Anda di halaman 1dari 23

Family Dynamic and Family Assessment Tools - Part 2

Editor : πr
Layouter :

Assalamualaikum teman-teman. Sebelum mulai jangan lupa berdoa dulu yaaaa


I. Family Assessment Tools - Part 1
A. Family Structure
Menurut Goldenberg, tahun 1980, struktur keluarga diklasifikasikan menjadi
beberapa yaitu:
1. Nuclear Family (keluarga inti): Suami, istri, anak-anak (kandung dan adopsi)
2. Extended Family (keluarga besar): Suami, istri, anak2 kandung, sanak saudara:
baik vertikal maupun horizontal
→ di sini karena dalam satu rumah bisa jadi terdiri lebih dari satu kepala
keluarga, maka bisa berpotensi terjadi konflik sangat besar.
3. Blended family (keluarga campuran): Suami, istri, anak-anak kandung & tiri
Contoh keluarga campuran → Anang dan Ashanty
4. Common law family (keluarga menurut hukum sipil): Pria & wanita terikat
hukum sipil, anak2 mereka
→ biasanya karena kedua orang tua berbeda agama, sehingga hanya bisa
terikat hukum sipil tidak bisa menikah menurut agama
5. Single parent family (keluarga orang tua tunggal): Akibat cerai, berpisah,
ditinggal mati, tidak pernah menikah, bersama anak-anak
6. Commune family (kel hidup bersama): Berbagi hak, tanggung jawab &
kekayaan bersama → biasanya pada warga yang primitif seperti suku-suku
7. Serial family (keluarga serial): Sudah bercerai, menikah lagi, mempunyai
anak2, menganggap satu keluarga → contoh: keluarga aa’ Gym
8. Composite family (keluarga gabungan): Poliandri & poligini dengan anak-
anaknya
a. Poligami : Poligini dan Poliandri
Poligami adalah sistem perkawinan apabila salah satu pihak memiliki atau
mengawini beberapa lawan jenisnya dalam waktu yang bersamaan.
Bentuk poligami:
- Poligini merupakan sistem perkawinan yang membolehkan seorang
pria memiliki beberapa wanita sebagai istrinya dalam waktu
bersamaan

11
- Poliandri adalah sistem perkawinan yang membolehkan seorang
wanita mempunyai suami lebih dari satu orang dalam waktu bersama

(Selengkapnya mengenai poligami bisa cek di sini ya teman-teman:


https://www.kompasiana.com/ludmilla.untari/54f91803a33311af068b467
9/poligami-poligini-dan-%20poliandri-kebiasaan-usang-yang-diatur-oleh-
agama)
9. Cohabitation family (keluarga tinggal bersama): Tanpa ada ikatan perkawinan
yang syah → biasanya menyebut pasangannya partner, bahasa lainnya
kumpul kebo.

B. Family Dynamics (Dinamika Keluarga)


Lima dasar fungsi keluarga (Goh et al, 2004 ; Pineda, 1999)
1. Keluarga memberikan dukungan satu dengan lainnya ( saling mendukung)
2. Keluarga membangun otonomi dan kebebasan/kemandirian kepada setiap
anggotanya untuk tumbuh sebagai individu yang meningkat dalam keluarga
(kebebasan yang bertanggungjawab)
→ contoh:
- Memberikan uang saku pada anak bisa secara harian, mingguan, atau
bulanan.
- Wajib makan malam bersama
3. Keluarga menciptakan peraturan yang dapat mengatur hubungan kekeluarga
dengan individu – individu dalam keluarga
→ ini misalnya kayak dua orang yang menikah memertemukan dua keluarga
yang berbeda. Sehingga keduanya harus belajar dan beradaptasi pada
lingkungan keluarga satu sama lain karena kemungkinan aturan-aturan pada
keluarga pasangan tidak sama dengan aturan yang ada di keluarga sendiri.
4. Keluarga menyesuaikan dengan perubahan lingkungan (adaptasi terhadap
perubahan lingkungan)
→ ini tahap setelah dua orang menikah. Di awal masih berdua saja. Kemudian
memiliki anak-anak. Selanjutnya pindah rumah, pindah pekerjaan, ada
mertua, dsb.
5. Keluarga berkomunikasi satu dengan lainnya → seberapa sering seseorang
berinteraksi dengan anggota keluarga.

