KEBAIKAN (KAJIAN Q.S AL-BAQARAH AYAT 148 DAN QS AL FATIR AYAT 42)
Dosen pengampu
Disusun oleh :
Kelompok 6
SEMESTER 5C
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala kemampaun
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
AYAT 42“ ini dengan lancar pada mata kuliah Kajian Islam Profesi. Kehidupan yang layak
dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat,
mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara-cara yang tidak
semestinya dan bias berakibat buruk. dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT
atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan
Nabi besar Muhammad SAW atas petunjuk dan risalah-Nya, yang telah membawa zaman
kegelapan kezaman keterang benderang, dan atas do’a restu dan dorongan dari berbagai
pihak-pihak yang telah membantu penulis memberikan referensi dalam pembuatan makalah
ini.
Penulis dapat menyadari bahwa banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini,oleh
karena itu penulis sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini
lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB 2.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2. Pengertian Kebaikan..............................................................................................18
Dalam Kebaikan...............................................................................................................18
ii
BAB 3.......................................................................................................................................24
PENUTUP...............................................................................................................................24
A. Kesimpulan................................................................................................................24
B. Saran..........................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................25
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
memberikan penjelasan – penjelasan lewat Al- Qur’an maupun hadits yang berkaitan
orang-orang yang mensucikan diri.” Keperawatan merupakan salah satu profesi yang
Allah Ta’ala telah memberikan berbagai nikmat-Nya kepada kita semua yang
tentunya harus kita syukuri dengan cara: yang pertama, kita meyakini dalam hati
bahwa nikmat-nikmat tersebut datangnya dari Allah semata, yang merupakan karunia-
Nya yang diberikan kepada kita; yang kedua, mengucapkan rasa syukur kepada-Nya
Di antara nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita adalah harta dan
sehatnya anggota badan seperti lisan, tangan, kaki dan lainnya. Semua nikmat itu
harus kita gunakan untuk ketaatan kepada Allah,dan berkompetisi dalam meraih
kebaikan untuk kehidupan yang akan datang dengan cara menginfakkan harta yang
kita miliki di jalan kebenaran, membiasakan lisan kita untuk senantiasa berdzikir
wa sallam dalam haditsnya yang shahih, mengucapkan ucapan yang baik, beramar
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Menurut KBBI, arti kata perawat adalah tenaga kesehatan profesional yang
bertugas memberikan perawatan pada klien atau pasien baik berupa aspek biologis,
keperawatan menggunakan pengetahuan teoritis yang mantap dan kukuh dari berbagai
disiplin ilmu, terutama ilmu keperawatan, selain berbagai ilmu dasar dan sosial
pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian
yang tinggi. Atau seorang professional adalah seseorang yang hidup dengan
mempraktikkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan
tertentu yang menuntut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama
3
Profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau layanan
sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima
gaji sebagai upah atas jasanya. Seorang profesional tentunya harus mempunyai
keahlian yang didapatkan melalui suatu proses pendidikan yang berkualitas dan di
samping itu terdapat juga unsur semangat pengabdian dalam melaksanakan suatu
kegiatan kerja. Dalam melakukan tugas profesi, seorang profesional harus dapat
bertindak objektif, yang artinya harus membuang rasa malas, malu maupun enggan
yang mempunyai dedikasi yang tinggi dalam pekerjaan yang dia pegang/kerjakan,
tekun, tepat waktu dan bertanggung jawab atas pekerjaannya tersebut. Lebih rincinya,
bertanggung jawab di sini berarti dia harus mengerjakan sesuatu secara detil, baik itu
jenis, bentuk dan tujuan dia mengerjakan sebuah pekerjaan tersebut, itulah yang
Muhammadiyah
a) Profesi merupakan bidang pekerjaan yang dijalani setiap orang sesuai dengan
4
c) Setiap anggota Muhammadiyah dalam menjalani profesi dan jabatan dalam
umum.
pandai bersyukur kepada Allah di kala menerima nikmat serta bershabar serta
sepenuh hati dan kejujuran sebagai wujud menunaikan ibadah dan kekhalifahan di
kebaikan dan ketaqwaan serta tidak bekerjasama dalam dosa dan permusuhan.
