Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ILMU PENDIDIKAN DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF SERTA


PERANANNYA DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

OLEH:
KELOMPOK 2
23 BB 13

Tasya 23129260
Tasya Nabillaiska 23129261
Ummul Hafidza 23129264
Reva Febrianti 23129378

DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN


Dosen Pengampu:
Drs. Muhammadi, M. Si., Ph.D.
Ranti Meizatri M. Pd.

DEPARTEMEN PGSD
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami ucapkan atas kehadiran Allah Subhanahu Wataala yang karena
rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya lah kami kelompok 2 dapat menyelesaikan makalah ini.
Harapan kami adalah agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam rangka
menambah khazanah ilmu yang kita punya mengenai “Ilmu Pendidikan dalam Berbagai Aspek
serta Peranannya dalam Penyelenggaraan Pendidikan”.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen yang telah membantu
kami serta seluruh pihak yang sudah ikut serta dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari
betul dalam ham penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, kami berharap
adanya saran serta kritikan agar kami dapat memperbaiki masalah ini kedepannya, mengingat
tidak ada suatu hal sempurna jika taka da saran yang membangun dari para pembaca.

Padang, 12 Februari 2024

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................1


1.1. Latar Belakang .............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................1
1.3.Tujuan............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................2


1.1. Pengertian Ilmu Pendidikan .................................................................................... 2-7
1.2. Pendidikan Sebagai Ilmu Teoritis, Empiris, Praktis, dan Normative ..........................8
1.3. Peran dan Kedudukan Ilmu Pendidikan dalam Penyelenggaraan Pendidikan ........ 8-9

BAB III PENUTUP .......................................................................................................................10


1.1. Saran ..........................................................................................................................10
1.2. Kesimpulan ................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................11


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Ilmu Pendidikan adalah bidang studi yang mendalami mengenai proses pembelajran
serta pengajaran manusia. Pada masa globalisasi serta kemajuan teknologi, pemahaman yang
mendalam mengenai ilmu pendidikan menjadi sangat penting. Proses pendidikan tak hanya
berperan dalam menghasilkan individu yang mahir secara akademik, tapi juga dalam hal
karakter, nilai, dan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan sosial.
Dalam masyarakat yang terus berkembang, tantangan serta dinamika dalam dunia
pendidikanpun semakin kompleks. Faktor-faktor seperti keberagaman budaya,
perkembangan teknologi, serta perubahan sosial memengaruhi bagaimana pendidikan
disampaikan serta diterima. Oleh sebab itu, pemahaman yang baik mengenai ilmu pendidikan
dibutuhkan untuk mengembangkan strategi serta kebijakan yang sesuai dan efektif dalam
memenuhi tuntutan zaman.
Penelitian dalam ilmu pendidikan juga memberikan kontribusi besar dalam
mengidentifikasi tantangan serta peluang dalam system pendidikan. Dengan memahami
berbagai teori dan pendekatan dalam ilmu pendidikan, kita bias mengoptimalkan proses
pembelajaran untuk menghasilkan individu yang memiliki kualitas serta bisa bersaing di
kancah Internasional.
Dalam konteks ini, penulisan makalah ini bertujuan untuk menguraikan konsep dasar,
perkembangan, dan relevansi ilmu pendidikan dalam konteks saat ini. Dengan memahami
landasan teoritis dan praktis ilmu pendidikan , diharapkan dapat memberi wawasan yang
berharga dalam mengatasi tantangan serta memanfaatkan potensi yang ada dalam dunia
pendidikan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu ilmu pendidikan?
2. Apa maksud dari pendidikan sebagai ilmu teoritis, empiris, praktis, dan normative?
3. Apa peran dan kedudukan ilmu pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan?