12
Dinamika keluarga (Goh et al, 2004 ; Rakel, 1998) merupakan interaksi
dan hubungan antara individu anggota keluarga yang mana merefleksikan dan
mempengaruhi kesehatan fisik, mental, spiritual dari individu – individu dalam
keluarga.
a. Tantangan perkembangan atau adaptif (penyesuaian) yang dihadapi keluarga
(misal: kelahiran anak, mengatasi kehilangan fungsi karena sakit dan cedera)
b. Kombinasi unik dari sumber daya & beban keluarga
(misalnya status pendidikan dan ekonomi, dukungan dan kerentanan yang
tersedia

1. Pentingnya memahami dinamika keluarga:


a. Bisa membantu dokter keluarga mendiagnosa penyakit (disease) dan rasa
sakit (illness) dari perspektif pasien, dan bisa mengenali faktor - faktor
yang mungkin akan membantu atau menghambat penyembuhan dari
pasien (misal pada kasus yang kompleks/terminal).
b. Memformulasikan secara strategi untuk membantu pasien dan
keluarganya supaya bisa lebih efektif dan adaptif dalam tugas-tugas
mereka.
2. Dinamika keluarga dapat dinilai dengan → family assessment tools.

C. Family Assessment Tools (FAT)

Untuk menilai dinamika keluarga, kita membutuhkan alat /perangkat yakni dengan
family assessment tools (perangkat penilaian keluarga). Dari hasil penilaian tersebut,
kita dapat mengetahui keluarga tersebut masuk dalam kategori mana? Apakah keluarga
bahagia/fungsional, atau keluarga yang biasa saja/mid-range (paling banyak), atau
keluarga yang tidak bahagia/disfungsional.

13
Secara umum, pada keluarga fungsional (keluarga bahagia) pun ketika menghadapi suatu
masalah kesehatan yang berat (seperti stroke atau kanker), keluarga ini juga bisa merasa
terguncang dan bubar. Apalagi dengan keluarga yang disfungsional. Keluarga
disfungsional ketika menghadapi permasalahan yang sama bisa jadi keluarga tersebut
akan bubar luar biasa.

Keluarga Keluarga yang


Keluarga biasa saja
fungsional/bahagia disfungsional

Memancarkan pengertian Keluarga sering Komunikasinya tidak


yang terpadu & mengalami fluktuasi teratur & kaku
kepedulian antara roman bahagia &
sedih yang bercampur
aduk

Anggota keluarga yang Mewakili mayoritas Anggota keluarga


dewasa hidup dengan nilai keluarga sebagaimana bertingkah dalam cara -
kemanusiaan yang jelas, diterangkan oleh para cara yang menunjukkan
komunikasi efektif & peneliti & penerapi adanya kecemasan
berbagi kewenangan saat keluarga mendasar yang kronis
menegosiasikan yang cukup tinggi &
keputusan
secara teratur mengajak
pada yang negatif,
permusuhan atau
perubahan kritis

Semua anggota keluarga Setiap keluarga biasa Mereka dapat peduli &
mendorong tujuan yang mempunyai kekuatan & penuh perhatian ketika
mereka miliki & mudah terkena kritik hidup dalam kondisi yang
kebebasan emosional saat baik dan tenang, ketika
tinggal berhubungan stress mereka berubah
dengan keluarga menggunakan cara saling
membalas, menghindari
tanggung jawab dengan
cara menggantungkan
diri, menyerang atau
melarikan dir

Mengatasi kesengsaraan Dokter dapat sangat Nilai – nilai personal


keluarga secara baik, efektif membantu mungkin diadopsi tidak

14
sering keluar dari krisis kesempatan secara kritis dari figure
yang lebih kuat memperoleh kekuatan & yang berwibawa atau
menguraikan cara – cara teman / kawan sebaya,
lebih sehat tanpa mudah kemungkinan lain nilai –
terkena kritik nilai terbentuk & tingkah
laku terpola akibat reaksi
perlawanan yang
menyertai atau nilai
aktual dari pengaruh
orang - orang