mengamalkan shadaqah, infaq, wakaf, dan amal jariyah lain dari penghasilan yang
indikator pemenuhan harapan atau hal yang diinginkan pasien. Sikap ramah, sopan,
adalah sebagian hal sederhana yang diperhatikan pasien ketika mereka melakukan
5
tindakan. Adapun sikap profesional perawat yang diharapkan oleh pasien di Rumah
yakni :
masih dirasakan kurang. Perawat kurang menjelaskan segala sesuatu terkait dengan
tindakan yang akan dilakukan, dalam wawancara diambil satu contoh tindakan yaitu
pasien saat melakukan injeksi namun perawat tidak menjelaskan jenis obat, indikasi
ataupun efek samping obat yang diberikan kepada pasien. Perawat hanya menjelaskan
jika pasien bertanya dan jawaban perawat menurut sebagian pasien masih kurang
sebenarnya telah tertulis pada pedoman kerja komite etika Rumah Sakit,yang
menyatakan bahwa setiap pasien berhak mendapat informasi yang benar dan jelas
tentang penyakitnya serta tindakan yang akan dan setelah dilakukan namun hal
6
Masih kurangnya penerapan sikap profesional perawat dapat disebabkan oleh
banyak faktor. Dalam penelitian ini tergali dua faktor utama yang menjadi penyebab
keluhan pasien. Pada Rumah Sakit keluhan pasien umumnya terkait dengan sikap
perawat dan kualitas pelayanan yang dirasakan pasien belum sesuai dengan biaya
Apa yang menjadi keluhan pasien pada dasarnya telah diketahui oleh perawat,
namun yang menarik adalah mengapa keluhan tersebut tidak diantisipasi agar tidak
terjadi lagi. Dari beberapa data yang tergali tentang keluhan pasien terhadap sikap
7
Ada beberapa hal yang tergali dan itu dianggap sebagai faktor yang berperan
Kedua hal ini berhubungan dengan kesibukan perawat yang relatif tinggi
karena rasio perawat dan pasien yang tidak seimbang, dalam arti bahwa adanya
bekerjasama dengan sejawat, dengan tim dan dengan pasien menjadi bagian dari
pikiran dan perasaan. Karakteristik sikap profesional ini kurang terlihat pada
perawat yang bekerja di ruang perawatan di Rumah Sakit, misal sikap empati dan
perawat terkesan kurang serius mendengarkan apa yang diutarakan pasien atau
8
mahasiswa keperawatan, dan perawat yang baru lulus. Temuan tersebut
informasi tentang apa yang akan diberikan. Pada penelitian ini contoh tindakan
yang diambil adalah pemberian injeksi, perawat tidak menjelaskan jenis obat,
indikasi dan atau efek samping obat yang diberikan. Dalam praktik keperawatan
dan meminta persetujuan kepada pasien meski umumnya tidak dalam bentuk
tertulis. Memberikan informasi tentang prosedur tindakan atau terapi yang akan
yang akan dilakukan, terapi apa yang akan diberikan merupakan hak pasien
umumnya hanya apabila ditanyakan oleh pasien atau keluarga dan itu pun
penampilan kerja.
9
Belum tertransfernya nilai-nilai positif dalam pelayanan dari perawat senior
dikarenakan banyaknya perawat senior yang mengundurkan diri atau berhenti dari
rumah sakit. Faktor utama yang terkait dengan fenomena banyaknya perawat yang
berhenti, lebih dikarenakan faktor kesejahteraan secara finansial. Selain itu adanya
penerimaan calon pegawai negeri sipil dan tawaran menjadi perawat honorer di
RSUD dengan imbalan yang relatif sama dengan lama hari kerja yang lebih
pendek hingga 7 hari kerja dan menurut mereka lebih terbuka peluang menjadi
pegawai negeri sipil daerah. Berikut gambaran perbedaan antara RSUD dengan
Rumah Sakit Swasta dalam hal imbalan, lama hari kerja dan kesempatan karier,
Rumah Sakit Swasta yang mengundurkan diri dan bekerja di RSUD. Data
yang tinggi dikaitkan dengan rasio perawat-pasien yang belum sesuai. Rasio
pasien dengan perawat pada suatu rumah sakit mempengaruhi kepuasan pasien.
