Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TINGKAH LAKU ABNORMAL BIPOLAR


“Diajukan untuk memenuhi Mata Kuliah Psikologi Keperawatan”

Disusun oleh :

1. Nur Laila Fauziyah (2101802)


2. Aldi Anugrah (2101803)
3. Ayu Siti Fatimah (2101806)
4. Mega Lestari (2101807)
5. Feni Nurcahyani (2101809)
6. Aida Rahmatia Nurhayati (2101810)
7. Rina Firdayanti Nurhadi (2101811)
8. Aditya Muhammad Fadilah (2101812)
9. Jeri Nugraha (2101813)
10. Nisrina Nur Aini (2101814)
11. Intan Apriliani (2101815)
12. Fadilah Siti Nurwahyuni (2101817)
13. Alisa Diva Azzahra (2101818)
14. Mita Majdina Anugrah (2101819)
15. Nurwulan Pusfitasari (2101822)
16. Sriwulan Herianti (2101823)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami masih diberikan kesehatan dan kekuataan untuk dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Tingkah Laku Abnormal Bipolar” ini dalam
waktu yang telah ditentukan.

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
Psikologi Keperawatan. Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu
meningkatkan pengetahuan pembaca serta dapat memahami dan menyelesaikan
permasalahan terkait Tingkah Laku Abnormal Bipolar dalam rangka meningkatkan
kualitas serta meningkatkan mutu individu itu sendiri.
Metode penulisan yang kami pakai dalam menyusun makalah ini adalah studi
literature. Studi literature adalah cara untuk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri
sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. Kami mencari informasi atau
referensi dari jurnal yang didapat dari internet.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga saran dan kritik yang membangun dari dosen pengajar maupun
berbagai pihak sangat kami harapkan dalam rangka perbaikan makalah ini ke depannya.

Sumedang, September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
2.1 Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Bipolar ..................................................... 3
2.2 Tanda dan Gejala Bipolar ..................................................................................... 4
2.3 Dampak Pengidap Bipolar .................................................................................... 5
2.4 Menyikapi Pendidap Bipolar ................................................................................ 6
2.5 Penyembuhan Bipolar ........................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 11
3.2 Saran ....................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Gangguan bipolar merupakan suatu bentuk gangguan yang terjadi


pada kondisi suasana hati yang berubah-ubah secara signifikan dan ekstrem
pada penderitanya. Dilansir oleh Ryan dan Jacki (2004) bahwa orang dengan
gangguan bipolar mengalami fluktuasi luas dalam suasana hatinya, baik pada
suasana hati yang begitu „baik‟ atau suasana hati yang begitu „buruk‟ pada
dirinya.
Hal tersebut disebabkan karena kondisi suasana hati penderitanya
dapat berganti secara tiba-tiba antara kondisi baik atau bahagia (mania) dan
buruk atau kesedihan (depresi), dan berada pada tingkat yang berlebihan dari
batas kewajaran. Keadaan yang terjadi pada penderita bipolar juga diutarakan
oleh Samosir (2015), seorang psikiater, yang menyatakan bahwa bipolar secara
sederhana merupakan gangguan suasana perasaan yang dicirikan dengan
adanya dua kutub ekstrim emosi. Dua kutub emosi itu berlawanan dan dapat
berganti secara tiba-tiba tanpa diketahui kapan waktu „kambuhnya‟.
Pada mania (manic) atau emosi gembira yang berlebihan dapat
terjadi ketika seorang penderita gangguan bipolar menjadi sangat bersemangat,
hiperaktif, dan antusias, sedangkan pada depresi atau emosi sedih yang
berlebihan dapat terjadi ketika penderitanya menjadi sangat pesimis, putus asa,
gelisah, tekanan pikiran, tidak berdaya, bahkan dapat muncul keinginan untuk
melakukan bunuh diri.
Menurut data dari National Comorbidity Survey Adolescent
Supplement (NCS-A) prevalensi dari kelompok remaja berusia 13-18 tahun,
didapatkan sebanyak 2.9% remaja mengalami gangguan bipolar, dan 2,6%
diantaranya mengalami penurunan fungsi yang berat. Pada data ini juga
ditemukan prevalensi gangguan bipolar yang lebih tinggi pada remaja wanita
(3.3%) dibandingkan dengan remaja pria (2.6%).