Satu hal yang ekstrim,


mereka sering
mengekspresikan
perasaan yang sangat
negatif dengan cara
menciptakan suasana
panas timbullah atmosfer
konflik dalam keluarga
Hal ekstrim kebalikannya,
mereka diam, kasar, atau
menyembunyikan
perasaan, menciptakan
suasana dingin, atmosfer
tanpa perasaan yang
menutupi emosi
mendasar yang sering
timbul

Kesulitan menguraikan
stress (tekanan)

1. 8 ciri-ciri keluarga disfungsional (The 8 rules of Dysfunctional Family)


a. Kontrol (Control) → seseorang dalam keluarga ini harus mengendalikan
perasaan, perilaku, dan hubungannya
b. Perfeksionisme (Perfectionism) → bersikap benar tentang segala hal
c. Menyalahkan (Blame) → menyalahkan diri sendiri atau orang lain

15
d. Menyangkal lima kebebasan → menyangkal perasaan, pikiran, ajaran,
keinginan dan imajinasi
e. Tidak ada aturan bicara (No talk rule) → ketika berbicara tidak jujur,
banyak yang ditutup-tutupi
f. Pembuatan mitos (Myth making) → Melihat sisi baiknya sehingga merasa
tidak ada masalah
g. Ketidaklengkapan (Incompletion) → tetap kecewa/kesal dan bingung
tanpa menyelesaikan masalah (jadi berlarut-larut pada masalah terus
menerus)
h. Tidak dapat diandalkan (Unreliability) → jangan percaya siapa pun dalam
anggota keluarga sehingga diri tidak akan kecewa

2. 8 hal yang menjadikan keluarga fungsional (The 8 permissions for functional


family):
a. Penerimaan (acceptance) → tidak masalah untuk tidak mengontrol
perasaan, perilaku, dan hubunganmu
b. Perfect-imperfection → tidak apa-apa melakukan kesalahan pada sesuatu
hal, tinggal nanti diperbaiki
c. Menyalahkan (blame) → tidak apa-apa membiarkan ada masalah tanpa
menemukan penyebabnya (cukup diterima, tidak perlu menyalahkan)
d. Lima kebebasan (the five freedoms) → tidak apa-apa untuk merasakan
perasaan yang sedang kamu rasakan, memikirkan pikiranmu, punya
pendapatmu sendiri, menginginkan apa yang kamu inginkan, dan
membayangkan apa yang ingin kamu bayangkan
e. Berbicara (talk) → tidak apa-apa untuk berbicara jujur
f. Kenyataan (reality) → tidak apa-apa jika ada masalah (melihat faktanya)
g. Kenyataan (completion) → tidak apa-apa untuk menyelesaikan masalah
dngan cara berbeda
h. Penyelesaian → tidak apa-apa untuk menyelesaikan perbedaan
i. Keandalan (reliability) → belajar untuk mempercayai diri sendiri dan
percaya pada seseorang yang menurutmu dapat dipercaya

16
3. Karakteristik Keluarga fungsional

17
(Gambar di atas dimaksudkan, ketika suatu keluarga mengalami disfungsional,
anggota keluarga akan menghadapinya dengan mencari perannya masing-
masing. Hal ini terjadi, karena pada suatu permasalahan maka akan timbul
reaksi setelahnya untuk menyelesaikan)

Family Survival Roles :


1. The enabler → memfasilitasi apapun di situ.
Kadang juga memfasilitasi hal yang destruksif (menjadi semakin jelek) atau
sebaliknya.
2. The hero → menjadi pahlawan di keluarganya
3. The scapegoat → dijadikan kambing hitam untuk permasalahan.
Biasanya ini terjadi secara alami. Apalagi pada keluarga dengan anak-anak
yang cukup banyak, biasanya salah satu ada yang menjadi kambing hitam
dalam keluarga.
4. The lost child → diabaikan
Biasanya pada anggota keluarga, anak yang paling pendiam
5. The mascot → yang paling banyak mendapat pujian, yang diunggulkan.
Biasanya pada anggota paling muda.

