Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR AKUNTANSI MANJEMEN

Pertemuan 9
REVIEW JOURNAL
“Doing Qualitative Field Research in Management Accounting:”
Positioning Data to Contribute to Theory
&
“There and Back Again: Doing Interventionist Research in Management”
Accounting

NAMA KELOMPOK:

1. Fondha Mulyo Utomo 041514253048


2. Anisa Fitri Sya'bania 041514253073

Magister Akuntansi

Universitas Airlangga Surabaya

2016
“Doing Qualitative Field Research in Management Accounting:”
Positioning Data to Contribute to Theory

Abstrak
Dalam makalah ini kami berpendapat bahwa teori, metode, metodologi, dan
pengetahuan memberi keuntungan dalam studi Lapangan kualitatif yang terjalin melalui
pengembangan hipotesis selama keadaan yang berlangsung. Kami mengembangkan argumen
kita melalui diskusi tentang studi khusus penelitian lapangan Akuntansi Manajemen. Kami
berfokus pada peran khas teori penelitian kualitatif sebagai berkaitan dengan ekspresi realitas
subjektif yang lebih dari klarifikasi biasa. Dalam mempertimbangkan Subyektifitas ini kita
membahas cara-cara di mana melakukan riset kualitatif membawa peneliti ke wilayah disiplin
yang memungkinkan keandalah informasi yang didapatny. Tujuannya adalah untuk
mengembangkan dasar teori lebih tepat untuk menilai kemasukakalan kualitatif studi
lapangan yang hal ini didasarkan pada toeri Postivistik.

Pendahuluan
Penelitian lapangan studi akuntansi manajemen bukanlah suatu metode melainkan
sebuah metodologi pendekatan umum akan topik penelitian (Silverman,1993). Penelitian
kualitatif sering dihubungkan dengan positivistik. Pendekatan ini muncul dari subyektifitas
antara interaksi manusia (Chua,1986). Penelitian ini sering disebut sebagai kegiatan empiris
dan sangat teoritis. Dengan dasar kualitatif hal ini akan membuka teori-teori baru untuk
peneliti lainnya. Contoh judul penelitian ini seperti transformasi perusahaan kereta api,
ekononomi warga negara mempermudah pembentukan kembali negara. Penelitian kualitatif
lapangan ini adalah penelitian berkelanjutan dengan memperdalam diskusi yang akan
membawa kita pada teori-teori baru untuk diteliti. Dalam metodologi ini dijelaskan
(Campbell, Geerts et all) harus memiliki logika yang tepat. Hal ini untuk menghindari
kebiasan informasi yang akan di olah. Jenis pendekatan ini timbul dari keprihatinan para
peneliti terkait kelemahan analisis statistik dan kuesioner dimana hal tersebut tidak membawa
kita pada teori-teori baru dan adanya bias informasi serta tidak memberikan banyak dampak
pada praktek-praktek nyata yang dibutuhkan (Bloor,1978). Dan pada paper ini peneliti akan
mengajak kita untuk melakukan penelitian kembali akan validitas dan reliabilitas riset
lapangan kualitatif khususnya dalam akuntansi manajemen
Apa itu studi penelitian kualitatif ?
Dalam mencari definisi kualitatif studi penelitian lapangan berguna untuk meletakkan
konsep-konsep dasar penelitian yaitu, teori, praktek domain, metodologi, hipotesis, dan
metode, dan mempertimbangkan hubungan antar mereka.

Metodologi ?
metodologis adalah pendekatan kualitatif sebagai naturalistik, holistik, interpretatif
dan fenomenologis (Tomkins, 1983). Atribut 'kualitatif' pertanyaan tentang metodologi,
pendekatan Umum diambil untuk mempelajari topik penelitian, yang independen dari pilihan
metode, seperti wawancara, pengamatan atau kuesioner (Silverman, 1993). Beberapa prinsip
yang memandu banyak kualitatif pekerjaan termasuk fokus pada makna, penggunaan induksi
analitik, mempertahankan keterkaitan data, berfokus pada kebiasaan perilaku, dan upaya-
upaya agen dalam operasinya secara real /kejadian dapat diamati secara langsung saat itu
(Van Maanen,1998, ms. x-xi).
Peneliti akuntansi Postivistik sering tidak menyadari kemungkinan dari realitas sosial
muncul, subjektif, dan modal teori yang dibangun oleh mereka sendiri (Cohen & pemegang -
Webb, akan datang; Hines, 1988, 1991). Dan dalam perkembangannya akibat dari
ketidakpercayaan tersebut penelitian akuntansi positif lebih sedikit dibandingkan dengan para
peneliti kuantitatif (Tomkins,1983)

