Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Abdi Mas TPB (www.abdimastpb.unram.ac.

id) p-ISSN 2655-7533


Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 (hal 21-26) e-ISSN 2656-3592

PENGUATAN TEKNIK BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias sp) SISTEM


KOLAM TERPAL BERBASIS PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN
DI DESA PATIHAN KECAMATAN WIDANG KABUPATEN TUBAN
Miftachul Munir1*), Muhammad Yusuf1, Hendra Suwardana1

Universitas PGRI Ronggolawe Tuban


*)
Korespondensi: miftahulmunir886@gmail.com

Diterima 9 Mei 2020 / Disetujui 15 Juni 2020

ABSTRAK

Budidaya Ikan Lele Clarios bisa dilaksanakan di area sempit dengan metode kolam terpal
mampu menjawab penguasaan skill bagi pebudidaya pemula, menambah penghasilan, serta
bisa memanfaatkan lahan pekarangan kosong untuk kegiatan ekonomis produktif. Terlebih
bagi desa-desa yang secara alami berkelimpahan air, baik dari sungai maupun dari sumber
masyarakatnya perlu didorong untuk menguasai teknis budidaya yang bisa menambah
manfaat bagi kegiatan ekonomi rumah tangganya. Salah satu budidaya yang mempunyai
keunggulan dan bernilai ekonomi adalah Budidaya Lele dengan metode kolam terpal. Agar
hal ini bisa dilakukan oleh masyarakat, maka perlu adanya sosialisasi melaui pelatihan
dengan pola yang tepat. Selain diberikan pemahaman materi dengan presentasi ceramah,
percontohan merupakan langkah tepat untuk menyempurnakan penguasaan skill para
pebudidaya pemula. Di samping, didampingi serta dalam evaluasi selama pelaksanaan
percotohan itu didiskusikan sehingga baik secara pencerapan pemahaman maupun
penguasaan skill akan lebih tersempurnakan. Kegiatan ini memberikan hasil yang baik.
Secara kenyataan, hasil panenan dari 3000 benih yang ditabur di kolam terpel tersebut,
angka kematiannya 24,4%. FCR 1:1,09 dengan berat hasil panen 2.125 kg menghabiskan
pakan 2.200 kg. Dalam satu kilo ikan yang dipanen berisi 10,09 ikan Lele atau dikatan size
10,09.

Kata Kunci: teknik budidaya Lele Clarias, ADG, FCR

PENDAHULUAN dikaruniai kemudahan mendapatkan air,


karena di sekitar desa terdapat aliran air
Budidaya Lele Clarias skala rumah dari keberdaanBengawan Solo, belum
tangga perlu disosialisasikan agar secara optimal mampu memanfaatkan
masyarakat memperoleh manfaat kondisi yang menguntungkan untuk
tambahan penghasilan dengan berbudidaya ikanLele. Permasalahan yang
memanfaatkan pekarangan di sekitar ada pada warga desa Patihan adalah
rumah. Terkait dengan hal tersebut, warga belummaksimal kemampuannyadalam
desa Patihan kecamatan Widang yang teknis budidaya ikan, yang bisa

21
Jurnal Abdi Mas TPB (www.abdimastpb.unram.ac.id) p-ISSN 2655-7533
Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 (hal 21-26) e-ISSN 2656-3592