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dibuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1.2.1 Mengapa seseorang bisa mengalami bipolar?
1.2.2 Apa saja tanda dan gejala bipolar?
1.2.3 Bagaimana dampak pengidap bipolar terhadap orang disekitarnya?
1.2.4 Bagaimana cara menyikapi pengidap bipolar?
1.2.5 Bagaimana cara menyembuhkan pengidap bipolar?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui Mengapa seseorang bisa mengalami bipolar.
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja tanda dan gejala bipolar.
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana dampak pengidap bipolar terhadap orang
disekitarnya.
1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana cara menyikapi pengidap bipolar.
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana cara menyembuhkan pengidap bipolar.

1.4 Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini sebagai berikut:

1.4.1 Menambah wawasan pembaca mengenai penyebab dari bipolar.


1.4.2 Menambah wawasan pembaca mengenai tanda dan gejala orang yang
menghidap penyakit bipolar.
1.4.3 Menambah wawasan pembaca mengenai dampak dari penyakit bipolar.
1.4.4 Menambah wawasan pembaca mengenai cara menyikapi orang yang
mengidap penyakit bipolar, sehingga pembaca lebih berhati-hati dalam
bersikap.
1.4.5 Menambah wawasan pembaca mengenai cara penyembuhan dari penyakit
bipolar.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Bipolar


Bipolar disorder merupakan salah satu gangguan psikologis
berkepribadian ganda. Menurut Nugroho, Y.P., Waluyanto, H.D,& Zacky,A.
(2015), seseorang yang mengidap ganguan psikologis kepribadian ganda
memiliki mood yang naik turun secara drastis dan akan berakibat fatal apabila
dibiarkan. Pada umumnya gangguan bipolar ditandai dari beberapa perubahan
emosi diantaranya, dari sangat bahagia menjadi sangat sedih, dari bersemangat
menjadi malas beraktivitas, dan dari percaya diri menjadi pesimis. Karena
gejala bipolar disorder ini memiliki gejala yang tidak begitu mencolok,
sehingga banyak masyarakat yang tidak mengenal dan sering mengsalah
artikannya.
Sedangkan menurut Agustina, N. (2020), hilangnya kontrol emosi
dan pengendalian diri yang termasuk tanda dari gambaran klinis. Gangguan
afektif dapat berupa depresi, mania atau disebut sebagai bipolar (kepribadian
ganda).
Gangguan ini sering terjadi pada remaja karena dari masa transisi
remaja megalami perkembangan psikis maupun fisik yang signifikan (Thasya,
L. S. (2020)). Menurut Nugroho Y P., Waluyanto, H. D., & Zacky, A. (2015),
penyebab pastinya masih belum dapat dipastikan, namu jelas bahwa factor
genetic dan lingkungan memiliki peran didalamnya. Factor lingkungan seperti
stress psikososial, pertengkaran, ataupun trauma masa lalu dapat memicu
timbulnya bipolar disorder ini. Gangguan bipolar disorder terdiri dari dua jenis,
yakni :
1. Gangguan bipolar tipe 1 yang merupaka penyakit kronis yang sering
kambuh dan bersifat episodik, yang berarti ada periode sakit dan ada periode
normal.

3
4

2. Gangguan bipolar tipe 2 umumnya lebih ringan. Periode kekambuhannya


lebih ringan dan ada episode hipomania dan episode depresi mayor.
Gejalanya dapat terjadi lebih singkat, lebih ringan dan tidak mencolok.
Untuk diagnose tipe 2 lebih sulit didiagnosa, karena fase hipomanik kadang
bias dianggap tidak sakit hanya sedang bersemangat saja.
Terdapat pula beberapa faktor risiko yang dapat meningkatan
gangguan bipolar, yakni :
• Mengalami stress berat
• Mengalami kejadian yang dapat mengakibatkan traumatik
• Minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang yang membuat kecanduan
• Faktor gen

2.2 Tanda dan Gejala Bipolar


Gejala utama gangguan bipolar ialah mania/hipomania dan
depresi. Gejala dari episode mania diantaranya:
• Abnormalitas suasana hati seperti euforia.
• Peningkatan energi.
• Peningkatan harga diri.
• Penurunan kebutuhan tidur.
• Lebih banyak berbicara dibanding biasanya.
• Agitasi psikomotor.
• Memiliki penilaian yang buruk dan mengambil keputusan secara impulsif
yang mengarah pada perilaku berbahaya (Miklowitz and Gitlin,2014).
Hipomania merupakan episode mania yang lebih ringan
dengan gejala yang sama namun terjadi dalam waktu yang lebih singkat,
biasanya 4 hari dan biasanya tidak disadari karena tidak berbeda secara
signifikan dengan kebiasaan normal (Miklowitz and Gitlin, 2014).
Episode depresi pada gangguan bipolar memiliki kriteria
diagnosis dan karakterisasi yang sama dengan gejala depresi nonbipolar.
Gejala – gejala yang muncul diantaranya:
• Perubahan pola tidur (insomnia atau hipersomnia)
5

• Perubahan pola makan dan berat badan.