10
Perencanaan pembinaan dapat dirumuskan bersama dan meliputi langkah
kegiatan, sumber daya, penetapan waktu, dan indikator dari setiap tujuan yang
waktu luang manajer. Namun pemahaman yang masih rendah tentang langkah
dan hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembinaan dapat pula
darihal ini organisasi maupun manajer dapat melihat apa yang dibutuhkan staf
dilakukan dengan baik. Penilaian berguna sebagai identifikasi tentang hal yang
terkait dengan potensi, kemampuan, dan kelemahan dari staf perawat di Rumah
11
b. Perlunya standar pembinaan dan metode yang lebih proaktif
Pedoman standar dalam pembinaan perlu ada untuk mencegah persepsi yang
terhadap staf, serta agar pembinaan memiliki arah dan target yang jelas.
saja, hal serupa juga diungkapkan perawat, bahwa umumnya memang dalam
bentuk teguran dan itu kadang dilakukan di depan sejawat perawat lain.
Selain itu manajer diharapkan memberikan arahan, contoh nyata dan masukan
Dalam pembinaan akan lebih baik jika manajer lebih mengarah pada
mengembangkan hal-hal positif dari staf, pada sisi ini manajer harusnya
menggali kesulitan apa yang dirasakan staf dan potensi apa yang miliki untuk
12
mengembangkan keterampilan dan meningkatkan performa mereka. Peran
dan itu akan sangat tergantung pada kapasitas yang dimiliki oleh manajer.
dalam membina kurang baik, maka hasilnya akan kurang baik juga. Pilihan
manajer.
yang tepat dalam pembinaan dan peran seorang pembina agar tidak ada
diperlukan hubungan yang saling mendukung antara manajer, staf perawat dan
institusi. Selain itu kepercayaan dan empati merupakan aspek yang penting
dengan berbagai metode dan pilihan metode tergantung pada fakta hasil kajian
manajer terhadap staf. Sullivan dan Decker membagi pembinaan staf perawat
diarahkan agar staf perawat dapat beradaptasi dengan standar kerja, situasi dan
13
dan sosialisasi yang mengarahkan staf perawat pada mekanisme pembentukan
dikhususkan untuk perawat baru yang dilakukan pada saat-saat awal perawat
yang sering dilakukan, tentang dokter yang visit dan tentang kegiatan
dengan model preseptor agar seorang manajer dapat membina sikap staf
perawat mereka dengan intensif. Namun model preseptor ini memerlukan staf
mengembangkan staf perawat yang lain. Dengan sumber daya yang ada di
menjadi hal yang baru dan memerlukan kajian lebih lanjut. Model preseptor
oleh staf.
kriteria evaluasi yang ditetapkan secara umum ada dua hal yaitu; pengetahuan
dan perubahan perilaku. Proses evaluasi dapat dilakukan melalui fakta yang
14
didapatkan melalui interview, survey dan atau rekaman program. Dalam
pengamatan dan pendapat dari perawat lain namun tidak ada ditetapkan
indikator yang baku untuk menilai hasil pembinaan. Tidak adanya indikator
baku ini sangat terkait dengan ketidakjelasan rencana yang dilakukan dan
model pembinaan yang bersifat insidentil. Menurut manajer hal yang dinilai
adalah hasil kerja, kinerja yang meningkat dan tidak ada komplain utamanya
daripasien. Hal ini berarti evaluasi berorientasi pada hasil bukan pada proses
dan pencapaianatau sikap profesional apa yang telah ditunjukkan oleh staf
terhadap pembinaan yang ada. Hal ini karena perawat merasa sungkan, dan
takut disalahartikan, selain itu karena merasa masih junior. Pemberian umpan
balik dari staf kepada manajer merupakan hal yang berat bagi staf yang masih
muda dan baru, ketakutan umpan balik akandimaknai salah oleh manajer dan
memberikan umpan balik kepada manajer. Dalam pemberian umpan balik yang
efektif, harus disampaikan secara akurat. Pemberian umpan balik dari staf
kepada manajer yang disertai perasaan ragu, takut ataupun sambil bercanda
mendapat perhatian dari manajer yang kurang peka. Selain itu cara manajer
berkomunikasi dengan para stafnya menentukan jumlah umpan balik yang akan
dilakukan manajer ketika bekerja dan tidak secara khusus, dalam monitoring
shif.