1.3. TUJUAN
1. Mengetahui tentang apa itu ilmu pendidikan.
2. Mengatahui maksud dari pendidikan sebagai ilmu teoritis, empiris, praktis, dan
normative.
3. Mengetahui peran dan kedudukan ilmu pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. PENGERTIAN ILMU PENDIDIKAN

A. Pengertian Ilmu Pendidikan Menurut Al-Quran


Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebai-baik bentuk ini dijelaskan dalam QS.
At-Tin ayat 4. Sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna maka Allah pun menyuruh kita
agar bisa menuntut ilmu dengan baik. Al-Quran berkali-kali menjelaskan pentingnya
pengetahuan. Tanpa pengetahuan, niscaya kehidupan manusia akan menjadi sengsara. Al-Quran
memperingatkan manusia supaya mencari ilmu pengetahuan sebagaimana Allah berfirman dalam
QS. At-Taubah ayat 122 yakni:

Artinya:
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka bebrapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itudapat menjaga dirinya.

Dari sini bisa kita pahami bahwa begitu pentingnya pengetahuan bagi kelangsungan hidup
manusia. Dengan pengetahuan, manusia bisa mengetahui apa yang baik dan yang buruk, yang
benar dan yang salah, yang membawa manfaat dan yang membawa madarat. Tak hanya itu,
bahkan al-Qur’an memposisikan manusia yang memiliki pengetahuan pada derajat yang tinggi.
al-Qur’an surat al-Mujadalah/58: 11 menyebutkan:

Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, Berilah kelapangan di
dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan Memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan, Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan
Mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.
Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang beriman dan berilmu pengetahuan diangkat
derajatnya oleh Allah beberapa derajat. Derajat yang disebutkan bisa bermakna kedudukan,
kelebihan atau keutamaan dari makhluk lainnya, dan hanya Allah yang lebih mengetahuinya
mengenai bentuk serta jenisnya serta kepada siapa yang akan ditinggikan derajatnya. Mengingat
masalah yang berhubungan dengan pendidikan menurut al-Qur’an meliputi berbagai masalah,
maka dalam tulisan ini akan dibatasi dengan mengangkat fokus pembahasan meliputi: pengertian
serta tujuan pendidikan menurut al Qur’an dan metode-metode pendidikan menurut al-Qur’an.
Ada dua kata yang dipakai al-Qur’an untuk mengungkapkan makna pendidikan yakni kata
rabb dengan bentuk masdarnya tarbiyah dan kata ‘allama dengan bentuk masdarnya ta’lim. Kata
tarbiyah sebagaimana dijelaskan oleh al-Raghib alAshfahany adalah sya’a al-syai halan fa halun
ila haddi al-tamam; artinya mengembangkan atau menumbuhkan sesuatu setahap demi setahap
sampai batas yang sempurna. Sedangkan kata ta’lim digunakan secara khusus untuk
menunjukkan sesuatu yang dapat diulang dan diperbanyak sehingga menghasilkan bekas atau
pengaruh pada diri seseorang.
Kata rabb dengan segala derivasinya disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 981 kali. Kata
tersebut lalu digunakan oleh al-Qur’an untuk berbagai makna antara lain digunakan untuk
menerangkan salah satu sifat Allah yaitu rabbul ‘alamin yang diartikan pemelihara, pendidik,
penjaga, dan penguasa alam semesta (lihat QS al- Fatihah/1: 2, al-Baqarah/2: 131, al-Maidah/5:
28, al-An’am/6: 45, 71, 162, dan 164, al-A’raf/7: 54, digunakan juga untuk menjelaskan objek
sifat Tuhan sebagai pemelihara, pendidik, penjaga, dan penguasa alam semesta seperti: al-‘arsy
al-‘azhim yakni ‘arsy yang agung (QS al-Taubah/9: 129), al-Masyariq, yakni ufuk timur tempat
terbitnya matahari (al-Rahman/55: 17), abaukum al-awwalun yakni nenek moyang para
pendahulu orang-orang kafir Quraisy (QS al-Shaffat/37: 126), al-Baldah, yakni negeri dalam hal
ini Mekah al-Mukarramah (QS al-Naml/27: 91; al-Baqarah/2: 126), al-Bait yakni rumah, dalam
hal ini Ka’bah yang ada di Mekah al-Mukarramah (QS Quraisy/106: 3) dan al-Falaq yakni waktu
subuh (QS al-Falaq/112: 1).
Berdasarkan makna-makna tersebut di atas, terlihat dengan jelas bahwa kata rabb dalam al-
Qur’an digunakan untuk menunjukkan obyek yang bermacam-macam, baik fisik maupun non
fisik. Dengan demikian, pendidikan oleh Allah swt. meliputi pemeliharaan seluruh makhluk-
Nya.
Adapun kata ‘allama dengan segala bentuk derivasinya disebutkan dalam alQur’an sebanyak
854 kali, dan digunakan dalam berbagai konteks. Kadang-kadang digunakan untuk menjelaskan
bahwa Allah sebagai subyek yang mengajarkan kepada manusia beberapa hal antara lain:
mengajarkan nama-nama (benda) semuanya (surat al-Baqarah/2: 31-32), mengajarkan al-Qur’an
(SQ. Ar-Rahman/55: 1-4), mengajarkan al-hikmah, taurat, dan injil (QS Ali-Imran/3: 48)
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui (QS al-Alaq/96: 5 dan QS al-Baqarah/2:
239) dan terkadang digunakan bahwa manusia sebagai subyek, seperti Nabi Musa mengajarkan
sihir kepada pengikut Fir’aun (al-Syu’ara/26: 49 dan QS Thaha/20: 71) dan terkadang pula
digunakan bahwa Jibril sebagai subyek yang mengajarkan wahyu kepada Nabi Muhammad saw.
(QS An-Najm/53: 5). Dari beberapa ungkapan tersebut, terkesan bahwa kata ta’lim dalam al-
Qur’an menunjukkan adanya sesuatu berupa pengetahuan yang diberikan kepada seseorang. Jadi,
sifatnya intelektual.
Dalam pembahasan berikutnya dijumpai perbedaan pendapat di kalangan para ahli
mengenai pemakaian kata tersebut dalam hubungannya dengan pendidikan. Menurut
Abdurrahman al-Nahlawi dalam Ahmad Tafsir, bahwa kata tarbiyah lebih tepat digunakan untuk
makna pendidikan. Menurut beliau, kata Tarbiyah’ berasal dari tiga kata, yaitu: pertama, dari
kata raba-yarbu yang berarti bertambah atau tumbuh; karena pendidikan mengandung misi untuk
menambah bekal pengetahuan kepada anak dan menumbuhkan potensi yang dimilikinya. Kedua,
dari kata rabiyayarba’ yang berarti menjadi besar, karena pendidikan juga mengandung misi
untuk membesarkan jiwa dan memperluas wawasan seseorang. Ketiga, dari kata rabbayarubbu’
yang berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, menjaga, memelihara sebagaimana
telah dijelaskan di atas.
Berbeda dengan pendapat di atas, Abdul Fattah Jalal mengatakan bahwa kata ta’lim lebih
komprehensif untuk mewakili istilah pendidikan karena kata tersebut berhubungan dengan tiga
aspek. Pertama, menyangkut aspek pemberian bekal pengetahuan, pemahaman, pengertian,
tanggung jawab, dan penanaman amanah, hingga penyucian atau pembersihan manusia dari
segala kotoran dan menjadikan diri manusia berada dalam kondisi yang memungkinkan untuk
menerima al-hikmah serta mempelajari apa yang bermanfaat baginya dan yang tidak
diketahuinya. Kedua, menyangkut aspek pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
seseorang dalam hidup serta pedoman perilaku yang baik. Ketiga, merupakan proses yang terus
menerus diupayakan sejak dilahirkan, sebab menusia dilahirkan tidak tahu apa-apa, tapi dia
dibekali dengan berbagai potensi yang mempersiapkannya untuk meraih dan memahami ilmu
pengetahuan serta memanfaatkanya dalam kehidupan.
Sedangkan Sayed Muhammad al-Naquid al-Atas berpendapat, kata at-ta’lim disinonimkan
dengan pengajaran tanpa adanya pengenalan secara mendasar, namun bila al-ta’lim
disinonimkan dengan al-tarbiyah, al-ta’lim mempunyai arti pengenalan tempat segala sesuatu
dalam sebuah sistem. Menurutnya, ada hal yang membedakan antara tarbiyah dan ta’lim, yaitu
ruang lingkup ta’lim lebih umum daripada tarbiyah, karena tarbiyah tidak mencakup segi
pengetahuan dan hanya mengacu pada kondisi eksistensial dan juga tarbiyah merupakan
terjemahan dari bahasa latin education, yang keduanya mengacu kepada segala sesuatu yang
bersifat fisik-mental, tetapi sumbernya bukan dari wahyu.
Kebalikan dari pendapat Sayed Muhammad al-Naquid al-Atas, Muhammad Athiyah al-
Abrasy, berpendapat bahwa kata ta’lim lebih khusus dibandingkan dengan tarbiyah. Hal itu
karena kata ta’lim hanya adalah upaya menyiapkan individu dengan mengacu pada aspek-aspek
tertentu saja, sedangkan kata tarbiyah mencakup keseluruhan aspek-aspek pendidikan.
Sementara itu Abuddin Nata berpendapat bahwa istilah ta’lim mengesankan proses pemberian
bekal pengetahuan, sedangkan istilah tarbiyah mengesankan proses pembinaan serta pengarahan
bagi pembentukan kepribadian dan sikap mental.
Dalam konteks yang luas, pengertian pendidikan Islam yang terkandung dalam kata tarbiyah
(mencakup seluruh aspek dan proses pendidikan, baik jasmani ataupun rohani) terdiri dari 4
unsur pendekatan, yakni:
1) Memelihara serta menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa
2) Mengembangkan semua potensi menuju kesempurnaan
3) Mengarahkan semua fitrah menuju kesempurnaan
4) Melaksanakan pendidikan secara bertahap

