Anda di halaman 1dari 2

BAB 4

PEMBAHASN

4.1 Faktor-Faktor yang menyebabkan pasien hipoglikemia

Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia


yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
(Sukandar,2008 fahma sshufyani 2017). Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian
asam amino yang dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas. Dalam keadaan normal, bila ada
rangsangan pada sel beta, insulin disintesis kemudian disekresikan ke dalam darah sesuai
kebutuhan tubuh untuk keperluan regulasi glukosa darah (Sudoyo, 2017). Hipoglikemia
pada diabetes disebabkan oleh kelebihan insulin relatif atau absolut, namun integritas
mekanisme pengatur-balik glukosa berperan penting dalam penurunan gejala klinis
(Bilous, 2015). Hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus diakibatkan karena
menurunnya kadar gula dalam darah yang biasanya disebabkan oleh kelebihan pemakaian
dosis obat, faktor usia lanjut dan ketidak teraturan penderita dalam hal mengkonsumsi
makanan sehabis memakai obat sehingga akan menghambat kerja insulin dijaringan
tubuh dan otot (Rohaidah, 2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
hipoglikemia adalah jenis kelamin, usia, berat badan, tingkat pendidikan, pekerjaan,
pengetahuan, dosis insulin dan jenis insulin dan Status pendidikan juga berpengaruh
terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan, karena status pendidikan akan
mempengaruhi kesadaran dan pengetahuan tentang kesehatan (Sartunus, et al., 2015).

Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah < 60 mg/dL tanpa
gejala klinis atau kadar glukosa darah < 80 mg/dL dengan gejala klinis (Sukandar, 2008
dalam fahma sshufyani 2017). Hipoglikemia merupakan salah satu faktor penghambat
untuk mencapai kendali glikemia yang optimal pada pasien diabetes (Rani, 2008 fahma
sshufyani 2017). Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino yang
dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas. Dalam keadaan normal, bila ada rangsangan
pada sel beta, insulin disintesis kemudian disekresikan ke dalam darah sesuai kebutuhan
tubuh untuk keperluan regulasi glukosa darah (Sudoyo, 2006 fahma sshufyani 2017).
Hipoglikemi pada orang DM dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
pemberian dosis insulin yang berlebih, perhitungan dosis insulin yang tidak sesuai
dengan intake makanan, penggunaan obat hipoglikemi oral jenis sulfonilurea sebagai
obat untuk menstimulasi produksi insulin tubuh, makan terlalu sedikit atau terlewatkan
waktu makan, dan aktivitas fisik yang berlebih (Phillips, 2009; Smeltzer et al, 2010).

4.2 Faktor pencegahan pada pasien hipoglikemia

Pengetahuan memiliki pengaruh terhadap pencegahan hipoglikemia. Pada pasien


yang memiliki pengetahuan ditemukan kejadian hipoglikemia yang lebih rendah, karena
dapat menghindari penyebab dan mengontrol terjadinya hipoglikemia, tidak dapat
mengontrol penyebab dari hipoglikemia, dikarenakan pasien tidak mengikuti saran dari
petugas kesehatan (Farida, et al.,2014). Pasien diajarkan dalam mengatur waktu
kebutuhan makan, membatasi jumlah karbohidrat yang dimakan, sering memonitor gula
darah dan belajar mengenali hubungan penurunan tingkat gula darah dengan gejala
hipoglikemi, Penelitian Cefalu (2005) & Doriguzzi (2012) menjelaskan bahwa strategi
utama dalam mengontrol hipoglikemia adalah memberikan edukasi pada pasien tentang
gejala awal hipoglikemia, bagaimana studi fenomenologi. Metode kualitatif digunakan
untuk mempelajari pengalaman aktual partisipan yang bermanfaat dalam menyediakan
informasi dan mengisi beberapa gaps pada riset-riset yang telah ada. Selain itu upaya
mandiri yang dilakukan mayoritas partisipan dengan selalu melakukan medical check-up
minimal satu tahun sekali, mengontrol gula darah mandiri dan menjaga pola makan yang
disesuaikan dengan konsumsi obat setiap hari akan membantu dalam menjaga agar
hipoglikemia dapat dihindari oleh penyandang DM (Cryer, 2010).

Anda mungkin juga menyukai