• Kelelahan.
• Retardasi atau agitasi psikomotor.
• Adanya perasaan tidak berharga atau rasa bersalah.
• Penurunan konsentrasi.
• Memiliki pemikiran tidak wajar
seperti keinginan bunuh diri
(Miklowitz and Gitlin, 2014).

2.3 Dampak Pengidap Bipolar

Terdapat dua fase dalam gangguan bipolar, yaitu fase mania (naik)
dan depresi (turun). Pada periode mania, pengidapnya jadi terlihat sangat
bersemangat, enerjik, dan bicara cepat. Sedangkan pada periode depresi,
pengidapnya akan terlihat sedih, lesu, dan hilang minat terhadap aktivitas
sehari-hari.

Berdasarkan perputaran episode suasana hati, ada sebagian


pengidap gangguan bipolar yang mengalami keadaan normal di antara mania
dan depresi. Ada juga yang mengalami perputaran cepat dari mania ke depresi
atau sebaliknya tanpa adanya periode normal (rapid cycling).

Selain itu, ada juga pengidap yang mengalami mania dan depresi
secara bersamaan. Contohnya, ketika pengidap merasa sangat berenerjik, tetapi
di saat bersamaan juga merasa sangat sedih dan putus asa. Gejala ini dinamakan
dengan periode campuran (mixed state).

Gangguan bipolar yang tidak mendapatkan penanganan dapat


menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan penderitanya, seperti:

• Performa di sekolah atau tempat kerja memburuk

• Kecanduan alkohol hingga penyalahgunaan NAPZA


6

• Rusaknya hubungan sosial, misalnya dengan pasangan, kerabat, atau orang


lain
• Permasalahan keuangan (finansial)
• Menimbulkan keinginan hingga percobaan bunuh diri
Tujuan pengobatan gangguan bipolar untuk menurunkan frekuensi
terjadinya fase-fase mania dan depresi agar pengidapnya dapat hidup secara
normal dan membaur dengan lingkungan. Selain memperbaiki pola hidup,
penanganan biasanya mencakup pemberian obat-obatan yang dikombinasikan
dengan terapi psikologis (contohnya, terapi perilaku kognitif).
Oleh sebab itu dampak dari penyakit ini terhadap orang lain adalah
selain orang akan merasa terganggu mereka juga bisa terkena penyakit ini,
terlebih mereka yang punya hubungan darah dengan orang yang mengalami
bipolar, apabila banyak bergaul dengan orang yang mengidap penyakit ini ada
kemungkinan kita bisa ikut kecanduan alkohol dan mungkin hingga percobaan
bunuh diri ketika kita stress.

2.4 Menyikapi Pengidap Bipolar

Cara menyikapi orang yang terkena bipolar


1. Dengarkan tidak perlu member jawaban atau saran untuk membantu.
Faktanya, menjadi pendengar yang baik adalah salah satu hal
terbaik yang dapat Anda lakukan untuk penderita bipolar, terutama ketika
mereka ingin berbicara dengan Anda tentang tantangan yang mereka hadapi.
Menawarkan penerimaan dan pengertian dapat membantu orang tersebut
merasa lebih nyaman dengan kondisinya. Untuk menjadi pendengar yang lebih
baik kalian harus bersikap: secara aktif memperhatikan apa yang mereka
katakana, tetap tenang selama percakapan, menghindari pertengkaran,
menghindari topik apa pun yang tampaknya mengganggu atau membuat
mereka frustrasi.
7