Bermacam-macam mengenai pendidikan yang dikaji oleh ulama-ulama pada zaman klasik
(700-1300M) yang sudah dirintis para ulama di zaman klasik dan pertengahan, dan semakin
berkembang setelah adanya penelitian yang dilakukan di zaman modern.

Istilah-istilah Pendidikan dalam Perspektif Al-Quran (Abudin Nata: 2016: 72)


1) Al-Tabriyah
2) Al-Ta’lim
3) Al-Tadris
4) Al-Tazkiyah (QS. Al-Jumuah : 2)
5) Al-Tafaqquh (QS. An-Nisa : 78, QS. Al-An’am : 98)
6) Al-Ta’aqqul (QS. Al-BAqarah : 75)
7) Al-Tadabbur(QS. Yunus : 3)
8) Al-Tazkirah (QS. Taha : 2-3)
9) Al-Tafakkur (QS. Al-Baqarah : 219, QS. Al-Araf : 176, QS. An-Nahl: 44)
10) Al-Mauidzah (QS. Asy-Syuara : 136)
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pendidikan menurut al-
Qur’an adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan bertahap untuk memberikan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada peserta didik sebagai bekal dalam melaksanakan
tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.

B. Pengertian Ilmu Pendidikan Menurut Pakar dari Luar Negeri


1. Prof. Dr. John Dewey
Menurutnya pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan
merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia
tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase da
menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.

2. M.J. Langeveld
Pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa kearah
kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-
tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan juga
diartikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan tanggung jawab.

3. Stella van Petten Henderson


Pendidikan yaitu suatu kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan. insani dengan
warisan sosial.

4. Kohustamm dan Gunning 4


Pendidikan merupakan suatu pembentukan hati nurani manusia, yakni pendidikan ialah
suatu proses pembentukan dan penentuan diri secara etis yang sesuai dengan hati nurani.

5. H.H Horne
Dalam pengertian luas, pendidikan merupakan perangkat dengan mana kelompok sosial
melanjutkan keberadaannya memperbaharui diri sendiri, dan mempertahankan ideal-
idealnya.