menjadikan warga sebagai pelaku usaha berpolapenyuluhan dan pendampingan


budidaya ikan khususnya Lele metode dengan metode kegiatan sebagai berikut :
kolam terpal yang bisa memanfaatkan a. Pendikan dan Peyuluhan sebagai
pekarangan. Maka diperlukan penguatan bagian dari sosialisasi kepada
teknis budidaya agar warga desa Patihan, kelompok pebudidaya Lele (Clarias)
kecamatan widang, Kabupaten Tuban, skala rumah tangga akan pentingnya
mendapatkan manfaat dari kondisi desa penguasaan teknis budidaya yang baik
yang sangat cocok untuk berbudidaya dan benar.
ikan. Alternatif paling memungkinkan b. Pendampingan, tahapan pendam-
untuk memulai usaha adalah dengan pingan merupakan tahap teramat
budidaya Lele dengan metode kolam penting, sbagai bagian dari
terpal. Selain mudah penanganannya, mempraktekkan teknis budidaya Lele,
tidak membutuhkan lahan yang luas, mulai dari pembelajaran terkait
keuntungannya bisa menambah kualitas air, manajemn pemberian
pendapatan keluarga. Hal itulah yang pakan, penanggulangan hama dan
melatarbelakangi diadakannya Penguatan penyakit pada budidaya Lele.
Teknis Budidaya Lele Clarias Dengan c. Penanganan panen dan pasca panen,
Metode Kolam Terpal. merupakan bagian dari
Penguatan ini diartikan sebagai pendampingan dengan focus pada
pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi bagaimana memanen yang benar, jika
dan seni (IPTEKS) yang dilakukan oleh pemnenan diperuntukkan memberi
perguruan tinggi secara melembagaagar nilai tambah pada hasil panen Lele,
bis memberikan manfaat kepada maka kelompok pebbudidaya Lele
masyarakat, melalui metode penyuluhan diberikan penguatan penanganan
langsung kepada masyarakat yang pasca panen dengan pola seperti
membutuhkannya. Dalam upaya pengolahan.
mensukseskan pembangunan dan
membangun manusia pembangunan.
Selain itu, merupakan upaya pengentasan
kemiskinan masyarakat desa, agar
mempercepat akselerasi program
pengentasan kemiskinan di pedesaan.
Salah satu sektor yang bisa dijadikan
percontohan bentuk adalah budidaya ikan
lele, dengan media kolam terpal sebagai
implementasi pengamalan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS).
Tujuan kegiatan ini untuk memberi
pelatihan budidaya pembesaran ikan lele Gambar 1: Drs. Miftachul Munir, M.M.
sekaligus percontohan sebagai media memberikan penyuluhan
pengabdian serta transfer teknologi .
Waktu Pelaksanaan:
METODE KEGIATAN 1) 7 Januari 2020, Penyuluhan Teknis
Metode kegiatan pengabdian Budidaya.
masyarakat Penguatan Teknis Budidaya 2) 8 Januari 2020 Penyuluhan
Ikan Lele (Clarias) BerbasisKolam Terpal ini Manajemen Kualitas Air, Tebar
benih yang benar dengan cara

22
Jurnal Abdi Mas TPB (www.abdimastpb.unram.ac.id) p-ISSN 2655-7533
Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 (hal 21-26) e-ISSN 2656-3592

aklimatisasi, Pengendalian kurang dari 12,8 mg/liter, amonium


manajemen kualitas air (pH, Suhu, terikat 147,29-157,56 mg/liter.
Serta Disolved Oksigen/DO, serta c. Dekat dengan rumah
menyuluhi tentang antisipasi pemeliharaannya, kedalaman air 30-
kandungan cemaran) 60 cm.
3) Pendampingan selama 12 Minggu
terhitung mulai tebar benih, untuk
mendampingi perihal teknis
budidaya dan penanganan panen
dan pasca panen.

HASIL PEMBAHASAN

Teknis Budidaya :
1. Persyaratan
Persyaratan budidaya Lele dengan
Gambar 2: Masa pertumbuhan lele
metode kolam terpal ini, tidak seperti
pada area lahan (tanah) yang
2. Pedoman Teknis Budidaya
membutuhkan persyaratan tertentu
a. Penyiapan Sarana dan Peralatan
sebelum memulai tabur benih Lele.
Dalam pembuatan kolam
Beberapa persyaratan pada kolam tanah,
pemeliharaan ikan lele metode Kolam
seperti pengeringan dasar kolam tanah
Terpal, memudahkan pengontrolan dan
harus memadai, pH harus diperhatikan
pengawasan. Bentuk dan ukuran kolam
dan salinitas air disikan ke dalam kolam
pemeliharaan bervariasi, tergantung
lebih baik kisaran 0-3 promil merupakan
selera pemilik dan lokasinya. Pada minggu
persyaratan penting.
ke 1-6 air harus dalam keadaan jernih,
Ikan Lele dapat hidup dalam
kolam bebas dari pencemaran maupun
perairan agak tenang dan kedalamannya
fitoplankton. Lele pada usia 7-9 minggu
cukup, sekalipun kondisi airnya jelek,
kejernihan airnya harus dipertahankan.
keruh, kotor dan miskin zat O2. Hal ini,
Pada minggu 10, air dalam batas-batas
lebih menguntungkan pebudidaya dengan
tertentu masih diperbolehkan. Kekeruhan
metode kolam terpal. Adapun syarat-
menunjukkan kadar bahan padat yang
syarat budidaya metode kolam terpal di
melayang dalam air (plankton). Alat untuk
antaranya;
mengukur kekeruhan air disebut secchi.
a. Kelayakan kepadatan pada Kolam
b. Penyiapan Tabur Benih
Terpal, jumlah benih per seratus ekor
Menyiapkan Bibit Lele yang harus
membutuhkan lahan panjang 2m x
diperhatikan kesehatan benih, ukurannya
lebar 1m x tingg 0,6m.
sekitar panjang 5cm x lebar 3 cm dan
b. Mempunyai pH 6,5t9; kesadahan
beratnya relatif rata kisaran 3 gram.
(derajat butiran kasar ) maksimal 100
Kondisi airnya siap untuk awal hingga usia
ppm dan optimal 50 ppm; turbidity
4 mingga bisa dengan kedalaman air 0,3
(kekeruhan) bukan lumpur antara 30t
m, setelah itu perlahan disesuaikan
60 cm; kebutuhan O2 optimal pada
dengan perkembangan Lele kedalaman air
range yang cukup lebar, dari 0,3 ppm
makin dalam hingga usia 10 minggu-12
untuk yang dewasa sampai jenuh
minggu bisa mencapai kedalaman 0,6 m
untuk burayak; dan kandungan CO2
hingga di panen.