Metode ?
Metode penelitian adalah bagian dari metodologi. Wawancara adalah salah satu dari
metode pembukaan untuk penelitian kualitatif. Wawancara ini akan memperoleh keakuratan
data jika dilakukan dengan sumber yang sesuai. Dari wawancara juga peneliti kualitatif dapat
mengembangkan sebuah teori dan menemukan masalah yang akan diteliti secara
berkelanjutan melalui studi lapangan. Metode lainnya yaitu kueisioner. Kuesioner adalah alat
yang kurang lebih sama dengan wawancara namun hal ini dibuat secara tertulis untuk
dijawab oleh responden. Alat pendukung metode kuesioner adalah statistik.
Dari latar belakang diatas diketahui bahwa hal ini akan berdampak pada judul yang
dibuat. Sebagai contoh judul untuk penelitian kualitatif adalah balancescore card untuk
distiribusi perusahaan manufaktur AS yang kebanyakan datanya bersumber dari wawancara
(Malina & Selto, 2001). Dengan penelitian lapangan, maka seorang peneliti bebas dalam
mengumpulkan data dari alam dan memperbanyak teori.
Teori
Seperti Malina dan Selto (2001), penelitian Postivistik sering mengandalkan
fungsionalisme dalam organisasi itu sendiri Namun, tidak ingin mencampur metodologi
dengan pilihan teoritis. Maksud dari pernyataan ini yaitu dalam teori yang dipilih haruslah
sesuai konsep masalah yang dibawa dan berhubungan.

Hipotesis
Dalam penelitian positif kata yang sangat dilarang yaitu hipotesis / dugaan. Hal ini
karena metodologi kualitatif berusaha untuk menjelajahi aspek sosial agar tidak objektif
nyata tetapi sebaliknya subjektif diciptakan melalui interaksi aktor, jarang menyebutkan
hipotesis kata-kata atau pengujian sama sekali. Ketika hipotesis dibahas mereka cenderung
disajikan sebagai dalam kepatuhan akan teori-teori yang sudah ada, tanpa melihat kondisi
perkembangan lapangan yang ada saat itu (Covaleski dan Dirsmith,1983). Dengan adanya
hipotesis maka kita akan patuh pada hasil statistik yang ada, dan hal ini berbeda pada
penelitian kualitatif riset lapangan yang sangat mendalami masalahnya dengan wawancara
secara mendalam (Anderson & Widener, 2006).

Domain
Wilayah pada penelitin kualitatif berbeda dengan kuantitatif. Dalam konsepnya
penelitin kualitatif memfokuskan pada 1 wilayah khusus yang akan diteliti. Hal ini sering
disebut pendekatan alami (Marshall & Rossman, 1989). Frase alami data menekankan
kedekatan yang peneliti dapat mengalami data. Proses pengumpulan data dalam bidang riset
kualitatif lapangan tergantung pada persepsi dan pengamatan Para peneliti, dan bukan
semata-mata di terstruktur instrumen penelitian seperti kuesioner, tes psikometrik, dll. Dalam
bidang akuntansi manajemen banyak peneliti masih menggunakan penelitian kuantitatif dan
hal ini karena didorong oleh peraturan internasional yang ada. Padahal jika kita membicaran
manajemen maka analisis berbeda harus digunakan karena umumnya seorang manajer akan
melakukan apapun untuk kepentingan perusahaan dan untuk menjaga bonus mereka. Dari hal
ini kita sebagai peneliti harus sadar bahwa penelitian akuntansi membutuhkan pendekatan
baru yang bernama studi riset lapangan (Ahrens,1997). Seperti judul penelitian Roberts
(1990) mengenai dampak kebijakan privatisasi yang diprovokasi oleh pengumuman
penurunan aset perusahaan dalam laporan keuangan. Dari judul kuantitatif ini kita hanya
terbatas pada aspek / variabel aset yang berpengaruh terhadap kebijakan privatisasi. Hal ini
akan mengecilkan inovasi-inovasi penelitian. Berbeda dengan studi lapangan yang
diharapkan adanya ide-ide baru untuk perkembangan akuntansi manajemen di dunia.