6. Frederick J. Mc Donald
Mengemukakan pendapatnya bahwa pendidikan ialah suatu proses yang arah tujuannya
adalah merubah tabiat manusia atau peserta didik.
7. Carter V. Good
Mengartikan pendidikan sebagai suatu proses perkembangan kecakapan. seseorang dalam
bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakat. Proses dimana seseorang
dipengaruhi oleh lingkungan yang terpimpin. khususnya didalam lingkungan sekolah
sehingga dapat mencapai kecakapan sosial dan dapat mengembangkan kepribadiannya.

8. Encyclopedia Americana 1978


Pendidikan adalah proses yang digunakan setiap individu untuk mendapatkan pengetahuan,
wawasan serta mengembangkan sikap dan keterampilan.

9. Theodore Brameld
Pendidikan memiliki fungsi yang luas yaitu sebagai pengayom dan pengubah kehidupan
suatu masyarakat jadi lebih baik dan membimbing masyarakat yang baru supaya mengenal
tanggung jawab bersama dalam masyarakat. Jadi pendidikan adalah sebuah proses yang
lebih luas dari sekedar periode pendidikan di sekolah Pendidikan adalah sebuah proses
belajar terus menerus dalam keseluruhan aktifitas sosial sehingga manusia tetap ada dan
berkembang

10. Edgar Dalle


Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di
luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat
mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang
akan dating.

11. Prof. Richey


Dalam bukunya "Planning for teaching, an Introduction to Education" menjelaskan bahwa
"Pendidikan adalah yang berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan
perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru
(generasi baru) bagi penuaian kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat.”

12. Ibnu Muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H-143 H, pengarang
Kitab Kalilah dan Daminah)
Menjelaskan bahwa "Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untukmendapatkan sesuatu
yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang
lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal
dan rohani." filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M)

13. Plato (Wafat 343 SM)


Menjelaskan bahwa "Pendidikan adalah membantu perkembangan masing-masing dari
jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesemurnaan.
C. Pengertian Ilmu Pendidikan Menurut Pakar dari Dalam Negeri
1. Prof. H. Mahmud Yunus
Pendidikan ialah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan
membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak
sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang
paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukanya dapat
bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya.

2. Prof. Herman H. Horn


Beliau berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu proses dari penyesuaian lebih tinggi
bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar kepada
Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan
dari manusia.

3. Drivarkara
Pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam memanusiakan manusia muda atau
pengangkatan manusia muda ke taraf yang insani.

4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Pendidikan yaitu sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai
pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik.
Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu
memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya.

5. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan menuru beliau adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak.
Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan
dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya

6. Ahmad D. Marimba
Menjelaskan bahwa pendidikan ialah suatu proses bimbingan yang dilaksanakan secara
sadar oleh pendidik terhadap suatu proses perkembangan jasmani dan rohani peserta didik,
yang tujuannya agar kepribadian peserta didik terbetuk dengan sangat unggul. Kepribadian
yang dimaksud ini bermakna cukup dalam yaitu pribadi yang tidak hanya pintar. pandai
secara akademis saja, akan tetapi baik juga secara karakter.

7. Ensiklopedi
Pendidikan Indonesia menjelaskan mengenai pendidikan, yaitu sebagai proses
membimbing manusia atau anak didik dari kegelapan, ketidaktahuan, kebodohan, dan
kecerdasan pengetahuan.

8. UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003


Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu
mengembangkan potensi yang ada di dalam Dasar-Dasar Ihmu Pendidikan dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik, pengendalian diri,
berakhlak mulia, kecerdasan, dan keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dan
masyarakat.
9. Sockidjo Notoatmodjo (2003:16)
Menjelaskan bahwa "Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan
untuk mempengaruhi orang lain baik individu. kelompok, atau masyarakat sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.

10. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2002:263)


Menjelaskan bahwa "Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik

11. UU RI No 2 th 1989. Bab 1, pasal 1. butir 1


Pendidikan ialah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan atau latihan bagi peranan masa yang akan datang.