23
Jurnal Abdi Mas TPB (www.abdimastpb.unram.ac.id) p-ISSN 2655-7533
Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 (hal 21-26) e-ISSN 2656-3592

c. Pemeliharaan dan Perawatan Convertion ratio) sebaiknya 1:1, artinya


Sebelum benih Lele di tabur ke jumlah total pakan yang diberikan
Kolam Terpal, kolam diisi air dengan berbanding sama dengan berat total ikan
kedalaman 0,3 m dalam kondisi planton yang dihasilkan.
memadai agar benih mendapatkan pakan
alami dari planton. Lele menurut teori Penyuluhan, Aplikasi Dan Percontohan
hingga usia 4-5 minggu selain makanan Penerapan metode dalam kegiatan
alami berupa planton, disupplay juga ini, disarankan menggunakan metode kaji
makanan buatan (pellet) ukuran kecil tindak, yaitu memberikan penyuluhan
(disesuaikan dengan ukuran dan berat kepada kelompok budidaya lele yang
Lele). Pakan pellet diberikan 2x sehari ditetapkan di Desa Patihan kecamatan
dengan jumlah kisara 3 % dri berat total Widang-Tuban. Para pelaku pebudidaya
Lele. diberikan materi Teknis Budidaya Lele
Pergantian air Kolam Terpal Clarias dengan metode Kolam Kerpal serta
diperlukan untuk menjaga kualitas air diadakan pendampingan agar pebudidaya
yang akan berpengaruh terhadap mampu menguasai teknis yang benar
kenyamanan Lele, serta untuk dalam budidaya Lele. Secara rinci tahapan-
menghindari munculnya penyakit akibat tahapan kegiatan tersebut meliputi:
kualitas air yang jelek. Pergantian air 1. Presentasi dan Komunikasi Ceramah
dilakukan dengan membuang (10-30)% di Selain diberikan penjelasan dengan
dalam Kolam dan menambahkan dengan cara mempresentasikan materi
jumlah yang sama dengan air baru dengan tentang Teknik Budidaya Lele dengan
kualitas yang baik, setiap seminggu sekali. Metode Kolam Terpal, juga diselingi
Melakukan penyortiran (greeding), dengan ceramah, yaitu serta
dimulai ketika Lele berusia 4 minggu (1 berkomunikasi dalam penyampaian
bulan). Hal ini disebabkan pertumbuhan materi.
Lele setelah usia 4 minggu mengalami 2. Diskusi
lonjakan amat pesat. Selain itu, Para pebudidaya diajak berdiskusi
pebyortiran dimaksudkan agar selama diadakan pendampingan
pertumbuhan Lele merata. Sedang, Lele teknis selam diadakan kaji tindak pada
yang lambat tumbuh dipindah ke Kolam budidaya percontohan, hal ini
Terpal lain agar tidak kalah bersaing dalam bermuatan evaluasi dan penyem-
mendapatkan makanan, serta untuk purnaan pencerapan penguasaan
menghindari kanibalisme (saling teknis budidaya Lele.
memangsa) sesuai sifat alami Lele. 3. Percontohan
d. Pemberian Pakan Diberikan percontohan Berbudidaya
Pemberian pakan disesuaikan Lele Dengan Metode Kolaqm Terpal
dengan siklus dan sifat pertumbuhan Lele. melalui pemberian penyuluhan
Untuk usia 0-4 minggu diberikan makanan sarana prasarana budidaya, benih dan
pellet dengan takaran 3% dari berat total pakan Pellet agar materi teknis
keseluruhan lele, sehari diberikan 2 kali, budidaya lele benar-benar dikuasai,
dengan variasi pagi dan sore. Usia 4-12 yang akhirnya setiap pebudidaya telah
minggu siklus pertumbuhan yang pesat mempunyai skill.
pemberian pakan bisa (3-4) kali sehari, 4. Pembahasan Hasil
dengan jumlah disesuaikan kebutuhan Selama diadakan kegiatan penyuluhan
kisaran (3-5)% dari jumlah total Lele. dan pendampingan teknis budidaya
Perbandingan pemberian pakan FCR (Feed Lele dengan metode kolam terpal di