15
Monitoring diperlukan untuk memantau sejauh mana hal-hal yang
ditekankan dalam pembinaan dapat diaplikasikan oleh staf. Pada sisi ini akan
dipengaruhi oleh faktor individu baik manajer maupun dari staf perawat. Staf
masa kerja yang relatif baru. Karakteristik perawat baru umumnya lebih mudah
untuk diarahkan dan memiliki minat untuk menambah pengalaman kerja. Hal
ini akan menunjang untuk pelaksanaan pembinaan yang baik. Namun itu perlu
16
Faktor individu perawat dan manajer terkadang dipengaruhi oleh
mengapa individu mau bekerja pada suatu organisasi, dan hal ini perlu agar
tidak membutuhkan objek sebagai korban kecuali ditambah dengan pasangan kata
lain seperti against (melawan), over (atas), atau with (dengan). Tambahan itu
pilihan hidup dan bisa disesuaikan dengan kepentingan keadaan menurut versi
tertentu.
mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau kelompok. Individu
atau kelompok memilih untuk bekerja sama atau berkompetisi tergantung dari
antara dua individu, atau antara beberapa kelompok untuk memperebutkan objek
yang sama.
17
2. Pengertian Kebaikan
Secara umum kebaikan adalah sesuatu yang diinginkan, yang diusahakan dan
menjadi tujuan manusia. Tingkah laku manusia adalah baik dan benar, jika
nilai(value), apabila kebaikan itu bagi seseorang menjadi kebaikan yang konkrit.
ditempuh. Pertama kali yang timbul dalam jiwa adalah tujuan itu,
Tujuan harus ada, supaya manusia dapat menentukan tindakan pertama. Jika
tidak, manusia akan hidup secara serampangan. Tetapi bisa juga orang
dengan begitu manusia tidak akan sampai kepada kesempurnaan kebaikan selaras
dengan derajat manusia.Untuk setiap manusia, hanya terdapat satu tujuan akhir.
manusia itu mencarinya dengan kesenangan atau tidak. Tingkah laku atau
perbuatan menjadi baik dalam arti akhlak, apabila membimbing manusia ke arah
tujuan akhir, yaitu dengan melakukan perbuatan yang membuatnya baik sebagai
manusia.
Dalam Kebaikan
18
ِ ْوا يَأ
ِّت بِ ُك ُم هّللا ُ َج ِميعا ً إِ َّن هّللا َ َعلَى ُكل ْ ُت أَ ْينَ َما تَ ُكون
ِ وا ْالخَ ي َْرا
ْ َُولِ ُكلٍّ ِوجْ هَةٌ هُ َو ُم َولِّيهَا فَا ْستَبِق
Artinya :
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.
Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada
pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Kandungan Isi:
Setiap umat mempunyai kiblat. Umat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Maqdis, dan Allah telah memerintahkan supaya kaum muslimin menghadap ka’bah
dalam shalat. Allah SWT memberikan ketentuan bagi setiap umat manusia dalam
beribadah kepada-Nya dengan menunjuk arah kiblat yang telah ditentukan. Manusia
yang taat dan patuh terhadap perintah Allah, tentu akan melaksanakan dengan penuh
taqwa, sedangkan orang yang ingkar akan mencari dan membuat arah kiblat sendiei
Allah akan menghimpun seluruh manusia untuk dihitung dan diberi balasan
atas segala alam perbuatannya. Allah maha kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada
pembalasan. Allah SWT akan dapat menilai dan melihat hamba-hamba-Nya yang
patuh dan taat, demikian juga melihat hamba-hamba-Nya yang melanggar dan
membalasnya dengan pahala dan surga, adapun manusia yang lalai dan meninggalkan
perintah Allah maka tempatnya adalah neraka yang apinya selalu menyala-nyala.