2. Yakinkan Kalian ada Dipihaknya


Bagi orang dengan gangguan bipolar, terkadang terasa seperti
seluruh dunia menentang mereka. Meyakinkan orang bahwa kalian ada di
pihaknya dapat membantunya merasa lebih stabil. Tidak harus setuju dengan
perilaku dan tindakan orang tersebut, tetapi memberi tahu mereka bahwa kalian
akan selalu mendukungnya bisa sangat bermanfaat.Orang dengan gangguan
bipolar sering merasa tidak berharga atau putus asa, jadi menegaskan kekuatan
dan kualitas positif mereka dapat membantu mereka pulih dari episode depresi
dengan lebih mudah.
3. Aktif dalam perawatan mereka
Perawatan untuk penderita bipolar biasanya terdiri dari
banyak sesi terapi dan kunjungan dokter. Kalian dapat membantu seseorang
dengan gangguan bipolar dengan datang bersama mereka dan kemudian
menunggu sampai janji temu selesai.Memiliki seseorang di sana yang dapat
menawarkan dukungan dan berbicara dengan mereka dapat membantu
mengurangi apapun.

2.5 Penyembuhan Bipolar


Gangguan bipolar merupakan penyakit yang menyerang mental
seseorang. Seseorang bisa dikatakan mengidap gangguan ini jika mengalami
perubahan mood secara ekstrem dan memiliki reaksi yang berlebih atas segala
hal. Bagi penderita gangguan bipolar, keadaan ini tentulah sangat tidak nyaman
dan sangat melelahkan baik mental maupun fisik.
WHO mencatat setidaknya 60 juta orang di dunia mengalami
gangguan bipolar. Baik penderita gangguan bipolar pada fase manik (fase di
mana penderita merasa sangat bersemangat, energik, hingga tidak bisa melihat
dan berpikir bahwa beberapa tindakannya adalah salah) dan fase depresi (fase
di mana penderita tidak memiliki semangat hidup dan selalu murung).
Pengobatan gangguan bipolar bertujuan untuk menstabilkan
perubahan mood penderita. Berikut ini beberapa cara mengatasi gangguan
bipolar yang dilakukan oleh psikiater atau dokter :
8

1. Obat-obatan
Dokter akan memberikan resep obat untuk membantu mengurangi,
mengelola, dan mencegah gejala gangguan bipolar yang Anda alami. Ini
termasuk obat-obatan untuk mengatasi masalah tidur serta kecemasan yang
juga kerap terkait dengan penderita bipolar. Obat-obatan yang biasanya
diberikan terdiri dari antidepresan, penstabil mood, antipsikotik, atau
antikecemasan.
2. Psikoterapi
Psikoterapi, atau disebut juga dengan terapi bicara, kerap dilakukan
untuk penderita gangguan bipolar. Pengobatan ini dilakukan dengan tujuan
membantu seseorang mengidentifikasi serta mengubah emosi, pikiran, dan
perilaku yang mengganggu. Bentuk psikoterapi yang biasa diberikan untuk
penyakit bipolar, yaitu terapi perilaku kognitif (cognitive-behavioral therapy /
CBT) dan psikoedukasi. Namun, bentuk psikoterapi lainnya pun mungkin saja
dilakukan.
3. Pengobatan untuk penyalahgunaan zat tertentu
Apabila Anda mengalami bipolar disorder karena ketergantungan
pada zat tertentu, seperti alkohol atau narkoba, Anda mungkin perlu melakukan
perawatan khusus ini. Terus-menerus menyalahgunakan obat tertentu akan
membuat Anda semakin sulit untuk mengatasi bipolar disorder.
4. Program perawatan rumah sakit
Dalam kasus yang lebih parah, Anda mungkin diharuskan untuk
menjalani program rawat inap di rumah sakit untuk pengawasan berkala. Cara
ini khususnya dianjurkan apabila Anda mengalami tanda-tanda ingin
melakukan bunuh diri. Pada level ini, Anda bisa saja melukai diri Anda sendiri
dan orang lain.
Selain cara-cara diatas Anda juga dapat melakukan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Rutin Olahraga
Pepatah pernah mengatakan 'di dalam tubuh yang sehat terdapat
jiwa yang kuat', nampaknya kalimat ini masih relevan hingga saat ini. Seperti
9

