MATA PELATIHAN MP 4. PENYUSUNAN BAHAN SOSIALISASI/ DISEMINASI
Disusun Oleh : Nama : Ulil Amri, S.Hut NIP : 19840104 201101 1 005
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANBADAN
PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BOGOR, NOVEMBER 2021 PROGRAM PELATIHAN : Pelatihan Pembentukan PEH Tingkat Ahli Angkatan II MATERI POKOK : Penyusunan Bahan Sosialisasi/Diseminasi
Komponen Deskripsi Uraian
Deskripsi Materi Pokok : Mata pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan memahami penyusunan bahan sosialisasi. Tujuan Hasil Pelatihan : Peserta mampu melaksanakan tugasnya sebagai tenaga fungsional PEH tingkat ahli jenjang pertama sesuai dengan butir-butir kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator Hasil Belajar : Peserta mampu menjelaskan penyusunan bahan informasi media cetak dan media elektronik. Ringkasan Materi : Salah satu kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) diantaranya dapat menyusun bahan sosialisasi/ diseminasi dalam rangka mendukung kegiatan substansi di dalamnya. Sosialisasi adalah upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dan dihayati oleh masyarakat. Sedangkan diseminasi secara harfiah yaitu distribusi, persebaran adalah suatu kegiatan yang ditujukan kepada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut.
Sosialisasi/ diseminasi tidak terlepas dari penyampaian
informasi atau teknologi kehutanan kepada penggunanya yang dikemas dalam berbagai bentuk media, seperti leaflet, poster/ banner/ baliho, buletin, naskah siaran media cetak dan eletronik bahkan penyampaian dalam bentuk pameran. Pemilihan materi dan media sosialisasi haruslah benar- benar sesuai dengan kebutuhan sasaran dalam hal ini masyarakat dan stakeholder. Seorang PEH memilih materi tersebut dengan dasar pertimbangan antara lain; (a) ia merasa sudah akrab dengan bahan sosialisasi/ diseminasi yang akan digunakan, (b) ia merasa bahwa bahan sosialisasi/ diseminasi yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya sendiri, misalnya seri foto, atau (c) bahan sosialisasi/ diseminasi yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian masyarakat, serta menuntunnya pada penyampaian pesan yang lebih terstruktur dan terorganisasi. Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti, dan gambar-gambar yang sederhana (foto dan ilustrasi). Leaflet biasanya dibagikan atau disebarkan secara langsung kepada sasaran. Digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah. Isi atau materi yang dituangkan di dalam leaflet maupun folder hanya berupa garis-garis besar, dengan komposisi lebih banyak tulisan dibandingkan gambar, atau seimbang. Keunggulan dari leaflet dan folder adalah bisa dibaca berulang kali, ringkas dan mudah dimengerti, dapat digunakan untuk belajar mandiri, serta mudah dibawa kemana-mana. Sedangkan kelemahannya adalah informasi yang disampaikan kurang mendalam, sasaran terbatas pada orang-orang yang bisa membaca, dan untuk memperdalam materi perlu bantuan alat bantu penyuluhan lain. Jika bentuknya beberapa lembar tapi masih lebih tipis dari pada buku, maka dinamakan booklet.
Poster adalah bahan sosialisasi/ diseminasi berupa sehelai
kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan sedikit kata-kata yang jelas artinya, tepat pesannya, dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 3 meter. Gambar dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun atau foto. Poster biasanya ditempelkan (to post = menempelkan) pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak dilalui orang misalnya di dinding toko, di batang pohon di pinggir jalan, pada papan pengumuman dan sebagainya. Keunggulan dari poster adalah citra visualnya mampu menyampaikan materi secara cepat dan langsung, mampu menjangkau sasaran lebih banyak, dapat ditempel di tempat yang strategis dimana saja, serta mudah dan cepat dimengerti, termasuk oleh mereka yang buta huruf. Sedangkan kelemahannya adalah memerlukan alat bantu lain untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam, tidak dapat menjamin tumbuhnya satu pengertian yang sama diantara sasaran, mudah rusak, robek dan hilang. Sedangkan baliho adalah poster dalam ukuran yang lebih besar yang mencapai meteran dan banner adalah bentuk poster yang dipasang pada internet/ online dengan ukuran kecil. Buletin adalah publikasi (oleh organisasi) yang mengangkat perkembangan suatu topik atau aspek tertentu dan diterbitkan/ dipublikasikan secara teratur (berkala) dalam waktu yang relatif singkat (harian hingga bulanan). Tulisan dalam buletin umumnya singkat dan padat (mirip berita) dimana digunakan bahasa yang formal dan banyak istilah teknis berkaitan dengan bidang tersebut. Desain, serta foto- foto atau ilustrasi dalam buletin umumnya formal. Ibaratnya buletin adalah koran dalam ukuran kertas yang lebih kecil (biasanya A4) dan sasaran pembacanya terbatas.
Media cetak, media eletronik dan juga media digital adalah
sebuah media yang di dalamnya berisi informasi yang didalamnya terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok tertentu saja. Media cetak kelebihannya bisa menyampaikan sebuah informasi secara detail, terperinci dan mendalam. Sementara untuk media elektronik dan digital, mereka lebih mengutamakan kecepatan informasi. Media cetak dapat berupa koran dan majalah. Media elektronik tradisional berupa televisi dan radio. Sedangkan media digital diakses melalui komputer/ laptop atau smartphone dan jaringan internet.
Papan informasi adalah media grafis yang efektif untuk
menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran. Gambar- gambar atau bahan-bahan yang akan disajikan dapat ditempel langsung pada papan informasi tersebut. Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan informasi dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. Berbagai jenis media grafis seperti gambar, poster, sketsa, diagram, chart, koran, berita dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan informasi.
Pameran adalah usaha untuk memperlihatkan atau
mempertunjukkan secara sistematis sesuatu model, barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematis, pada suatu tempat tertentu. Pameran termasuk pada bentuk sosialisasi/ diseminasi dengan sasaran massal dan melalui kombinasi indera penerima. Melalui pameran, diharapkan segala produk, alat, teknologi, metode dan lain-lain yang terkait dengan kehutanan dapat tersampaikan kepada masyarakat atau publik.
Display dalam lingkup pameran bisa dikatakan sebagai
media atau ruang untuk menyajikan suatu produk unggulan yang akan dipamerkan. Dalam satu produk tertentu, display tidak selalu berupa memajang barang dagangan di rak-rak, namun perlu juga alat peraga, misalnya dengan menghadirkan televisi, karena cukup praktis, tinggal memutar video peragaan produk-produk yang akan dipamerkan.
Pernah melakukan : 1. Menyusun booklet Potensi Desa Wisata Sekitar
kegiatan yang Kawasan Hutan di NTB sesuai materi pokok 2. Menyusun leaflet Mengenal Batas Kawasan Hutan 3. Membuat artikel dan berita di website Dinas LHK Provinsi NTB 4. Membuat poster dan baliho untuk sosialisasi kegiatan Dinas LHK Provinsi NTB 5. Membuat konten digital untuk media sosial Dinas LHK Provinsi NTB (youtube, twitter, instagram) 6. Menyiapkan stand Dinas LHK Provinsi NTB pada kegiatan pameran NTB Expo yang rutin diadakan setiap tahun