*Pada anak-anak juga bisa terjadi seperti hal-hal yang sudah disebutkan.

D. Family Assessment Tools – Part 1


Mengapa kita butuh alat penilaian keluarga?
1. Menilai fungsi keluarga
2. Menilai mekanisme koping keluarga
3. Untuk menilai sumber daya
4. Menilai struktur keluarga
5. Memiliki gambaran tentang pola multigenerasi perilaku atau penyakit.
6. Untuk menilai krisis normal atau penyakit yang biasa diderita ditemui di setiap
tahap perkembangan.
7. Untuk memberikan perawatan dan bimbingan antisipatif

II. Family Assessment Tools


(Mc.Daniel, 2005; Goh et al, 2004; Rakel, 2002, Pineda, 1999;Samaniego, 1999):
1. Family genogram (Pohon keluarga)
Genogram keluarga : grafik yang menggambarkan anatomi/struktur keluarga,
termasuk : pohon keluarga, grafik fungsional, rasa sakit keluarga/riwayat.

18
Gambaran grafis struktur keluarga, skema fungsional, dan riwayat penyakit
keluarga
2. Family life cycle (Siklus kehidupan keluarga)
Merupakan gabungan dari perubahan perkembangan individu anggota keluarga,
menunjukkan evolusi hubungan perkawinan & menyajikan perubahan
perkembangan siklik anggota keluarga; meliputi: tahapan perkembangan, tugas
perkembangan & implikasi kesehatan
3. Family map (Peta keluarga)
Deskripsi sistem keluarga, pila interaksi dan hubungan dalam keluarga, serta
batasan antar generasi, konflik atau persekutuan dalam keluarga
4. Family life line (Garis kehidupan keluarga)
Deskripsi kejadian dalam keluarga yangmenyebabkan stres dan hubungannya
dengan gejala klinis serta bagaimana mengatasinya
5. Family APGAR (Penilaian fungsi keluarga)
Gambaran fungsi keluarga dan kepuasan anggota keluarga terhadap hubungan
keluarga
6. Family SCREEM (Penilaian sumber daya keluarga)
Sumber daya yang ada dan penilaian kapasitas keluarga untuk berpartisipasi
dalam perawatan pasien dan menghadapi krisis

A. Family Genogram
1. Pohon keluarga yang bersifat biopsikososial yang menggambarkan siklus hidup
keluarga, penyakit dalam keluarga dan hubungan antar anggota keluarga.
Biasanya genogram ini dibuat minimal 3 generasi.

19
(contoh genogram bisa cek di sini:
https://genopro.com/genogram/templates/)

2. Untuk mengetahui secara cepat hubungan di antara anggota keluarga, sebagai


cara untuk melihat masalah medis dan psikologis keluarga dan sebagai alat
untuk mengerti keluarga secara multigenerasi (a family snapshot)

3. Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam genogram:


a. Nama kepala keluarga ditulis diatas keluarga
b. Nama dan umur setiap anggota keluarga ditulis di bawah simbol terkait
c. Anggota keluarga yang menjadi fokus pelayanan kesehatan dokter keluarga
disebut sebagai ‘index patient’ dan ditandai dengan panah
d. Tanggal pembuatan genogram dituliskan
e. Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah ditandai dengan
menggambar lingkaran terputus-putus
f. Penyakit dalam keluarga di tulis dengan simbol standar yang diberi
keterangan di bawah genogram
g. Waktu dan sebab kematian anggota keluarga ditulis dengan simbol yang
diberi tanda silang di dalam lingkaran atau bujur sangkar
h. Tanggal pernikahan dan perceraian dicantumkan

20
4. Simbol standar yang biasa digunakan dalam pembuatan genogram
Merupakan simbol yang sudah dibakukan secara internasional. Tapi tidak
menutup kemungkinan untuk membuat simbol sendiri sesuai keinginan. Akan
tetapi jangan lupa untuk menambahkan legenda (keterangan) pada genogram
sehingga ketika orang membaca, orang tersebut tahu apa maksud dari simbol
tersebut.