halnya gangguan bipolar, sangat perlu diatasi dengan menerapkan pola hidup
sehat, salah satunya dengan rutin berolahraga. Cara mengatasi gangguan
bipolar yaitu dengan melakukan olahraga secara teratur, 2-3 kali dalam
seminggu dapat menekan risikonya.
2. Piknik
Semua manusia di dunia ini tentu memiliki permasalahan hidupnya
sendiri-sendiri. Tak jarang berbagai macam rutinitas dan pekerjaan dapat
membuat seseorang menjadi stres dan frustasi. Hal inilah yang terkadang
membuat suasana hati cepat berubah-ubah, yang menyebabkan seseorang
mengalami gangguan bipolar. Untuk itu sesekali pergilah berlibur dan
menikmati hidup. Lupakan sejenak semua masalah serta problematika hidup
yang sedang kamu alami. Pergi untuk piknik dapat membantu mencegah
mengatasi gangguan bipolar, pasalnya liburan dapat memberikan efek bahagia
yang baik untuk kesehatan mental.
3. Mengikuti Kegiatan Sosial
Seseorang yang mengidap bipolar akan sangat mudah merasa
kesepian. Hal ini dipicu akibat perasaan sensitif yang meningkat, sehingga
rentan merasa tersingkirkan. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk mengatasi
gangguan bipolar adalah dengan mengikuti kegiatan sosial di lingkungan
sekitar.
Dengan mengikuti kegiatan di lingkungan sekitar, akan membuat
Anda semakin terbuka dan diterima oleh lingkungan sekitar. Sehingga hal ini
dapat mencegah Anda dari perasaan terisolasi dan tentunya bisa mengatasi
gangguan bipolar.
4. Mencoba Hal Baru
Salah satu cara mengatasi gangguan bipolar selanjutnya yaitu
berani mencoba hal-hal baru yang positif. Tidak takut mengeksplore berbagai
macam hal baru dapat menghindarkan kamu dari rutinitas yang menjenuhkan.
Sehingga kamu akan mendapatkan sensasi rileks serta tenang dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Selain itu, hal ini juga akan meningkatkan kreativitas
10

serta menjauhkan dari pikiran-pikiran negatif, seperti yang sering dialami


pengidap bipolar.
5. Perkuat Hubungan Dengan Keluarga
Bisa jadi pengobatan psikologis yang terbaik sebagai cara
mengatasi gangguan bipolar adalah keluarga. Menguatkan hubungan dengan
sanak keluarga dapat membantu meringankan berbagai macam beban yang
sedang dialami. Keluarga merupakan salah satu benteng yang dapat
mendorong seseorang untuk lebih kuat menjalani hidup. Sehingga dengan
memperkuat hubungan dengan keluarga dapat menghindarkan Anda dari
gangguan bipolar.
6. Menjaga Pola Makan
Selain olahraga secara rutin, Anda juga perlu menjaga pola makan
yang sehat. Hal ini bisa dimulai dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan
protein tanpa lemak dan sayur-sayuran. Di samping itu Anda juga perlu
menjaga pola makan yang teratur, konsep makan sebelum lapar, dan berhenti
makan sebelum kenyang. Dengan pola makan sehat dan teratur serta diiringi
aktivitas olahraga secara rutin seperti ini, dapat mengatasi bahaya gangguan
bipolar.
7. Bersikap Terbuka
Orang yang mengalami gangguan bipolar akan sangat mudah
marah, sering bersikap agresif secara fisik dan mengalami perubahan mood
dengan cepat. Hal ini dikarenakan berbagai macam tekanan batin yang
dihadapi karena sering bersikap tertutup hingga akhirnya merasa terisolasi.
Oleh sebab itu, bersikap terbuka dengan orang-orang terdekat serta lingkungan
sekitar penting untuk dilakukan. Dengan bersikap terbuka, mau mencurahkan
isi hati, dan berbagi dengan sesama dapat menghindarkan dari bahaya
gangguan bipolar.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Seseorang dikatakan pulih dari gangguan bipolar apabila dia
mampu mempertahankan kestabilan emosinya agar tidak terlalu ‘tinggi’ ketika
sedang manik atau terlalu ‘rendah’ apabila memasuki episode depresi.
Dari data-data yang peneliti peroleh, proses pemulihan yang
dialami setiap subjek ternyata melalui rentang waktu yang cukup lama dan
tidak akan pernah berakhir. Selama proses pemulihan, para subjek melalui
beberapa kali peristiwa kambuh dan masuk rumah sakit, mereka juga sering
dihinggapi pikiran-pikiran negatif, bahkan berpikir untuk bunuh diri.
Permasalahan-permasalahan pun bermunculan sebagai akibat dari
ketidakmampuan para subjek mengendalikan emosi. Namun, dari peristiwa-
peristiwa tersebut, para subjek dapat belajar untuk mengenali gejala- gejala
gangguan bipolar untuk setiap episodenya. Mereka akhirnya mampu
melakukan usaha pencegahan atau usaha untuk meminimalisir gangguan yang
dialami agar tingkat keparahan yang terjadi tidak terlalu tinggi. Proses
pemulihan yang dilalui oleh setiap subjek pun tidak terlepas dari dukungan
lingkungan dan orang-orang di sekitar mereka.
Secara umum terdapat dua faktor yang membantu proses
pemulihan pada setiap subjek, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal yang membantu proses pemulihan adalah pemahaman setiap subjek
terhadap penyakit yang dideritanya .Faktor internal adalah keyakinan dan
harapan bahwa Allah akan menyembuhkan subjek dan meyakini bahwa diri
sendiri adalah pihak yang paling berperan untuk mengendalikan emosi. Selain
itu kemampuan subjek untuk memaksakan diri melakukan aktifitas yang rutin
dilakukannya, baik ketika depresi atau manik efektif mempercepat proses

