar
kesalahan -kesalahan
yang
ditemukan;
b. pelajar Korea yang sedang belajar bahasa Indonesia;
para mahasiswa yang akan melakukan penelitian berkenaan dengan
perkamusan bahasa Indonesia untuk penutur asing
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk kualitatif dengan
menggunakan teknik deskriptif. Data kesalahan pada Kamus Bahasa IndonesiaKorea Modern (Edisi Kedua)
untuk kemudian
tersebut. Penelitian dilakukan selama tujuh bulan sejak April 2003 -Oktober
2003. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan tabel di bawah ini.
No
Data
Taksonomi Siasat
Permukaan
Hlm
HL
TMB
SF
SS
Taksonomi
Efek
Komunikatif
GL
LK
Taksonomi
Kategori
Linguistik
F
Perbaikan
M S L
Jumlah
Keterangan:
Hlm
HL
: penghilangan
TMB
: penambahan
SF
: salah formasi
SS
: salah susun
GL
: global
LK
: lokal
: fonologi
: morfologi
: sintaksis
: leksikon
10
kata-kata berimbuhan
mendengarkan nenek
berhikayat. Hal ini terjadi karena interferensi dari B1 yang dimiliki si penyusun
kamus. Dalam bahasa Korea, verba selalu berada di depan nomina. Jika ingin
11
menyatakan saya pergi, susunan dalam bahasa Korea adalah pergi saya. Saya
bercerita menjadi bercerita saya. Maka itu terjadilah interferensi berhikayat nenek.
Berdasarkan taksonomi efek komunikatif, ditemukan 79 kesalahan
global dan 64 kesalahan lokal. Kesalahan global adalah kesalahan yang
mempengaruhi
mengganggu
mempengaruhi
keseluruhan
komunikasi.
sebuah
organisasi
Kesalahan
unsur
dalam
kalimat
lokal
sehinga
adalah
kalimat
yang
benar -benar
kesalahan
yang
biasanya
tidak
12
taksonomi
kategori
linguistik,
ditemukan
171
kesalahan pada 143 contoh yang telah dianalisis. Pada 26 contoh terjadi
lebih dari satu jenis kesalahan. Secara lengkap uraian kesalahan itu adalah
22 contoh tergolong kesalahan fonologi, 46 contoh tergolong kesalaha n
morfologi, 38 contoh tergolong kesalahan sintaksis, dan 65 tergolong
kesalahan leksikon.
Kesalahan fonologi mencakup kesalahan ejaan. Kesalahan morfologi
mencakup kesalahan imbuhan dan perulangan kata. Kesalahan sintaksis
mencakup kesalahan frase, klausa, dan kalimat . Kesalahan leksikon
merupakan kesalahan pilihan kata.
Contoh kesalahan fonologi:
10) Bapak memasukkan jemuran padinya ke dalam lumbang.
Kata lumbang di atas akan membuat pembaca bingung. Apa makna kata lumbang?
Kata tersebut tidak terdaftar dalam KBBI. Yang benar adalah lumbung. Jadi fonem a
di sini dapat mengacaukan makna. Kesalahan ini terjadi karena penerapan kaidah
yang tidak sempurna. Ada butir fonem yang tidak tepat pada kata lumbang.
13
karena salah menghipotesiskan konsep. Konsep kapan tentu tidak sama dengan
kafan.
Contoh kesalahan morfologi:
12) Rumahnya kemakanan api.
Morfem ke-an tidak tepat diimbuhkan pada kata makan di atas. Morfem terikat yang
lebih tepat di sini adalah di- atau ter- sehingga kalimatnya menjadi Rumahnya
dimakan api atau Rumahnya termakan api. Jadi, kesalahan di atas terjadi karena
ketidaktahuan batas kaidah imbuhan ke-an.
Contoh kesalahan sintaksis:
13) Kurang-kurang diladeninya lebih-lebih ia akan merasa
kesalahannya.