21
(singkatan yang sering dipakai)

22
23
5. Contoh genogram lengkap
Jangan lupa dalam penggambaran genogram, pada status dua orang yang
menikah, pada simbol harus di gambarkan dengan garis turun terlebih dahulu
baru garis turun di masing-masing simbol disatukan dengan garis lurus.

Benar salah

24
B. Family Life Cycle
Menunjukkan gambaran dari tahapan perkembagnan dari suatu keluraga mulai
dari meninggalkan rumah → single young adult → keluarga dengan kehiudpan
lanjut.

(Carter & McGoldrick,1989) :


Tahapan siklus Proses Tawaran Tawaran Menghadapi
hidup keluarga transisi : perubahan kedua perubahan permasalahan
kunci dalam status pertama atau yang ada di
prinsip keluarga yang tugas yang setiap siklus
membutuhkan termasuk kehidupan
proses didalamnya
perkembangan

Meninggalkan
rumah :
dewasa muda
single

Bersatunya
keluarga

25
melalui
pernikahan :
pasangan baru

Keluarga
dengan anak
yang masih
kecil

Keluarga
dengan anak
dewasa

Berpisah
dengan anak &
berpindah

Keluarga
dengan
kehidupan
lanjut

Keluarga dengan anak dewasa paling banyak konfliknya karena

26
27
Pada stage 50+ disebut juga empty nester → seperti sarang kosong. biasa ketika
keluarga/orang tua sudah mengentaskan anak, maka akan seperti sarang kosong.
mereka merasa kesepian karena anak-anak sudah mulai membangun karir masing-
masing. Ini adalah tahapan alamiah yang akan dialami oleh setiap keluarga.

C. Family Maps
Alat penilaian ini dikembangkan oleh psikiater-keluarga terapis Salvador Minuchin
untuk memfasilitasi komunikasi informasi tentang sistem keluarga untuk kolega
melalui penggunaan simbol.
1. Dua garis sejajar antara dua orang menunjukkan hubungan fungsional → ada
hubungan timbal balik, saling memberi, saling menerima.

(*perlu dipahami betul)


2. Garis tunggal dengan jeda di tengah menunjukkan disfungsi

3. Tiga garis sejajar antara dua orang menunjukkan hubungan yang terlalu
terlibat di mana ada banyak gangguan.

4. Garis tegak lurus dengan melambangkan batas kaku di mana aturan tidak bisa
dinegosiasikan

5. Contoh family map

28
III. Family Assessment Tools – Part 2
A. APGAR SCORE
Komponen Indikator Skor

Kemampuan keluarga untuk


menggunakan dan membagi sumber
Adaptasi daya yang melekat dengan anggota 0-2
keluarga itu sendiri atau dengan
keluarga lain

Saling berbagi dalam membuat


keputusan. Hal ini mengukur
Kemitraan 0-2
pencapaian dalam memecahkan
permasalahan dengan komunikasi

Hal ini mewakili pertumbuhan fisik &


emosional. Hal ini mengukur
Pertumbuhan 0-2
kepuasaan penyediaan kebebasan
untuk berubah

Bagaimana emosi seperti cinta,


marah, dan benci dibagi diantara
anggota keluarga. Hal ini mengukur
Kasih sayang 0-2
kepuasan anggota keluarga terhadap
keintiman & reaksi emosional yang
ada di keluarga

Mewakili bagaimana waktu, ruang,


keuangan dibagikan. Hal ini mengukur
kebersamaan kepuasan anggota keluarga dengan 0-2
komitmen yang dibuat oleh anggota
keluarga lain

Total 0-10

Skala Skor :
pengukuran:
Hampir selalu = 2 8-10 = Keluarga yang sangat
Kadang-kadang = fungsional
1
Hampir tidak 4-7 = Keluarga yang tidak berfungsi