11
12

pemulihan. Faktor-faktor eksternal yang mendukung proses pemulihan pada


ketiga subjek adalah peran keluarga, peran teman, peran pacar, peran obat,
peran agama dan peran seorang psikolog. Bentuk dukungan yang banyak
diterima oleh subjek adalah dukungan emosional dan informative Semua
subjek telah mengalami semua episode pada gangguan bipolar lebih dari satu
kali siklus. Tingkat keparahan gangguan tersebut berbeda-beda. Terdapat
seorang subjek yang sampai masuk ke tahap halusinasi ketika kambuh.
Pengobatan yang pernah dilakukan subjek adalah dengan mencoba obat-obatan
kimia, obat tradisional, obat herbal, kegiatan dzikir dan menjalani sesi dengan
psikolog.

3.2 Saran
Sebagai saran, hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan
masukan bagi mereka yang mengalami gangguan bipolar untuk mendapatkan
gambaran usaha-usaha yang dilakukan agar dapat mengendalikan emosi
dengan merujuk kepada langkah-langkah yang telah dilakukan ketiga subjek
dalam penelitian ini. Selain itu, penelitian ini pun dapat memberikan gambaran
kepada significant other mengenai gangguan bipolar dan upaya untuk pulih
sehingga dapat menciptakan suasana lingkungan yang nyaman dan
memperlakukan penderita gangguan bipolar dengan tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Halodoc, 2018 "Pengertian Gangguan Bipolar"


https://www.alodokter.com/gangguan-bipolar diakses pada 21 September 2021
pukul 19.30 WIB.
Halodoc, 2021 "Gangguan Bipolar"
https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-bipolar diakses pada 21 September
2021 pukul 19.30 WIB.
AGUSTINA, N. (2020). GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
BIPOLAR DISORDER DI DIII KEPERAWATAN UNIVERSITAS BHAKTI
KENCANA.
Nugroho, Y. P., Waluyanto, H. D., & Zacky, A. (2015). Perancangan Novel
Grafis Pengenalan dan Penanganan Bipolar Disorder. Jurnal DKV Adiwarna,
1(6), 19.
Purba, R. A., & La Kahija, Y. F. (2018). Pengalaman terdiagnosis bipolar: Sebuah
interpretative phenomenological analysis. Jurnal Empati, 6(3), 323-329.
Silmi, V. I. Retorika Komunikator Publik: Kampanye Kesehatan Mental Bagus P.
Santoso Sebagai Pengidap Bipolar Disorder.
Thasya, L. S. (2020). IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY DALAM
PEMBANGUNAN SISTEM DIAGNOSIS RISIKO GANGGUAN BIPOLAR
PADA REMAJA BERBASIS WEB (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
Wirasugianto, J., Lesmana, C. B. J., Alit, L. N., & Aryani, A. A. S. W.
GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN GANGGUAN BIPOLAR DI
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR, BALI.
hellosehat.com 19/05/2021Ditinjau secara medis oleh dr Tania Savitri "Gangguan
Bipolar (Bipolar Disorder)" https://hellosehat.com/mental/gangguan-
mood/gangguan-bipolar/
merdeka.com "7 Cara Mengatasi Gangguan Bipolar, Mudah tapi Jangan
Disepelekan" Sabtu, 4 April 2020 19:27 https://www.merdeka.com/jateng/7-cara-
mengatasi-gangguan-bipolar-mudah-dan-sederhana-kln.html?page=3

13

Anda mungkin juga menyukai