Trauma 8.8%
Idiopathic
Cryptogenic
62.4%,
Stroke 9.3%
Taken from : Strokes and Seizures : What We Know PPT. Kuei-Cheng Lim, MD PhD
Modified from Banerjee PN and Hauser WA. “Ch. 5. Incidence and Prevalence” in The Epilepsies; A
comprehensive textbook. Ed. Engel and Pedley.
5
6
DEFINISI
5’ 10’ 20’
10
TANDA DAN
GEJALA
Fase Kejang Tanda gejala
Prodromal Jarang dikenali, berlangsung
menit-hari. Perubahan perilaku
(rasa takut, gelisah, dll)
Aural Beberapa saat sebelum kejang
Gangguan persepsi sensori
Ictal Kejang
https://synapse.koreamed.org/ArticleImage/0176BN/bn-7-10-g002-l.jpg
15
16
PATOPHYSIOLOGY
• ketidakseimbangan antara
pengaruh inhibisi dan
eksitatori pada otak
Kurangnya transmisi
inhibitori
Meningkatnya aksi
eksitatori
http://pedsinreview.aappublications.org/content/19/10/342
19
Hipotesis penyebab kejang
21
22
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko cedera
Gangguan bersihan jalan nafas inefektif
Gangguan pola nafas
Risiko penurunan kapasitas adaptif intrakranial
23
INTERVENSI KEPERAWATAN
Actively
• Penanganan kedaruratan Observation
1
• Terminasi kejang
2 Direct
Nursing
• Pencegahan berulangnya Intervention
3 kejang
• Penanganan dan
4 pencegahan komplikasi Collaboration
Penanganan Kedaruratan:
PRE-HOSPITAL MANAGEMENT
26
27
28
29
1. Penanganan Kedaruratan di Faskes
AIRWAY BREATHING CIRCULATION
Tidak ada evidence based terhadap pilihan terapi fase ke-2 (Level U):
Pilih satu dari terapi lini ke-dua dan berikan sebagai dosis tunggal
Intravenous (IV) Phospophenytoin (20 mg PE/kg, maks 1500 mg
PE/dose, dosis tunggal, level U) ATAU
Intravenous valproic acid (40 mg/kg, maks 3000 mg/dose, dosis
tunggal, level B) ATAU
Intravenous (IV) Levipiracetam (60 mg/kg, maks 4500 mg/dose, dosis
tunggal, level U)
Jika tidak ada salah satu dari pilihan tersebut diatas, maka dapat
menggunakan pilihan berikut:
Intravenous Phenobarbital (15mg/kg, dosis tunggal, level B)
34
40- 60 menit : Fase Terapi ke-3
Diazepam administration
Phenytoin Administration
• 1 ampul = 2 ml = 100 mg
• Kecepatan infus : < 25-50 mg/menit
• Diencerkan dengan NaCl 0.9%
• Jangan diencerkan dengan pelarut lain karena akan
menimbulkan endapan
• Pastikan TIDAK ADA ARITMIA sebelum pemberian
• Pasang monitor EKG selama pemberian, HENTIKAN
infusan jika muncul aritmia
37
Propofol administration
• 1 ampul = 10 ml = 1000 mg
• Dosis rekomendasi: 2 mg/kg bolus, lanjut drip 5-15
mg/kg/jam, diturunkan 1-3 mg/kg/jam
• Jika kejang terkonrol dalam 12 jam pertama
pemberianlapor DPJP untuk tapp off
• ES: hipotensi.Obs TD dan atasi hipotensi dgn obat
vasodilator dan cairan sesuai indikasi
38
3. Perawatan Paska Kejang :
Pencegahan berulangnya kejang
Medikasi profilaksis
Hipotermi
4.Perawatan Paska Kejang : 39
Penanganan dan pencegahan
komplikasi
Berg, Anne T & Millichap, Jhon.2013. “The 2010 Revised Classification of Seizure & Epilepsy”.
Continuum Vol 19 Number 3 June 2013. American Acedemy of Neurology
Devinsky, Orrin. 2004. “Effects of Seizures on Autonomic and Cardiovascular Function”.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC531654/ diakses pada tanggal 4 April 2016
Deglin, Judith Hopver&Vallerand, April Hazard. 1996.”Pedoman Obat Untuk Perawat”.
Jakarta: EGC
Fisher, Rebecca & Long, Lucretia. 2009. “Care of The Patient with Seizures”, Second Edition.
Glenview: American Association of Neuroscience Nurse.
Fisher, Robert S. 2014.”Epilepsy: A New Definition”. Epilepsy Foundation
http://www.epilepsy.com/article/2014/4/revised-definition-epilepsy diakses pada tanggal
5 April 2016
Hickey, Joane V. 2014.”The Clinical Practice of Neurological and Neurosurgical Nursing”.
Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins
Sunaryo, Utoyo. 2006. “Diagnosis Epilepsi”. Jurnal Ilmiah kedokteran Wijaya Kusuma
Volume 1 Nomor 1 Januari 2007. Surabaya: FK Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Varelas, PN. Seizures in Critical Care, A guide to Diagnosis and Therapeutics
41
TERIMAKASIH