29
pernah = 0 dengan baik

0-3 = Keluarga yang sangat


disfungsional

Family APGAR
Tool ini digunakan dengan menilai lima fungsi keluarga sehingga dapat diketahui
apakah sebuah keluarga fungsional atau tidak fungsional.
1. Adaptasi (Adaptation) Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga dalam
menerima bantuan yang diperlukannya dari anggota keluarga yang lain.
2. Kemitraan (Partnership) Saling berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
dan komunikasi yang baik.
3. Pertumbuhan (Growth) Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap
kebebasan yang diberikan keluarga dalam pertumbuhan dan perkembangan
fisik dan emosi anggota keluarga.
4. Kasih sayang (Affection) Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap
kasih saying serta interaksi emosional antar anggota keluarga
5. Kebersamaan (Resolve) Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap
kebersamaan dalam membagi waktu, materi/ uang dan ruang untuk privacy

APGAR Keluarga Hampir Kadang- Hampir


selalu kadang tidak
(2) (1) pernah (0)
1. Saya merasa puas karena saya dapat meminta
pertolongan kepada keluarga saya ketika saya
menghadapi permasalahan
2. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya
membahas berbagai hal dengan saya dan
berbagi masalah dengan saya.
3. Saya merasa puas karena keluarga saya
menerima dan mendukung keinginan-keinginan
saya untuk memulai kegiatan atau tujuan baru
dalam hidup saya.
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya
mengungkapkan kasih sayang dan menanggapi
perasaan-perasaan saya, seperti kemarahan,
kesedihan dan cinta.
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya
dan saya berbagi waktu bersama.

30
Interpretasi nilai APGAR keluarga
a. 8-10 poin menggambarkan bahwa fungsi keluarga baik (highly functional
family)
b. 4-7 poin menggambarkan bahwa fungsi keluarga kurang baik (moderately
dysfunctional family)
c. 0-3 poin menggambarkan keluarga disfungsional berat (severely dysfunctional
family)

B. SCREEM Keluarga
Di sini kita melihat sumber daya keluarga seperti apa kemudian kita petakan.
Digunakan terutama ketika megnhadapi pasien-pasien dengan masalah yang
sangat kompleks. Maka kita membantu mereka dengan cara maping dan
dikuatkan ke mereka, cek di bagian mana yang bisa diberi penekanan untuk
dilakukan.

Sumber Patologi

Interaksi sosial merupakan bukti


antara anggota keluarga, Anggota
Terisolasi dari luar
keluarga jalur komunikasi yang
Sosial keluarga, masalah
seimbang dengan grup sosial diluar
komitmen berlebih
keluarga seperti teman, grup
olahraga, klub & komunitas lainnya

Kebanggaan budaya atau kepuasan


Keterbelakangan etnis /
Kebudayaan dapat teridentifikasi, khususnya
budaya
dalam grup etnis yang jelas

Tawaran agama yang memuaskan


pengalaman spiritual dan hubungan Ritual / dogma yang
Keagamaan
dengan grup diluar keluarga yang kaku, lemah iman
mendukung

Stabilitas ekonomi cukup untuk


menyediakan kepuasan yang Kekurangan ekonomi
Ekonomi berhubungan dengan status yang tdak sesuai dengan
keuangan dan kemampuan untuk rencana ekonomi
menyatukan permintaan ekonomi

31
sesuai dengan norma kehidupan

Pendidikan anggota keluarga cukup


untuk mengijinkan anggota keluarga
memecahkan atau memahami Halangan untuk
Pendidikan
sebagian besar permasalahan yang memahami
muncul dalam gaya hidup formal
yang dibangun oleh keluarga

Perawatan kesehatan tersedia


melalui saluran yang mana secara Tidak tersedia sumber
kesehatan mudah terbangun dan sebelumnya peralatan/fasilitas dalam
dialami dengan cara yang perawatan
memuaskan

Contoh Family SCREEM

C. Family Life Line (Stressfull Life Events)


Dalam rekam medis sudah dituliskan termasuk keterangannya. Sebuah hubungan
antara kasus-kasus yang merupakan kasus dimana bisa membuat situasi
seseorang menjadi stres yang akan berdampak pada masalah kesehatan dalam
diri orang tersebut.

32
(semakin hitam pada kolom keparahan penyakit, maka tingkat stres orang
tersebut semakin meningkat)

Alhamdulillah dah selesai teman-teman sekalian ☺

33

Anda mungkin juga menyukai