1.2.PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU TEORITIS, EMPIRIS, PRAKTIS, DAN


NORMATIVE

A. Pendidikan Sebagai Ilmu


Pendidikan sebagai ilmu yaitu teori pendidikan, refleksi pendidikan, dalam arti luas
ilmu pendidikan, yakni ilmu yang menyelidikimasalah-masalah yang muncul dalam praktik
pendidikan.

B. Pendidikan Sebagai Teoritis


Suatu kumpulan pengetahuan yang terorganisir secara sistemtis yang fungsinya yaitu
untuk menjelaskan, mencirikan, meramalkan, serta mengendalikan berbagai macam
kejadiandan peristiwa pendidikan, baik yang muncul dari pengalaman pendidikan (empiris
maupun hasil pemikirinyang mendalam untuk melihat tujuan pendidikan dalam perspektif
yang luas.
Pendidikan sebagai ilmu teoritis ialah pendidikan dilaksanakan berdasarkan teori yang
sudah ada untuk mempermudah jalanya pendidikan.

C. Pendidikan Sebagai Empiris


Ilmu pengetahuan empiris mempunyai arti objeknya ialah situasi pendidikanyang
terdapat pada dunia pengalaman manusia.

D. Pendidikan Sebagai Praktis


Praktis, karena memberikan pemikiran tentang masalah dan ketentuan pendidikan yang
langsung ditujukan kepada perbuatan mendidik. Ilmu praktis adalah pendekatan pendidikan
yang berusaha memberi kemudahan serta kenyamanandalam menuntut ilmu. Pendidikan
sebagai disiplin ilmu. Pendidikan praktis menawarkan pemikiran mengenai masalah
pendidikan serta ketentuan yang memiliki hubungan langsung dengan tindakan mengajar.

E. Pendidikan Sebagai Normative


Ilmu pengetahauan normatif berdasarkan atas pemilihan antara yang baik. dan buruk
untuk menuju kemanusiaan yang baik. Ilmu pendidikan sebagai ilmu normative,
mengembangkan norma, standar, atau ukuran tingkah laku manusia. Sesuatu yang
normative membutuhkan pembahasan aspek positif serta negative dari sikap manusia. Ilmu
pendidikan mengembangkan kaidah-kaidah tingkah laku manusia supaya tercipta
konsistensi dalam kehidupan. Keteraturan keberadaan akan menjaga kelangsungan
hubungan manusia (kohesi) (hubungan sosial manusia)

1.3.PERANAN DAN KEDUDUKAN ILMU PENDIDIKAN DALAM


PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

A. Peranan
Pendidikan merupakan sebuah usaha untuk membekali peserta didik berupa ilmu. Ilmu
pendidikan memiliki peranan sebagai perantara dalam membentuk masyarakat yang
memiliki landasan individual, sosial serta unsur dalam penyelenggaraan pendidikan.
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila serta UUD 1945. Pendidikan Nasional
fungsinya adalah untuk mengembangkan kemampuan dan meningkatkan mutu kehidupan
dan mrtabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional dan
penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan nasional punya tujuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi perkerti luhur, punya
pengetahuan serta keterampilan, kesehatan jasmani serta rohani, kepribadian yang mantap
dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

B. Kedudukan
Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah ilmu yang lain dalam
penyelenggaraan pendidikan. Ilmu pendidikan ialah sebuah ilmu pengetahuan yang
membahasmasalah yang memiliki hubungan dengan pendidikan, sedangkan pengertian
penting dari suatu pendidikan itu sendiri: Meningkatkan pengetahuan, pengertian,
kesadaran, serta toleransi.

 Meningkatkan questioning skills serta kemampuan menganalisis sesuatu termasuk


pendidikannya.
 Meningkatkan kedewasaan individu.
 Meningkatkan pengetahuan, pengertian, kesadaran, serta toleransi.