24
Jurnal Abdi Mas TPB (www.abdimastpb.unram.ac.id) p-ISSN 2655-7533
Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 (hal 21-26) e-ISSN 2656-3592

dapatkan hasil 2.125 kg lele, sedang Meningkatkan pendapatan para pelaku


total pakan 2200 kg. Dari percontohan budidaya dan membuka lapangan kerja
hasilnya terdeskripsi di bawah ini: baru bagi masyarakat Desa Patihan,kec.
Widang-Tuban.
5. Dampak
Minggu Rata-rata *ADG di Rata-rata Meningkatnya kesejahteraan para
Ke Berat/ekor lapangan pakan pelaku budidaya dan masyarakat di
(gram) (kg/hari)
sekitarnya
1 3
2 6 Minggu 60kg:30har
ke 1-4 i
3 9,5 0,9 Gram =2kg KESIMPULAN DAN SARAN
4 11,1
5 17 Kesimpulan
6 23 Minggu 73,3kg:30h
Kegiatan Pelatihan Teknis Budidaya
ke 5-8 ari
7 30 1,1 Gram =2,4kg Lele Clarios Dengan Metode Kolam Terpal
8 42 telah berjalan sesuai rencana. Kesimpulan
9 55 yang bisa diambil dari kegiatan inni, para
10 68,5 Minggu 86,6kg:30h pebudidaya dengan didampingi (dengan
ke 9-12 ari kehadiran pendampingan seminggu sekali,
11 79 1,2 Gram =2,88kg
pada hariMinggu) telah mendapatkan
12 91
TOTAL 212,5kg 220,0kg
penguasaan teknis budidaya yang bisa
menjadikan dirinya sebagai pebudidaya
*) ADG: Average Day Growth (Rata-rata yang baik. Sistem percontohan dan
Pertumbuhan Harian) pendampingan dengan pemberian materi,
berdiskusi dalam evaluasi secara langsung
Catatan: dengan para pebudidaya pemula, telah
1. Benih Yang ditabur sebanyak 3.000 mampu memberikan bekal skill. Tentunya,
ekor. Total kematian selama 12 dengan bekal skill tersebut, bisa
minggu Lele yang meninggal memberikan manfaat bagi perkembangan
sebanyak 732 ekor atau 24,4%. kesejahteraan.
2. FCR (Feed Convertion Ratio)
1:1,09. Dalam 1 kg Lele berisikan Saran
sekitar 10,09 ekor (atau size Kegiatan Penguatan Teknis Budidaya
10,09). Ikan Lele berbasis Penyuluhan dan
Pendampingan kurang berguna apabila
Indikator Kegiatan dilakukan terputus hanya pada
1. Keluaran penyuluhan saja. Model penguatan
Terlaksanana kegiatan pelatihan dan berbasis penyuluhan, disertai
percontohan budidaya ikan Lele sistim percontohan, serta pendampingan secara
kolam terpal. nyata mampu memberikan kontribusi
3. Hasil positif bagi masyarakat. Untuk itu, saran
Meningkatnya kemampuan dan atau rekomendasi yang ingin disampaikan
ketrampilan para anggota masyarakat dari kegiatan ini adalah, dalam
pelaku budidaya dalam budidaya ikan memberikan bekal skill terutama budidaya
lele. ikan, seharusnya tidak hanya diberikan
4. Manfaat tanpa ada contoh nyata secara praktek,
didampingi serta diadakan evaluasi

25
Jurnal Abdi Mas TPB (www.abdimastpb.unram.ac.id) p-ISSN 2655-7533
Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 (hal 21-26) e-ISSN 2656-3592

langsung dan secara bersama-sama antara


pebudidaya.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M.Z. 2006. Budidaya lele. Dohara


prize. Semarang.

Djamiko, H., Rusdi, T. 2004. Lele.


Budidaya, Hasil Olah dan Analisa
Usaha. C.V. Simplex. Jakarta.

Djatmika, D.H., Farlina, Sugiharti, E. 2003.


Usaha Budidaya Ikan Lele. C.V.
Simplex. Jakarta.

Najiyati, S. 2007. Memelihara Lele Dumbo


di Kolam Taman. Penerbit Swadaya.
Jakarta.

Simanjutak, R.H. 2009. Pembudidayaan


Ikan Lele Lokal dan Dumbo.
Bhratara. Jakarta.

Soetomo, M.H.A. 2007. Teknik Budidaya


Ikan Lele Dumbo. Sinar Baru.
Bandung.

Susanto, H. 2010. Budidaya ikan di


Pekarangan. Penebar Swadaya.
Jakarta.

26

Anda mungkin juga menyukai