Anda di halaman 1dari 5

BERITA ACARA PRESENTASI KELOMPOK 8 KELAS REGULER F

Hari/Tanggal : Kamis, 11 November 2021


Waktu : 08.00 Wib s/d Selesai
Tempat : Ruang Virtual Zoom
Judul : Kepemimpinan Publik
Nama anggota kelompok : 1. Citra Riskya Simanjuntak 7. Najwa Sabrina Putri
2. Fika Salsabila Amar 8. Natasya Banawati
3. Tata Azwa Faradillah 9. Putri Mawaddah .T.
4. Aulia Tamimi Pasaribu 10. Sri Windari
5. Hasanul Fikri 11. Putri Ulina .S.
6. Putri Azhari

I. Pelaksanaan Diskusi
 Penyaji : 1. Fika Salsabila Amar 6. Putri Azhari
2. Tata Azwa Faradillah 7. Natasya Banawati
3. Aulia Tamimi Pasaribu 8. Putri Mawaddah .T.
4. Najwa Sabrina Putri 9. Putri Ulina .S.
5. Hasanul Fikri 10. Sri Windari
 Moderator : Citra Riskya Simanjuntak
 Notulis : Putri Azhari
 Daftra Hadir: Mahasiswa kelas Reguler B, F, dan Sasindo C 2021

II. Acara
 Pembukaan
Moderator membuka diskusi dengan mempersilahkan penyaji untuk mempresentasikan
materi yang akan dibawakan.

 Penyajian
Penyaji menyampaikan materi mengenai pengertian kepemimpinan, organisasi publik,
kepemimpinan dalam kualitas publik, karakteristik organisasi publik, peran pemimpin publik
dalam organisasi, contoh organisasi publik.

 Tanya Jawab:
Sesi 1
1. Intan Sri Devi Sitorus (Reguler F)
Bagaimana jika seorang pemimpin tersebut tidak memiliki kapasitas dan kemampuan pada
saat melakukan adaptasi terhadap lingkungan sedangkan yang kalian jelaskan harus
memiliki?
Jawaban:
Dijawab Oleh Fika Salsabila Amar selaku Penyaji 1
Menurut Saya seorang pemimpin harus mampu memiliki kapasitas dan kemampuan dalam
melakukan adaptasi terhadap lingkungannya,dan bagaimana jika seorang pemimpin itu tidak
memiliki kapasitas tersebut maka seorang pemimpin itu tidak berhasil atau tidak berhasil
merancang dan memilih semua tindakannya yang dilakukan oleh bawahannya dengan sangat
efektif.

2. Rehna Marpaung (Reguler B)


Jelaskan beberapa prinsip penting dari kepemimpinan publik?
Jawaban:
Dijawab Oleh Putri Ulina Situmorang selaku penyaji 11
Ada 5 prinsip dasar kepemimpinan yang sangat penting yaitu :
1. Kepemimpinan bukan teori tetapi tindakan karena dengan bertindak mereka akan
memahami bagaimana seharusnya seorang pemimpin berfungsi dengan efektif.
2. Kepemimpinan lebih berbicara masalah kepedulian karena tanpa kepedulian
seseorang tidak akan mampu memimpin orang lain dengan optimal.
3. Kepemimpinan adalah pengaruh, sehingga jika orang yang anda pimpin tidak
mengikuti apa yang anda katakan, anda harus instropeksi diri apa yang masih kurang
dari diri anda.
4. Kepemimpinan adalah role model dimana seluruh hidup anda seperti lemari pajang
yang dilihat oleh oranglain, orang akan menilai dan mengikuti apa yanganda
contohkan.
5. Kepemimpinan membutuhkan kombinasi otak dan otot yang seimbang terutama jika
menghadapi orang yang sulit kadangkala pemimpin harus berani menggunakan otot
(sikap tegas).

3. Ulfah Maulidiah Marwah Siregar (Reguler F)


Bagaimana fenomena kepemimpinan sektor publik di negara kita apakah sudah sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh masyarakat?
Jawaban:
Dijawab Oleh Putri Mawaddah Tanjung selaku penyaji 9
Menurut saya belum karena Sistem organisasi dapat berjalan dengan baik apabila ia
dikendalikan oleh pemimpin yang memiliki komitmen untuk mengoptimalkan fungsi,
peranan dan tanggungjawabnya. Kenyataan yang terjadi di Indonesia sungguh
memprihatinkan, karena banyak pemimpin sektor publik yang terjerat kasus korupsi, kolusi
dan nepotisme. Hal ini menyebabkan terjadinya ketidakpercayaan (distrust) masyarakat
kepada pemimpinnya. Dan lebih parahnya lagi banyak masyarakat yang mulai berpikir
pragmatis dengan memilih calon pemimpin yang memberikan kontribusi berupa uang atau
barang dalam kasus pemilihan pemimpin daerah maupun DPR/DPRD.