19
Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan berarti menaati dan patuh untuk
menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya dengan semangat yang tinggi.
Perbuatan baik sekecil apapun pasti akan mendapat balasannya, demikian juga
perbuatan buruk atau jahat sekecil apapun akan mendapat balasan yang adil dan
setimpal. Tidak ada satupun manusia di hari kiamat yang dapat meloloskan diri dari
berfastabaqul khairat
c. Umat islam tidak boleh malas dalam beramal ( baik untuk diri sendiri / orang
lain )
d. Setiap orang kelak akan dikumpulkan dan akan dihisab maka harus berhati –
a. Bersikap jujur
b. Mencintai kebaikan
c. Menyadari bahwa hanya amal baik yang akan menjadi bekal kehidupan
akherat
e. berhati hati setiap melakukan sesuatu pekerjaan ( karena setiap pekerjaan akan
f. setiap melakukan sesuatu hendaknya mempunyai arah tujuan yang jelas ( yaitu
20
g. banyak berlomba dalam kebaikan , yang kebaikan itu macamnya banyak
sekali.
b. Surat Al –Faathir : 32
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di
antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka
sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula)
yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah
Kandungan isi
Tergolong surat makiyah maka isi ayat ini lebih kepada menerangkan tentang
Mereka yang menzalimi diri sendiri, yaitu mereka yang tidak menggunkan Al
Qur’an sebagai pedoman hidup. Tandanya, mereka selalu berbuat kesalahan dan
21
b) Golongan Mukhtasid, ialah golongan dari kelompok manusia yang derajatnya
c) Golongan Sabiqun bil khoirot, ialah golongan dari manusia yang senantiasa aktif
sunat. Hidupnya istiqomah dan menjauhi perkara-perkara yang syubhat dan ragu-
ragu dalam kehidupan sehari-hari. Mereka yang beruntung, yaitu mereka yang
dengan izin Allah berbuat kebaikan hidupnya senantiasa dihiasi oleh amal shaleh.
Nilai amal shaleh sangat erat kaitannya dengan iman. Amal yang tidak didasari
dengan iman (bukan karena Allah) tidak dapat memberikan pahala kepada kita
walaupun sebesar langit dan bumi sehingga amalan yang kita lakukan tidak akan
mendapat nilai di sisi Allah. Al Qur’an dalam hal ini antara lain menyatakan
sebagai berikut :
b. Orang yang mati dalam kekafiran (tidak bertobat) tidak akan diterima
amalannya
dunia saja.
22
b. Dalam Al Qur ‘an Allah menggolongkan hamba hamba Nya ( terkait
“ yaitu tempat antara surga dan neraka , lalu dengan izin dan kasih sayang
e. Dari ketiga golongan tersebut diatas maka golongan yang ketigalah golongan
b. Menerima Al Qur 'an dengan sepenuh hatidan menjadikan Al Qur ‘an sebagai
pegangan hidup
d. Cepat cepat melakukan perintah baik yang wajib maupun yang sunat, serta
cepat – cepat meninggalkan larangan baik yang haram maupun yang makruh
23
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
perawatan pada klien atau pasien baik berupa aspek biologis, psikologis, sosial
waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian yang tinggi.
suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang
menuntut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai
tidak membutuhkan objek sebagai korban kecuali ditambah dengan pasangan kata
lain seperti against (melawan), over (atas), atau with (dengan). Tambahan itu
pilihan hidup dan bisa disesuaikan dengan kepentingan keadaan menurut versi
tertentu. Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan berarti menaati dan patuh untuk
tinggi.
B. Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
DPP PPNI. (2018). Kode Etik Keperawatan. Jakarta: Indonesia. DPP PPNI.
Ilmi, Bachrul. 2008. Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Kejuruan Kls XI.
Amin, yanuar. 2017. Etika Profesi dan Hukum Kesehatan, Jakarta:Indonesia. Kemenkes RI.
kebaikan”, http://mudah-belajarbahasaarab.blogspot.com/2014/12/berlomba-lomba-dalam-
25