Tingkah Laku Abnormal Bipolar
Tingkah Laku Abnormal Bipolar
Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami masih diberikan kesehatan dan kekuataan untuk dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Tingkah Laku Abnormal Bipolar” ini dalam
waktu yang telah ditentukan.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
Psikologi Keperawatan. Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu
meningkatkan pengetahuan pembaca serta dapat memahami dan menyelesaikan
permasalahan terkait Tingkah Laku Abnormal Bipolar dalam rangka meningkatkan
kualitas serta meningkatkan mutu individu itu sendiri.
Metode penulisan yang kami pakai dalam menyusun makalah ini adalah studi
literature. Studi literature adalah cara untuk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri
sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. Kami mencari informasi atau
referensi dari jurnal yang didapat dari internet.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga saran dan kritik yang membangun dari dosen pengajar maupun
berbagai pihak sangat kami harapkan dalam rangka perbaikan makalah ini ke depannya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui Mengapa seseorang bisa mengalami bipolar.
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja tanda dan gejala bipolar.
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana dampak pengidap bipolar terhadap orang
disekitarnya.
1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana cara menyikapi pengidap bipolar.
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana cara menyembuhkan pengidap bipolar.
1.4 Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini sebagai berikut:
PEMBAHASAN
3
4
Terdapat dua fase dalam gangguan bipolar, yaitu fase mania (naik)
dan depresi (turun). Pada periode mania, pengidapnya jadi terlihat sangat
bersemangat, enerjik, dan bicara cepat. Sedangkan pada periode depresi,
pengidapnya akan terlihat sedih, lesu, dan hilang minat terhadap aktivitas
sehari-hari.
Selain itu, ada juga pengidap yang mengalami mania dan depresi
secara bersamaan. Contohnya, ketika pengidap merasa sangat berenerjik, tetapi
di saat bersamaan juga merasa sangat sedih dan putus asa. Gejala ini dinamakan
dengan periode campuran (mixed state).
1. Obat-obatan
Dokter akan memberikan resep obat untuk membantu mengurangi,
mengelola, dan mencegah gejala gangguan bipolar yang Anda alami. Ini
termasuk obat-obatan untuk mengatasi masalah tidur serta kecemasan yang
juga kerap terkait dengan penderita bipolar. Obat-obatan yang biasanya
diberikan terdiri dari antidepresan, penstabil mood, antipsikotik, atau
antikecemasan.
2. Psikoterapi
Psikoterapi, atau disebut juga dengan terapi bicara, kerap dilakukan
untuk penderita gangguan bipolar. Pengobatan ini dilakukan dengan tujuan
membantu seseorang mengidentifikasi serta mengubah emosi, pikiran, dan
perilaku yang mengganggu. Bentuk psikoterapi yang biasa diberikan untuk
penyakit bipolar, yaitu terapi perilaku kognitif (cognitive-behavioral therapy /
CBT) dan psikoedukasi. Namun, bentuk psikoterapi lainnya pun mungkin saja
dilakukan.
3. Pengobatan untuk penyalahgunaan zat tertentu
Apabila Anda mengalami bipolar disorder karena ketergantungan
pada zat tertentu, seperti alkohol atau narkoba, Anda mungkin perlu melakukan
perawatan khusus ini. Terus-menerus menyalahgunakan obat tertentu akan
membuat Anda semakin sulit untuk mengatasi bipolar disorder.
4. Program perawatan rumah sakit
Dalam kasus yang lebih parah, Anda mungkin diharuskan untuk
menjalani program rawat inap di rumah sakit untuk pengawasan berkala. Cara
ini khususnya dianjurkan apabila Anda mengalami tanda-tanda ingin
melakukan bunuh diri. Pada level ini, Anda bisa saja melukai diri Anda sendiri
dan orang lain.
Selain cara-cara diatas Anda juga dapat melakukan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Rutin Olahraga
Pepatah pernah mengatakan 'di dalam tubuh yang sehat terdapat
jiwa yang kuat', nampaknya kalimat ini masih relevan hingga saat ini. Seperti
9
halnya gangguan bipolar, sangat perlu diatasi dengan menerapkan pola hidup
sehat, salah satunya dengan rutin berolahraga. Cara mengatasi gangguan
bipolar yaitu dengan melakukan olahraga secara teratur, 2-3 kali dalam
seminggu dapat menekan risikonya.