Sesi 2
1. Aisyah Tinus Puspa Ningrum (Reguler B)
Bagaimana jika dalam dalam kepemimpinan publik, kebijakan/ keputusan yang di buat oleh
para pemimpin tidak berjalan dengan baik, tidak berhasil dan malah berdampak negatif nagi
masyarakat luas, menurut kelompok apa tindakan yang harus di ambil oelh pemimpin? Lalu,
mengapa biokrasi menjadi hal yang pentng dalam kepemimpinan publik?
Jawaban:
Dijawab oleh Fika Salsabila Amar selaku penyaji 1
Menurut saya apabila kebijakan atau keputusan yang dibuat oleh para pemimpin tidak
berjalan dengan baik, dan malah berdampak negatif bagi masyarakat luas sebaiknya
keputusan atau kebijakan tersebut dicabut atau dibatalkan. Karena apabila diteruskan maka
akan semakin buruk dampak yang akan ditanggung oleh masyarakat luas atau pun bisa untuk
membuat kebijakan yang mampu dilakukan oleh pemimpin itu sendiri agar semua program
yang dijalankan berhasil,dan kenapa birokrasi penting dalam kepemimpinan publik karena
Birokrasi dianggap sebagai instrumen penting dalam negara yang kehadirannya tak mungkin
terelakkan karena birokasi adalah sebuah konsekuensi logis dari diterimanya hipotesis bahwa
negara mempunyai misi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan misi
tersebut maka harapan masyarakat pada birokrasi adalah bahwa birokrasi
harus fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional.

2. Siti Fatimah Handayani Hsb (Reguler F)


Bagaimana peran pemimpin publik dalam mengatasi permasalahan mengenal tanda penyakit
tersebut?
Jawaban:
Dijawab oleh Aulia Tamimi Pasaribu selaku penyaji 3
Permasalahan pemerataan pendidikan di Indonesia kemudian muncul dalam bentuk adanya
kesenjangan dari aspek mutu pendidikan, kesempatan berkembang bagi peserta didik dan
perbedaan sarana dan prasarana antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, termasuk
munculnya gejala "sekolah favorit" dalam pendidikan dasar dan menengah. Hal ini kemudian
menyebabkan harus adanya penyikapan negara dan antisipasi atas permasalahan tersebut,
sehingga tujuan negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat tercapai.
Pemerataan pendidikan tentu saja bukan hanya kesamaan bahwa warga telah sama-sama
memperoleh pendidikan, namun cakupan pemerataan pendidikan juga harus dimaknai dengan
adanya standar nasional mengenai kualitas pendidikan, sarana dan prasara pendidikan yang
memadai, dengan ruang lingkup ketersediaan guru, peralatan serta mutu belajar mengajar dan
kemampuan siswa di setiap sekolah untuk menjadi yang terbaik dan memberikan hasil terbaik
bagi kemajuan pendidikan.
Untuk mencapai pemerataan pendidikan, negara melalui UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa "Setiap warga negara
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu", dan pasal 11, ayat
(1) menyatakan "Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan
kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga
negara tanpa diskriminasi".

Ditambahkan oleh Arafat manalu (Reguler B)


Tadi Kelompok penyaji hanya menjawab tentang pendidikan .Organisasi publik melayani
masyarakat dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Untuk menambahi jawaban dari
kelompok, saya menjeskan upaya organisasi publik dalam bidang kesehatan khususnya
pengetahuan masyarakat tentang mengenal tanda2 penyakit. Organisasi pemerintahan dan
organisasi kesehatan senantiasa terhubung dalam upaya ini. Bisa kita sederhanakan lagi
organisasi kepala desa dan organisasi tenaga kesehatan (nakes). Kepala desa memberikan
kesempatan kepada nakes untuk memberikan sosialisasi pengenalan tanda-tanda penyakit
kepada masyarakat. Bisa kita lihat, sekarang gencar dilakukan sosialisasi stunting oleh nakes
kepada masyarakat agar masyarakat memahami tanda-tanda penyakit sejak lahirnya bayi.
Jadi, organisasi pemerintahan dan organisasi kesehatan senantiasa bekerja sama untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat (publik).