Untuk perkembangan negara, dibutuhkan pendidikan yang menghargai kretavitas dan


supaya negara bisa membuat sesuatu yang baru serta lebih baik, dan tak hanya meng-copy
dari negara lain. Pendidikan merupakan fenomena yang fundamental atau asasi dalam
hidupmanusia dimana ada kehidupan disitu pasti ada pendidikan.
Pendidikan sebagai gejala sekaligus upaya memanusiakan manusia itu sendiri. Dalam
perkembangan adanya tuntutan adanya pendidikan yang lebih bagus, teratur untuk
mengembangkan potensi manusia, sehingga muncul pemikiran teoritis mengenai
pendidikan. Pendidikan ialah suatu upaya sadar untuk mengembangkan potensi-potensi
yang dipunyai oleh manusia, melahirkan teori-teori pendidikan.

Di dalam perspektif islam kedudukan ilmu itu sangat tinggi. Tak ada satu jua pun peran
serta fungsi yang bisa dilakukan oleh seseorang tanpa bekal ilmu yang dimilikinya. Demian
pula dalam dunia pendidikan, bekal kompetensi berupa ilmu merupakan hal yang paling
dasar yang harus dipunya oleh seorang pendidik.islam sangat memuliakan orang-orang
yang berilmu.
BAB III
PENUTUP

1.1. KESIMPULAN
Ilmu pendidikan mempunyai peran yang krusial dalam mengembangkan system
pendidikan serta memahami prose pembelajaran. Kedudukannya sebagai disiplin ilmu yang
multidimensional memungkinkannya untuk memberikan kontribusi dalam merancang
kurikulum, pengembangan metode pengajara, dan pemahaman terhadap factor-faktor yang
memengaruhi keberhasilan pendidikan. Selain itu, ilmu pendidikan pun bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh melalui penelitian, pengembangan
kebijakan, serta implementasi praktik-praktik terbaik dalam konteks pendidikan.

1.2. SARAN
Analisis teoro-teori pendidikan sangat penting karena membantu kita memahami cara
orang belajar serta bagaimana guru bisa mengajar dengan efektif. Beberapa teori, contohnya
behaviorisme, menekankan bagaimana lingkungan memengaruhi perilaku siswa dalam
mengembangkan pengetahuan mereka sendiri. Ada juga teori seperti humanisme yang memiliki
focus pada pertumbuhan pribadi serta kebutuhan individu. dengan mempelajari teori-teori ini,
pendidik bisa membuat metode pengajaran yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan siswa dan
menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Nata, H.A. (2016). Pendidikan dalam perspektif Al-Quran. Prenada Media.

Widiani, D. (2018). Konsep Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an. Murabby: Jurnal


Pendidikan Islam, 1(2), 185-196.

Maulida, A. (2017). Kedudukan Ilmu, Adab Ilmuwan dan Kompetensi Keilmuan Pendidik (Studi
Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan). Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 6(11), 11.

Rahman, Abd dkk. (2022). Al Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam. PENGERTIAN xiNo.1,
3-4. https://journal.unismuh.ac.id/index.php/alurwatul. Diakses 18 Februari 2024.

Afrida, Afrida. (2018). Al-Qisthu. Hakikat Manusia dalam Perspektif Al-Quran. Vol. 16, no. 2.
https://doi.org/10.32694/010510. Diakses 18 Februari 2024.

Heldina, Tiara. (2019). Makalah DDIP Peranan Ilmu Pendidikan.


https://id.scribd.com/document/402117013/Ddip-Peranan-Ilmu-Pendidikan-Makalah.
Diakses 18 Februari 2024.

Djuanaid, Hamzah. (2014). Lentera Pendidikan. Konsep Pendidikan dalam Al-Quran. Vol.17
No. 1, 139-150. https://media.neliti.com/media/publications/145800-ID-konsep-
pendidikan-dalam-alquran-sebuah-k.pdf. Diakses 18 Februari 2024.

Masang, Azis. (2021). Al Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam. HAKIKAT PENDIDIKAN.
Vol.1, 1. https://journal.unismuh.ac.id/index.php/alurwatul. Diakses 18 Februari 2024.

Humaira, Nurhadia dkk. (2021). Hakikat Pendidikan Sebagai Ilmu.


https://id.scribd.com/document/525172451/Hakikat-pendidikan-sebagai-ilmu. Diakses
18 Februari 2024.

Anda mungkin juga menyukai