2. Piknik
Semua manusia di dunia ini tentu memiliki permasalahan hidupnya
sendiri-sendiri. Tak jarang berbagai macam rutinitas dan pekerjaan dapat
membuat seseorang menjadi stres dan frustasi. Hal inilah yang terkadang
membuat suasana hati cepat berubah-ubah, yang menyebabkan seseorang
mengalami gangguan bipolar. Untuk itu sesekali pergilah berlibur dan
menikmati hidup. Lupakan sejenak semua masalah serta problematika hidup
yang sedang kamu alami. Pergi untuk piknik dapat membantu mencegah
mengatasi gangguan bipolar, pasalnya liburan dapat memberikan efek bahagia
yang baik untuk kesehatan mental.
3. Mengikuti Kegiatan Sosial
Seseorang yang mengidap bipolar akan sangat mudah merasa
kesepian. Hal ini dipicu akibat perasaan sensitif yang meningkat, sehingga
rentan merasa tersingkirkan. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk mengatasi
gangguan bipolar adalah dengan mengikuti kegiatan sosial di lingkungan
sekitar.
Dengan mengikuti kegiatan di lingkungan sekitar, akan membuat
Anda semakin terbuka dan diterima oleh lingkungan sekitar. Sehingga hal ini
dapat mencegah Anda dari perasaan terisolasi dan tentunya bisa mengatasi
gangguan bipolar.
4. Mencoba Hal Baru
Salah satu cara mengatasi gangguan bipolar selanjutnya yaitu
berani mencoba hal-hal baru yang positif. Tidak takut mengeksplore berbagai
macam hal baru dapat menghindarkan kamu dari rutinitas yang menjenuhkan.
Sehingga kamu akan mendapatkan sensasi rileks serta tenang dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Selain itu, hal ini juga akan meningkatkan kreativitas
10
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seseorang dikatakan pulih dari gangguan bipolar apabila dia
mampu mempertahankan kestabilan emosinya agar tidak terlalu ‘tinggi’ ketika
sedang manik atau terlalu ‘rendah’ apabila memasuki episode depresi.
Dari data-data yang peneliti peroleh, proses pemulihan yang
dialami setiap subjek ternyata melalui rentang waktu yang cukup lama dan
tidak akan pernah berakhir. Selama proses pemulihan, para subjek melalui
beberapa kali peristiwa kambuh dan masuk rumah sakit, mereka juga sering
dihinggapi pikiran-pikiran negatif, bahkan berpikir untuk bunuh diri.
Permasalahan-permasalahan pun bermunculan sebagai akibat dari
ketidakmampuan para subjek mengendalikan emosi. Namun, dari peristiwa-
peristiwa tersebut, para subjek dapat belajar untuk mengenali gejala- gejala
gangguan bipolar untuk setiap episodenya. Mereka akhirnya mampu
melakukan usaha pencegahan atau usaha untuk meminimalisir gangguan yang
dialami agar tingkat keparahan yang terjadi tidak terlalu tinggi. Proses
pemulihan yang dilalui oleh setiap subjek pun tidak terlepas dari dukungan
lingkungan dan orang-orang di sekitar mereka.
Secara umum terdapat dua faktor yang membantu proses
pemulihan pada setiap subjek, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal yang membantu proses pemulihan adalah pemahaman setiap subjek
terhadap penyakit yang dideritanya .Faktor internal adalah keyakinan dan
harapan bahwa Allah akan menyembuhkan subjek dan meyakini bahwa diri
sendiri adalah pihak yang paling berperan untuk mengendalikan emosi. Selain
itu kemampuan subjek untuk memaksakan diri melakukan aktifitas yang rutin
dilakukannya, baik ketika depresi atau manik efektif mempercepat proses
11
12
3.2 Saran
Sebagai saran, hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan
masukan bagi mereka yang mengalami gangguan bipolar untuk mendapatkan
gambaran usaha-usaha yang dilakukan agar dapat mengendalikan emosi
dengan merujuk kepada langkah-langkah yang telah dilakukan ketiga subjek
dalam penelitian ini. Selain itu, penelitian ini pun dapat memberikan gambaran
kepada significant other mengenai gangguan bipolar dan upaya untuk pulih
sehingga dapat menciptakan suasana lingkungan yang nyaman dan
memperlakukan penderita gangguan bipolar dengan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
13