Struktur kalimat di atas tidak jelas, siapa yang kurang diladeni dan siapa yang akan
merasa salah tidak jelas. Dengan mengubah menjadi seperti di bawah ini, kalimat
tersebut akan menjadi lebih jelas maksudnya. Jika kurang-kurang meladeninya, ia
akan merasa sangat bersalah. Kesalahan terjadi karena penerapan kaidah
sintaksis yang tidak sempurna.
Contoh kesalahan leksikon:
14) Hari sudah langsung
Penyusun kamus menyamakan makna kata langsung dengan lewat sehingga
tersusun contoh kalimat demikian. Padahal, kata langsung tidak tepat diformasikan
pada kalimat seperti itu. Kalimat itu lebih tepat menggunakan kata lewat, sehinga
dapat digunakan contoh seperti berikut Jangan kaupikirkan hari kemarin, hari itu
sudah lewat. Jadi, kesalahan terjadi karena salah menghipotesiskan konsep kata
langsung.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, kesalahan -kesalahan
berdasarkan taksonomi ini terjadi karena penerapan kaidah yang tidak
14
kesalahan-kesalahan
pada
Modern (Edisi Kedua) dari entri yang dimulai alfabet A-M susunan Ahn
Young
Ho.
Kesalahan-kesalahan
tersebut
disebabkan
karena
faktor
terjadi
penyamarataan
berlebih,
ketidaktahuan
batas
kaidah,
15
DAFTAR RUJUKAN
A., Sri Soekesi dkk.1978. Tata Istilah Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Chaer, Abdul. 1999. Pembakuan Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Hastuti, Sri. 1988. Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia.
Yogyakarta:Mitra Bana Widya.
Ho, Ahn Young. 1995. Kamus Bahasa Indonesia-Korea Modern (Edisi
Kedua). Seoul: Hankuk University of Foreign Studies.
Pateda, Mansoer. 1989. Analisis Kesalahan. Flores: Nusa Indah.
Seong, Teo Kok. 1999. Majalah Pelita Bahasa, Kamus,(Online), dbp.
gov.my/dbp.98/
Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1999.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kedua). Jakarta: Balai Pustaka.
Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
16
Lampiran:
Tabel Analisis Kesalahan Contoh-Contoh dalam Kamus Bahasa Indonesia-Korea Modern (Edisi Kedua)
No.
Data
Taksonomi Siasat
Permukaan
Hlm
HL
1.
Abonemen
TMB
SF
SS
Taksonomi
Efek
Komunikatif
Taksonomi
Kategori Linguistik
GL
LK
Perbaikan
Uang langganan
Langgaran, uang
langgaran
2.
Absen
Sebelum mulai bejajar,
hendaklah diabsen dulu.
3.
Mengacarakan
Pengacara
Advokat
adpokat
17
5.
Mengacu
Ia mengacu bedilnya
untuk menembak kidang
6.
Mengacukan
Mengacuhkan
Murid itu mengacuhkan
besar segala nasihat
gurunya.
18
1.
2.
3.
4.
19
HALAMAN PENGESAHAN
1.
Judul Penelitian
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. Jenis Kelamin
c. Golongan Pangkat dan NIP
d. Jabatan Fungsional
e. Jabatan Struktural
f. Jurusan
:
: Gedung Q lantai 2
: 47860203, lmuliastuti@yahoo.com
: Kramat Sawah IV Rt 007/02 No E 5
Paseban 10440
Telp/HP
: 4895124/ 08159492993
: 1 orang
: Dra. Sintowati Rini Utami, M. Pd.
5. Anggota Pelaksana
a. Nama Mahasiswa
:
: 1. Lee In Ok
6. Lokasi Penelitian
: Jakarta
Nama Instansi
Alamat
Telepon/Fax/e-mail
Lama Penelitian
:
:
:
:
8 bulan
20
Mengetahui
a.n Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Ketua Peneliti
Pembantu Dekan I
21