Studi Lapangan sebagai ' zona kontak


Secara realitas peneliti kualitatif terikat pada subjek penelitiannya saat telah masuk
dalam lapangan. Peneliti akan dibawa pada kondisi nyata perusahaan tertentu dan bebas dari
teori yang telah ada diluar sana. (Geertz, 1995). Penelitian kualitatif memerlukan
keterlibatan dekat daripada tujuan, menjauhkan hipotesis. Ini juga berarti bahwa Para peneliti
harus memiliki wawasan yang luas dan khusus akan masalah yang dihadapi dan interaksi
sesama manusia itu disebut "zona kontak" (Hastrup). Hal ini dapat dicontohkan dengan
penelitian akuntansi manajemen yang ada seperti dijelaskan (ahrens,1996”riset kualitatif”)
yang menjelaskan bahwa didapat hasil penelitian mengenai kecenderungan manajemen untuk
mencontoh perusahaan-perusahaan besar diluar sana secara kebijakan akuntansinya. Dari sini
juga terdapat zona kontrak yang membawa kita ataupun perusahaan pada kondisi terikat akan
suatu penelitian baru yang dilakukan secara alami dan hal ini berdampak secara nyata
daripada kita yang sering patuh pada peraturan yang telah ada. Pentingnya penelitian
kualitatif ini juga didukung pendapat bahwa akuntansi haruslah terus berkembang, dan
perkembangan dapat didapat dari pengalaman (Macintosh,1997). Maka dari itu diharapkan
banyaknya peneliti akuntansi untuk lebih memahami organisasinya dan membuat ide-ide baru
yang sangat dibutuhkan terkait akuntansi manajemen.

Proses, interpretasi dan makna


Riset Kualitatif lapangan sering dikaitkan dengan sebuah pencarian berarti
(Czarniawska-Joerges, 1992). Praktik akuntansi manajemen dapat dicirikan dengan konteks
spesifik interpretasi dan fungsi-fungsi organisasi(Burchell et al., 1980; Hopwood & Miller,
1994) dan menggali makna lokal dan penggunaan Akuntansi Manajemen sering dianggap
sebagai pusat / landasan berpikir untuk peneliti kualitatif bidang akuntansi (Ahrens
1998;Hopwood, 1983; Preston, 1986). Hal ini karena Studi manajemen Akuntansi adalah
kegiatan yang sering dilakukan manajemen dalam kesehariannya. Aktivitas manajemen
akuntansi dalam perusahaan satu dengan lainnya tentu berbeda dan hal ini sangat bagu untuk
proses penelitian kualitatif riset lapangan. Lebih umum, menurut ahli, manajemen dapat
bertindak secara imajinatif berdasarkan pengamatan mereka tanpa mengartikulasikan alasan-
alasan keseluruhan tindakan yang didasarkan oleh kebutuhan perusahaan (Dreyfus &
Dreyfus, 1988). Dalam penerapannya, maka seorang peneliti kualitatif harus terjun langung
dalam perusahaan tersebut dan melakukan wawancara sacara mendalam. Adapun makna dari
metodologi penelitian ini yaitu untuk mengetahui kegiatan kompleks perusahaan dan
membandingkannya dengan teori yang telah ada, yang selanjutnya untuk dapat memberikan
teori baru / solusi dalam permasalahan yang ada. Studi ini juga sangat rumit dimana peneliti
dituntut untuk mempunyai wawasan yang luas (Kuhn,1996). Metodologi ini didasarkan oleh
dasar kausalitas yang subjektif berdasarkan kondisi alami subjek penelitian.

Kesimpulan
Dengan menunjukkan hubungan antara kualitatif melalui pengamatan studi lapangan,
beberapa perdebatan ilmiah, dan teori, observasi dan analisis organisasi proses dapat
distrukturisasi dengan cara yang dapat menghasilkan konstribusi akan tinjauan teoritis yang
ada. Gagasam akan teori kualitaf didasarkan pada komunikasi dan pemahaman teori. Secara
umum metodologi penelitian lapangan digunakan untuk membuat inovasi teori dan
diharapkan dapat diterima secara luas di dunia.
Dalam paper ini dijelaskan bahwa untuk para peneliti akuntansi manajemen yang baik
diharuskan selalu mengembangkan pengetahuannya dalam penelitian kualitatif,
menggunakan spekulasi dan intuisi dalam mencari kebenaran yang diinginkan, serta terus
menerus menghubungakan keterkaitan teori satu dengan lainnya dan melakukan evaluasi
secara terus menerus dan berulang untuk menjadikan penelitian kualitatif yang bermakna.

Anda mungkin juga menyukai