3. Hotmawanti Sihaloho (Reguler B)


Apa yang dapat dilakukan pemimpin untuk dapat berinovasi dengan baik? Sedangkan
anggotanya saja tidak perduli dan tidak mau tahu.
Jawaban:
Dijawab oleh Tata Azwa Faradillah selaku penyaji 2
1. Collaboration (kolaborasi): yakni anda harus menekankan kembali kepada anggota
tim bahwa pekerjaan ini bersifat kolaborasi. Kembali komunikasikan (terutama
kepada anggota yang melakukan social loafing) mengenai peran dan tanggung
jawabnya dalam kelompok. Deskripsikan dengan detail apa saja yang harus ia
lakukan, dan beritahu bahwa perannya ini bermakna dan berpengaruh terhadap
kemajuan kelompok. Ini akan membangkitkan sense of urgency.
2. Content (konten): tidak hanya menjelaskan deskripsi tugasnya dengan jelas, namun
anda juga harus memastikan bahwa memang pekerjaan yang ia lakukan berhubungan
dengan tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok. Jangan sampai ia memiliki
persepsi bahwa perannya hanyalah sampingan dan tidak berguna. Anda bisa
mengkomunikasikan ini kepadanya. Bangkitkan rasa bahwa ia dihargai dalam
kelompok.
3. Choice (pilihan): jika anggota tim tersebut masih terlihat abai, anda bisa
memanggilnya kembali dan bertanya kesulitan yang ia temui. Anda juga bisa
menanyakan apa yang bisa anda bantu kepadanya. Bisa jadi, ia menginginkan tugas
tertentu yang lebih ia kuasai. Jika memungkinkan, maka anda perlu
mempertimbangkan pilihan itu. Benarkah ia lebih baik untuk memegang tugas
tersebut? Atau ada yang lain? Bangkitkan rasa bahwa ia juga "memiliki" kelompok
ini.

Sesi 3
1. Chistopher Goldwin Millardo (Sasindo C)
Apakah anda setuju dengan boss yang keras dan ketat dalam kepemimpinan publik adalah
boss yang tidak sukses dalam memimpin?
Jawaban:
Dijawab oleh Putri Mawaddah Tanjung selaku penyaji 9
Setuju, karena Secara umum terdapat perbedaan yang mendasar antara bos dan
pemimpin,karena sifat dari bos adalah memerintah, sedangkan sifat dari pemimpin adalah
memimpin.Bos biasanya ditakuti, sedangkan pemimpin dihormati, bos berfikir jangka pendek
sedangkan pemimpin berfikir jangka panjang, bos bersifat impersonal sedangkan pemimpin
memilikisifat compassionate, pemimpin mereka memiliki sifat peduli pada timnya sedangkan
bossering mengatur, akibatnya jka ada kesalahan dari bawahan yang dipimpinnya, bos
akanmenyalahkan bawahannya. Bos disini tidak merasa bahwa ia adalah satu tim dengan
bawahannya, akibatnya antara bos dan bawahan tidak solid. Karena itulah biasanya seorang
bos tidak sukses menjadi seorang pemimpin. Selain itu bos juga biasa digunakan
dalamorganisasi yang non-formal. Bos biasanya disebut majikan

2. Elkana Manullang (Reguler B)


Bagaimana cara seorang pemimpin publik dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat?
Jawaban:
Dijawab Oleh Putri Ulina Situmorang selaku penyaji 11
Membangun Kepercayaan Pada Tim Kerja
1. Jelaskan Tujuan Perusahaan.
2. Sampaikan Hasil Keuangan Kepada Tim.
3. Berikan Kepedulian dan Kepercayaan Anda.
4. Akui Kesalahan dan Kekurangan Anda.
5. Delegasikan Pekerjaan.
6. Berikan Apresiasi Kepada Anggota Tim.
7. Lakukan Terlebih Dahulu

3. Urmila Sari (Reguler F)


Apa yang mengakibatkan seorang pemimpin yang ketika sidah menjadi pemimpin tidak
peduli lagi kepada masyarakat?
Jawaban:
Dijawab oleh Sri Windari selaku penyaji 10.
Ya mungkin saja seorang pemimpin itu sudah menikmati gelar pejabatnya sebagai pemimpin
sehingga membuat seorang pemimpin itu lalai dalam tugasnya dan ini pun bisa menyebabkan
adanya korupsi yang ditimbulkan karena ego yang terlalu tinggi dalam dirinya yang
menganggap bahwa dia pemimpin dan pasti dihormati,dan terlalu nyeleneh karena gegara dia
seorang pemimpin,dan itu tidak pantas untuk disebut sebgai pemimpin yang tepat

Anda mungkin juga menyukai